NIM : 201910230311404
Kelas : Psikologi H
Pelatihan menurut Sikula (1976) adalah proses pendidikan jangka pendek yang
mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir, sehingga tenaga kerja nonmanajerial
mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis untuk tujuan tertentu.
Dengan demikian pelatihan adalah suatu proses peningkatan dan usaha untuk
menyempurnakan bakat, keterampilan, kecakapan, kemampuan dan keahlian karyawandalam
menjalankan tugas pekerjaannya serta guna mewujudkan tujuan perusahaan.Pelatihan
merupakan salah satu usaha dalam meningkatkan mutu sumber daya manusiadalam dunia
kerja. Karyawan baik yang baru ataupun yang sudah bekerja perlumengikuti pelatihan karena
adanya tuntutan pekerjaan yang dapat berubah akibat perubahan lingkungan kerja, strategi,
dan lain sebagainya.
B. Metode Pelatihan
Ada dua metode pelatihan yang dapat digunakan menurut Handoko (2010:110- 114)
yaitu :
1. Metode On The Job Training
Pelatihan ini dilakukan di tempat kerja. Karyawan dilatih tentang pekerjaan baru
dengan pengawasan langsung seorang pelatih. Ada beberapa metode On The Job
Training, yaitu :
Rotasi Jabatan
Memberikan pengetahuan kepada karyawan tentang bagian organisasi yang
berbeda dan praktek berbagai macam keterampilan manajerial.
Memberikan Instruksi Pekerjaan
Petunjuk-petunjuk pekerjaan diberikan langsung pada pekerjaan dan digunakan
terutama untuk melatih karyawan tentang cara pelaksanaan pekerjaan mereka
sekarang.
Magang
Merupakan proses belajar dari seseorang atau beberapa orang yang lebih
berpengalaman. Pendekatan ini dapat dikombinasikan dengan latihan.
Coaching
Penyelia atau atasan memberikan pengarahan dan bimbingan kepada karyawan
dalam pelaksanaan kerja rutin mereka.
Penugasan Sementara
Penempatan karyawan pada posisi manajerial atau sebagai anggota panitia
tertentu untuk jangka waktu yang ditetapkan. Karyawan terlibat dalam pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah organisasi nyata.
2. Metode Off The Job Training
Metode pelatihan ini dilakukan di luar tempat kerja (off the job training),
meliputi teknik-teknik presentasi informasi dan metode simulasi. Macammacam teknik
yang biasa digunakan antara lain :
Kuliah
Merupakan suatu metode tradisional dengan kemampuan penyampaian
informasi, banyak peserta dan biaya relatif murah. Para peserta diasumsikan sebagai
pihak yang pasif. Kelemahannya yaitu tidak atau kurang adanya partisipasi dan
umpan balik, sehingga diatasi oleh diskusi kelas.
Presentasi Video
Biasanya digunakan sebagai bahan atau alat pelengkap bentuk latihan lainnya,
seperti presentasi TV,film,dll.
Self Study
Suatu metode di mana peserta pelatihan menggunakan manual-manual atau
modul tertulis dan kaset atau video rekaman.
Metode Studi
Kasus Metode ini melibatkan peserta pelatihan untuk mengidentifikasi masalah,
menganalisa situasi dan selanjutnya merumuskan penyelesaian alternatif.
Vestibule Training
Teknik ini dilaksanakan oleh pelatih-pelatih khusus dan dilakukan di tempat
terpisah yang dibangun dengan berbagai jenis peralatan sama seperti yang akan
dibangun pada pekerjaan sebenarnya.
Metode-metode pelatihan dirancang untuk meningkatkan kemampuan karyawan
sehingga kinerja karyawan meningkat. Kedua metode ini memiliki ciri-ciri yang berbeda. Ciri-ciri
dari metode on the job training adalah sebagai berikut :
Selain ciri-ciri yang telah disebutkan, terdapat pula persamaan dari metode on the job
training dan off the job training, antara lain sebagai berikut :
a. Dilakukan untuk mengembangkan kemampuan karyawan agar memiliki kecakapan yang
menunjang pekerjaannya.
b. Dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan dan kinerja perusahaan.
c. Dilakukan oleh suatu instansi atau perusahaan. Dari pendapat tersebut dapat diketahui
bahwa terdapat beberapa metode pembelajaran dengan cara on the job training dan off the
job training dalam pelatihan. Pada dasarnya metode yang digunakan dalan pelatihan harus
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan sehingga apa yang diharapkan perusahaan dapat
terwujud.
Menurut Sikula (1976) pengembangan adalah proses pendidikan jangka panjang yang
mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir, sehingga tenaga kerja manajerial mempelajari
pengetahuan dan teoritis untuk tujuan umum.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengembangan adalah suatu usaha yang sistematis
dan terorganisir yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis,
konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan untuk dapat
memperoleh tujuan umum bersama.
D. Program Pengembangan
Program pengembangan dituangkan dalam formulir IDP (Individual Development Plan).
IDP ini diperoleh dari hasil assessment center, bahwa seorang kandidat memerlukan
pengembangan dibidang apa saja. Dalam aktivitas pengembangan, atasan kandidat berperan
aktif dalam merencanakan, mengarahkan, memonitor, dan melaksanakan pengembangan dan
memberikan motivasi pada kandidat.
Evaluasi pengembangan dilakukan oleh atasan kandidat pada waktu yang telah
disepakati dalam IDP, dan mengikuti petunjuk yang telah disediakan dalam Rencana Aktivitas
Pengembangan. Apabila dari hasil evaluasi, kandidat belum memenuhi standar pencapaian
yang ditetapkan, kandidat diminta untuk melakukan aktivitas remedial.
1. Proses pelatihan yang pertama adalah penilaian yang terdiri dari analisis kebutuhan pelatihan
serta identifikasi tujuan dan kriteria pelatihan. Penilaian dilakukan di awal sebelum melakukan
pelatihan untuk mencari atau mengidentifikasi kemampuan apa yang diperlukan karyawan
dalam rangka menunjang kebutuhan organisai. Setelah mengidentifikasi pelatihan apa saja
yang diperlukan karyawan, selanjutnya adalah menetukan tujuan dari setiap pelatihan yang
akan dilakukan.
2. Setelah melakukan penilaian, proses pelatihan yang kedua adalah perancangan yang terdiri
dari pemilihan metode pelatihan dan isi pelatihan. Pada tahap ini menentukan metode dan isi
pelatihan seperti apa yang akan diadakan dan disesuaikan dengan analisis penilaian
kebutuhan.
3. Selanjutnya proses yang ketiga adalah penyampaian yang terdiri dari jadwal, pelaksanaan dan
pemantauan pelatihan. Tahap ini merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan program
pelatihan yang sesuai dengan hasil perancangan dan ada pemantauan terhadap jalannya
pelatihan.
4. Proses pelatihan yang terakhir adalah evaluasi yaitu mengukur hasil pelatihan dan
membandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Apakah pelatihan berjalan dengan
sukses dan sesuai tujuan yang ingin dicapai atau tidak.
Proses Pengembangan