Anda di halaman 1dari 1

KOMPAS.

com — Kebanyakan orang baru memanfaatkan belimbing wuluh sebagai


pelengkap sayur atau masakan. Padahal, belimbing wuluh termasuk dalam tanaman
pekarangan yang memiliki khasiat obat. Belimbing wuluh merupakan tanaman berbatang
keras. Ia cocok ditanam di tempat yang cukup sinar matahari dan tingginya bisa mencapai
lebih dari 10 meter. Buahnya hijau muda, berbentuk lonjong sebesar ibu jari, dan rasanya
masam. Limeng merupakan sebutan belimbing wuluh di Aceh. Selemeng (Gayo), asom
belimbing dan balimbingan (Batak), malimbi (Nias), balimbing, blimbing, dan blimbing wuluh
(Jawa), calingcing dan calingcing wulet (Sunda), bhalingbing bulu (Madura), blingbing buloh
(Bali), serta calene (Bugis). Dalam buku Terapi Herba, Buah, Sayuran 10 Penyakit Utama
yang diterbitkan oleh majalah Flona, disebutkan tanaman ini memiliki berbagai kandungan
kimia, antara lain saponin, tanin, kaslium oksalat, sulfur, asam format, peroksida, dan
kalium sitrat. Dalam farmakologi China, tanaman ini dikenal punya banyak khasiat, di
antaranya menghilangkan rasa sakit, memperbanyak pengeluaran empedu, antiradang,
dan peluruh kencing. Untuk mengatasi penyakit kencing manis (diabetes), ambil tiga
genggam daun belimbing wuluh, lalu direbus dengan 1 liter air sampai mendidih. Setelah
dingin, saring airnya dan minum dua kali sehari, pagi dan sore. Selain daun, buahnya juga
bisa dipakai. Enam buah belimbing wuluh dilumatkan, lalu direbus dengan segelas air.
Biarkan mendidih hingga airnya tersisa seperuhnya. Air rebusan disaring, kemudian
diminum pada pagi hari. Konsumsi dua buah belimbing wuluh segar tiga kali sehari juga
disebut efektif mengendalikan kolesterol.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Belimbing Wuluh, Si Asam Berkhasiat
Obat", https://bola.kompas.com/read/2009/11/24/10461683/belimbing.wuluh.si.asam.berkh
asiat.obat.

Anda mungkin juga menyukai