Anda di halaman 1dari 2

Tugas Sistem Peradilan Pidana

Matthew Satria (110110170198)

Fakultas Hukum – Universitas Padjadjaran

Pendekatan dalam Sistem Peradilan Pidana dikaitkan dengan Contoh Kasus Terkait.

Sistem Peradilan Pidana sebagai sebuah orientasi penegakan hukum yang dilandaskan pada
pendekatan sistem (model integrated criminal justice system) berarti Sistem Peradilan Pidana
mempergunakan segenap unsur yang terlibat didalamnya sebagai suatu kesatuan dan saling
interrelasi dan saling mempengauhi satu sama lain.1

Pengertian SPP juga dapat dilihat dari sudut pendekatan-pendekatan, antara lain:2

1) Pendekatan Normatif

Pendekatan ini memandang keempat aparatur penegak hukum (kepolisian, kejaksaan,


pengadilan dan lembaga pemasyarakatan) sebagai institusi pelaksana yang bersumber dari
peraturan perundang-undangan. Dalam hal ini keempat subsistem tadi dipandang sebagai
bagian yang tak terpisahkan dari sistem penegakan hukum sendiri. Sehingga sistem yang
digunakan adalah sistem penegakan hukum semata-mata.

Contoh kasus: aparatur penegak hukum sebagai bagian yang saling tak terpisahkan dan
bergantung/interdependent karena hasil produk (output) satu sistem dijadikan produk
masukan (input) bagi subsistem lain dalam menegakan hukum. Misal hasil berkas penyidikan
dari kepolisian yang sudah lengkap dapat dijadikan landasan bagi kejaksaan untuk menuntut
sesuai dengan Pasal 8 ayat 2 KUHAP.

2) Pendekatan Administrasi/manajemen, dan

Dalam pendekatan ini keempat aparatur penegak hukum dipandang sebagai sebuah
organisasi manajemen dalam mekanisme kerjanya sendiri terhadap hubungan yang horizontal
1
Romli Atmasasmita, 1996, Sistem Peradilan Pidana: Prespektif Eksistensialisme dan Abolisionalisme, Jakarta:
Penerbit Bina Cipta.
2
Widya, 2015, Model Integrated Criminal Justice System, diakses dari laman Pengadilan Tinggi Agama Jambi:
http://www.pta-jambi.go.id/standar-operasional-prosedur/24-seputar-pa/4868-pengadilan-agama-bangko-kelas-
ib-peringati-hari-kesaktian-pancasila-1-oktober-2017-02-10, pada 16 Maret pukul 10:30.
maupun vertikal sesuai dengan struktur dari organisasi tersebut. Sehingga disini sistem yang
dititikberatkan dari aspek administrasinya.

Contoh kasus: pelaksanaan administrasi setiap institusi atau subsistem harus sejalan/kompak
dalam contoh pelaksanaan pemeriksaan tersangkadalam tahap penyelidikan hingga
penyidikan harus berlandaskan ketentuan dalam KUHAP (penjatuhan status tersangka
dengan SPDP).

3) Pendekatan Sosial.

Pendekatan ini memandang empat aspek penegak hukum sebagai bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari suatu sistem sosial masyarakat secara keseluruhan, sehingga masyarakat
secara umum ikut bertanggung jawab atas keberhasilan dari empat unsur penegak hukum
tersebut. Sehingga sistem yang digunakan adalah sistem sosial.3

Contoh kasus: dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab untuk terpenuhinya tujuan
sistem peradilan pidana dapat dilihat dari segi aspek kesadaran masyarakat (secara internal)
dan dari pengawasan/penegakan hukum (secara eksternal) yang akhirnya saling bekerjasama.

3
Sanford H. Kadish, 1983, Encyclopedia of Crime and Justice Vol.1, New York: The Free Press.

Anda mungkin juga menyukai