Anda di halaman 1dari 6

Identitas Jurnal

Judul Jurnal : Implementasi Pendidikan Multikultural Dalam Praktis


Pendidikan di Indonesia

Jenis Jurnal : Jurnal Pembangunan Pendidikan

Nama Pengarang : Akhmad Hidayatullah Al Arifin

ISSN : 1693-623X

Volume : 1, Nomor 1, Juni 2012

Nomor :1

Halaman : 12-26

Tahun Publikasi : 2013


Review Jurnal

“Implementasi Pendidikan Multikultural Dalam Praktis Pendidikan di


Indonesia”

Pendahuluan

Indonesia yang terdiri dari beribu pulau, dimana setiap pulau memiliki ciri
khas tersendiri dan kondisi sosial budaya yang beragam. Hal ini membuktikan
bahwa Indonesia merupakan negara yang multikultural. Akan tetapi, keberagaman
ini sering menimbulkan masalah atau konflik antar suku, golongan dan agama di
Indonesia. Untuk mengatasi berbagai problematika kemajukan tersebut, maka
diperlukan Pendidikan multikultural. Dimana pendidikan Multikultural adalah
suatu alternatif melalui konsep pendidikan dan penerapan strategi yang didasarkan
pada pemanfaatan berbagai keragaman yang ada di masyarakat khususnya yang
pada siswa. Pendidikan multikultural tidak sekedar merekatkan kembali nilai-nilai
persatuan, kesatuan, berbangsa dan bernegara tetapi memberikan pemahaman
tersendiri terhadap rasa kebangsaan.

Kajian Teori

Pendidikan multikultural penting diterapkan disekolah, didasarkan pada 5


pertimbangan yaitu; keragaman budaya, ketidakmampuan hidup secara harmoni,
tuntutan untuk menguasai dan memahami bahasa lain, kesetaraan dalam
memperoleh kesempatan pendidikan dan proses pengembangan citra diri yang
positif. Pendidikan multikultural didasarkan pada kesetaraan dan keadilan,
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, kebersamaan serta mengakui, menerima,
menghargai dan menghormati adanya keragaman dan perbedaan budaya yang
dimiliki oleh masing-masing individu.

Contoh nyata penerapan pendidikan multikultural di sekolah adalah


dengan adanya buku pelajaran yang digunakan oleh pelajar. Dimana buku-buku
pelajaran yang ada saat ini pada umumnya menekankan pembahasan pada
budaya-budaya mayoritas dan mengabaikan budaya-budaya minoritas. Oleh sebab
itu, pelajar harus memiliki kompetensi multikultural. Adapun kompetensi
multikultural yang dimaksud adalah sebagai berikut;

 Kemampuan individu untuk menerima, menghormati dan membangun


kerjasama, dengan siapapun yang memiliki perbedaan - perbedaan dari
dirinya.
 Setiap individu menyadari atas pengetahuan dan “bias kultural” yang
dimiliki sebagai faktor yang mempengaruhi perbedaan kultur.
 Setiap individu melakukan upaya pengembangan pengetahuan,
keterampilan, sikap dan perilaku yang memungkinkannya memahami dan
berinteraksi secara efisien dengan orang yang memiliki perbedaan kultur.

Metodologi Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dimana sumber datanya


adalah buku pelajaran bahasa Indonesia non-BSE tingkat SMP di Surakarta dan
penulis bukunya. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik analisi konten ,
angket, dan wawancara. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan
triangulasi teori dan sumber. Analisi data dengan menggunakan teknik analisis
interaktif.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Peneliti menganalisis 5 buku Bahasa Indonesia non-BSE untuk siswa SMP


kelas VIII, ternyata kelima buku pelajaran tersebut sepenuhnya memuat atau
mengintegrasikan dimensi-dimensi pendidikan multikultural. Hasil analisis
tentang subdimensi yang ditemukan dalam kelima buku pelajaran tersebut adalah
sebagai berikut;

 Subdimensi budaya (bagian dimensi integrasi materi).


Dari lima buku pelajaran yang dianalisis, subdimensi budaya ditemukan
dalam empat buku pelajaran Bahasa Indonesia.
 Subdimensi sastra
Subdimensi sastra ditemukan dalam tiga buku pelajaran Bahasa Indonesia.
 Subdimensi status sosial / Ekonomi
Subdimensi status sosial /ekonomi hanya ditemukan dalam dua buku dari
lima buku yang dianalisis.
 Subdimensi keadilan (Bagian dimensi pengurangan prasangka)
Subdimensi keadilan ditemukan dalam dua buku pelajaran.
 Subdimensi Demokrasi
Subdimensi demokrasi terdapat hanya pada satu buku pelajaran Bahasa
Indonesia saja.
 Subdimensi budaya Sekolah
Pengintegrasian muatan pendidikan multikultural ditemukan pada tiga
buku pelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian pada lima buku pelajaran bahasa indonesia


non-BSE SMP kelas VIII, ditemukan hanya terdapat tiga dimensi multikultural
dari lima dimensi multikultural yang seharusnya. Berdasarkan hasil analisis diatas
dapat disimpulkan bahwa kualitas penerapan materi multikultural dalam lima
buku pelajaran Bahasa Indonesia masih sangat kurang memadai

Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, peneliti menyimpulkan


bahwa;

 Muatan pendidikan multikultural belum sepenuhnya diintegrasikan dalam


lima buku pelajaran Bahasa Indonesia non-BSE SMP kelas VIII yang
diteliti.
 Kualitas muatan pendidikan multikultural dalam lima buku pelajaran
Bahasa Indonesia non-BSE SMP kelas VIII kurang memadai.
SARAN

Diharapkan untuk kedepannya, semoga filsafat pendidikan ini lebih


berkembang lagi. Menjadi landasan filsafat manusia dalam mengembangkan ilmu
pendidikan di Indonesia sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan.
DAFTAR PUSTAKA

Yaqin, M. Ainul. 2005.Pendidikan Multikultural, Cross-Culture Undersatnding


untuk Demokrasi dan Keadilan. Yogyakarta. Pilar Media

Zamroni. 2011. Pendidikan Demokrasi pada Masyarakat Multikultural .


Yogyakarta Gavin Kalam Utama.

Anda mungkin juga menyukai