Anda di halaman 1dari 24

Disampaikan Oleh :

Ir. Juari, ME
Kasubdit Air Baku, Irigasi, dan Rawa

Direktorat Pengairan dan Irigasi, Bappenas


Tangerang, Februari 2020
IRIGASI DAN PENGENDALIAN BANJIR
DALAM RPJMN 2020 -2024

2
IRIGASI DAN PENGENDALI BANJIR DALAM RPJMN 2020-2024 (1)

PRIORITAS NASIONAL (PN)


RPJMN 2020-2024 ISU DAN TANTANGAN ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

PN 1 : 1. Kapasitas tampungan air masih 1. Peningkatan kuantitas/ketahanan air


Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk rendah; untuk mendukung pertumbuhan
Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan ekonomi;
2. Peningkatan Kebutuhan lahan dan – Menyediakan air untuk pertanian dan
PN 5 : air sebagai akibat peningkatan perikanan darat;
Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung perekonomian; – Mengembangkan waduk multiguna
Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar 3. Peningkatan kebutuhan pangan dan modernisasi irigasi.
PN 2 : seiring peningkatan populasi
2. Peningkatan efisiensi dan kinerja
Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi penduduk; system irigasi :
Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan 4. Faktor pembatas : musim; serta –Pembangunan jaringan irigasi baru;
PN 3 : ketersediaan dan kehandalan –Rehabilitasi jaringan irigasi;
Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas sarpras produksi (termasuk irigasi); –Peningkatan kapasitas kelembagaan
dan Berdaya Saing 5. Rendahnya kinerja operasi dan irigasi;
PN 4 : pemeliharaan sistem irigasi –Peningkatan efektifitas alokasi air;
Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan (terutama kewenangan Daerah); –Pemanfaatan lahan sub-optimal
6. Kerentanan dan meningkatnya risiko (revitalisasi rawa).
PN 6 :
Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan bencana alam. 3. Pengembangan infrastruktur tangguh
Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim bencana.

PN 7 :
Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan
3
Transformasi Pelayanan Publik
IRIGASI DAN PENGENDALI BANJIR DALAM RPJMN 2020-2024 (2)

DUKUNGAN TERHADAP RPJMN 2020-2024


KEGIATAN PRIORITAS PROYEK PRIORITAS
NO BIDANG PRIORITAS NASIONAL (PN) PROGRAM PRIORITAS (PP)
(KP) NASIONAL (ProPN)
Memperkuat Ketahanan Ekonomi Peningkatan kuantitas/ ketahanan
Penyediaan air untuk
untuk Pertumbuhan yang Berkualitas air untuk mendukung pertumbuhan Pembangunan dan
pertanian
1 Irigasi dan Berkeadilan ekonomi rehabilitasi jaringan
Waduk Multiguna dan irigasi
Memperkuat Infrastruktur untuk Modernisasi Irigasi
Mendukung Pembangunan Ekonomi Infrastruktur Pelayanan Dasar Pembangunan dan
Pengendali dan Pelayanan Dasar Ketahanan Kebencanaan
2 rehabilitasi infrastruktur
Banjir Infrastruktur
ketahanan bencana

TARGET DALAM RPJMN 2020-2024


N
KEGIATAN 2020 2021 2022 2023 2024 JUMLAH
O
1 Pembangunan Irigasi Kewenangan Pusat (hektar) 15.000 79.625 79.625 79.625 79.625 333.500
500 ribu hektar
2 Pembangunan Irigasi Kewenangan Daerah (hektar) 30.000 34.125 34.125 34.125 34.125 166.500
3 Rehabilitasi Irigasi Kewenangan Pusat (hektar) 80.000 115.403 115.403 115.403 115.403 541.612
4 Rehabilitasi Irigasi Kewenangan Daerah (hektar) 783.082 143.826 143.826 143.826 143.826 1.358.386 2 juta hektar
5 Rehabilitasi Irigasi Rawa Kewenangan Pusat (hektar) 11.387 22.153 22.153 22.153 22.153 100.000
6 Pembangunan Infrastruktur Pengendali Banjir Kew. Daerah (km) 14,4 20 25 30 35 124,4 4
KONSEP DANA TRANSFER KHUSUS
DALAM RPJMN 2020 -2024

5
KONSEP PEMANFAATAN DANA TRANSFER KHUSUS 2020-2024

1 Meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam menyediakan pelayanan dasar sesuai SPM dan percepatan
pembangunan infrastruktur yang berdampak langsung bagi kesejahteraan rakyat (skema reguler) yang mencakup
pendidikan, kesehatan, air minum dan sanitasi, perumahan dan permukiman, dan transportasi;
2 Meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam mendukung pencapaian tujuan dan sasaran prioritas nasional, dan
pencapaian tujuan pembangunan global melalui skema yang bersifat lintas sektor termasuk mendukung daerah
konservasi, kawasan strategis dan kewilayahan (skema penugasan); serta mendorong tindakan afirmatif (skema afirmasi)
bagi daerah-daerah tertinggal, terluar dan terdepan, kawasan perbatasan, pulau-pulau kecil terluar dan daerah berciri
kepulauan; .
3 Mempertajam sinkronisasi dan integrasi perencanaan, pengalokasian dan pengelolaan DTK dengan kegiatan yang
didukung oleh sumber pendanaan lainnya;
4 Meningkatkan efisiensi, efektivitas dan keadilan dalam pengalokasian dan pemanfaatan DTK dengan memperhitungkan:
(1) satuan biaya, standar belanja dan indeks kemahalan daerah; (2) realisasi pelaksanaan tahun sebelumnya; (3)
keterkaitan alokasi dan kinerja pembangunan dengan insentif pencapaian kinerja (reward); serta (4) penerapan disinsentif
bagi daerah yang melakukan pertukaran anggaran DTK dengan APBD;
5 Mendorong skema alokasi hibah (output based transfer) bagi daerah dengan kapasitas fiskal tinggi yang melakukan inisiatif
pembangunan infrastruktur;
6 Memperkuat koordinasi, kerjasama dan kemitraan K/L dan pemerintah daerah dalam pengelolaan DTK dengan
mengembangkan: (1) data dasar dan sistem informasi terpadu berbasis website, (2) pendampingan dan
peningkatan kapasitas pemerintah daerah, (3) pengendalian penyaluran berbasis kinerja, dan (4) pelaporan secara rutin;
7 Memperkuat peran APIP dalam peningkatan tata kelola DTK yang transparan, adil dan akuntabel;

6
KARAKTERISTIK JENIS DAK FISIK DALAM RPJMN 2020-2024

DAK FISIK REGULER DAK FISIK PENUGASAN DAK FISIK AFIRMASI

Pemenuhan sarana dan prasarana Dukungan pencapaian prioritas percepatan pembangunan di


dasar (pelayanan publik dasar) di nasional dalam penyelesaian isu-isu kawasan tertentu, daerah berciri
TUJUAN / seluruh daerah yang mendukung nasional lainnya, serta arahan kepulauan dan daerah afirmasi
SASARAN pencapaian Standar Pelayanan presiden termasuk isu lintas sektor
Minimal (SPM) dan Sustainable serta isu kewilayahan.
Development Goals (SDGs)
Continue Dinamis Continue

WAKTU/ Menu dan kegiatan fisik ditetapkan Menu dan kegiatan fisik ditentukan Menu dan kegiatan fisik ditetapkan
KEBERLANJUTAN sama setiap tahunnya (2020-2024) setiap tahunnya sesuai prioritas sama setiap tahunnya (2020-2024)
nasional pada RKP sesuai dengan prioritas nasional
pada RKP
Seluruh Daerah Lokasi Prioritas sesuai isu dan Daerah Afirmasi (daerah 3T ,
DAERAH delineasi Kawasan. daerah berciri kepulauan dan
PENERIMA Kawasan Perdesaan Prioritas
Nasional (KPPN)
Bottom-Up Top-Down Top-Down
Daerah mengusulkan (proposal Pemerintah pusat menentukan menu Pemerintah pusat menentukan menu
MEKANISME based) dan Pusat melakukan dan kegiatan,daerah mengkonfirmasi dan kegiatan yang akan
PENGALOKASIAN penilaian dan mengalokasikan dan menyampaikan usulan dilaksanakan, daerah
berdasarkan formula tertentu mengkonfirmasi kegiatan tersebut.
7
(formula based)
RANCANGAN KEBIJAKAN
DAK IRIGASI 2021

8
USULAN BIDANG DAK FISIK TAHUN ANGGARAN 2021*

DAK Fisik Reguler DAK Fisik Afirmasi Transportasi


Eksisting Eksisting Perdesaan

Pendidikan Perumahan & Perumahan &


Air Minum Pendidikan Sanitasi
Permukiman Permukiman
Kesehatan Jalan
Kesehatan Air Minum Transportasi Laut
Sanitasi Sosial

DAK Fisik Penugasan DAK Fisik Penugasan


Eksisting Usulan Baru
Kelautan & Industri Kecil Prasarana
Pendidikan Perikanan dan Menengah Kebencanaan
Pemerintahan

Kesehatan Jalan IRIGASI PENGENDALI Kebakaran

Sanitasi Pertanian BANJIR**


Air Minum Ekonomi Kreatif

Pasar Kehutanan & Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan


Pariwisata
(Perdagangan) Lingkungan Hidup Anak
Sumber : Dit. Otda Bappenas

* bidang dak belum ditetapkan karena belum dilaksanakan Rapat Pimpinan tentang Penetapan Bidang DAK
** PENGENDALI BANJIR diusulkan sebagai bidang DAK baru pada TA 2021 9
ISU DALAM DAK IRIGASI
Percepatan Pelaksanaan e-Paksi
Rapat Evaluasi Dana Transfer Khusus 2019 – 2020 oleh Dit. Otda Bappenas :

1. DAK Bidang Pendidikan telah menggunakan Data


Pokok Pendidikan (Dapodik) online kementerian
Pendidikan sebagai data referensi.
2. Dapodik memuat daftar nama sekolah beserta atribut
(lokasi, dan kondisi), dan diupdate oleh Dinas
Pendidikan di Daerah sehingga datanya update.
3. Dapodik online telah diintegrasikan dengan Aplikasi
KRISNA, sehingga setiap perubahan kondisi sekolah
dapat secara langsung diketahui.
Sumber : Dit. Otda Bappenas
Dibutuhkan Percepatan
1. Data referensi berupa file ms. excell
Pelaksanaan e-PAKSI
Permen PUPR 14/2015 diinputkan
secara manual (offline) ke dalam Pengelolaan Aset Indeks Kinerja Sistem
Dibutuhkan percepatan pelaksanaan
Aplikasi KRISNA; Irigasi (PAI) Irigasi (IKSI) ePaksi di setiap daerah irigasi
2. Belum disertai atribut (keterangan kewenangan Daerah
kondisi, lokasi administrasi, lokasi Perlunya segera integrasi ePAKSI
geografis) dari setiap jaringan irigasi di
Pengelolaan Aset dan Kinerja Sistem Irigasi dengan KRISNA
setiap daerah irigasi;
(PAKSI)
3. Tidak dapat menentukan jaringan
(daerah) irigasi mana yang perlu “ Pemanfaatan ICT meningkatkan
diintervensi. efektifitas dan efisiensi, serta 10
http://epaksi.sda.pu.go.id memudahkan updating data “
ISU DALAM DAK IRIGASI

Pelaksanaan Secara Partisipatif

1. Dalam hal memungkinkan, pelaksanaan pekerjaan fisik pemanfaatan DAK Irigasi


diharapkan dapat dilaksanakan dengan menerapkan prinsip partisipatif melalui
kerjasama dengan P3A (khususnya yang telah berbadan hukum), dalam rangka
peningkatan kesejahteraan petani.
2. Selain berpotensi meningkatkan kesejahteraan, penerapan prinsip partisipatif juga
dapat meningkatkan kapasitas Petani dalam mengelola irigasi, sebagaimana dapat
diambil pembelajaran dari Program WISMP.

11
RANCANGAN KEBIJAKAN DAK IRIGASI TAHUN ANGGARAN 2021

1
1. Menjaga dan meningkatkan keterandalan jaringan irigasi guna menjamin ketersediaan air untuk irigasi pertanian
melalui peningkatan dan rehabilitasi jaringan irigasi.
2. Mengembangkan atau membangun jaringan irigasi baru sebagai upaya mengurangi laju alih fungsi lahan
pertanian menjadi non pertanian.
3. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan air irigasi melalui penerapan prinsip modernisasi irigasi secara bertahap
terutama pada daerah irigasi yang sumber airnya berasal dari waduk.
4. Meningkatkan layanan irigasi untuk pengembangan pertanian non padi, terutama komoditi bernilai ekonomi
tinggi, termasuk perikanan dan peternakan.
5. Perbaikan pengelolaan irigasi melalui percepatan pelaksanaan ePAKSI.
6. Dalam kerangka RPJMN 2020-2024, merupakan salah satu strategi untuk peningkatan fisiensi dan kinerja
sistem irigasi dengan penerapan konsep modernisasi irigasi melalui pembangunan jaringan irigasi baru; dan
rehabilitasi jaringan irigasi.

12
RANCANGAN KEBIJAKAN DAK IRIGASI TAHUN ANGGARAN 2021

2
(RPJMN 2020 – 2024)

1. Pembangunan / Peningkatan Irigasi : 34.125 hektar


2. Rehabilitasi Jaringan Irigasi : 143.826 hektar
Dengan demikian target
DAK Irigasi 2020 pembangunan/peningkatan TA 2021
TARGET RENCANA menjadi 52.220 hektar
N (untuk menutup gap capaian TA 2020)
MENU KEGIATAN RPJMN KEGIATAN
O
(HEKTAR) (HEKTAR)
Pembangunan jaringan
1 8.111
irigasi baru
Peningkatan jaringan
30.000 11.905 Gap terhadap target = 18.095
2 3.794
irigasi
Rehabilitasi jaringan
3 783.082 165.264
irigasi
13
RANCANGAN KEBIJAKAN DAK IRIGASI TAHUN ANGGARAN 2021

3
1 Pembangunan Jaringan Irigasi Baru
menyediakan/membangun jaringan irigasi baru pada daerah irigasi yang belum ada jaringan irigasinya

2 Peningkatan Jaringan Irigasi


hanya untuk kegiatan yang menambah luas layanan dan atau indeks penanaman dari jaringan irigasi
eksisting (sudah terdaftar dalam Permen PUPR No 14 Tahun 2015)

3 Rehabilitasi Jaringan Irigasi


– mengembalikan kemampuan layanan jaringan irigasi sesuai dengan desain semula atau maksimal
yang pernah dicapai dari jaringan irigasi eksisting (sudah terdaftar dalam Permen PUPR No 14
Tahun 2015)
– dilakukan pada jaringan dengan indeks kondisi di bawah 60

14
RANCANGAN KEBIJAKAN DAK IRIGASI TAHUN ANGGARAN 2021

4
1 Daerah irigasi yang telah mendapatkan penanganan pembangunan baru melalui DAK 2018 dan DAK 2019 (lanjutan)
2 Daerah irigasi dengan sumber air berasal dari waduk (irigasi premium)
3 15 (lima belas) Provinsi daerah penghasil padi tertinggi nasional berdasarkan ATAP 2015 BPS yaitu: Jawa Timur,
Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Lampung, Sumatera Barat, Nusa
Tenggara Barat, Aceh, Banten, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Timur
4 153 (seratus lima puluh tiga) kabupaten/kota daerah sentra produksi padi diatas rata-rata nasional, berdasarkan
ATAP 2015 BPS
5 284 (dua ratus delapan puluh empat) kabupaten/kota prioritas untuk pengembangan budidaya padi, berdasarkan
Kepmentan 830 tahun 2016
6 Daerah sentra produksi produk hortikultura dan komoditas bernilai ekonomi tinggi
7 Daerah pengembangan tambak ikan dan atau garam (daerah irigasi tambak)

Terkait dengan prioritas pengembangan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) dalam RPJMN 2020-2024,
hendaknya setiap Daerah menjadikan hal tersebut sebagai mainstreaming dalam perencanaan (pengusulan) DAK
(Terlampir) https://drive.google.com/open?id=1f6DJKk7m_mpNTBC8Q2GD2h_fbpS1F6XQ 15
RANCANGAN KEBIJAKAN DAK IRIGASI TAHUN ANGGARAN 2021

5
SOSIALISASI PEMBINA DI TINGKAT PUSAT PELAKSANA DI TINGKAT
PERENCANAAN KEBIJAKAN DAERAH
1. Kementerian Perencanaan 1. Direktorat Otonomi Daerah, Bappenas 1. Organisasi Perangkat Daerah
Pembangunan Nasional/ Bappenas; Pembina dan Koordinator Perencanaan DAK Secara Nasional; (OPD) yang terkait dengan bidang
2. Kementerian Pekerjaan Umum dan 2. Direktorat Pengairan dan Irigasi, Bappenas keirigasian;
Perumahan Rakyat Pembina Perencanaan DAK Bidang Irigasi 2. Bappeda sebagai Pembina Teknis
3. Kementerian Keuangan 3. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, di Tingkat Daerah;
Kementerian Keuangan 3. Inspektorat Daerah, sebagai
Pembina Administrasi Keuangan
Pembina dan Pengawas
4. Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Pelaksanaan DAK
Kementerian Dalam Negeri
Pembina Kelembagaan Perangkat Daerah
5. Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Pembina Perencanaan Kebijakan Teknis
6. Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan, Ditjen
SDA, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Pembina Teknis
16
RANCANGAN KEBIJAKAN
DAK PENGENDALIAN BANJIR 2021

17
ISU DALAM DAK PENGENDALIAN BANJIR

Masteplan Pengendalian Banjir (FRMP)

 Pengelolaan sungai yang baik sebagai salah


satu upaya pengendalian banjir harus
dilakukan secara terpadu melalui pendekatan
yang terintegrasi dari hulu sampai hilir;
 masterplan pengelolaan sungai secara
terintegrasi atau yang bisa disebut dengan
istilah Rencana Pengelolaan (Pengendalian)
Risiko Banjir (Flood Risk Management Plan /
FRMP) merupakan kebutuhan mendasar
sebagai acuan dalam pengelolaan sungai di
suatu Daerah.

18
FRMP sekaligus dapat menjadi acuan bagi pengelolaan bidang DAK lain seperti DAK Lingkungan Hidup dan Kehutanan; dan DAK Sanitasi
RANCANGAN KEBIJAKAN DAK PENGENDALIAN BANJIR
TAHUN ANGGARAN 2021

1
Meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap bencana banjir melalui kegiatan struktural
pengendalian banjir dalam rangka mengurangi area rawan genangan melalui solusi struktural
pengendalian banjir.

2
(RPJMN 2020 – 2024)

Pembangunan Infrastruktur Pengendali Banjir, sepanjang 20 km

19
RANCANGAN KEBIJAKAN DAK PENGENDALIAN BANJIR
TAHUN ANGGARAN 2021

3
1. Pembangunan Infrastruktur Pengendali Banjir

2. Peningkatan Infrastruktur Pengendali Banjir

4
1 Memiliki kewenangan Wilayah Sungai (berdasarkan Permen PUPR No. 4 Tahun 2015);
2 Terdampak banjir luapan sungai dengan frekuensi lebih dari 2 kali dalam 5 tahun; dan
3 Memiliki surat keterangan dampak bencana dari BPBD serta mendapat verifikasi dari BBWS/BWS setempat.

Terkait dengan prioritas pengembangan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) dalam RPJMN 2020-2024,
hendaknya setiap Daerah menjadikan hal tersebut sebagai mainstreaming dalam perencanaan (pengusulan) DAK
(Terlampir) https://drive.google.com/open?id=1f6DJKk7m_mpNTBC8Q2GD2h_fbpS1F6XQ 20
RANCANGAN KEBIJAKAN DAK PENGENDALIAN BANJIR
TAHUN ANGGARAN 2021

5
SOSIALISASI PEMBINA DI TINGKAT PUSAT PELAKSANA DI TINGKAT
PERENCANAAN KEBIJAKAN DAERAH
1. Kementerian Perencanaan 1. Direktorat Otonomi Daerah, Bappenas 1. Organisasi Perangkat Daerah
Pembangunan Nasional/ Bappenas; Pembina dan Koordinator Perencanaan DAK Secara Nasional; (OPD) yang terkait dengan bidang
2. Kementerian Pekerjaan Umum dan 2. Direktorat Pengairan dan Irigasi, Bappenas sungai;
Perumahan Rakyat Pembina Perencanaan DAK Bidang Irigasi 2. Bappeda sebagai Pembina Teknis
3. Kementerian Keuangan 3. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, di Tingkat Daerah;
Kementerian Keuangan 3. Inspektorat Daerah, sebagai
Pembina Administrasi Keuangan
Pembina dan Pengawas
4. Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Pelaksanaan DAK
Kementerian Dalam Negeri
Pembina Kelembagaan Perangkat Daerah
5. Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Pembina Perencanaan Kebijakan Teknis
6. Direktorat Sungai dan Pantai, Ditjen SDA,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
Pembina Teknis
21
TIMELINE PERENCANAAN DAK TA 2021

22
RANCANGAN TIMELINE PERENCANAAN DAK TA 2021

1. JANUARI 5. MEI
3. MARET
Penyusunan Kebijakan DAK • Pengusulan DAK Fisik melalui Aplikasi
Tahun 2021 • M3: Sosialisasi Aplikasi KRISNA DAK
KRISNA
• Pengusulan DAK Fisik melalui KRISNA • Penilaian usulan DAK Fisik

2. FEBRUARI
4. APRIL
• M2: Rapim Penetapan Bidang • Pengusulan DAK Fisik melalui 6. JUNI
DAK Fisik dan Non Fisik Aplikasi KRISNA DAK • TM Penilaian Usulan DAK Fisik
• M4: MM DAK Fisik & Non Fisik • Verifikasi Usulan DAK • Finalisasi RKP

7. JULI 9. SEPTEMBER 11. NOVEMBER


Sinkronisasi Online Usulan • TM Penilaian Usulan DAK Fisik
Penyusunan
DAK Fisik • Pembahasan dengan DPR
Rencana Kerja (RK) DAK Fisik

8. AGUSTUS 10. OKTOBER 12. DESEMBER


• Sinkronisasi Online Usulan DAK Fisik • Pembahasan dengan DPR Penyusunan
• Finalisasi Hasil Penilaian DAK Fisik • Penetapan Pagu Alokasi DAK Per-Daerah Rencana Kerja (RK) DAK Fisik
23
T E R I M A K A S I H
DIREKTORAT PENGAIRAN DAN IRIGASI, BAPPENAS
JL. TAMAN SUROPATI NO.2 MENTENG
JAKARTA PUSAT 10310 – INDONESIA
air@bappenas.go.id
dit.pengairan.irigasi@gmail.com

24

Anda mungkin juga menyukai