Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : ANEMIA DEFISIENSI BESI

Sasaran : Keluarga Tn. K.T

Tempat : Rumah Tn. K.T

Hari/Tanggal :

Waktu : Pukul 07.00 WIB ( 30 menit)

A. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Keluarga Tn, G.H mampu memahami penyakit anemia defisiensi

besi.

2. Tujuan Khusus

Setelah penyuluhan selama 30 menit diharapkan Keluarga Tn, K.T

dapat :

a. Menjelaskan pengertian anemia defisiensi besi.

b. Menjelaskan penyebab anemia defisiensi besi.

c. Menyebutkan tanda dan gejala anemia defisiensi besi.

d. Menjelaskan cara pencegahan anemia defisiensi besi.

e. Menjelaskan cara pengobatan anemia defisiensi besi.

1
B. MATERI

 Pengertian Anemia defisiensi besi

 Penyebab Anemia defisiensi besi

 Tanda dan gejala Anemia defisiensi besi

 Pencegahan Anemia defisiensi besi

 Pengobatan Anemia defisiensi besi

C. STRATEGI KEGIATAN

Kegiatan

Penyuluhan Sasaran
Tahap Waktu

Pendahulua  Memberi salam 5

n  Perkenalan menit
Mendengar
 Menyampaikan tujuan
Pelaksanaan a. Ceramah  Memperhatikan, 20

 Pengertian anemia mendengarkan dan menit

defisiensi besi mencatat

 Penyebab anemia

defisiensi besi

 Tanda dan gejala

anemia defisiensi

besi

 Cara pencegahan

2
anemia defisiensi

besi

 Cara penanganan

anemia defisiensi

besi

a. Diskusi
 Bertanya pada
 Memberikan
penyuluh
kesempatan kepada

sasaran untuk

bertanya
 Mendengarkan
 Menjawab

pertanyaan yang

diberikan
Penutup  Evaluasi  Menjawab 5

 Kesimpulan pertanyaan menit

 Saran  Memperhatikan dan

 Salam penutup mendengarkan

D. METODE PELAKSANAAN

Ceramah dan diskusi.

3
E. MEDIA

Leaflet.

F. KRITERIA EVALUASI

Dilakukan dengan cara lisan pada pasien dengan pertanyaan sebagai

berikut :

a. Apa yang dimaksud dengan anemia defisiensi besi?

b. Apa penyebab dari anemia defisiensi besi?

c. Bagaimana tanda dan gejala anemia defisiensi besi?

d. Bagaimana cara pencegahan anemia defisiensi besi?

e. Bagaimana cara pengobatan anemia defisiensi besi?

LAMPIRAN I (MATERI PENYULUHAN)

1. PENGERTIAN

Anemia Defisiensi Besi adalah :

1. Anemia yang diakibatkan kekurangan zat besi.

2. Akibat ketidakadekuatan absorbsi / kehilangan besi berlebihan ).

3. Secara morfologis, keadaan ini diklasifikaskan sebagai anemia

mikrositik hipokromik dengan penurunan kuantitatif sintesis

hemoglobin.

Dapat disimpulkan Anemia Defisiensi Besi adalah : Penurunan jumlah

4
Eritrosit atau disfungsi eritrosit (sel darah merah)

2. ETIOLOGI

 Diet yang buruk: kurang makan makanan yang mengandung zat besi.

 Perdarahan, misalnya: menstruasi yang berlebihan, batuk darah yang

lamaperdarahan pada lsaluran pencernaan, dan lain-lain

 Meningkatnya kebutuhan zat besi pada ibu hamil.

 Gangguan penyerapan zat besi.

3. KOMPLIKASI

Umumnya akan terjadi anemia dimorfik, karena selain kekurangan fe juga

terdapat kekurangan asam folat.

4. GEJALA KLINIK:

 Keletihan, kelemahan, malaise umum.

 Kehilangan produktivitas;penurunan semangat untuk bekerja.

 Toleransi terhadap latihan rendah

 Kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak.

 Kelemahan otot dan penurunan kekuatan.

5
 Takikardia/takipneu;dispneu pada bekerja atau istirahat

 Sklera : biru atau putih seperti mutiara.

 Kuku : mudah patah, berbentuk seperti sendok

 Adanya penurunan berat badan.

 Turgor kulit : buruk, kering, tampak kisut / hilang elastisitas

 Bibir : selitis, mis: inflamasi bibir dengan sudut mulut pecah

 Nyeri abdomen samar, sakit kepala

 Tekanan darah : peningkatan sistolik dengan diastolik stabil dan

tekanan nadi melebar

5. PENANGANAN

 Makan makanan yang mengandung tinggi protein dan zat besi.

 Vitamin C (membantu dalam penyerapan zat besi)

 Istirahat yang teratur

 Segera ke pusat pelayanan kesehatan terdekat bila kondisi

semakin buruk.

 Transfusi darah (kalau perlu)

6
6. PENCEGAHAN

 Diet: makan makanan yang kaya kandungan besi, seperti: sayuran

hijau (bayam, dll), bayam merah, hati ayam, kacang hijau.

 Kurangi konsumsi teh, kopi, dan susu coklat karena menghambat

penyerapan zat besi

 Konsumsi Vitamin C (membantu dalam penyerapan zat besi).

Vitamin C terdapat dalam buah tomat, jeruk, Lombok, dll.

 Istirahat yang teratur (hindari begadang pada malam hari).

DAFTAR PUSTAKA

Betz, Sowden. (2002). Buku Saku Keperawatan Pediatrik. Edisi 2.

Jakarta, EGC.

Ngastiyah. (1997). Perawatan Anak Sakit. Cetakan I. Jakarta, EGC.

Suriadi, Yuliani R. (2001). Asuhan Keperawatan pada Anak. Edisi I.

Jakarta, CV Sagung Seto.

Tucker SM. (1997). Standar Perawatan Pasien. Edisi V. Jakarta, EGC.

Smeltzer, Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah

Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta, EGC.

FKUI. (1985). Ilmu Kesehatan Anak. Volume 1. Jakarta, FKUI.

7
Harlatt, Petit. (1997). Kapita Selekta Hematologi. Edisi 2. Jakarta,

EGC.

ACS. (2003). What is Anemia ?. Available (online) http: // www // yahoo

/ nurse / leucemia / htm.

Anda mungkin juga menyukai