Menurut Redja Mudyaharjo, Progresivisme adalah gerakan pendidikan yang mengutamakan
penyelenggaraan pendidikan disekolah berpusat pada anak (child centered), sebagai reaksi terhadap pelaksanaan pendidikan yang berpusat pada guru (teacher-centered) atau bahan pelajaran (subject-centered).
1. Apa gagasan dasar dari aliran tersebut?
Gagasan dasar dari aliran progresivisme adalah Realisme Spiritualistik dan Humanisme Baru. Realisme spiritualistik berkeyakinan bahwa gerakan pendidikan progresif bersumber dari prinsip-prinsip spiritualistik dan kreatif dari Froebel dan Montessori serta ilmu baru tentang perkembangan anak. Sedangkan Humanisme Baru menekankan pada penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai individu. Dengan demikian orientasinya individualistik 2. Apakah gagasan tersebut dapat diterapkan? Untuk apa? Gagasan tersebut dapat diterapkan, pada aliran filsafat progresivisme berpendapat bahwa pendidikan harus berfokus pada setiap anak, bukan hanya memfokuskan pada guru atau konten. Progresivisme mempunyai konsep bahwa setiap anak adalah pusat dari keseluruhan kegiatan belajar. Ukuran pendidikan dikatakan berhasil bias dilihat dari output kualitas peserta didik. 3. Gagasan mana yang paling dapat untuk diterapkan di Indonesia? Menurut kami, gagasan yang paling tepat adalah progressivisme Progressivisme memiliki keyakinan bahwa pendidikan harus berpusat pada anak bukan hanya memfokuskan pada guru atau muatan. Progressivisme mengganggap setiap peserta didik sebagai subyek pendidikan yang dituntut untuk aktif secara pribadi maupun kelompok. Setiap anak didik adalah unik dengan pemikiran sendiri, keinginan sendiri, serta memiliki harapan yang berbeda. Oleh karena itu merekan dituntut aktif dalam menyampaian gagasan yang mereka miliki.