Ir. Juari, ME
Kasubdit Air Baku, Irigasi, dan Rawa
2
IRIGASI DAN PENGENDALI BANJIR DALAM RPJMN 2020-2024 (1)
PN 7 :
Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan
3
Transformasi Pelayanan Publik
IRIGASI DAN PENGENDALI BANJIR DALAM RPJMN 2020-2024 (2)
5
KONSEP PEMANFAATAN DANA TRANSFER KHUSUS 2020-2024
1 Meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam menyediakan pelayanan dasar sesuai SPM dan percepatan
pembangunan infrastruktur yang berdampak langsung bagi kesejahteraan rakyat (skema reguler) yang mencakup
pendidikan, kesehatan, air minum dan sanitasi, perumahan dan permukiman, dan transportasi;
2 Meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam mendukung pencapaian tujuan dan sasaran prioritas nasional, dan
pencapaian tujuan pembangunan global melalui skema yang bersifat lintas sektor termasuk mendukung daerah
konservasi, kawasan strategis dan kewilayahan (skema penugasan); serta mendorong tindakan afirmatif (skema afirmasi)
bagi daerah-daerah tertinggal, terluar dan terdepan, kawasan perbatasan, pulau-pulau kecil terluar dan daerah berciri
kepulauan; .
3 Mempertajam sinkronisasi dan integrasi perencanaan, pengalokasian dan pengelolaan DTK dengan kegiatan yang
didukung oleh sumber pendanaan lainnya;
4 Meningkatkan efisiensi, efektivitas dan keadilan dalam pengalokasian dan pemanfaatan DTK dengan memperhitungkan:
(1) satuan biaya, standar belanja dan indeks kemahalan daerah; (2) realisasi pelaksanaan tahun sebelumnya; (3)
keterkaitan alokasi dan kinerja pembangunan dengan insentif pencapaian kinerja (reward); serta (4) penerapan disinsentif
bagi daerah yang melakukan pertukaran anggaran DTK dengan APBD;
5 Mendorong skema alokasi hibah (output based transfer) bagi daerah dengan kapasitas fiskal tinggi yang melakukan inisiatif
pembangunan infrastruktur;
6 Memperkuat koordinasi, kerjasama dan kemitraan K/L dan pemerintah daerah dalam pengelolaan DTK dengan
mengembangkan: (1) data dasar dan sistem informasi terpadu berbasis website, (2) pendampingan dan
peningkatan kapasitas pemerintah daerah, (3) pengendalian penyaluran berbasis kinerja, dan (4) pelaporan secara rutin;
7 Memperkuat peran APIP dalam peningkatan tata kelola DTK yang transparan, adil dan akuntabel;
6
KARAKTERISTIK JENIS DAK FISIK DALAM RPJMN 2020-2024
WAKTU/ Menu dan kegiatan fisik ditetapkan Menu dan kegiatan fisik ditentukan Menu dan kegiatan fisik ditetapkan
KEBERLANJUTAN sama setiap tahunnya (2020-2024) setiap tahunnya sesuai prioritas sama setiap tahunnya (2020-2024)
nasional pada RKP sesuai dengan prioritas nasional
pada RKP
Seluruh Daerah Lokasi Prioritas sesuai isu dan Daerah Afirmasi (daerah 3T ,
DAERAH delineasi Kawasan. daerah berciri kepulauan dan
PENERIMA Kawasan Perdesaan Prioritas
Nasional (KPPN)
Bottom-Up Top-Down Top-Down
Daerah mengusulkan (proposal Pemerintah pusat menentukan menu Pemerintah pusat menentukan menu
MEKANISME based) dan Pusat melakukan dan kegiatan,daerah mengkonfirmasi dan kegiatan yang akan
PENGALOKASIAN penilaian dan mengalokasikan dan menyampaikan usulan dilaksanakan, daerah
berdasarkan formula tertentu mengkonfirmasi kegiatan tersebut.
7
(formula based)
RANCANGAN KEBIJAKAN
DAK IRIGASI 2021
8
USULAN BIDANG DAK FISIK TAHUN ANGGARAN 2021*
* bidang dak belum ditetapkan karena belum dilaksanakan Rapat Pimpinan tentang Penetapan Bidang DAK
** PENGENDALI BANJIR diusulkan sebagai bidang DAK baru pada TA 2021 9
ISU DALAM DAK IRIGASI
Percepatan Pelaksanaan e-Paksi
Rapat Evaluasi Dana Transfer Khusus 2019 – 2020 oleh Dit. Otda Bappenas :
11
RANCANGAN KEBIJAKAN DAK IRIGASI TAHUN ANGGARAN 2021
1
1. Menjaga dan meningkatkan keterandalan jaringan irigasi guna menjamin ketersediaan air untuk irigasi pertanian
melalui peningkatan dan rehabilitasi jaringan irigasi.
2. Mengembangkan atau membangun jaringan irigasi baru sebagai upaya mengurangi laju alih fungsi lahan
pertanian menjadi non pertanian.
3. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan air irigasi melalui penerapan prinsip modernisasi irigasi secara bertahap
terutama pada daerah irigasi yang sumber airnya berasal dari waduk.
4. Meningkatkan layanan irigasi untuk pengembangan pertanian non padi, terutama komoditi bernilai ekonomi
tinggi, termasuk perikanan dan peternakan.
5. Perbaikan pengelolaan irigasi melalui percepatan pelaksanaan ePAKSI.
6. Dalam kerangka RPJMN 2020-2024, merupakan salah satu strategi untuk peningkatan fisiensi dan kinerja
sistem irigasi dengan penerapan konsep modernisasi irigasi melalui pembangunan jaringan irigasi baru; dan
rehabilitasi jaringan irigasi.
12
RANCANGAN KEBIJAKAN DAK IRIGASI TAHUN ANGGARAN 2021
2
(RPJMN 2020 – 2024)
3
1 Pembangunan Jaringan Irigasi Baru
menyediakan/membangun jaringan irigasi baru pada daerah irigasi yang belum ada jaringan irigasinya
14
RANCANGAN KEBIJAKAN DAK IRIGASI TAHUN ANGGARAN 2021
4
1 Daerah irigasi yang telah mendapatkan penanganan pembangunan baru melalui DAK 2018 dan DAK 2019 (lanjutan)
2 Daerah irigasi dengan sumber air berasal dari waduk (irigasi premium)
3 15 (lima belas) Provinsi daerah penghasil padi tertinggi nasional berdasarkan ATAP 2015 BPS yaitu: Jawa Timur,
Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Lampung, Sumatera Barat, Nusa
Tenggara Barat, Aceh, Banten, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Timur
4 153 (seratus lima puluh tiga) kabupaten/kota daerah sentra produksi padi diatas rata-rata nasional, berdasarkan
ATAP 2015 BPS
5 284 (dua ratus delapan puluh empat) kabupaten/kota prioritas untuk pengembangan budidaya padi, berdasarkan
Kepmentan 830 tahun 2016
6 Daerah sentra produksi produk hortikultura dan komoditas bernilai ekonomi tinggi
7 Daerah pengembangan tambak ikan dan atau garam (daerah irigasi tambak)
Terkait dengan prioritas pengembangan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) dalam RPJMN 2020-2024,
hendaknya setiap Daerah menjadikan hal tersebut sebagai mainstreaming dalam perencanaan (pengusulan) DAK
(Terlampir) https://drive.google.com/open?id=1f6DJKk7m_mpNTBC8Q2GD2h_fbpS1F6XQ 15
RANCANGAN KEBIJAKAN DAK IRIGASI TAHUN ANGGARAN 2021
5
SOSIALISASI PEMBINA DI TINGKAT PUSAT PELAKSANA DI TINGKAT
PERENCANAAN KEBIJAKAN DAERAH
1. Kementerian Perencanaan 1. Direktorat Otonomi Daerah, Bappenas 1. Organisasi Perangkat Daerah
Pembangunan Nasional/ Bappenas; Pembina dan Koordinator Perencanaan DAK Secara Nasional; (OPD) yang terkait dengan bidang
2. Kementerian Pekerjaan Umum dan 2. Direktorat Pengairan dan Irigasi, Bappenas keirigasian;
Perumahan Rakyat Pembina Perencanaan DAK Bidang Irigasi 2. Bappeda sebagai Pembina Teknis
3. Kementerian Keuangan 3. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, di Tingkat Daerah;
Kementerian Keuangan 3. Inspektorat Daerah, sebagai
Pembina Administrasi Keuangan
Pembina dan Pengawas
4. Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Pelaksanaan DAK
Kementerian Dalam Negeri
Pembina Kelembagaan Perangkat Daerah
5. Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Pembina Perencanaan Kebijakan Teknis
6. Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan, Ditjen
SDA, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Pembina Teknis
16
RANCANGAN KEBIJAKAN
DAK PENGENDALIAN BANJIR 2021
17
ISU DALAM DAK PENGENDALIAN BANJIR
18
FRMP sekaligus dapat menjadi acuan bagi pengelolaan bidang DAK lain seperti DAK Lingkungan Hidup dan Kehutanan; dan DAK Sanitasi
RANCANGAN KEBIJAKAN DAK PENGENDALIAN BANJIR
TAHUN ANGGARAN 2021
1
Meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap bencana banjir melalui kegiatan struktural
pengendalian banjir dalam rangka mengurangi area rawan genangan melalui solusi struktural
pengendalian banjir.
2
(RPJMN 2020 – 2024)
19
RANCANGAN KEBIJAKAN DAK PENGENDALIAN BANJIR
TAHUN ANGGARAN 2021
3
1. Pembangunan Infrastruktur Pengendali Banjir
4
1 Memiliki kewenangan Wilayah Sungai (berdasarkan Permen PUPR No. 4 Tahun 2015);
2 Terdampak banjir luapan sungai dengan frekuensi lebih dari 2 kali dalam 5 tahun; dan
3 Memiliki surat keterangan dampak bencana dari BPBD serta mendapat verifikasi dari BBWS/BWS setempat.
Terkait dengan prioritas pengembangan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) dalam RPJMN 2020-2024,
hendaknya setiap Daerah menjadikan hal tersebut sebagai mainstreaming dalam perencanaan (pengusulan) DAK
(Terlampir) https://drive.google.com/open?id=1f6DJKk7m_mpNTBC8Q2GD2h_fbpS1F6XQ 20
RANCANGAN KEBIJAKAN DAK PENGENDALIAN BANJIR
TAHUN ANGGARAN 2021
5
SOSIALISASI PEMBINA DI TINGKAT PUSAT PELAKSANA DI TINGKAT
PERENCANAAN KEBIJAKAN DAERAH
1. Kementerian Perencanaan 1. Direktorat Otonomi Daerah, Bappenas 1. Organisasi Perangkat Daerah
Pembangunan Nasional/ Bappenas; Pembina dan Koordinator Perencanaan DAK Secara Nasional; (OPD) yang terkait dengan bidang
2. Kementerian Pekerjaan Umum dan 2. Direktorat Pengairan dan Irigasi, Bappenas sungai;
Perumahan Rakyat Pembina Perencanaan DAK Bidang Irigasi 2. Bappeda sebagai Pembina Teknis
3. Kementerian Keuangan 3. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, di Tingkat Daerah;
Kementerian Keuangan 3. Inspektorat Daerah, sebagai
Pembina Administrasi Keuangan
Pembina dan Pengawas
4. Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Pelaksanaan DAK
Kementerian Dalam Negeri
Pembina Kelembagaan Perangkat Daerah
5. Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Pembina Perencanaan Kebijakan Teknis
6. Direktorat Sungai dan Pantai, Ditjen SDA,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
Pembina Teknis
21
TIMELINE PERENCANAAN DAK TA 2021
22
RANCANGAN TIMELINE PERENCANAAN DAK TA 2021
1. JANUARI 5. MEI
3. MARET
Penyusunan Kebijakan DAK • Pengusulan DAK Fisik melalui Aplikasi
Tahun 2021 • M3: Sosialisasi Aplikasi KRISNA DAK
KRISNA
• Pengusulan DAK Fisik melalui KRISNA • Penilaian usulan DAK Fisik
2. FEBRUARI
4. APRIL
• M2: Rapim Penetapan Bidang • Pengusulan DAK Fisik melalui 6. JUNI
DAK Fisik dan Non Fisik Aplikasi KRISNA DAK • TM Penilaian Usulan DAK Fisik
• M4: MM DAK Fisik & Non Fisik • Verifikasi Usulan DAK • Finalisasi RKP
24