(Veithzal,Ella,2009)
Saat ini istilah karir lebih dikenal sebagai protean career (karir
dinamis), yaitu karir yang direncanakan berdasarkan arahan
pribadi yang bertujuan untuk mencapai kesuksesan pekerjaan
individu secara psikologis.
Hubungan Industrial
Kompetensi dan
Pengembangan
Organisasi dan
Pembelajaran
Tenaga Kerja
Penghargaan
Perencanaan
Kepegawaian
Rekrutmen
Pembinaan
Kinerja
Karir
Kebutuhan
Visi Struktur Analisis Uraian
IRMA Jabatan Kompetensi
Misi Strategi Kompetensi
Jabatan Jabatan Individu
SK DIR NO.387.K/DIR/2008
SK DIR NO.307.K/DIR/2009
SK DIR NO.1025.K/DIR/2011
SK DIR NO.174.K/DIR/2012
Keluar Rotasi
Perencanaan suksesi
tradisional
D = Suksesor dari C
Posisi A
C = Suksesor dari B Promosi
B = Suksesor dari A
Posisi B
Posisi C Rotasi
Posisi E5 Posisi E4
Posisi F5
Stres Kerja
Tuntutan Kerja Burnout
(Job Demand)
Kinerja Wajib
sesuai uraian tugas
(In - Role Job Performance)
Kepuasan Krja
Hub. Atasan-Bawahan (Job Saticfaction)
(Leadership
Member Exchange)
Dukungan
Sosial Komitmen terhadap
(Social Support perusahaan
(Organizational
Commitment)
PERBANDINGAN KARIR TRADISIONAL DAN KARIR
DINAMIS
Dimensi Karir Tradisional Karir Dinamis
Tujuan - Promosi Kesuksesan psikologis
- Peningkatan gaji
Kontrak psikologis Keamanan terhadap Kemampuan pegawai
komitmen untuk fleksibel
Mobilitas Vertikal Lateral (bercabang)
Tanggung jawab Perusahaan Pegawai
pengelolaan
Pola Linier dan keahlian Spiral dan sementara
Keahlian Know how Learn how
Pengembangan Tergantung pada Sangat tergantung pada
pelatihan formal hubungan (relationship)
dan pengalaman kerja
KARIR DATAR (PLATEAUING)
1. Prestasi kerja
2. Eksposur bekerja melebihi dari kadar pada umumnya
3. Jaringan kerja
4. Pengunduran diri berkarir di tempat lain
5. Kesetiaan terhadap organisasi
6. Para Mentor dan sponsor
7. Bawahan yang mempunyai peranan kunci
8. Peluang untuk tumbuh
9. Pengalaman internasional
PERENCANAAN SUKSESI
Perencanaan suksesi adalah proses identifikasi, pengembangan, tracking terhadap
individu-individu kunci untuk posisi eksekutif.
Pada perkembangan lingkungan bisnis yang cepat, perencanaan suksesi menjadi sangat penting dan
sangat sukar untuk dilakukan.
Menurut survey McKinsey and Company, 75% perusahaan memiliki sedikit individu yang bertalenta
pada jenjang manajerial.
Inventori ketrampilan / talent adalah file individu pegawai yang memuat catatan
pendidikan, pengalaman, minat, ketrampilan, dll yang memungkinkan manajer dengan
cepat menyesuaikan lowongan pekerjaan dengan profil pegawai.
• Identifikasi kandidat
• Menentukan waktu
Memilih kesiapan kandidat
kandidat yang menempati posisi
kompeten • Merangking kandidat
• Menetapkan kandidat
CONTOH BAGAN SUKSESI JABATAN
Manajer
UPJ
Spv-1 A/1
Spv-7 A/1
Spv-2 A/2
JU. Pelayanan Pel. JU. Pelayanan Pel. JU. Keuangan JU. Operasi Dist.
JU. Admin. Pel JU. Admin. Pel JU. Adm. Umum JU. Pemliharaan Dist.
Pemimpin
Pemimpin
Optimization 2 System
System 2
Optimization System 3
Optimization 3 System 4
Specific 1
Optimization 4
Specific 2
Specific
Specific 3
Specific 4
Basic 1
Basic 2
Melalui Diklat Uji Portofolio Basic 3
Penjenjangan Kompetensi (UPK) Basic 4e
Basic
Basic 4d
Melalui Manajemen
Kinerja Pegawai Basic 4c
• Bagi Pegawai yang mendapat kenaikan Grade, maka posisi Grade naik, sedangkan
posisi Skala Grade tetap
• Pegawai yang tidak memenuhi persyaratan kelulusan Diklat Penjenjangan sampai
dengan 3 (tiga) kali hanya diberikan pembinaan Skala Grade
• Pegawai yang ditahan pihak yang berwajib, yang di kemudian hari dinyatakan tidak
terbukti bersalah berdasarkan putusan hakim yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap, diberikan rehabilitasi berupa kriteria talenta terakhir sebelum Pegawai
menjalani penahanan
2 2 0 0 0 0 0 0
3 1 2 0 0 0 0 0
4 * ≤4 0 0 0 0 0
5 * * ≤5 0 0 0 0
6 * * * ≤6 0 0 0
7 * * * * ≤6 0 0
8 * * * * ≤8 0 0
9 * * * * * ≤8 0
10 * * * * * ≤ 10 0
PERSYARATAN KENAIKAN GRADE PADA LEVEL
KOMPETENSI YANG SAMA (LANJUTAN)
Keterangan :
1.Kriteria Talenta tertentu menjadi tidak terpakai dalam hal telah memenuhi syarat kenaikan Grade :
Contoh : Pegawai mendapatkan 2 LBS setelah sebelumnya mendapatkan 1 SPO, maka rumus yang
muncul adalah 2 LBS. 1 SPO menjadi tidak terpakai, tetapi tetap ada di riwayat kepegawaian.
2.Kriteria Talenta yang didapatkan Pegawai menjadi 0 setelah Pegawai mendapatkan kenaikan Grade.
Contoh : Pegawai mendapatkan 2 LBS setelah sebelumnya mendapatkan 1 SPO, maka walaupun
rumus yang muncul adalah 2 LBS, tetapi 1 SPO yang ada tidak dapat dipakai lagi untuk kenaikan Grade
berikutnya.
3.Untuk Pegawai tertentu yang mendapat kriteria 1x LBS / 3x SOP,
dapat dipercepat 1 semester dalam mendapatkan kenaikan Grade, sepanjang ada persetujuan Direksi.
4.Keterangan urutan Kriteria Talenta (dari yang terbaik ke yang lebih rendah):
1. LBS = Luar Biasa 6.KPO = Kandidat Potensial
2.SOP = Sangat Optimal 7.PPS = Perlu Penyesuaian
3.SPO = Sangat Potensial 8.PPE = Perlu Perhatian
4.OPT = Optimal 9.SPP = Sangat Perlu Perhatian
5.POT = Potensial
5.* : kekurangan jumlah perolehan kriteria talenta yang harus dipenuhi maka kemungkinan pengisian jumlah perolehan kriteria talenta adalah:
Contoh :
Perolehan Jumlah Perolehan Kriteria Talenta
Perolehan Jumlah Perolehan Kriteria Talenta
Krieria
Krieria LBS SOP/SPO OPT POT dst
LBS SOP/SPO OPT POT dst Talenta
Talenta 4 1 3 0 0
4 * ≤4 0 0 4 0 4 0 0
MULAI 1 JULI 2010
Hasil Penilaian Hasil Penilaian Sasaran Individu
Kompetensi
Individu
MG NI MR ER OS
40 Penugasan ke Samping
•Dinilai Oleh
Kompetensi Jarang ditampilkan 101 - 200 •Atasan langsung
50 Inovasi
PEMBINAAN KARIR
• Pembinaan Karir Pegawai merupakan hak setiap Pegawai dan wajib
dilaksanakan Atasan Pegawai;
• Setiap Pegawai memiliki Sebutan Jabatan
• Disamping memiliki Sebutan Jabatan setiap Pegawai dapat melihara
maksimum 2 Sebutan Profesi
• Contoh :
– Sebutan Jabatan : Manajer SDM
– Sebutan Profesi 1 : Senior Specialist I Manajemen SDM
– Sebutan Profesi 2 : Senior Engineer II Konstruksi Sipil
Jabatan
Jenjang Jabatan
Teknik Operatif Non Teknik Pengelola
Principal Principal
Fungsional I Expert Expert
Engineer Operator
Senior Senior Senior
Fungsional II Senior Officer I
Engineer I Operator I Specialist I
Senior Senior Senior Senior Officer
Fungsional III
Engineer II Operator II Specialist II II
Fungsional IV
Engineer Operator Analyst Officer
18 14 20 Integration 1
F1 = 54 17 14 19 Integration 2 MA = 57
16 13 18 Integration 3
A
A
A
15 12 18 Advanced 1
F2 = 46 14 11 17 Advanced 2 MM = 50
14 10 16 Advanced 3
B
B
13 9 16 Optimization 1
13 9 15 Optimization 2 MD UP = 45
F3 = 40 MD PST = 41
12 9 14 Optimization 3 MD UI = 41
11 9 13 Optimization 4
Dapat menjadi kandidat tanpa disertai kenaikan Grade dan tanpa persyaratan Suksesi Jabatan.
- -> Dapat menjadi kandidat tanpa disertai kenaikan Grade, tetapi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
A : Pegawai pada Grade Advanced 1 / 2, harus memenuhi paling sedikit 2 (dua) persyaratan Suksesi Jabatan.
B : Pegawai pada Grade Optimization 1 / 2, harus memenuhi paling sedikit 2 (dua) persyaratan Suksesi Jabatan.
PERSYARATAN MENDUDUKI JABATAN
(LANJUTAN)
13 9 16 Optimization 1
13 9 15 Optimization 2 MD UP = 45
F3 = 40 MD PST = 41
12 9 14 Optimization 3 MD UI = 41
11 9 13 Optimization 4
C
10 8 13 System 1
10 7 12 System 2
F4 = 33 SpvA = 34
9 7 11 System 3
8 6 10 System 4
D
D
7 5 10 Specific 1
7 4 9 Specific 2
F5 = 24 SpvD = 26
6 4 9 Specific 3
6 3 8 Specific 4
5 2 8 Basic 1 E
5 2 7 Basic 2 E
F6 = 16
5 2 6 Basic 3 E
5 1 6 Basic 4a - Basic 4e
C : Pegawai pada Grade System 1 / 2, harus memenuhi paling sedikit 2 (dua) persyaratan Suksesi Jabatan.
C : Pegawai pada Grade System 3 / 4, harus memenuhi semua persyaratan Suksesi Jabatan. MD UP minimal System 3.
D : Pegawai pada Grade Specific 2 / 3, harus memenuhi kriteria Talenta LBS/SOP/SPO, serta lulus UPK
E : Pegawai pada Grade Basic 1 / 2 / 3, harus memenuhi kriteria Talenta LBS/SOP/SPO, serta lulus UPK
Batas Tingkat Penguasaan Kompetensi untuk persyaratan A-E adalah minimal 70 % KKJ
KKJ STRUKTURAL
Kompetensi Inti Manajemen Manajemen Manajemen Manajemen Supervisori Supervisori
Atas Menengah Dasar Unit Dasar Unit Atas Dasar
Pelaksana Induk
Integritas 4 3 3 3 2 2
Orientasi Pelayanan
Pelanggan 4 3 3 2 2 2
Orientasi Pada Pencapaian 4 4 3 3 2 2
Pembelajaran
Berkesinambungan 4 4 3 3 2 1
Adaptasi 4 3 3 2 2 1
Total KKJ 20 17 15 13 10 8
Jumlah Kompetensi 5 5 5 5 5 5
Business Spirit 3 2
Relationship Building 4 3 2 1 1 1
Developing Others 4 4 3 3 2 1
Decision Making 4 3 3 2 2 1
Strategic Thinking 4 3 2 2 1
Team Leadership 4 3 2 2 2 1
Total KKJ 23 18 12 10 8 4
Jumlah Kompetensi 6 6 5 5 5 4
KKJ STRUKTURAL (LANJUTAN)
Kompetensi Bidang Manajemen Atas Manajemen Manajemen Manajemen Supervisori Atas Supervisori
Menengah Dasar Unit Dasar Unit Induk Dasar
Pelaksana
Teknis 1 5 5 4 4 4 4
Teknis 2 4 4 4 4 4 3
Teknis 3 3 4 4 4 3 3
Teknis 4 2 2 3 3 3 2
Teknis 5 3 3 2 2
Total KKJ 14 15 18 18 16 14
Jumlah Kompetensi 4 4 5 5 5 5
KKJ FUNGSIONAL
Integritas 4 3 3 2 2 1
Pembelajaran Berkesinambungan 4 3 3 2 1 1
Adaptasi 3 3 2 2 2 1
Total KKJ 18 16 14 11 8 6
Jumlah Kompetensi 5 5 5 5 5 5
Team Work 4 3 3 2 2 1
Business Spirit 2 1
Strategic Thinking 3 2 2 1
Total KKJ 15 12 10 8 5 2
Jumlah Kompetensi 5 5 4 4 3 2
KKJ FUNGSIONAL (LANJUTAN)
Teknis 1 6 5 4 4 3 3
Teknis 2 5 4 4 4 3 3
Teknis 3 4 3 3 3 3 2
Teknis 4 3 3 3 3 2
Teknis 5 3 3 2
Total KKJ 21 18 16 14 11 8
Jumlah Kompetensi 5 5 5 4 4 3
JALUR KARIR
• Jalur Karir Jabatan terdiri atas:
– Jalur Karir Jabatan Struktural; atau
– Jalur Karir Jabatan Fungsional; atau
– Jalur Karir Lintas Jabatan, baik dari Jabatan Fungsional ke Jabatan
Struktural maupun sebaliknya.
• Implementasi Jalur Karir Jabatan dilaksanakan berdasarkan ketentuan
Mutasi.
JALUR KARIR STRUKTURAL
Dipro Dipro: Diklat Profesi, merupakan
Dipro
dan Diklat untuk menguasai kompetensi
Manajemen Atas I dan atau Manajemen Atas II atau
Manajemen Atas III
Dipen bidang yang disyaratkan pada
Dipen
jabatan yang dituju, bersifat wajib
apabila profesi atau bidangnya
berbeda, dan bersifat optional
EE I EE I
apabila dalam profesi atau
bidangnya yang sama.
Dipen* : Diklat Penunjang,
Dipro merupakan Diklat untuk
Dipro
Dan
Manajemen Menengah I dan atau Manajemen Menengah II Manajemen Menengah III meningkatkan kemampuan Pegawai
atau
Dipen dalam pekerjaan dengan tingkat
Dipen
kompleksitas berbeda.
* : Akreditasi oleh Pusdiklat
EE II
EE: Executive Education
EE II
Org I: Tingkat Organisasi Unit I
Org II: Tingkat Organisasi Unit II
Org III: Tingkat Organisasi Unit III
Dipro
Dipro
dan
Manajemen Dasar I dan atau Manajemen Dasar II atau
Manajemen Dasar III Jalur Karir Normal
Dipen
Dipen
Untuk jalur karir MD, MM, dan MA
diberlakukan ketentuan sebagai berikut
(berdasarkan skala prioritas) :
EE III EE III
Prioritas pada Jenjang Jabatan yang sama :
1. Dari Org I ke Org IIi : minimal ≥ Sangat Optimal/Sangat Potensial 2x;
Supervisori Atas I/II/III 2. Dari Org I ke Org II / dari Org II ke Org III: minimal ≥ Potensial 4x atau ≥
Optimal 3x;
3. Dari Org I ke Org I / dari Org II ke Org II / Dari Org III ke Org III : minimal ≥
Potensial 2x;
EE IV Prioritas pada Jenjang Jabatan rendah ke tinggi :
1. Dari Org I ke Org II : minimal ≥ Sangat Optimal/Sangat Potensial 2x;
2. Dari Org I ke Org I / dari Org II ke Org II : minimal ≥ Potensial 4x atau ≥
Supervisori Dasar I/II/III Optimal 3x
3. Dari Org III ke Org II / dari Org II ke Org I / dari Org III ke Org I : minimal ≥
Potensial 2x;
JALUR KARIR FUNGSIONAL
Fungsional I
F1 F1 F1 F1
Teknik Operatif Non Teknik Pengelola
Fungsional II
F2 F2 F2 F2
dituju, Teknik Operatif Non Teknik Pengelola
Fungsional III
F3 F3 F3 F3
bidangnya yang sama. Teknik Operatif Non Teknik Pengelola
F4 F4 F4 F4
meningkatkan kemampuan Teknik Operatif Non Teknik Pengelola
F5 F5 F5 F5
Teknik Operatif Non Teknik Pengelola
SSE (Strategic Specialist
Education) Dipro dan atau DKT
F6 F6 F6 F6
dipersyaratkan secara bertahap Teknik Operatif Non Teknik Pengelola
mengajukan Mutasi
Ya Pegawai
(permintaan sendiri)
Tidak
Ya Ya
Ya
Ya Tidak
Tidak
Ya Tidak
Tidak Tidak
KP Ada
KI sesuai KKJ persetujuan Ya
pada FJ yang Direksi
tersedia
Tidak
Tidak
PPE/SPP Ya
Mutasi tak jadi /
2 kali dalam
tetap pada
2 tahun
Jabatan lama
Tidak
PPS 3 kali
Tidak
berturut-turut
Keterangan :
Ya
Ya TPK : Tingkat Penguasaan Kompetensi
MKP : Manajemen Kinerja Pegawai
CMC : Coaching Mentoring Counselling
Rotasi FJ : Formasi Jabatan
FTK : Formasi Tenaga Kerja
KP : Kandidat Potensial
PPS : Perlu Penyesuaian
PPE : Perlu Perhatian
SPP : Sangat Perlu Perhatian
PPS *)
FJ dan FTK tersedia karena:
1. FJ dan FTK struktur baru.
Ya 2. Pegawai sebelumnya :
A. Berhenti (Pensiun/Wafat/Mengundurkan Diri)
Ya
B. Mutasi ke Jabatan lain
Tidak Demosi**) C. Tidak memenuhi persyaratan minimum MR
**)
Apabila setelah dilakukan Demosi, Pegawai
masih mendapatkan Kriteria talenta PPE/SPP,
maka Pegawai tertentu diberlakukan
Rotasi kewajiban Pensiun Dini, yang diatur melalui
Keputusan Direksi.
Tidak