Anda di halaman 1dari 19

OPERASI TEKNIK KIMIA

2. ALAT PENYIMPANAN BAHAN

Disusun Oleh :
ZAINUS SALIMIN

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

1
I. PENYIMPAI{AhE BAI{AhI
Penyimpanan bahan merupakan kegiatan penting dalam industri yang
berhub'.mgan dengan peny€diaan balan (mcterial lrwentory) untuk mendukung
kontinuitas proses produksi- Dalam operasi penlmpanan bahan akan berkaitan dengan
kegiaum pengangkutan atau pemindahan bahan, dan pengambilan bahan dari
penyimpanan tersebut untuk diurnpankan pada sistem proses produksi. Sesr.rai dengan
jenis produk yang difabrikasi, bahan yang disimpan dapat berupa bahan padat, cair, dan
gas, dalam jumlah yang banyak atau sedikif _ .1
Penfrnpanan bairarr didalain proses p,-oduksi dapat dijumpai pada 3 tahapan
sebagai berikut :

a. tahap awal proses berupa penlmpanan bahan baku atau "rqw material
inventory". Bahan baltu yang disimpan terlalu banyak akan mengakiba&an
banyak uang: berhenti, sedangkan bila terlalu sedikit dapat menyebabkan
proses produksi terhenti. Dalam perancangan pabrik biasanya diarnbil i (satu)
bulan pensediaan bahan
b. Tahap ditengah proses berupa penyimpanan bahan setengah jadi atau "ln
process materia! inventctryi'. Pada penyrmpanan bahan setengah jadi waktu
penyimpanan bahan sangat spesifik karena berhubungan clengan wakfu siklus
pembentukan produk, misal 3 (tiga) bulan untuk produksi bir, 2(dua) hari
untuk produksi gula, dan 3(tiga) hari untuk produksi sabun.
c. tahap akhir proses berupa penympanan bahan jadi (produk) atau "producr
Inventory". Lama waktu' penyimpanan produk terganfung dari jenis
produi'.nya, ada produk yang dibuat secara terus - menenrs akan tetapi dijual
pada waktu - waktu tertentu, dan ada pula produk yang produksi dan
penjualannya kontinyu

,\
JTIMLAH BAHAN YANG DISIMPAN
Banyak sedikitnya jumlah bahan yang disimpan biasa dinyatakan dengan
kapasitas atau tonase perhari dari peralatan. Jumlah tersebut tergantung dari beberapa

faktor antara lain:

2
. Kapasitas pabrik secara keseluruhan
. Metode Operasi yang dilakukan
. Frekwensi operasi, lamanya rvaktu operasi dan "shut down" dari masing -
masing unit secara individual yang ada dipabrik.

Mudah sukarnya bahan tersebut didapat.


. Mudah sukarnya pendistribusian barang
. Mudah sulramya transportasi barang.

l.lPenvimpanan bshan Padat


Penyimpanan bahan padat dalam jumlah yang banyak dapat dilakukan sebagai beritart :

1. Ditimbun dengan sistem "outdoor"


2. Ditimbun dengan sistem "Indoof'
3. Disimpan dalam "bin" (bungker) dan silo

Ll.a. Penvimpanan dengan sistem -Oalrlaar"


Bahan yang disimpan dengan sistem "cutdoor" adalah bahan lang tidak
dipengaruhi oleh- udarq hujan, panas, petir dan pengaruh lingkungan 1,ang laia bahan
tersebut antara lain batubara, batuan tarnbang, kayu, bambu, belerang dan lain - lain.
Pemilihan metode penyimpanannya tergantung dari faktor faktor sebagai berikut :

sifat bahan yang disimpan


Jumlah bahan yang disimpan
o Cara handling bahan ke lokasi penyimpanan dan cara
pengangkutan bahan dari lokasi penyimpanan ke unit produksinl,a.

l.l.a.l.\letodePenimbunan\bawab "Trave[ling - Bridge,,


I
\
Metode tersebut sering digunakan untuk "loading' dan "unloatling' bahan ke'
atau dari gerbong atau kapal pengangkut bahan. Peralatan terdiri dari tiang penahan
dengan jembatan ditengahnya 2 crane dapat bergerak sepanjang rel pada _iembatan
tersebut.

3
Dalaqr'e*&tnf raas,h yn ludrrih,ri.a, alu+l a I n
yang dipakai unfuk membawa bahan tersebut ke unit I tempat lairL biasanya dipakai tori,
"conveyer" atau cftm,e.

Gambar l. Menunjukkan skema dari cara penimbunan diblvah "trovelling- bridge',.

. :'J
-j
a

w1

Gambar l. perrimbunan dibawah Traveiling


Bridge
I. 1.a.2 Penimburran Bahan di Kin -Kanan Jatan
Penimbunan bahan di kiri -
kananjalan dilakukkan dengan menggunakan crane
vang dapat bergerak ke sernua arah (olocomofive Crane-) seperti ditunjukkan pada
gambar 2- Pada metode ini alat yang dipakar untuk mengangkut bahan ke
unit lain adalah
truk, lori, hopper, atau dengan "locomolive crane,,

rrlocoootif,
ciane,l

haDrt

Gambar 2. Penimbunan dikiri - kanan jalan.

4
penyimpanan out
- door dengan overhead
- system merupakan ,,open storage.,
jarak jauh yang menggunakan alat antara
lain,,monoru'i:,,, ,,cable tsay cay,,,itan
larn _
lain

Penyimpanan metode ini dilakukkan dengan ..Scrapper Bucket,, yang


dikaitkan
pada kabel yang bergerak pada "pulley" (Gambar
3). Dalarn operasinya alat vang dipakai - .
unhrk mengangkut bahan ke unit lain antara lain
lori, conveyer, dan bucket eievator_

l'puIIey,' Itcablc
L

rscrspp;1.r;

tl):r !1qn rr

Gambar 3. Drag Scrapper System


Ll.b. Penyimpanan se€ara .indoor"
penyimpanan barran
secara indoor dipirih untuk peyinrpanan
bahan vang harus
dipertahanka'tetap kering atau bahan yang
memerrukan perrindunga' terhadap
atmosfer
pada musim tertentu, termasuli darair jenis
bahan ,.rr.but antara lain, keramik,
nrineral,
hasil pertanian, dan lain,_ lain.

Penyimpanan bahan dengan sistem indoor


dapat dilakukan dengan 2 cara,sebagai
berikut:
l. Penyimpanan Indoor dalam bentuk Timbunan
2. Penyimparran Indoor dalam bin, atau
silo.

L1-b.1. Peuyimpanan lndoor daram bentuk


timbunan
Penyimpanan indoor dalam bentuk timbunan
dilatiukkan dengan memperguralan
alat antara lain :
l ' Monorail crane' baik unfuk "storin{' maupun ,,derivering,,.
2. Conveyer Systern, misalnya ,,Belt Corweyer,,;r*;
- dengan ,,bucker _
erevatar", dan' hek conve)ter yang tenangtai
- hopper
dengan feed -'-rt' unfuk
pemanfaataunya ("Reclaimingi).

5
3- conveyer - system (belt) yang dilengkapi dengan ..tripper',
(alat untuk
pendistribusian).

Bila jumlah bahan yang disimpan sedikit, maka system manrral akan lebih ekonomis.
Bila
jumlah bahan intermediate, penggunaan traktor dan truk tipe indrxtri
lebih
mengunttrngkan'
Au ir,,dr.alr, ,t ,rn^
indoor pile;

bclt conve)icr ttippcr( travellng),


l\r.----^-o---*
5rte floor opcnin6 .'
n' i',r.- *-- dlaahar6e' to
.-'l
/. . . ,;.r,ir. ,\., ( bclt ).
aoaveSror

.r- {. f ,,,'. tlt \."


.,',1' ,' ,4''jr\
,/t I -" 1i "
-a /
/ .^- - .-. TL

-,,1. _h--n"_ Ft-d-L./ - ---

COnveJrOr.

ccnF.eic:: trlppor trlppcr

'/ /rr 4 ',


bobaa.

{'x$ill6q
Gambar 4. Skerna penyimpanan Indoor bentuk Timbunan

1.1.b.2, Penyirnpanan rndoor daram Bin (Bunker) dan


Siro.
a. Penyimpanan Indoor dalam Bin
Bin atau bunken merupafan bejana penampungan padatan yang
dilengkapi
dengan peralatan pengeluaran arau hopper. Bagian atas
dari bejana atau sisi

6
Gambar 4a. pengaruran pendistribusian bahun oi.h e;ii'bonu"y",
a. Pendistribusian bahan pada ujung belt convel,er
b. Pendistribusian bahan pada lokasi tumpukan yang
diinginkan menggunakan ..belt
conveyer" yang dapat digeser posisinya.
c. Pendistribusian bahan pada lokasi tumpukan yang
diinginkan menggunakan
' yang dapat digeser sepanjang belt conv"eyer "
d. -Tdpp"l
Pendistribusian bahan pada rokasi *binl'dengan menggunakan ..tripper',
terpasang permanen diatas belt conveyer. -vang
Pendistribusian bahan pada rokasi "bi-n" menggunakan
bert conveyer bertingk-at
dengan "tripper" _yang terpasang pefrnanen.
Pendistribusian baliarn pada lokasi penampungan
dengan ,.tripper" yang dapat
digeser sepankang belt conveyer.

trnvelin6 trippor

ohvator

bolran(plle ).
/
\\" >
\./
\a
-
,|x .\
/t \.

Gambar 4b' Sistem penyimpanan b$an dengan


kombinasi alat handling elevator dan
belt conveyer.

7
miring antarubin dengan bagian keluaran dari bejana- Bin atau bunker banyak

dipakai trntuk penyimpanan bahan seperti gandum dan arang secafa indoor'
aliran
Berdasarkan konstrulisinya, bin atau bunker mimberikan karakteristik
yang spesifik yaitu :

1. aliran massa ( mass - flow ) dimana semua material didalam bejana


5)
penampungan selalu bergerak saai ada pengeluaran bahan (gambar

2. Aliran corong( Funnel flow terjadi bila hanya sebagian material


- ),
mengalir (biasanya dalam saluran atau lubang ditengah - tengah sistem)

bila bahan dikeluarkan (lihat gambar 6)'

flow bin ditunjukkan pada garnbar 7'


Beberapa tipe desain dari mass -
Karakleristik utama dari mass - flow bin dan funnel - flow bin ditunjukkan
padatabel 1.

Gambar 5. Mass flow bin Gambar 6. Funnel flow bin


(ada material tidak tersalurkan (bahan memisah dan menjadi habis)
pada bagian keluaran.

8 i
{
Tabel 1' Perbe'Jaaan antara
Mass flow bin dan Fururel flow
bin
Mass flow bin
Funnel flow bin
Partikel te.pisu@ Bahanh"unk@
terringgal pada bagian pengeluaran.
Yang pertama masuk adalah
l,ang habis
terakhir

-
Untuk mare@ Produk dapat@
menjadi mampat karena tidak
tersentuh sampai pembenihan sempurna
pada sistem
angin sehingga tidak dapat mengalir
saat sistem pengeluaran
difungsikan.

I Aliran Unifo.m lseragurn)


,l Produk ceuderungie@
I mengganjal lubang bila ada pengeluaran
Densitas berharga Konstan
tidak teratur

Indikatorun@ Densitas dapat be.-*iasi

Produk tidat berhenti dalam


(dead
rona -iti Indikatorleuet@
zone) dimana degradasi dapat kritis sehingga dapat bekerja
terjadi. dengan benar

Bin dapat did"*i" untuk menghasilkan Bin beke{a m


penampungan tnapa pemisahan
(sebagai lat bebas, partikel padatan yang
pencampur). besar tidak
merlgalami masalah

9
,--l-\.
,tFi,'\
i.wJ
,:) )
!--.-
\
-:
r,2
t- ----l
il ,;
ll
.i
'l
.i
, --__...1
'1: r
:l i I
I I
:I

\-A
Tf .i l!
!^i
l,' \., i
'l i: r-----.
-.-.J
'{1. t1 J:
-'l -
'a:
lr
r -__-l t_Y .tre-

Gambar 7- Beberapa tipe dari "mass flow bin". Tipe C adalah bentuk sederhana tetapi
membentuk lembah yang longgar pada pengeluaran. Tipe dsulit untuk dibuat retapi tidak
membentuk lembah ( garnbar urut q b, c, C).

Pengumpanan bahan ke dalam bin


Pengumpanan bahan kedalam bin dilakukkan melaui bagian atas dari bin yang terbuk4
sedangkan alat yang dipkai adalah :

1. monorail craneyangdilengkapi dengan bucket


2. Belt Conveyer,yangdipasang pada bagian aras bin dengan dilengkapi tripper
3. Pneumatic.rystem
Penseluaran bahan dari Bin

Untuk bahan yang free florving pengeluaran bahan dapat dilakuklian sccara gravitasi,
sedangkan untuk bahan yang cenderung menyumbat dipakai alat mechanical
agitator atau
air agtrtator. Belt conveyer banyak dipakai pada pengeluaran bahan dari bin.

b. Peuyimpanen indoor dalam Silo


Penyimpanan indoor dalam siio mempunyai prinsip sama dengan
penyimpanan dalam bin, hanya ukuran silo lebih besar dari ukuran
bin. Silo
biasa dipakai unfuk men)nmpan bahan bahan : semen, kapur, bahan aditif,
-
dan lain - lain Pengumpanan bahan ke silo biasanya dilakukkan dengan
elevator, bucket yang dikaitkan pada crane. dan sistem pneumatis. Alat yang
dipakai unfuk mengeluarkan bahan dari silo antara lain : belt conveyer (untuk
bahan free flowing\, screw - conveyer (untuk serbuk atau porvder), <ian
appron conyeyer (untuk bahan yang agak kasar (batuan))

10
elopta6 6trlker pl.rto

:,'*'! 9irfaql
Gambar 8- skema penyimpanan bahan daram bin
dengan sistem peneeruaran
menggunakan belt convel,er.
ailor/bln
clloAtn

t- t
Drt 6Crer OODVC-
ctor frtdcr
/ t"r"focd,or. (borputar).
4
aerov laodor
fr1slzer

J
Gambar 9. skema penylmpanan daram bin dengan sisternpenger'aran
fahan
menggunakan screw conveyer.

olsvdtor
t t'ti -,
yl
a

h.fui
t141,

.\'
"i.*!

Gambar 10.

t0

11
{.6^{r;t'r* t
---
pengeluaran
Gambar 11. Skema penyimpanan bairan dalam bin dengan sistem
menggunakankombinasistarfeederdanscrewconveyer
$olt,al--r Et* a'..' ,c
lrrn*f zl*

irl
ii!*
r. I

+ '\d6
! ttrF
rr<

3k_

Untl (F. w\., rA.

,,,* g*--,lFl# wL..-. - -


; i ryo.oufT)'
' u:.1
'+a-*.il- ---t

:e$!{Sn*e.
';:^___*_':-
at P'e..r dd

, tlr+ttt 6ts{f --r'.d {. --


wld F Fr€n
.-aJ---, ft
it
!
r.'
aa.?nE | .-{taq ee
su/ --..(
J +:.*^a h

lrt flv.6 r^e tTttF

Gambar 12. Sistem transfer bahan menggunakan uda.ra tekan


(a). udara bertekanan, G) udara vus-*, (c) pengkanan - vakum, (d) penekanan vakum
unfuk "unloading" dan transfer' (e) sistem fluidisasi'

ll

12
Garnbar 13. Sistem pengeluaran dengan Vibrator.

r- Penyimpanan
zai paCat dahm u,at!air.
L,ntuk penyirnpanan
zat padat dalanr
.itunlah Yang sedikit biasa dilakukkan
dengan niengguna,ican
u,adah biasa,
;euis d.ari tuadah yang dipakai tergannrrrg
dari sifat bairann-va \\radah
tersebut alltara lain terdin
dari bo_r (korak).
ba,us(kantolig,\, chrm
baja. ,Cal iain _ Iairr

t2

13
7

I.2 PENYIMPANAN BAHAN CAIR


Dalarn penyimpanan bahan cair yang perlu diperhatikan
adalah sifat kimia dan fisika
dari
bahan tersebut, yang akan menentukan jenis bahan untuk
wadah penyimpanan
,benhrk
\A,adah, dan peletakan wadah (outdoor atau indoor).

Sifat bahan tersebut meliputi : -


a. Daya tahan bahan terhadap pengaruh udara luar
b. Volatilitas bahan
c. Korosovitas bahan
d. Jumlah bahan
e. Suhu
f. Tekanan dalam penfmpanan
untuk bahan yang tahan terhadap udara luar maka penyimpanannya
bisa pada
tangki terbuka (bak), sedangkan untuk bahan yang tidak
tahan terhadap udara luar
penyimpanannya dilakukan dalam tangki tertutup.
Bentuk tangki tertutup dapat silindeE
bola dan rectangular.
Tangki terbuka yang bagian dasarnya datar digunakan
untuk menyimpan bahan
yang tidak rusak oleh air, cuaca atau polusi atmosfer.
walaupun demikian masih
diperlukan atap yang tetap atau atap yang dapat digerakkan
ke atas dan ke barvah. Atap
yang tei.ap biasanya berbentuk kubah alu kerucut.
Beberapa tipe tangki p€nampung
atmosferik ditunjukkan pada gambar 14.
Bahan cair mudah terbakar, beracun, mudah
menguap, atau bahan cair bertekanan
lebih dari tekanan atnosfer disimpan daram tangki
tertutup.
Tangki penytmpanan tertutup dapat diletakkan
outdoor atau indoor tergantung
sifat bahan y?ury cirsimpan. Tanglri silinder tegak
biasa digunakan untuk
penylmp:uun secara outdoor, atau penyimpanan
indoor bahan cair dimana tinggi
permukaan cairannya dikontrol- Tangki
silinder horisontar dan rectangular biasa dipakai
unfuk penyimpanan cairan secara iruloor.
' zat cair yang mudah menguap biasanya disimpan
dalam tangki bentuk bola, tapi
kadang - kadang larutan disimpan dutqr
tangki sirinder
horisontal supaya mudah
rnexgwrp' Tangki bentuk bora biasa juga digunakan
untuk penampung an zzt cair
bertekanan yang volumenya besar.

14 -13-
Korosivitas bahan menentukan jenis bahan tangki penyimpanan yang digurnkan
Tabel 2' menunjukkan data korosi material konsnrksi yang dapat digunakan unnrk bahan
pembuatan tangki.
Jumlah bahan yang disimpan akan menentukan ukuran rangki penyimpanan yang

dibutuhkan, hal ini sesuai dengan besarnl,a densitas dan lamanya waktu tinggal bahan
dalam tangki.
Tekanan penlmpanan akan menentukan tebal dari tangki penyimpan, demikian
pula suhu dan volatilitas bahan yang berhubungan dengan tekanan uap murninya sangat
menentukan dalam penentuan tebal tangki.

I.2.1. Saluran yang ada dalam hngki


Saluran yang ada pada tangki penyimapanan bahan cair terdiri dari 5 macam saluran
(lihat gambar l5) sebagai berikut:
l. saluran pemasrikan bahan ( *inlet' ).
2. saluran pengeluaran bahan ( *outletD )
3. Saluran pembersihan tangki ( pembuangan )
4' Saluran gas buang ( "venting" ) untuli mengatasi perubahan tekanan sistem
karena perubahan suhu.
5. lubang'rnan-hole'untuk **ut orang kedaram tangki.

gambar 15. skema saluran yang ada pada tangki.

15
-t4 _._
_j..--T--_--<.

Pengisian bahan kedalam tangki melalui saluran pemasukan dan pengeluaran

bahan dari tangki melalui saluran pengeluaran biasanyadikerjakan dengan pemompaan.

Tetapi ada kalanya karena letak dari tangki tersebut pada elevasi yang tinggr, maka
pe ngeluaran atau pengi si an dij alankan dengan "gravi tas i".

l.2.2"PemmnqanTangki
Tangkfsilinder vertikal dapat ciiletakkan langsung diatas lantai atau disangga
dengan kaki diatas lantai. Untuk tangki bola dipasang diatas lantai dengan disangg4

kadang - kadang dipasang bersusun.

L2.3 Rumus untuk menentukan tebal tangki.


Bahan cair yang daitampung dalam tangki mempunyai tekanan P, yang biasa
disebut tekanan internal. Tekanan internal tersebut akan memberikan gaya tekan atau

"stress' kepada tangki yang terdiri dari :

I. gayatekan aksial atau slongitudinal- stres{'.


2. gaya tekan radial atau'ciEumferential - stress"

mengapa gaya tekan tersebut harus diperhitungkan ?


karena adanya kelelahan bahan yang berupa :

a. "residual weld stress' (kelelahan akibat las - lasan)


b. *load stress'(kelelahan akibat beban)

^-''
i' c. "therhal difference Stress' (kelelahan akib.at becla suhu yang
sigufikan)

A. Untuktangki silinder
1. gaya tekan aksial
P: Tekanan internal
Tekanan : gaya/ luas,
), g"yu('rt tekanan X luas
"rsJ:
Gaya tekan aksial : f= ,t"V

Pacrah@t:tebal
A = Luas penampang aksial : +2t)2 - D'\
ib
A: g(o' 14Dt + 4t2 - D'\= q,g'to + t)
1"1

16
F

Bila t diabaikan terhadap D lDr t_D


Maka : A:
trD t

Tgeangan yang dialami oleh bah; karena adanya tarikanfi


adalah:
prD,4 pD
f:F/A= .-=-
tilt 4t
f harus lebih kecil daridti(tegangan yang diizinkan)
t= minimun)
ffrcbat
2. Gaya tekan Radial
dx = r-da
dP =p./,*i
dPv: P. / sinadx
: P. /t3ina da
dPH:P. / cos a !x:p.(.rcos a da
aq &.,
Pv =
I rl.r sinaV= rll cosoda
[
o=0 0
Pv :2 t.(-r: p. /- .D
Kekuatan ini akan ditahan oleh luasan A:2.t. t
f:pv/A:P{D-FD
2t( 2t
Besarnya f har,us lebih kecil dari 5i:
f :PD/2t t=PD lz 5i

hfurn penentuarm tebl tangki harus diperhatikan :

a. faktor korosi bahan


b. Pelemahan bahan karena ada pengelasan
c. Kelelahan bahan akibat beban

l
Implementasinyh dalam penentuan tebar
tangki atas faktor -
fa*tor tersebul dipakai mmus tebal dengan
keamanan : -r*"
PD
t =;*+ c
diman4
t: tebal(in)
P: Tekanan totut - tekanan operasi + tekanan hidrostatis

17
,F
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang
diakibatkan gaya berat
bahan cair yang disimpan dalam tangki.

P hidrostatis = p gh( p: densi-tas, h : tinggi cairan )


D: diametereh*r{in)
f: alloraable irgrkin4 stress (lb/in -2).
E : weldedjeistcfficicncy (tak berdimensi), diperoteh dari tabel
l3.2.Brouaretf are pung, nilai E bisa diambil 0.8
C = Corrosi*n'asownce (in)
Nilai C diambil0.0125 in untuk umur pabrik l0 thn.
Untuk talgkl benekanan tinggi maka dibuat tangki yang panjang
sehingga t tidak terlalu besar.

- unt* tekranur biasa L / D diambil sehtar 2


- Untuk tekanan besar ... ...lJD > z

1!

f'

18
SELECTION OF THE TYPE OF VESSEL
( pemilihan tipe bejana
, )

Faktor pertama yang mempengaruhi pemilihan tip" b"j;" adalah :


1. lokasi dan fungsi bejana
2. sifat cairan yang disimpan
3. Tekanan dan temperatur Operasi
4. kapasitas penamputrgan

Bej ana dapat diklasifi kasikan

Kebanyakan tipe bejana dapat diklasifikasikan berdasarkan


geometrinya :

1. Tangki terbuka
2' Tangki silinder tegak yang datar pada bagian dasarnya
3. Bejana Horisontal dan silinder tegak
4. Bejana bentuk bola
- Penampungan fluida pada tekanan atrnosfer-g> tangki silinder dengan

- Bentuk Bola digunalian untuk penampungan bertekanan


dimana.
volumenya besar
- Untuk Volume yang kecil bertekanarg tangki silinder
dengan bagian atas
dibentuk adalah lebih ekonomis.

19

Anda mungkin juga menyukai