E Journal Indo PENGARUH KONDISI TEMPERATUR MESOPHILIC DAN THERMOPHILIC TERHADAP PRODUKSI BIOGAS (METANA) DARI LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT DENGAN KOTORAN SAPI
E Journal Indo PENGARUH KONDISI TEMPERATUR MESOPHILIC DAN THERMOPHILIC TERHADAP PRODUKSI BIOGAS (METANA) DARI LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT DENGAN KOTORAN SAPI
PRODUKSI BIOGAS (METANA) DARI LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT DENGAN KOTORAN
SAPI
1
Fajar.
2
M. Faizal
3
Novia
.
.
.
1
Sumatera Selatan, pjfajar@yahoo.com
2
Sumatera Selatan, mfaizal1405@gmail.com
Jurusan Teknologi Lingkungan, Fakultas Teknik Kimia, Universitas Sriwijaya
.
.
.
ABSTRAK
Biogas merupakan sumber energi yang dapat diperbarui. Penggunaan bahan utama untuk memproduksi
biogas salah satunya adalah LCPKS dan kotoran sapi. Namun hasil yang didapatkan belum optimal,
sehingga dilakukanlah penambahan kotoran sapi yang banyak mengandung bakteri metanogen agar
mampu meningkatkan produksi metana pada suatu proses fermentasi anaerobik. Penelitian ini dilakukan
untuk memanfaatkan LCPKS dan kotoran sapi reaktor sejumlah skala laboratorium. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mendapatkan produksi optimum gas metana dari komposisi LCPKS dan
kotoran sapi terhadap lamanya waktu fermentasi dengan pemanasan berbeda pada suhu 35oC mesophilik
dan 50oC termophilik. Variabel penelitian komposisi LCPKS dan kotoran sapi adalah A1 (100:0), A2
(80:20), A3 (70:30), A4 (60:40) dan A5 (0:100). Produksi gas metana tertinggi didapatkan pada kondisi
termophilik dengan komposisi LCPKS dan kotoran sapi A2 (60:30) sebanyak 51,33 % mol dengan
penurunan total solid 73,43%, COD removal sebesar 77,01 %, dan BOD removal sebesar 70,02%
Kata Kunci: Biogas, LCPKS, kotoran sapi, metana
PENUTUP