Terjadi Abrasi pada kawasan pantai pariaman akibat kebijakan bidang pengaman pantai
untuk daerah yang sudah berkembang dan benar-benar perlu diamankan seperti pada
lokasi anjungan pantai gandoriah, mesjid terapung, dermaga pantai gandoriah, berbagai
bangunan jetty yang telah dibangun. Mengingat visi misi kota pariaman yang telah
dicanangkan walikota pariaman, namun tindakan dengan yang ada tidak mampu
menahan abrasi untuk jangka panjang, penumpukan karung atau kisdam. adapaun solusi
yang dapat diterapkan untuk jangka panjang adalah penggunaan tetrapod, yang lebih
mengedapankan estetika dan keteraturan bentuk selain pembangunan Revetmen,
pembangunan Tembok Laut, pembangunan Pemecah Gelombang, pembangunan Groin,
Perencanaan Tanggul Laut, Perencanaan Jetty yg telah ada namun bisa diperluas
penanaman kembali bakau untuk daerah pantai yang sudah rusak akibat abrasi dan erosi.
kebijakan lain adalah pencegahan , mencegah investasi baru, baik swasta , masyarakat,
maupun pemerintah, pada daerah dpantai yang rawan "bencana" melalui pengaturan
tata ruang dan sempadan pantai.
pembangunan bangunan pengaman pantai akan mendukung revitalisi kawasan pantai
Terjadi Banjir saat curah hujan tinggi pada batang pampan terutama didaerah jawi-jawi
dekat kodim Pariaman, selain itu banyaknya sedimen dan pendangkalan air sungai.
penanganan kondisi dapat dilakukan dengan normalisasi yang diartikan dengan
mengembalikan fungsi sungai sebagai tempat/aliran air (pengerukan, pelebaran, relokasi
dan sempadan). adapun tindakan lain adalah peninggian tanggul sungai agar tidak
meluap.
pembangunan waterfront city pariaman yang telah diterapkan pada lokasi seperti
dibelakang pln lebih mengedepankan aksesibilitas masyarakat dan menunjang pariwisata,
namun belum tentu menunjang pengendalian banjir bila desain yang diterapkan tidak
tepat sasaran dan tepat guna, jadi bisa dikatakan bangunan waterfront city sekarang ini,
hanya sebagai bangunan penunjang, bukan sebagai pengendalian banjir. oleh karena itu
pembangunan waterfront city harus lebih mengedepankan asas fungsional pengendalian
banjir dan pengaman sungai. untuk kasus waterfront city ini selain letaknya yang dekat
dengan muka air sungai , juga posisi rangka pengkaku yang rentan pada bahaya korosi
sehingga diragukan penggunaan dalam jangka panjang
pengendalian banjir selain peninggian tanggul juga bisa diterapkan pembangunan banjir
kanal, penerapan danau paparan banjir atau kantong kantong air untuk menampung
debit sungai yang berlebih, selain itu perlu juga pengadaan pelimpah banjir atau pompa
dan paling utama adalah peningkatan kapasitas sungai.
Kawasan mangrove manggung dapat dijadikan sebagai danau paparan banjir selain
menerima pasang surut air laut dan dapat juga difungsikan sebagai kawasan hutan bakau
Irigasi yang berhulu pada Bendungan Santok Cubadak Mentawai melewati Irigasi pada
daerah santok, Sei pasak, sei sirah, jati, dan bertemu pada batang air pampan, ketika
terjadi air curah hujan yang tinggi hingga meningkatnya volume debit air menyebabkan
meluapnya bandar irigasi tersebut, adapun upaya pengendalian yg dapat dilakukan
Antara Lain: