Modul 2 PDF
Modul 2 PDF
Disusun Oleh :
ZAINUS SALIMIN
1
I. PENYIMPAI{AhE BAI{AhI
Penyimpanan bahan merupakan kegiatan penting dalam industri yang
berhub'.mgan dengan peny€diaan balan (mcterial lrwentory) untuk mendukung
kontinuitas proses produksi- Dalam operasi penlmpanan bahan akan berkaitan dengan
kegiaum pengangkutan atau pemindahan bahan, dan pengambilan bahan dari
penyimpanan tersebut untuk diurnpankan pada sistem proses produksi. Sesr.rai dengan
jenis produk yang difabrikasi, bahan yang disimpan dapat berupa bahan padat, cair, dan
gas, dalam jumlah yang banyak atau sedikif _ .1
Penfrnpanan bairarr didalain proses p,-oduksi dapat dijumpai pada 3 tahapan
sebagai berikut :
a. tahap awal proses berupa penlmpanan bahan baku atau "rqw material
inventory". Bahan baltu yang disimpan terlalu banyak akan mengakiba&an
banyak uang: berhenti, sedangkan bila terlalu sedikit dapat menyebabkan
proses produksi terhenti. Dalam perancangan pabrik biasanya diarnbil i (satu)
bulan pensediaan bahan
b. Tahap ditengah proses berupa penyimpanan bahan setengah jadi atau "ln
process materia! inventctryi'. Pada penyrmpanan bahan setengah jadi waktu
penyimpanan bahan sangat spesifik karena berhubungan clengan wakfu siklus
pembentukan produk, misal 3 (tiga) bulan untuk produksi bir, 2(dua) hari
untuk produksi gula, dan 3(tiga) hari untuk produksi sabun.
c. tahap akhir proses berupa penympanan bahan jadi (produk) atau "producr
Inventory". Lama waktu' penyimpanan produk terganfung dari jenis
produi'.nya, ada produk yang dibuat secara terus - menenrs akan tetapi dijual
pada waktu - waktu tertentu, dan ada pula produk yang produksi dan
penjualannya kontinyu
,\
JTIMLAH BAHAN YANG DISIMPAN
Banyak sedikitnya jumlah bahan yang disimpan biasa dinyatakan dengan
kapasitas atau tonase perhari dari peralatan. Jumlah tersebut tergantung dari beberapa
2
. Kapasitas pabrik secara keseluruhan
. Metode Operasi yang dilakukan
. Frekwensi operasi, lamanya rvaktu operasi dan "shut down" dari masing -
masing unit secara individual yang ada dipabrik.
3
Dalaqr'e*&tnf raas,h yn ludrrih,ri.a, alu+l a I n
yang dipakai unfuk membawa bahan tersebut ke unit I tempat lairL biasanya dipakai tori,
"conveyer" atau cftm,e.
. :'J
-j
a
w1
rrlocoootif,
ciane,l
haDrt
4
penyimpanan out
- door dengan overhead
- system merupakan ,,open storage.,
jarak jauh yang menggunakan alat antara
lain,,monoru'i:,,, ,,cable tsay cay,,,itan
larn _
lain
l'puIIey,' Itcablc
L
rscrspp;1.r;
tl):r !1qn rr
5
3- conveyer - system (belt) yang dilengkapi dengan ..tripper',
(alat untuk
pendistribusian).
Bila jumlah bahan yang disimpan sedikit, maka system manrral akan lebih ekonomis.
Bila
jumlah bahan intermediate, penggunaan traktor dan truk tipe indrxtri
lebih
mengunttrngkan'
Au ir,,dr.alr, ,t ,rn^
indoor pile;
COnveJrOr.
{'x$ill6q
Gambar 4. Skerna penyimpanan Indoor bentuk Timbunan
6
Gambar 4a. pengaruran pendistribusian bahun oi.h e;ii'bonu"y",
a. Pendistribusian bahan pada ujung belt convel,er
b. Pendistribusian bahan pada lokasi tumpukan yang
diinginkan menggunakan ..belt
conveyer" yang dapat digeser posisinya.
c. Pendistribusian bahan pada lokasi tumpukan yang
diinginkan menggunakan
' yang dapat digeser sepanjang belt conv"eyer "
d. -Tdpp"l
Pendistribusian bahan pada rokasi *binl'dengan menggunakan ..tripper',
terpasang permanen diatas belt conveyer. -vang
Pendistribusian bahan pada rokasi "bi-n" menggunakan
bert conveyer bertingk-at
dengan "tripper" _yang terpasang pefrnanen.
Pendistribusian baliarn pada lokasi penampungan
dengan ,.tripper" yang dapat
digeser sepankang belt conveyer.
trnvelin6 trippor
ohvator
bolran(plle ).
/
\\" >
\./
\a
-
,|x .\
/t \.
7
miring antarubin dengan bagian keluaran dari bejana- Bin atau bunker banyak
dipakai trntuk penyimpanan bahan seperti gandum dan arang secafa indoor'
aliran
Berdasarkan konstrulisinya, bin atau bunker mimberikan karakteristik
yang spesifik yaitu :
8 i
{
Tabel 1' Perbe'Jaaan antara
Mass flow bin dan Fururel flow
bin
Mass flow bin
Funnel flow bin
Partikel te.pisu@ Bahanh"unk@
terringgal pada bagian pengeluaran.
Yang pertama masuk adalah
l,ang habis
terakhir
-
Untuk mare@ Produk dapat@
menjadi mampat karena tidak
tersentuh sampai pembenihan sempurna
pada sistem
angin sehingga tidak dapat mengalir
saat sistem pengeluaran
difungsikan.
9
,--l-\.
,tFi,'\
i.wJ
,:) )
!--.-
\
-:
r,2
t- ----l
il ,;
ll
.i
'l
.i
, --__...1
'1: r
:l i I
I I
:I
\-A
Tf .i l!
!^i
l,' \., i
'l i: r-----.
-.-.J
'{1. t1 J:
-'l -
'a:
lr
r -__-l t_Y .tre-
Gambar 7- Beberapa tipe dari "mass flow bin". Tipe C adalah bentuk sederhana tetapi
membentuk lembah yang longgar pada pengeluaran. Tipe dsulit untuk dibuat retapi tidak
membentuk lembah ( garnbar urut q b, c, C).
Untuk bahan yang free florving pengeluaran bahan dapat dilakuklian sccara gravitasi,
sedangkan untuk bahan yang cenderung menyumbat dipakai alat mechanical
agitator atau
air agtrtator. Belt conveyer banyak dipakai pada pengeluaran bahan dari bin.
10
elopta6 6trlker pl.rto
:,'*'! 9irfaql
Gambar 8- skema penyimpanan bahan daram bin
dengan sistem peneeruaran
menggunakan belt convel,er.
ailor/bln
clloAtn
t- t
Drt 6Crer OODVC-
ctor frtdcr
/ t"r"focd,or. (borputar).
4
aerov laodor
fr1slzer
J
Gambar 9. skema penylmpanan daram bin dengan sisternpenger'aran
fahan
menggunakan screw conveyer.
olsvdtor
t t'ti -,
yl
a
h.fui
t141,
.\'
"i.*!
Gambar 10.
t0
11
{.6^{r;t'r* t
---
pengeluaran
Gambar 11. Skema penyimpanan bairan dalam bin dengan sistem
menggunakankombinasistarfeederdanscrewconveyer
$olt,al--r Et* a'..' ,c
lrrn*f zl*
irl
ii!*
r. I
+ '\d6
! ttrF
rr<
3k_
:e$!{Sn*e.
';:^___*_':-
at P'e..r dd
ll
12
Garnbar 13. Sistem pengeluaran dengan Vibrator.
r- Penyimpanan
zai paCat dahm u,at!air.
L,ntuk penyirnpanan
zat padat dalanr
.itunlah Yang sedikit biasa dilakukkan
dengan niengguna,ican
u,adah biasa,
;euis d.ari tuadah yang dipakai tergannrrrg
dari sifat bairann-va \\radah
tersebut alltara lain terdin
dari bo_r (korak).
ba,us(kantolig,\, chrm
baja. ,Cal iain _ Iairr
t2
13
7
14 -13-
Korosivitas bahan menentukan jenis bahan tangki penyimpanan yang digurnkan
Tabel 2' menunjukkan data korosi material konsnrksi yang dapat digunakan unnrk bahan
pembuatan tangki.
Jumlah bahan yang disimpan akan menentukan ukuran rangki penyimpanan yang
dibutuhkan, hal ini sesuai dengan besarnl,a densitas dan lamanya waktu tinggal bahan
dalam tangki.
Tekanan penlmpanan akan menentukan tebal dari tangki penyimpan, demikian
pula suhu dan volatilitas bahan yang berhubungan dengan tekanan uap murninya sangat
menentukan dalam penentuan tebal tangki.
15
-t4 _._
_j..--T--_--<.
Tetapi ada kalanya karena letak dari tangki tersebut pada elevasi yang tinggr, maka
pe ngeluaran atau pengi si an dij alankan dengan "gravi tas i".
l.2.2"PemmnqanTangki
Tangkfsilinder vertikal dapat ciiletakkan langsung diatas lantai atau disangga
dengan kaki diatas lantai. Untuk tangki bola dipasang diatas lantai dengan disangg4
^-''
i' c. "therhal difference Stress' (kelelahan akib.at becla suhu yang
sigufikan)
A. Untuktangki silinder
1. gaya tekan aksial
P: Tekanan internal
Tekanan : gaya/ luas,
), g"yu('rt tekanan X luas
"rsJ:
Gaya tekan aksial : f= ,t"V
Pacrah@t:tebal
A = Luas penampang aksial : +2t)2 - D'\
ib
A: g(o' 14Dt + 4t2 - D'\= q,g'to + t)
1"1
16
F
l
Implementasinyh dalam penentuan tebar
tangki atas faktor -
fa*tor tersebul dipakai mmus tebal dengan
keamanan : -r*"
PD
t =;*+ c
diman4
t: tebal(in)
P: Tekanan totut - tekanan operasi + tekanan hidrostatis
17
,F
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang
diakibatkan gaya berat
bahan cair yang disimpan dalam tangki.
1!
f'
18
SELECTION OF THE TYPE OF VESSEL
( pemilihan tipe bejana
, )
1. Tangki terbuka
2' Tangki silinder tegak yang datar pada bagian dasarnya
3. Bejana Horisontal dan silinder tegak
4. Bejana bentuk bola
- Penampungan fluida pada tekanan atrnosfer-g> tangki silinder dengan
19