Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang


yang berguna untuk mengantisipasi adanya inflasi yang terjadi setiap tahunnya. Investasi
juga dapat diartikan sebagai pembelian suatu asset dengan harapan bahwa asset tersebut
akan menghasilkan keuntungan di masa datang. Namun keuntungan yang diperoleh
tersebut tentunya juga akan sebanding dengan resiko yang harus dihadapi oleh investor
dimana keuntungan yang tinggi tentunya juga akan diikuti dengan resiko yang tinggi.
Investasi di pasar modal telah menjadi pilihan yang menarik. Hal ini disebabkan pasar
modal menjanjikan pengembalian yang lebih besar disbanding perbankan. Pasar modal
memberikan kesempatan kepada investor untuk dapat memilih secara bebas sekuritas–
sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal sesuai dengan preferensi risiko,
ketersediaan dana dan jangka waktu investasi.
Keputusan investasi yang diambil dalam saham memerlukan pertimbangan
pertimbangan, perhitungan-perhitungan, dari analisis yang mendalam untuk menjamin
keamanan dana yang di investasikan serta keuntungan yang diharapkan oleh investor.
Calon investor harus mengetahui keadaan serta prospek perusahaan yang menjual surat
berharganya..
Para investor dalam berinvestasi akan menanamkan modalnya pada saham
perusahaan yang mampu memberikan return atau keuntungan yang berupa dividen dan
atau capital gain. Return inilah yang tujuan pokok dari investasi yaitu maksimisasi
kemakmurandenganpeningkatankekayaan. Oleh karenaitu, perusahaan selalu berusaha
memberikan informasi atausinya l tingkat pengembalian sebagaimana yang diharapkan
investor (return saham) yang berupa capital gain dan dividen tersebut. Transaksi dipasar
modal memerlukan ketajaman dan kemampuan analisis terhadap resiko dalam
mendapatkan return atau gain dari tiap-tiap jenis porto folio yang dipilih. Hal ini sesuai
dengan konsep teori yang menyatakan bahwa investasi dalam 3 bentuk portofolio saham
memiliki resiko yang cukup besar jika dibandingkan dengan tabungan atau deposito.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Investasi?


2. Apa saja jenis-jenis Investasi?
3. Apa penenatu-penentu Investasi?

C. TujuanPembahasan

1. Mengetahui Pengertian Investasi


2. Mengetahui Jenis-Jenis Investasi
3. Mengetahui Penentu-Penentu Investasi

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Investasi

Kata investasi merupakan adopsi dari bahasa Inggris, yaitu investment. Kata invest sebagai
kata dasar dari investment memiliki arti menanam. Dalam Webster’s New Collegiate Dictionary,
kata invest didefinisikan sebagai to make use of for future benefits or advantage and to commit
(money) in order to earn a financial return. Menurut Salim dan Budi Sutrisno, investasi adalah
penanaman modal yang dilakukan oleh investor, baik investor luar negeri (asing) maupun dalam
negeri (domesik) dalam berbagai bidang usaha yang terbuka untuk invetasi, dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan. Sedangkan menurut A. Abdurrahman, mengemukakan investment
(investasi) mempunyai dua makna yaitu pertama : investasi berarti pembelian saham, obligasi
dan benda-benda tidak bergerak, setelah diadakan analisis akan menjamin modal yang diletakkan
dan memberikan hasil yang memuaskan. Faktor-faktor tersebut yang membedakan investasi
dengan spekulasi. Kedua, dalam teori ekonomi, investasi berarti pembelian alat produksi
(termasuk didalamnya benda-benda untuk dijual) dengan modal berupa uang.
Investasi pada umumnya merupakan suatu istilah dengan beberapa pengertian yang
berhubungan dengan keuangan dan ekonomi, to use (money) make more money out of
something that expected to increase in value. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu
bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang,
investasi disebut juga sebagai penanaman modal.

Tujuan Investasi
Ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi. Kamaruddin Ahmad,
mengemukakan tiga alasan sehingga banyak orang melakukan investasi, yaitu:
1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa mendatang. Seseorang yang
bijaksana akan berfikir bagaimana cara meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke
waktu atau setidak-tidaknya bagaimana berusaha unuk mempertahankan tingkat
pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang dimasa yang akan datang.
2. Mengurangi tekanan inflasi
Dengan melakukan investasi dalam memilih perusahaan atau objek lain, seseorang dapat
menghindarkan diri agar kekayaan atau harta miliknya tidak merosot nilainya karena di
gerogoti oleh inflasi
3. Dorongan untuk menghemat pajak
Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang sifatnya mendorong
tumbuhnya investasi di masyarakat melalui fasilitas perpajakan yang di berikan kepada
masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.
Selain itu, orang melakukan investasi karena dipicu oleh kebutuhan akan masa depan.
Tetapi sangat disayangkan, banyak orang belum memikirkan kebutuhan akan masa

2
depannya. Padahal semakin ke depan, biaya hidup seseorang pasti akan semakin
bertambah. Selain kebutuhan akan masa depan, orang melakukan investasi dipicu oleh
banyaknya ketidakpastian atau hal-hal lain yang tidak terduga dalam hidup, misalnya
keterbatasan dana, kondisi kesehatan, datangnya musibah secara tiba-tiba dan kondisi
pasar investasi.

2.2 Jenis-Jenis Investasi:


1) Investasi berdasarkan asetnya
Investasi ini merupakan penggolongan investasi dari aspek modal atau
kekayaannya. Investasi ini dibagi menjadi dua jenis yatu pertama, real asset merupakan
investasi yang berwujud seperti gedung-gedung dan kendaraan; kedua, financial asset
yaitu berupa dokumen (surat-surat berharga) yang diperdagangkan dipasar uang seperti
deposito,commercial paper, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan sebagainya.
Financial accets juga diperdagangkan dipasar modal seperti saham,obligasi,warrant,opsi
dn sebagainya.
2) Invetasi berdasarkan pengaruh
Invetasi model ini merupakan investasi yang berdasarkan pada factor dan keadaan
yang mempengaruhi atau tidak berpengaruh dari kegiatan investasi. Invetasi berdasatkan
pengaruh dibagi menjadi dua yaitu pertama, investasi autonomous (berdiri sendiri), yaitu
invetasi yang tidak dipengaruhi tingkat pendapatan,bersifat spekulatif,misalnya
pembelian surat-surat berharga; kedua, investasi induced (mempengaruhi-menyebabkan),
yakni investasi yang dipegaruh oleh kenaikan permintaan akan barang dan jasa serta
tingkat pendapatan misalnya penghasilan transitori (penghasilan yang didapat selain dari
bekerja),yaitu bungan tabungan dan sebagainya.
3) Investasi berdasarkan sumber pembiayaan
Investasi ini berdasarkan kepada pembiayaa asal atau asal usul investasi itu
memperoleh dana. Invetasi ini dibagi menjadi dua macam: pertama,investasi yang
bersumber dari dana dalam negeri (PMDN), investornya dari dalam negeri : kedua,
investasi yang bersumber dari modal asing ,pembiayaan investasi bersumber dari investor
asing.
4) Investasi berdasarkan bentuk
Investasi yang didasarkan pada cara menanamkan investasinya. Investasi modal
ini dibagi menjadi dua bentuk yaitu pertama, investasi lansung dilaksanakan oleh
pemiliknya sendiri,seperti membangun pabrik, membangun gedung selaku konraktor,
membeli total, atau mengakuisi perusahaan; kedua, investasi tidak langsung yang disebut
dengan investasi portofilio,investasi tidak langsung dilakukan melalui pasar modal
dengan instrument surat – surat berharga seperti saham,obligasi,reksadana beserta
turunannya.
5) Investasi berdasarkan waktu
Investasi berdasarkan waktu dibagi dua, yaitu: investasi berdasarkan jangka
pendek dan investasi berdasarkan jangka panjang. Investasi jangka pendek merupakan
penanaman modal oleh seseorang yang jangka waktunya relative pendek misalnya

3
setahun, atau dua tahun. Contohnya tabungan di Bank, deposito, instrument pasar uang,
dll. Sedangkan investasi jangka panjang adalah penanaman atau penyertaan sebagian
kekayaan suatu perusahaan dengan maksud untuk meperoleh pendapatan tetap dan untuk
menguasai atau mengendalikan perusahaan tersebut dengan waktu 5 tahun dan
seterusnya. Contohnya, saham, reksadana, obligasi, emas batangan, properti, barang
koleksi, dll.

5.3 Penentu-Penentu Tingkat Investasi


 Investasi, Keuntungan dan Tingkat Bunga
Walaupun faktor-faktor penting yang menentukan jumlah investasi para
pengusaha terdiri dari enam faktor di atas, dua di antaranya mempunyai kesanggupan
untuk menerangkan mengenai sebab-sebabnya perubahan tingkat ini yang lebih penting
dan faktor-faktor Iainnya. Faktor tersebut adalah tingkat keuntungan yang diramalkan
dan tingkat bunga. Ramalan mengenai keuntungan masa depan akan memberikan
gambaran kepada para pengusaha mengenai jenis-jenis investasi yang kelihatannya
mempunyai prospek yang bagus dan dapat dilaksanakan, dan besarnya investasi yang
harus dilakukan untuk mewujudkan tambahan barang-barang modal yang diperlukan.
Sedangkan tingkat bunga menentukan jenis-jems investasi yang akan membeli
keuntungan kepada para pengusaha dan dapat dilaksanakan. Para pengusaha hanya akan
melaksanakan keinginan untuk menanam modal apabila tingkat pengembalian modal dan
penanaman modalnya itu, yaitu persentasi kuntungan neto (tetapi sebelum dikurangi
bunga uang yang dibayar) modal yang diperoleh, lebih besar dari tingkat bunga.
 Tingkat Pengembalian Modal
Pendapatan yang diterima dari sesuatu kegiatan menanam modal biasanya akan
diterima dalam beberapa tahun. Mungkin dalam dua tahun pertama keuntungan belum
diperoleh dan baru semenjak tahun ketiga hasil penjualan melebihi perbelanjaan.
Seterusnya, walaupun keuntungan dalam tahun ketiga adalah sama dengan pada tahun
keenam (misalnya jumlahnya adalah lima jut rupiah), dari segi pandangan perusahaan
nilai keuntungan sebenarnya adalah berbeda. Keuntungan di tahun ketiga adalah lebih
bernilai dari keuntungan di tahun keenam, oleh karena nilai sekarang dari keuntungan
tersebut berbeda. Menghitung nilai sekarang dari pendapatan yang diperoleh di masa
depan atau menghitung tingkat pengembalian modal (keuntungan) merupakan cara yang
digunakan perusahaan-perusahaan untuk menilai kesesuaian dari sesuatu investai yang
akan dilakukan.
 Efisiensi Modal Marginal
Di dalam suatu waktu tertentu, misalnya dalam tempo setahun, dalam
perekonomian akan terdapat banyak individu dan perusahaan yang mempertimbangkan
untuk investasi. Berbagai proyek investasi ini mempunyai tingkat pengembalian modal
yang bcrbeda, yaitu sebagian dari proyek investasi itu akan menghasilkan keuntungan
yang tinggi, dan ada proyek keuntungannya rendah. Berdasarkan kepada jumlah modal
yang akan ditanam dan tingkat pengembalian modal yang diramalkan akan diperoleh,
analisis makroekonomi membentuk suatu kurva yang dutamakan efisiensi modal
marginal (marginal efficiency of capital).

4
Berdasarkan kepada hal-hal yang dihubungkannya efisiensi modal marginal dapat
didefinisikan sebagai: suatu kurva yang menunjukkan hubungan di antara tingkat
pengembalian modal dari jumlah modal yang akan diinvestasikan.
 Tingkat Bunga Dan Tingkat Investasi
Para penanam modal harus pula mempertimbangkan tingkat bunga. Apabila
tingkat bunga lebih iinggi dari tingkat pengembalian modal, investasi yang direncanakan
tidak menguntungkan, oleh sebab itu rencana perusahaan untuk melakukan investasi akan
dibatalkan. Kegiatan investasi hanya akan dilaksankan apabila tingkat pengembalian
modal lebih besar atau sama dengan tingkat bunga.

 Ramalan Keadaan Perekonomian Di Masa Depan


Kegiatan perusahaan untuk mendirikan industri dan memasang peralatan pabrik
yang baru adalah kegiatan yang memakan waktu. Di perusahaan-perusahaan yang sangat
besar kegiatan investasi dapat. memakan waktu bcberapa tahun. Dan apabila investasi itu
sudah selesai dilaksanak yaitu pada waktu industri atau perusahaan yang didirikan itu
mulai menghasilkan barang atau jasa yang menjadi produksinya maka akan terus
melakukan kegiatannya selama beberapa tahun. Di dalam investasi yang seperti itu
biasanya modal baru diperoleh kembali apabila kegiatan memproduksi sudah berjalan
selama beberapa tahun. Oleh sebab itu dalam menentukan apakah kegiatan-kegiatan yang
akan dikemhangkan itu akan memperoleh untung atau akan menimbulkan kerugian, para
pengusaha haruslah membuat ramalan-ramalan mengenai keadaan masa depan.
Dalam membuat ramalan mengenai keadaan masa depan pada hakikatnya para
pengusaha harus bertanya: apakah keadaan masa depan menunjukkan bahwa keuntungan
yang cukup besar akan diperoleh dalam pengembangan kegiatan ekonomi yang sedang
dibuat atau direncanakan. Ramalan yang menunjukkan bahwa keadaan perekonomian
akan menjadi lebih baik lagi pada masa depan, yaitu diramalkan bahwa harga-harga akan
tetap stabil dan pertumbuhan ekonomi maupun pertambahan pendapatan masyarakat akan
berkembang dengan cepat, merupakan keadaan yang akan mendorong pertumbuhan
investasi. Makin baik keadaan masa depan, makin besar tingkat keuntungan yang aka
diperoleh para pengusaha. Oleh sebab itu mereka akan lebih terdorong untuk
melaksanakan investasi yang telah atau sedang dirumuskan dan direncanakan.
 Perubahan Dan Perkembangan Teknologi
Faktor keempat yang menentukan besarnya investasi yang akan dilakukan oleh
para pengusaha adalah kegiatan para pengusaha untuk menggunakan panemuan-
penemuan teknologi yang baru dalam proses produksi Kegiatan para pengusaha untuk
menggunakan teknologi yang baru dikembangkan di dalam kegiatan produksi atau
manajemen dinamakan mengadakan pembaruan atau inovasi. Pada umumnya makin
banyak perkembangan teknologi yang dibuat, makin banyak pula kegiatan pembaruan
yang akan dilakukan oleh para pengusaha. Untut melaksanakan pembaruan-pembaruan,
para pengusaha harus mendirikan barang-barang modal yang baru, dan adakalanya juga
harus mendirikan bangunan-bangunan pabrik/industri yang baru. Maka makin banyak
pembaruan yang akan dilakukan, makin tinggi tingkat investasi yang akan tercapai.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan isi makalah yang kami susun ini, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
investasi memungkinkan seseorang bisa memenuhi kebutuhan masa depannya dengan
menentukan prioritas kebutuhan, menetapkan perencanaan yang baik dan implementasi secara
disiplin pada perusahaannya secara konsisten. Selain itu, dengan investasi seseorang dapat
memberikan peluang kesejahteraan hidup bagi keluarganya.

B. Saran
Saran yang dapat kami sampaikan selaku penulis kepada para pembaca lainnya adalah sebagai
mahasiswa seharusnya kita lebih memahami jenis-jenis investasi di negara kita sehingga ketika
akan menjalankan investasi dikemudian hari kita tidak akan di tipu oleh orang yang tidak
bertanggungjawab. Kita tidak mudah terpengaruh dengan investasi yang untungnya besar
sedangkan tidak ada kejelasan perusahaan. Untuk itu kita harus membaca banyak referensi serta
mencari informasi yang up to date yang berkaitan dengan kegiatan investasi tersebut.

6
Daftar Pustaka

1. https://andyyjr20.blogspot.com/2017/03/makalah-investasi.html?m=1

2. http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2008/07/penentu-penentu-tingkat-investasi.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai