Terapi Tertawa
Terapi Tertawa
PENDAHULUAN
1
terbuka lebih lebar untuk membiarkan lebih banyak darah mengalir ke otot besar. Pupil
melebar untuk memperbaiki penglihatan. Kemudian keringat dihasilkan untuk
mendinginkan tubuh. Awalnya kemampuan ini berfungsi normal namun bila individu meng-
alami situasi berbahaya terus menerus maka tubuh akan mengalami banyak perubahan se-
perti meningkatnya tekanan darah dan pening-katan hormon stres, hingga mempengaruhi
sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan resiko terjadinya infeksi.
Terapi tertawa merupakan metode terapi dengan menggunakan humor dan tawa dalam
rangka membantu individu menyelesaikan masalah mereka. Baik dalam bentuk gangguan
fisik maupun gangguan mental. Penggunaan tawa dalam terapi akan menghasilkan perasaan
lega pada individu. Ini disebabkan tawa secara alami menghasilkan pereda stress dan rasa
sakit.
Terapi tawa modern terjadi sekitar tahun 1930-an, dimana beberapa rumah sakit
mengundang badut untuk menghibur anak-anak penderita polio Tahun 1964. Lebih dari 70%
penyakit mempunyaai hubungan dengan stress, diantaranya tekanan darah tinggi, penyakit
jantung, kecemasan, depresi, batuk dan flu kronis, gangguan syaraf, insomnia, gangguan
pencernaan, alergi, asma, colitis, gangguan haid, migrain bahkan kanker. Dalam terapi
tertawa tidak menggunakan humor sebagai sebab untuk membuat seseorang tertawa tetapi
dalam terapi tertawa hanya menggunakan tawa sebagai sebuah sebab yang membantu orang
menyingkirkan rasa takut dan malu mereka serta membuat mereka menjadi lebih terbuka
dan mulai melihat kelucuan hidup.
Tahun 2012, penduduk 11 negara anggota WHO kawasan Asia Tenggara yang berusia
di atas 60 tahun berjumlah 142 juta orang dan diperkirakan akan terus meningkat hingga 3
kali lipat di tahun 2050. Pada Hari Kesehatan Sedunia tanggal 7 April 2012, WHO mengajak
negara-negara untuk menjadikan penuaan sebagai prioritas penting mulai dari sekarang.
Rata-rata usia harapan hidup di Negara-negara kawasan Asia Tenggara adalah 70 tahun,
sedangkan usia harapan hidup di Indonesia sendiri termasuk cukup tinggi yaitu 71 tahun,
berdasarkan Profil Data Kesehatan Indonesia tahun 2011 (WHO, 2012).
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi depresi meliputi faktor fisik dan faktor
psikologis. Faktor fisik ini berupa: Faktor genetik, Susunan kimia otak dan tubuh, Usia,
Jenis kelamin, Gaya hidup, Penyakit fisik dan Cahaya matahari. Sementara faktor psikologis
2
yang dapat mempengaruhi di antaranya adalah: Kepribadian, Pola pikir, Harga diri, Stres
dan Lingkungan keluarga (Lilik Ma’rifatul, 2011).
Stress dan tekanan kehidupan modern berdampak buruk terhadap pikiran dan tubuh
manusia. Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan pikiran, seperti kecemasan, depresi,
gangguan syaraf daninsomnia mengalami peningkatan. Depresi dapat dialami setiap orang
termasuk padalansia. Depresi adalah perasaan sedih, ketidakberdayaan dan pesimis, yang
berhubungan dengan suatu penderitaan, dapat berupa serangan yang ditujukan kepada diri
sendiri atau perasaan marah yang dalam (Wahjudi Nugroho, 2008).
Terapi tertawa adalah suatu terapi untuk mencapai kegembiraan di dalam hati yang
dikeluarkan melalui mulut dalam bentuk suara tawa atau senyuman yang menghiasi wajah,
perasaan hati yang lepas dan bergembira, dada yang lapang, peredaran darah yang lancar
sehingga dapat mencegah penyakit dan memelihara kesehatan (Andol, 2009). Terapi tertawa
dapat menstimulasi pengeluaran zat endorphine, serotonine dan endorphine dalam tubuh,
terutama sangat dibutuhkan otak yang membuat tubuh kita akan semakin tenang dan nyaman
(Simanungkalit B, 2009). Rasa tenang dan nyaman tersebut diharapkan bisa mengurangi
depresi pada lansia, terapi ini efektif dan efesien.
Menurut Darwin (Hasanat, 1997) sebagai orang yang pertama kali menyatakan bahwa
gerakan otot zygomatic major (otot yang dapat menarik sudut bibir ke atas sampai tulang
pipi) merupakan pusat ekspresi pengalaman emosi positif, kondisi ini sama halnya saat
sedang tertawa terjadi gerakan otot zygomatic major. Menurut Muhammad (2011) tertawa
dapat membangkitkan energi positif seperti setelah tertawa dapat membuat tubuh menjadi
lebih rileks, pandangan mata menjadi jernih, pendengaran menjadi jernih, dan pikiran
menjadi lebih optimal. Selain itu tertawa dapat menyingkirkan energi-energi negatif menjadi
energi positif, tertawa dapat melarutkan kesedihan, kecemasan, kemarahan, serta dengan
tertawa dapat mengeluarkan hormon bahagia. Pada saat tertawa individu akan mengasup
oksigen yang lebih banyak, sehingga membuat tubuh menjadi lebih rileks dan dapat
menurunkan hormon adrenalin dan epinephrine. Kondisi tubuh yang demikian akan
membuat tubuh terhidar dari masalah psikologis seperti burnout yang menyebabkan
kelelahan emosional, fisik, maupun mental.
Sekecil apapun gejala stres kerja yang muncul tidak perlu menunggu hingga menjadi
besar dan parah, yang pada akhirnya merugikan tenaga kerja dan perusahaan karena
3
berpengaruh terhadap produktivitas kerja atau performansi pekerja yang dihasilkan (Stranks,
2005).
Budiningwati & Meuraksa (2010) menjelaskan lebih lanjut bahwa bila manusia
mendapatkan stresor, tubuh manusia akan berusaha mengadakan perlawanan dengan
mencari keseimbangan. Stres dapat memicu respon tubuh terhadap ancaman atau bahaya
yang dirasakan, yang fight atau flight respon.
Tubuh manusia merespon stres dengan mengaktifkan sistem saraf dan hormon
tertentu.Hipotalamus memberikan sinyal pada kelenjar adrenal untuk memproduksi lebih
banyak hormon adrenalin dan kortisol serta melepaskan ke dalam aliran darah.Pembuluh
darah terbuka lebih lebar untuk membiarkan lebih banyak darah mengalir ke otot besar.Pupil
melebar untuk memperbaiki penglihatan.Kemudian keringat dihasilkan untuk mendinginkan
tubuh. Awalnya kemampuan ini berfungsi normal namun bila individu meng-alami situasi
berbahaya terus menerus maka tubuh akan mengalami banyak perubahan se-perti
meningkatnya tekanan darah dan pening-katan hormon stres, hingga mempengaruhi sistem
kekebalan tubuh dan meningkatkan resiko terjadinya infeksi.
1.3 Tujuan
1 Untuk Mengetahui Fisiologi tawa
2 Untuk Mengetahui Definisi tertawa
3 Untuk Mengetahui Jenis Terapi Tertawa
4 Untuk Mengetahui Kontraindikasi Terapi Tertawa
5 Untuk Mengetahui Manfaat Terapi Tertawa
4
6 Untuk Mengetahui Pedoman Umum Sesi Tawa
7 Untuk Mengetahui Tekhnik – Tekhnik Terapi Tertawa
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
6
d) Pipi terangkat
e) Ada kerutan dibawah kelopak mata bagian bawah
f) Ada kerutan disudut luar mata.
Selanjutnya Ekman dan Friesen (1984, dalam Hasanat, 1996) mengatakan bahwa dalam
ekspresi bahagia biasanya mata terlihat ”bersinar”. Intensitas bahagia terutama ditentukan
oleh posisi bibir. Apabila sudut bibir semakin kebalakang dan keatas disertai dengan kerutan
naso labial, dan kerutan dibawah kelopak mata bagian bawah, maka ekspresi bahagia
semakin kuat.
2.2 Definisi
Terapi tertawa adalah suatu terapi untuk mencapai kegembiraan di dalam hati yang
dikeluarkan melalui mulut dalam bentuk suara tawa atau senyuman yang menghiasi wajah,
perasaan hati yang lepas dan bergembira, dada yang lapang, peredaran darah yang lancar
sehingga dapat mencegah penyakit dan memelihara kesehatan serta menghilangkan stress
(Robinson,1990;Dahl dan O’Neal, 1993).
Terapi tertawa dapat menstimulasi pengeluaran zat endorphine, serotonine dan
endorphine dalam tubuh, terutama sangat dibutuhkan otak yang membuat tubuh kita akan
semakin tenang dan nyaman (Simanungkalit B, 2009).
Menurut Darwin (Hasanat, 1997) sebagai orang yang pertama kali menyatakan bahwa
gerakan otot zygomatic major (otot yang dapat menarik sudut bibir ke atas sampai tulang
pipi) merupakan pusat ekspresi pengalaman emosi positif, kondisi ini sama halnya saat
sedang tertawa terjadi gerakan otot zygomatic major.
Menurut Muhammad (2011) tertawa dapat membangkitkan energi positif seperti setelah
tertawa dapat membuat tubuh menjadi lebih rileks, pandangan mata menjadi jernih,
pendengaran menjadi jernih, dan pikiran menjadi lebih optimal. Selain itu tertawa dapat
menyingkirkan energi-energi negatif menjadi energi positif, tertawa dapat melarutkan
kesedihan, kecemasan, kemarahan, serta dengan tertawa dapat mengeluarkan hormon
bahagia. Pada saat tertawa individu akan mengasup oksigen yang lebih banyak, sehingga
membuat tubuh menjadi lebih rileks dan dapat menurunkan hormon adrenalin dan
epinephrine.
7
Terapi Tawa merupakan metode terapi dengan menggunakan humor dan tawa dalam
rangka membantu individu menyelesaikan masalah mereka, baik dalam bentuk gangguan
fisik maupun gangguan mental Penggunaan tawa dalam terapi akan menghasilkan perasan
lega pada individu. Ini disebabkan tawa secara alami menghasilkan pereda stres dan rasa
sakit .
Pemberian stimulasi humor dalam pelaksanaan terapi diperlukan karena beberapa orang
mengalami kesulitan untuk memulai tertawa tanpa adanya alasan yang jelas. Stimulasi
humor yang dimaksud dapat diberikan dalam bentuk berbagai media, seperti VCD, notes,
badut, dan komik. Apabila humor diberikan sebagai satu-satunya stimulus untuk
menghasilkan tawa dalam setting terapi akan disebut sebagai terapi humor, namun jika
dikombinasikan dengan hal-hal lain dalam rangka untuk menciptakan tawa alami (misalnya
dengan yoga atau meditasi) akan disebut sebagai terapi tawa
8
2.4 Kontraindikasi Terapi Tertawa
Terapi tertawa menurut Hulse (1994) tidak diberikan pada klien dengan:
1. Wasir akut, jantung dengan sesak napas, pascaoperasi, hamil, flu, TBC dan glukoma.
Karena saat tertawa, muncul tekanan-tekanan dalam abdomen
2. Klien yang mudah tersinggung.
9
besar dalam hubungannya dengan penyakit-penyakit mematikan seperti AIDS dan
kanker.
10
dan dengan memberikan relaksasi. Dalam ekperimen telah dibuktikan bahwa terjadi
penurunan sepuluh sampai duapuluh millimeter tekanan setelah seorang penderita
mengikuti sepuluh menit terapi terapi tawa.
Tawa merupakan salah satu latihan terbaik untuk mereka yang menderita asma dan
bronchitis. Tawa meningkatkan kapasitas paru-paru dan tingkat oksigen dalam darah.
Para dokter menyarankan fisioterapi dada untuk mengeluarkan lender (dahak) dari
saluran pernafasan. Meniup kedalam sebuah alat atau balon merupakan salah satu
latihan yang biasa diberikan kepada penderita asma. Tawa melakukan hal yang sama,
dan cara ini lebih mudah dilakukan serta nyaris tanpa ongkos. Salah satu penyebab
penyakit asma yang paling umum adalah infeksi. Terapi tawa menaikkan tingkat
antibodi dalam selaput lender saluran pernafasan, dengan begitu mengurangi frekuensi
infeksi pernafasan. Terapi tawa juga meningkatkan sistem pembersihan lender di
saluran pernafasan. Stres adalah faktor lain yang bisa memicu serangan asma. Dengan
mengurangi stres, tawa bisa memperbaiki prognosis penyakit asma.
H. Jogging Internal
Ada banyak latihan yang bisa dilakukan untuk melatih otot-otot anda, terapi tertawa
memberikan pijatan yang bagus untuk semua organ internal. Tawa memperlancar
pasokan darah dan meningkatkan efisiensinya. Orang membandingkan latihan ini
11
dengan jari-jari ajaib, yang menjangkau kedalam perut dan memijat organ-organ anda.
Pijakan terbaik tawa adalah pada usus. Hal ini bisa meningkatkan persediaan darah dan
membantu kerja usus.
J. Hubungan Interpersonal
Tawa menyatukan orang dan memperbaiki hubungan interpersonal. Semua anggota
Klub Tawa saling bertemu dengan pikiran terbuka dan saling memperhatikan satu sama
lain. Anda akan mendapat kesempatan untuk berinteraksi dengan sejumlah orang dalam
kerangka berfikir yang positif. Dewasa ini, para anggota Klub Tawa yang berbeda
menjalin hubungan yang sangat dekat seperti anggota keluarga. Mereka saling
mengenal dengan baik, mereka saling berbagi duka dan penderitaan. Mereka juga saling
berbagi saat-saat menggembirakan, dengan bertemu satu sama lain, pergi piknik, dan
sebagainnya. Kadang mereka mengadakan lokakarya kesehatan, perkemahan yoga, dan
seminar naturopati. Orang dengan berbagai profesi yang berbeda berkumpul bersama
dan saling menyapa dengan wajah tersenyum.
12
adalah terkucil dari pergaulan dan semakin menutunnya sistem nilai keluarga. Kondisi
ini lebih parah di Negara-negara barat tetapi sekarang mulai mempengaruhi Negara-
negara timur juga. Keajaiban yang telah memberikan hasil yang menakjubkan adalah
persahabatan dan persaudaraan yang diperoleh dari Klub Tawa. Klub Tawa dengan
cepat berkembang menjadi komunitas yang erat. Dengan menyebarkan Klub Tawa di
setiap tempat, masing-masing telah membentuk sebuah komunitas kecil, dimana para
anggotanya mempunyai keterikatan dan rasa memiliki dalam kelompok. Sekarang Klub
Tawa mulai berubah menjadi “ Keluarga Besar Orang Tawa”.
Untuk mendirikan suatu klub, sebaiknya beberapa butir di bawah ini harus dipenuhi:
1. Mempunyai anggota
2. Minimum anggotanya 5 sampai 10 anggota
3. Sebaiknya usia anggota antara 17 tahun hingga 70 tahun
4. Harus ada seorang tutor
13
5. Seorang tutor sebaiknya mempunyai pribadi menarik, luwes, dan tidak kaku serta
memiliki pribadi yang humoris
6. Terapi dilakukan pada pagi hari dan sore hari. Siang hari tidak dianjurkan untuk
melakukan terapi tawa.
7. Terapi tawa sebaiknya dilakukan secara periodik. Jika dilakukan dua kali sehari, maka
laukanlah pada pagi hari dan kemudian sore hari.
8. Agar terapi ini cepat terasa manfaatnya, bagi anggota klub sebaiknya dilakukan tiga
sampai empat kali dalam seminggu. Jika hal ini dilakukan, maka hanya dengan satu
bulan semua anggota klub sudah merakan manfaatnya.
14
beberapa menit menurut kebutuhan kelompok dan keadaan cuaca, bila diadakan di
tempat terbuka.
Terdapat banyak alasan kenapa sesi tawa dimulai pada pagi hari. Selalu lebih baik
bagi kita jika mengawali hari dengan tawa. Dengan begitu kita akan terus bersemangat
dan mempunyai suasana hati yang enak sepanjang hari. Kegiatan ini membangkitkan
energi kita dan tertawa selama 15-20 menit memberi kita manfaat sepanjang hari sampai
saat tidur malam.
Keuntungan lain dari Klub Tawa pagi hari adalah bahwa sesi terapi jalan kaki dan
terapi tawa bisa saling melengkai. Keduanya dilakukan ditempat terbuka, maka sangat
ideal bagi para pejalan kaki untuk menghadiri sesi tawa baik sebelum maupun sesudah
sesi jalan kaki.
Di negara Barat, sesi tawa diadakan sekali atau dua kali seminggu. Beberapa
kelompok bertemu dua minggu sekali. Sebagian besar klub tawa di negara-negara Barat
bertemu di dalam ruangan dan mereka menggunakan 1-2 jam untuk tertawa, bermain,
berbagi, menari, dan saling bertemu. Kegiatan ini disebut Klub Tawa sosial.
Di tempat kerja, orang dapat mengadakan sesi tawa selama istirahat. Klub
kebugaran, kelompok yoga, kelompok Taici, pusat aerobik, kelompok olahraga, dan
pusat meditasi bisa menambahkan 10-15 menit sesi tawa sebagai tambahan nilai untuk
kegiatan pembentukan kesehatan rutin mereka. Satu-satunya hal yang harus
diperhatikan adalah bahwa sesi tawa sebaiknya tidak dilakukan langsung sesudah
makan siang. Sebaiknya ada tenggang waktu sedikitnya dua jam setelah
C. Tahapan Therapy
Satu sesi adalah kombinasi antara latihan pernapasan, peregangan dan berbagai
teknik tawa stimulus. Biasanya satu sesi tawa memakan waktu antara 20 sampai 30
menit. Sedangkan satu putaran tawa memakan waktu antara 30 sampai 40 detik.
1. Langkah Pertama
Pemanasan dengan tepuk tangan serentak semua anggota klub, sambil
mengucapkan ho ho ho... Ha ha ha ... tepuk tangan disini sangat bermanfaat bagi
peserta karena syaraf-syaraf ditelapak tangan akan ikut terangsang sehingga
menciptakan rasa aman dan meningkatkan energi dalam tubuh.
15
2. Langkah Kedua
Pernapasan dilakukan seperti pernapasan biasa yang dilakukan semua cabang-
cabang olahraga pada awal latian yaitu: melakukan pernapasan dengan mengambil
napas melaui hidung, lalu napas ditahan selama 15 detik dengan pernapasan perut.
Kemudian keluarkan perlahan-lahan melaui mulut. Hal ini dilakukan lima kali
berturt-turut.
3. Langkah Ketiga
Menutar engsel bahu kedepan dan kearah belakang. Kemudian
menganggukkan kepala ke bawah sampai dagu hampir menyentuh dada, lalu
mendongakkan kepala ke atas belakang. Lalu menoleh ke kiri dan ke kanan.
Melakukan gerakan ini harus dilakukan secara perlahan.tidak dianjurkan untuk
melakukan gerakan memutar leher, karena bisa terjadi cidera pada otot leher.
Peregangan dilakukan dengan memutar pingang ke arah kanan kemudian ditahan
beberapa saat, lalu kembali ke posisi semula. Peregangan uini juga dapat dilakukan
dengan otot-otot bagian tubuh lainnya. Semua gerakan ini dilakukan masing-
masing lima kali.
4. Langkah Keempat: Tawa Bersemangat
Dalam tawa ini tutor memberikan aba-aba untuk memulai tawa, 1, 2, 3....
semua anggota klub tertawa serempak, diarapkan jangan ada yang tertawa lebih
dulu atau belakangan, harus kompak seperti nyayian koor. Dalam tawa ini tangan
diangkat ke atas beberapa saat lalu diturunkan dan diangkat kembali, sedangkan
kepala agak mengdongak ke belakang. Melakukan tawa ini harus bersemangat. Jika
tawa bersemangat mau berakhir maka sang tutor mengeluarkan kata, ho ho ho..... ha
ha ha..... beberapa kali sambil bertepuk tangan.
Setiap selesai melakukan satu tahap dianjurkan menarik napas secara pelan dan
dalam.
5. Langkah Kelima: Tawa Sapaan
Tutor memberikan aba-aba agar peserta tawa tertawa dengan suara suara
sedang sambil medekat dan bertegur sapa satu sama lainnya. Dalam melakukan sesi
ini mata peserta memberikan diharapkan saling memandang satu dengan lainnya.
Peserta dianjurkan menyapa sambil tertawa pelan, cara menyapa ini sesuai dengan
16
kebiasaan masing-masing. Misalnya orang India dengan cara mengatupkan kedua
tangan, orang Barat saling berjabat tangan, orang Timur Tengah berpelukan dan
ciuman pipi, serta orang Jepang saling menundukkan badan dan tetap menjaga
kontak mata. Setelah itu peserta menarik napas secara pelan dan dalam.
6. Langkah Keenam: Tawa Penghargaan
Peserta membuat lingkaran kecil dengan menghuungkan ujung jari telunjuk
dengan ujung ibu jari. Kemudian tangan digerakkan ke depan dan ke belakang
sekaligus memandang anggota lainnya dengan melayangkan tawa yang manis
sehingga kita kelihatan memberikan penghargaan kepada yang kita tuju. Kemudian
bersama-sama tutor mengucapkan, ho ho ho... ha ha ha ... sekaligus bertepuk
tangan. Setelah melakukan tawa ini kembali menarik napas secara pelan dan dalam
agar kemabali tenang.
17
9. Langkah Kesembilan: Tawa Hening tanpa Suara
Harus dilakukan hati-hati, sebab tawa iti tidak bisa dilakukan dengan tenaga
berlebihan, dapat berbahaya jika beban di dalam perut mendapat tekanan secara
berlebihan. Dalam melakukan gerakan ini perasaan lebih banyak berperan dari pada
penggunaan tenaga berlebihan. Pada tawa ini mulut di buka selebar-lebarnya
seolah-olah tertawa lepas tetapi tanpa suara, sekaligus saling meandang satu sama
lainnya dan membuat berbagai gerakan dengan telapak tangan serta menggerak-
gerakkan kepala dengan mimik-mimik lucu. Dalam melakukan tawa hening ini
otot-otot perut bergerak cepat sepeti melakukan gerak tawa lepas. Kemudian
kembali menarik napas pelan dan dalam.
10. Langkah Kesepuluh: Tawa Bersenandung dengan Bibir Tertutup
Ini adalah gerakan tawa yang harus hati-hati dilakukan sebab tertawa tanpa
suara, sekaligus mengatupkan mulut yang dipaksakan akan berdampak buruk
karena menambah tekanan yang tidak baik dalam ronga perut. Dalam pelaksanaan
gerak ini peserta dianjurkan bersenandung hmmmmmm...... dengan mulut tetap
tertutup, sehingga akan terasa bergema di dalam kepala. Dalam melakukan
senandung ini diharapkan semua pesert saling berpandangan dan saling membuat
gerakan-gerakan yang lucu sehingga memacu para peserta lain semakin tertawa.
Kemudian kembali menarik napas dalam dan pelan.
11. Langkah Kesebelas: Tawa Ayunan
Merupakan tawa yang banyak digemari para klub tawa karena tawa ini seakan-
akan bermain-main dan kompak. Pesert klub harus mendengar aba-aba tutor, dan
peserta dalam gerakan ini lebih baik berbentuk lingkaran. Peseta disuruh mundur
dua meter sambil tertawa, untuk memperbesar lingkarab dan kemabli maju
sekaligus mengeluarkan ucapan, Ae ae aeeeeeeee....... dan seluruhnya mengangkat
tangan dan serempak tertawa lepas dan pada saat yang sama semua bertemu di
tengah-tengah dan melambaikan tangan masing-masing. Tahap berikutnya mereka
kembali pada posisi semula, dan melanjutkan gerakan maju ke tengah dan
mengeluarkan ucapan, Aee..... Oooo.... Ee-Uu...... dan sekaligus tertawa lepas dan
serupa dilakukan bisa sampai emapat kali. Setelah selesai kembali menarik napas
dalam dan pelan.
18
12. Langkah Keduabelas: Tawa Singa
Ini merupakan tawa yang sangat bermanfaat buat otot-otot wajah, lidah, dan
memperkuat kerongkongan serta memperbaiki saluran dan kalenjer tiroid sekaligus
menjadikan peserta klub menghilangkan rasa malu dan takut. Dalam gerakan ini
mulut dibuka lebar-lebar dan lidah dijulurkan ke luar semaksimal mungkin, mata
dibuka lebar seperti melotot, dan tangan diangkat ke depan di mana jari-jari di baut
seperti akan mencakar, seolah-olah seperti singa mau mencakar mangsanya. Pada
saat itula peserta tertawa dari perut. Setelah selesai lakukan kemabali gerakan
menarik napas secara dalam dan pelan.
13. Langkah Ketigabelas: Tawa Ponsel
Peserta dibagi dalam dua kelompok yang saling berhadapan dan masing-
masing seolah-olah memegang hand phone. Dengan aba-aba tutor mereka disuru
saling menyeberang sambil memegang handphone, pada saat itulah perserta tertawa
sambil saling berpandangan dan setelah itu kembali lagi ke posisi semula. Setelah
selesai tarik napas dalam dan pelan.
14. Langkah Keempatbelas: Tawa Bantahan
Anggota kelompok dibagi dalam dua bagian yang bersaing dengan dibatasi
jarak. Biasanya mereka dibagi dengan kelompok pria dan wanita. Dalam kelompok
itu mereka saling berpandangan sekaligus tertawa dan saling menuding dengan jari
telunjuk kepada kelompok yang dihadapannya. Gerakan ini sangat menarik para
peserta karena mereka akan bisa tertawa lepas. Setelah selesai tarik napas dalam
dan pelan agar kembali segar dan tenang.
15. Langkah Kelimabelas: Tawa Memaafkan
Perserta klub memegang cuping telinga masing-masing sekaligus
menyilangkan lengan dan berlutut diikuti dengan tawa. Tawa memaafkan ini
mengajarkan kepada kita jika kita ada perselisihan terhadap orang lain maka
diajarkan saling memaafkan. Setelah selesai tarik napas dalam dan pelan.
16. Langkah Keenambelas: Tawa Bertahap
Di sini tutor menginstruksikan agar semua anggota klub mendekatinya. Dalam
sesi ini tutor mengajak anggotanya untuk tersenyum kemudian bertahap menjadi
tertawa ringan, berlanjut menjadi tawa sedang dan terakhir menjadi tertawa lepas
19
penuh semngat. Dalam melakukan tawa ini sesama anggota saling berpandangan
dari anggota yang lain ke anggota yang lainnya juga. Tawa ini dilakukan selama
satu menit. Setelah selesai tarik napas dalam pelan. Setelah selesai akan terasa
sekali bahwa badan kita akan segar.
17. Langkah Ketujuhbelas: Tawa dari Hati ke Hati
Tawa ini merupakan sesi terakhir dari tahapan terapi. Semua peserta terapi
saling berpegangan tangan sambil berdekatan sekaligus bersama-sama tertawa
dengan saling bertatapan dengan perasaan lega. Peserta juga bisa saling bersalaman
atau berpelukan sehingga terjalin rasa keakraban yang mendalam.
Setelah selesai melakukan senam tawa setiap klub mempunyai cara masing-masing
dalam mengakhiri latihan terapi tawa. Ada yang melakukan tertawa secara spontan dan
lamanya 5 menit, sehingga tubu lebih rileks dan segar.
Bahkan bila ada anggota klub yang kurang kompak waktu melakukan terapi tawa
dari sesi ke sesi berikutnya, sebaiknya diulang, jika sudah kompak dilanjutkan pada
tahap berikutnya sampai selesai. Tetapi jika belum padu harus diulang sampai anggota
klub tersebut bisa tertawa kompak, dengan demikian semua anggota klub mendapatkan
manfaatnya.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Terapi tertawa adalah suatu terapi untuk mencapai kegembiraan di dalam hati yang
dikeluarkan melalui mulut dalam bentuk suara tawa atau senyuman yang menghiasi wajah,
perasaan hati yang lepas dan bergembira, dada yang lapang, peredaran darah yang lancar
sehingga dapat mencegah penyakit dan memelihara kesehatan serta menghilangkan stress.
Terapi tertawa dapat menstimulasi pengeluaran zat endorphine, serotonine dan
endorphine dalam tubuh, terutama sangat dibutuhkan otak yang membuat tubuh kita akan
semakin tenang dan nyaman.
3.2 Saran
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi makalah ini, agar penulis
dapat berbuat lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
21