Anda di halaman 1dari 7

Versi online / URL:

Volume 5, Nomor 2 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/2341

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPTIMISME KESEMBUHAN PADA PASIEN


KANKER PAYUDARA

Identification of Factors Affecting The Breast Cancer Patients Optimism Of Healing

Aryanti Wardiyah1, Yati Afiyanti2, Tri Budiati3


1,2,3
Keperawatan Maternitas, Fakultas Ilmu Keperawatan,
Universitas Indonesia, Kampus UI Depok, 16424.
E-mail: 1)aryanti.wardiyah@gmail.com

ABSTRAK

Kasus kanker terbanyak kedua di Indonesia adalah kanker payudara yang kesembuhannya sulit untuk
diprediksi. Penderita kanker payudara mengalami ketidakpastian, depresi, dan tekanan psikologis. Kondisi
ini menyebabkan optimisme terhadap kesembuhan pasien menurun. Penelitian ini bertujuan mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi optimisme terhadap kesembuhan pada pasien kanker payudara. Desain
penelitian menggunakan cross sectional pada 96 responden. Faktor-faktor yang mempengaruhi secara
signifikan terhadap optimisme kesembuhan responden adalah dukungan sosial (p value = 0,015) dan stres
(p value = 0,022). Faktor yang paling mempengaruhi adalah dukungan sosial (â = 0,055). Rekomendasi untuk
penelitian selanjutnya agar lebih fokus pada intervensi keperawatan yang digunakan untuk meningkatkan
dukungan sosial pada pasien kanker payudara.

Kata Kunci : Kanker Payudara, Optimisme, Dukungan Sosial

ABSTRACT

The second most common cancer case in Indonesia is breast cancer which its healing is difficult to
be predicted. The breast cancer sufferers undergo uncertainty, depression, and psychological pressure.
This condition decreases the patient’s optimism of healing. This research aimed to identify factors affecting
the breast cancer patients’ optimism of healing. This study applied cross sectional design with 96
respondents. Factors affecting significantly against respondents’ healing optimism were social support
(p value = 0,015) and stress (p value = 0,022). The most influencing factor was social support (â =
0,055). It is recommended that the further research will be more focused on the nursing intervention that
used to raise social supports for breast cancer patients.

Keywords: Breast cancer, optimism, sosial support

LATAR BELAKANG tahun 2012 tercatat 253 di rawat inap dan


5597 pasien yang berobat ke poli bedah
Kanker payudara merupakan penyakit (Profil Kesehatan Indonesia, 2010; Rekam
dengan kasus kanker terbanyak kedua di RSCM, 2012).
Indonesia. Penderita kanker payudara di Kanker payudara masih menjadi
Indonesia semakin bertambah setiap tahun. masalah kesehatan bagi perempuan di
Pada tahun 2005 jumlahnya 7.850 kasus, Indonesia. Perempuan yang terdiagnosis
meningkat pada tahun 2006, jumlah penderita kanker payudara membutuhkan adaptasi
kanker menjadi 8.328 kasus, tahun 2007 terhadap kondisinya. Salah satu faktor yang
sebanyak 8.277 kasus. Hal yang sama terjadi mempengaruhi adaptasi seseorang yang baru
di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, saja terdiagnosa kanker adalah optimisme
tercatat sebanyak 318 pasien kanker terhadap kesembuhan. Hal tersebut penting
payudara yang dirawat inap, 5824 pasien yang bagi penderita kanker payudara karena
berobat ke poli bedah pada tahun 2011, pada berperan meningkatkan harapan positif

Faktor yang Mempengaruhi Optimisme Kesembuhan pada Pasien Kanker Payudara 121
Aryanti Wardiyah1, Yati Afiyanti2, Tri Budiati3 JURNAL KEPERAWATAN, ISSN 2086-3071

terhadap kesembuhan pasien. Optimisme Sosial Support (MSPSS). Kuesioner untuk


terhadap kesembuhan pasien dipengaruhi oleh mengukur skor stres menggunakan Perceived
beberapa faktor diantaranya: umur, status Stres Scale, kemudian self efficacy
paritas, tingkat pendidikan, status perkawinan, menggunakan Cancer Behavior Inventory-
harga diri, dukungan keluarga, status Brief (CBI-B) dan koping menggunakan
kesehatan, stres, koping serta self efficacy Cancer Coping Questionnaire.Analisis
(Karademas, Karvelis & Argylopoulou, 2007; multivariat menggunakan regresi linier antara
Mosim, Zietsch, Shekar, & Wright, & Martin, umur, status paritas, harga diri, dukungan
2009). sosial, stres, koping, self efficacy terhadap
Penelitian mengenai faktor-faktor yang optimisme kesembuhan pasien.
mempengaruhi optimisme penderita kanker
payudara penting untuk dilakukan. Beberapa
alasan pentingnya penelitian ini antara lain:
HASIL DAN PEMBAHASAN
kanker payudara adalah salah satu jenis
kanker yang paling ditakuti oleh para wanita, Rerata umur responden 43 tahun,
aspek psikologis khususnya tentang optimisme memiliki 2 anak, rerata skor harga diri 8,3
kesembuhan pasien belum menjadi (sedang), rerata skor dukungan sosial
pertimbangan dalam memutuskan terapi. responden sebesar 48,78 (sedang), sebagian
Pencegahan semakin memburuknya kondisi besar responden memiliki tingkat stres dalam
penderita kanker payudara dapat diminimalisir kategori sedang (21), rerata skor self efficacy
dengan meningkatkan optimisme terhadap responden 23,90 (tidak percaya diri).
kesembuhan dari penyakitnya. Optimisme
kesembuhan merupakan salah satu faktor Tabel 1. Rerata umur, status paritas, harga
diri, dukungan sosial, stres, koping,
yang mempengaruhi adaptasi pada kondisi
self efficacy dan optimisme
kronis seperti penyakit kanker payudara
kesembuhan responden di RSUPN
(Carver, Smith, Antoni, Petronis, & Weiss, Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
2005). Belum banyak informasi tentang Desember 2012 (n= 96)
tingkat optimisme terhadap kesembuhan
pasien kanker payudara serta faktor-faktor Variabel Mean SD Min – 95% IK
yang mempengaruhi tingkat optimisme pasien Mak
Umur 42,58 7,798 25 – 57 41,00 –
tersebut di RSUPN Dr. Cipto
44,16
Mangunkusumo Jakarta. Status 2,00 1,421 0–5 1,67 –
paritas 2,25
METODE Harga diri 8,30 4,871 3 – 21 7,32 –
9,29
Penelitian ini menggunakan desain Dukungan 48,78 15,14 23 - 70 45,71 –
sosial 51,85
penelitian cross sectional. Besar sampel Stres 21.02 4,287 9 – 30 20,15 –
pada penelitian ini adalah 96 or ang, 21,89
menggunakan convenience sampling Koping 31,55 4,959 23 - 38 30,55 –
sebagai metode pengambilan sampel. Alat 32,56
Self efficacy 23,90 6,378 14 - 52 22,60 –
pengumpulan data berupa kuesioner. 25,19
Kuesioner untuk mengukur optimisme Optimisme 10,36 3,186 4 –21 9,72 –
kesembuhan responden menggunakan Life kesembuhan 11,01
Orientation Test-Revised (LOT-R).
Distribusi tingkat pendidikan responden
Pengukuran skor harga diri menggunakan
tidak merata untuk masing-masing tingkat
Rosenberg Self-Esteem Scale, skor
pendidikan. Paling banyak responden
dukungan sosial menggunakan
berpendidikan SLTP (42,7%). Sedangkan dari
Multidimensional Scale of Perceived

122 Juli 2014: 121 - 127


Versi online / URL:
Volume 5, Nomor 2 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/2341

aspek status perkawinan mayoritas responden Hasil analisis hubungan tingkat


memiliki status menikah (69,8%). Hasil ini pendidikan dan status perkawinan terhadap
dapat dilihat pada tabel 2. optimisme kesembuhan responden
menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan
Tabel 2. Distribusi tingkat pendidikan & status status perkawinan tidak mempengaruhi
perkawinan responden di RSUPN optimisme kesembuhan responden p value >
Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
0,05.
Desember 2012 (n=96)
Variabel n %
Tabel 4. Faktor tingkat pendidikan & status
Tingkat pendidikan perkawinan terhadap optimisme
SD 24 25,0 kesembuhan responden di RSUPN
SLTP 41 42,7 Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
SLTA 28 29,2 Desember 2012 (n=96).
PT 3 3,1
Status perkawinan Variabel Optimisme kesembuhan
Belum Menikah 29 30,2 Mean SD 95% IK n p value
Menikah 67 69,8 Tingkat
pendidikan
Hasil analisis bivariat diperoleh bahwa SD 9,79 2,934 8,55 – 24
stres dan dukungan sosial secara signifikan 11,03
SLTP 11,00 4,733 9,51 – 41
mempengaruhi optimisme kesembuhan 0,611
12,49
responden (p value: 0,022 dan 0,015). SLTA 10,36 2,392 9,43 – 28
Sedangkan r hitung dukungan sosial didapat 11,28
sebesar 0,247 artinya arah hubungan positif PT 9,67 1,155 6,80 – 3
dengan keeratan hubungan kategori lemah. 12,54
Status
Semakin baik dukungan sosial yang dimiliki perkawinan
pasien, maka optimisme kesembuhannya Belum 10,31 2,206 -1,852 29
meningkat. Nilai r hitung stres didapat menikah – 1,398 0,782
sebesar - 0,234 artinya arah hubungan negatif Menikah 10,34 4,154 -1,852 67
– 1,398
dengan keeratan hubungan kategori lemah.
Penjelasan hasil analisis bivariat masing-
masing var iabel terhadap optimisme Analisis multivariat, kandidat yang
kesembuhan responden (tabel 5.3) masuk dalam pemodelan multivariat dengan
pertimbangan wald test (p value < 0,25).
Tabel 3. Analisis faktor umur, status paritas, Variabel yang masuk dalam kandidat model
harga diri, dukungan sosial, stres, adalah umur, dukungan sosial & stres. Uji
koping & self efficacy terhadap statistik diperoleh nilai R Square sebesar
optimisme kesembuhan responden di 0,113, berarti ketiga variabel (umur, stres dan
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dukungan sosial) dapat menjelaskan variabel
Jakarta Desember 2012 (n=96) optimisme kesembuhan sebesar 11,3% dan
Variabel Optimisme sisanya dijelaskan oleh variabel lain. Nilai p
Kesembuhan value masing-masing variabel adalah umur
r p value
Umur 0,139 0,176 (0,394), stres (0,038) dan dukungan sosial
Status paritas 0,046 0,655 (0,035). Dengan demikian variabel umur
Harga diri 0,060 0,559 dikeluarkan dari model karena memiliki p
Dukungan sosial 0,247 0,015* value > 0,05.
Stres - 0,234 0,022*
Koping - 0,111 0,284
Self efficacy 0,001 0,994

* signifikan pada á < 0,05

Faktor yang Mempengaruhi Optimisme Kesembuhan pada Pasien Kanker Payudara 123
Aryanti Wardiyah1, Yati Afiyanti2, Tri Budiati3 JURNAL KEPERAWATAN, ISSN 2086-3071

Tabel 5. Hasil analisis multivariat variabel sudut pandang responden mengenai


umur, stres dan dukungan sosial optimisme kesembuhan dari penyakit yang
terhadap optimisme kesembuhan di dideritanya. Pada responden dengan umur
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo lebih dari 50 tahun memiliki optimisme
Jakarta Desember 2012 (n=96)
kesembuhan lebih tinggi dibandingkan
Variabel R Square p value Coefficients B responden dengan umur 25 tahun. Semakin
Umur 0,394 0,040 bertambah usia seseorang mulai menyadari
bahwa mereka tidak seharusnya menjadi
Stres 0,113 0,038 -0.178
pesimis, sebaliknya mereka bisa menjadi lebih
Dukunga 0,035 0,052 optimis karena telah mengenal diri mereka
n sosial sendiri dan tahu apa yang mereka inginkan
(Social issue research center, 2009).
Hasil analisis diperoleh nilai R Square
Semakin tua umur seseorang maka memiliki
sebesar 0,106. Nilai R Square tersebut tidak
harapan positif terhadap kesembuhannya
ada perubahan lebih dari 10% bila
(Carver dan Scheier, 2007; Fournier, Ridder,
dibandingkan dengan R Square sebelum
& Bensing, 2002).
variabel umur dikeluarkan.
Status paritas tidak member ikan
Tabel 5 menjelaskan tentang hasil
pengaruh terhadap optimisme kesembuhan
analisis multivariat variabel stres dan
responden. Kehadiran anak memiliki arti
dukungan sosial. Berdasarkan nilai koefisien
penting bagi orang tua Optimisme
determinasi (R Square) diperoleh 0,106
kesembuhan memiliki hubungan dengan
berarti 10,6% optimisme kesembuhan
kebermaknaan responden bagi anak yang
responden dijelaskan oleh stres dan dukungan
dimilikinya. Salah satu faktor eksternal yang
sosial. Faktor yang dominan mempengaruhi
memotivasi responden untuk melakukan
optimisme kesembuhan responden dapat
pengobatan anak sebagai life expectation.
diketahui berdasarkan p value. Berdasarkan
Harapan responden adalah dapat sembuh
uji statistik p value berturut-turut adalah
dari penyakitnya dan dapat merawat anak-
dukungan sosial (p= 0,023) dan stres (p=
anaknya tumbuh dewasa (Rahmah & Widuri,
0,033).
2011). Sejalan dengan penelitian Carver,
Scheier, & Segerstrom (2005) bahwa anak
Tabel 6.Hasil analisis multivariat variabel stres
merupakan salah satu sumber optimisme
dan dukungan sosial terhadap
optimisme kesembuhan di RSUPN kesembuhan bagi responden.
Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta Tingkat pendidikan tidak mempengaruhi
Desember 2012 (n=96). optimisme kesembuhan responden. Hal ini
didukung oleh temuan Carver, et al. (2005)
Variabel R p value Coefficients tentang faktor yang mempengaruhi adaptasi
Square B pasien kanker payudara. Penelitian dilakukan
pada 163 pasien yang sedang menjalani
Stres 0,033 -0,183
Dukungan 0,106 0,023 0,055 kemoterapi, temuan ini menyebutkan bahwa
sosial tingkat pendidikan tinggi tidak memberikan
pengaruh terhadap optimisme kesembuhan
Umur tidak mempengaruhi optimisme
pasien kanker payudara. Rerata skor
kesembuhan responden disebabkan karena
optimisme kesembuhan responden dengan
mayoritas responden memiliki skor optimisme
tingkat pendidikan SLTP termasuk dalam
kesembuhan dalam kategori rendah.
kategori rendah. Hal ini akan mempengaruhi
Pengalaman tentang optimisme kesembuhan
responden dalam usaha mencari informasi
diperoleh melalui focus group discussion
tentang kesembuhan kanker payudara.
tentang pengalaman responden saat sakit,

124 Juli 2014: 121 - 127


Versi online / URL:
Volume 5, Nomor 2 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/2341

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang “self-relaxing”, and “avoidance coping


akan semakin tinggi juga kemampuan style.” Hasilnya mayoritas responden
mencari informasi, serta pengetahuan tentang menggunakan “active coping style”
suatu hal termasuk tentang kanker payudara. (berfokus pada penyelesaian masalah) dan
Status perkawinan responden tidak memiliki harapan positif terhadap
mempengaruhi optimisme kesembuhannya. kesehatannya.
Temuan ini berbeda dengan Carver (2005) Responden pada penelitian ini
menjelaskan bahwa adanya dukungan yang menggunakan koping berupa perilaku
besar dari pasangan dapat memberikan efek menghindar dan emotional focused coping.
positif terhadap optimisme kesembuhan. Sedangkan pada penelitian lain menggunakan
Lamanya menikah mempengaruhi pasien “active coping style” yaitu berfokus pada
kanker payudara dalam memaknai arti penyelesaian masalah. Problem focused
pernikahan, bagi pasien yang baru menikah coping digunakan untuk mencari solusi
menganggap kebutuhan seksual masih terhadap masalah yang timbul akibat adanya
menjadi prioritas dalam hubungan dengan tekanan berupa menggunakan keterampilan
pasangan. Salah satu hal yang penting dalam yang dimiliki untuk mengatasi masalah secara
kebutuhan seksual adalah fungsi payudara. langsung (Mukwato, Mweemba, Makukula,
Pasien kanker payudara akan merasa lebih & Makoleka, 2010. Pada umumnya saat
percaya diri melayani suami jika memiliki menghadapi tekanan, seseorang dapat
payudara yang sehat. Hal yang berbeda menggunakan kombinasi dari kedua koping
terjadi pada pasien yang telah lama menikah, tersebut contohnya dengan cara mencari
mereka memaknai pernikahan sebagai suatu dukungan sosial. Keberhasilan dalam
ikatan kasih sayang, saling memiliki, menggunakan koping terletak pada
menghargai, dan saling menjaga satu sama fleksibilitas. Penggunaan koping secara
lain. Pasien sudah memasuki tahap fleksibel dapat meningkatkan kemampuan
kematangan emosional, kedekatan dengan seseorang untuk berubah dan beradaptasi
Tuhan dan siap menghadapi kematian. Hal dengan berbagai situasi yang penuh tekanan
ini mungkin menyebabkan tingkat optimisme (Mukwato, Mweemba, Makukula, &
terhadap kesembuhan pada pasien kanker Makoleka, 2010).
payudara menjadi rendah. Self efficacy tidak mempengaruhi
Harga diri tidak mempengaruhi optimisme kesembuhan responden hal ini
optimisme terhadap kesembuhan responden. dikarenakan mayoritas responden memiliki
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian kategori cukup dan skor optimisme
Haekens, Enajat, Keymulen, dan Hulst. kesembuhannya rendah. Hanya satu persen
(2011) bahwa harga diri pasien kanker responden kategori self efficacy sangat
payudara setelah menjalani operasi termasuk percaya diri dengan optimisme kesembuhan
dalam kategori tinggi dan 80% pasien rendah. Sehingga secara klinis, self efficacy
menyatakan keyakinannya akan kesembuhan tidak mempengaruhi optimisme kesembuhan
setelah operasi. Tidak ada pengaruh koping responden karena baik responden dengan
terhadap optimisme kesembuhan responden. kategori cukup percaya diri dan sangat
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan percaya diri memiliki skor optimisme dalam
penelitian Wang, et al. (2012) tentang strategi kategori rendah. Hal ini berkaitan dengan
koping pasien kanker payudara di Cina. aspek efficacy tentang pengetahuan personal
Strategi koping yang dipakai oleh responden tentang kondisinya dan juga situasi baru yang
dalam menghadapi masalah psikologis selama penuh tekanan seperti terbatasnya informasi
sakit terdiri dari empat macam yaitu “active terkait penyakit (Karademas, 2006).
coping style”, “abreaction coping style”,

Faktor yang Mempengaruhi Optimisme Kesembuhan pada Pasien Kanker Payudara 125
Aryanti Wardiyah1, Yati Afiyanti2, Tri Budiati3 JURNAL KEPERAWATAN, ISSN 2086-3071

Dukungan sosial dan stress sebagai berupa perhatian, mendampingi responden


faktor dominan mempengaruhi optimisme berobat serta selalu mendukung keputusan
kesembuhan pasien kanker payudara. responden terkait pengobatan termasuk
Dukungan sosial dari orang-orang terdekat, operasi pengangkatan payudara. Dukungan
teman dan petugas kesehatan memberikan sosial yang didapatkan responden
arti khusus bagi optimisme kesembuhan memberikan manfaat bagi responden untuk
responden. Dukungan keluarga memiliki mengatasi masalah psikologis, beradaptasi
peranan penting bagi pencegahan masalah terhadap stres. Sehingga dengan adanya
psikologis yang kerap muncul pada pasien dukungan sosial, responden dapat
kanker payudara (Ozkan & Ogze, 2008). meningkatkan semangat hidup responden dan
Dukungan sosial adalah perasaan positif, akan berdampak pada peningkatan optimisme
menyukai, kepercayaan, dan perhatian dari kesembuhan responden.
orang lain yaitu orang yang berarti dalam Stres tidak hanya memberikan pengaruh
kehidupan individu(Ozkan & Ogze, 2008). pada kesehatan fisik tetapi juga pada
Hasil penelitian ini didapatkan adanya kesehatan mental. Begitu juga pada penderita
pengaruh dukungan sosial terhadap optimisme kanker payudara, stres yang dialami disini
kesembuhan responden. Rerata dukungan berkaitan dengan penyakit yang diderita,
sosial responden dalam kategori sedang. khususnya pada penderita yang memiliki
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian karakteristik pribadinya adalah feminim.
Ozkan dan Ogze, (2008) menyatakan bahwa Penderita akan mengalami stres dan konflik
dukungan keluarga memiliki peranan penting pada kehidupan baik pribadi maupun dengan
bagi pencegahan masalah psikologis yang lingkungan sekitar, merasa khawatir, malu dan
kerap muncul pada pasien kanker payudara. tidak percaya diri karena salah satu bagian
Dukungan yang diberikan oleh anggota tubuhnya tidak nor mal seperti dahulu
keluarga (orang tua) terhadap pasien dapat (Karademas, Karvelis, & Argyropoulou,
menurunkan depresi pasien, meningkatkan 2007; Nayak, 2008).
ketenangan dan semangat bagi kesembuhan.
Penelitian yang dilakukan oleh Sari (2009) KESIMPULAN DAN SARAN
menjelaskan bahwa pada perempuan yang
terkena kanker payudara kelompok ibu rumah Penelitian ini rerata umur pasien kanker
tangga maupun perempuan yang bekerja di payudara adalah 43 tahun, memiliki 2 anak,
kantor. Kedua kelompok tersebut merasakan mayoritas tamat SLT P dan status
manfaat positif dukungan sosial terhadap perkawinannya mayoritas sudah menikah,.
semangat kesembuhan mereka. Adanya Memiliki optimisme kesembuhan yang rendah.
dukungan sosial dari teman, keluarga dapat Faktor dominan yang mempengaruhi
menghilangkan tekanan psikologis, rasa malu, optimisme kesembuhan pasien kanker
sedih, putus asa dan merasa semangat payudara adalah stres (p = 0,022), dukungan
menjalani pengobatan. Sumber dukungan sosial (p = 0,015). Semakin tinggi stres
sosial terbesar berasal dari orang yang berarti semakin menurun skor optimisme
dan memiliki kedekatan emosional seperti kesembuhan responden. Rekomendasi untuk
suami jika sudah menikah, pacar, sahabat atau penelitian selanjutnya agar lebih fokus pada
rekan kerja. Adapun bentuk dukungan sosial intervensi keperawatan yang digunakan
yang diberikan berupa perhatian, untuk meningkatkan dukungan sosial pada
mendengarkan keluhan-keluhan responden pasien kanker payudara.
(Sari, 2009).
Sama halnya dengan bentuk dukungan
yang diterima responden pada penelitian ini

126 Juli 2014: 121 - 127


Versi online / URL:
Volume 5, Nomor 2 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/2341

DAFTAR PUSTAKA of Cancer Prevention. 2008; 9: 601-


604.
Carver CS, Smith RG, Antoni MH, Petronis Sari,R Dukungan sosial pada pasien
VM, Weiss S. Optimistic personality and kanker payudara di masa dewasa
psychosocial well-being during tengah. Skripsi. Universitas
treatment predict psychosocial well- Gunadarma. Jakarta, 2009
being among long-term survivors of Rahmah AF, Widuri EL. Post traumatic
breast cancer. Health Psychology. growth pada penderita kanker payudara.
2005; 5: 508-516. Humanitas. 2011; VIII (2): 115-128.
Carver CS, Scheier MF, Segerstrom SC. Social Issues Research Centre. Optimism.
Optimism. Clinical Psychology (on line). http://www.group@sirc.org.
Review. 2010; 30: 879-889. 2012.
Fournier M, Ridder D, Bensing J. How
optimism contributes to the adaptation
of chronic illness. A prospective study
into the enduring effects of optimism on
adaptation moderated by controllability
of chronic illness. Personality and
Individual Differences. 2002; 33:
1163-1183.
Haekens, Enajat, Keymulen, Hulst. Self-
esteem and patients’ satisfaction after
deep inferior epigastric perforator flap
breast reconstruction. Plastic Surgical
Nurses. 2011; 31 (4): 160-166.
Karademas EC, Karvelis S, Argyropoulou.
Short communication: stres-related
predictors of optimism in breast cancer
survivors. Stres and Health. 2007; 23:,
161-168.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Profil kesehatan Indonesia 2010.
Jakarta: Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
Mosim MA, Zietsch BP, Shekar SN, Wright
MJ, Martin. Genetic and environmental
influences on optimism and its
relationship to mental and self-rated
health:A Study of Aging Twins. Springer
Science Business Media. 2009; DOI
10.1007/s10519-009-9287-7.
Nayak J. Factors influencing stres and
coping strategies among the degree
college teachers of Dharwad city,
Karnataka. Tesis. Dharwad University
of Agricultural Sciences, 2008.
Ozkan S, Ogce F. Importance of social
support for functional status in breast
cancer patients. Asian Pacific Journal

Faktor yang Mempengaruhi Optimisme Kesembuhan pada Pasien Kanker Payudara 127

Anda mungkin juga menyukai