Anda di halaman 1dari 9

Naskah ROLE PLAY HIV

Disusun oleh :

Kelompok 2

Dela Meilia

Nurul Hafifah

Belvi Ibrahim

Hani Kusumawati

Feri Faruziah

Yulianti Fadilah

Elka Hastija

Reza Fadilah

Octavia Yayuk

SEKOLAH TINGGI ILMU KESHATAN KHARISMA KARAWANG


JL. PANGKAL PERJUANGAN KM. 01 BY PASS – KARAWANG
PROGRAM STUDI STRATA 1 KEPERAWATAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat Taufik
Hidayah serta Inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan
lancar dan tepat pada waktunya. Makalah dari mata kuliah HIV/AIDS.

            Kami menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, tentu hasil
karya kami ini tidak luput dari kekurangan baik dari segi isi maupun penulisan kata. Maka
dari itu dengan mengharapkan ridha Allah swt kami sangat membutuhkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak untuk memperbaiki makalah kami di masa yang akan
datang. Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk semua pembaca, dan dapat
digunakan didalam hal yang baik. Terima kasih.

Karawang, 21 Februari 2020


NASKAH ROLE PLAY HIV/AIDS

KASUS SKENARIO 2

Seorang perempuan 25 tahun, dengan status janda datang dengan keluhan utama sering
keputuhan. Keputihan sejak 1 minggu ini, terut menerus timbul perlahan-lahan,sangat
gatal,cairannya berwarna keputihan bergumpal seperti sus asi agak berbau,keluhan ini sangat
mengganggu,sudah dicuci dengan betadine yang di semprotkan ke vagina masih belum ada
reaksi. Keuhan ini sering berulang dalam 1 bulan bisa 2-3 kali dalam 1 ttahun ini sering
mengalami hal serupa,hilang tibul.pernah berobat kedokter juga, diminta dokter untuk
melakukan pemeriksaan untuk infeksi kelamin dan HIV tapi pasien menolak. Suami sudah
meninggal karena sakit paru yang lama 1 tahun yang lalu. Dulu suami bekerja sebagai supir
truk perusahaan batuara,diketahui pernh selingkuh dengan PSK disuatu tempat suami
dulunya pernah kencing nanah,sudah diobati dinyatakan sembuhsetelah dilakukn konseling r
testing,pasien ersedia memeriiksa diri melalui PITC.setelah hasil tes keluar,pasien dinyatakan
positif HIV. Jika anda dokter di klinik PITC,maka tentukan :

1. Tanda dan gejala ang mmengarah ke infeksi HIV


2. Faktor resiko pasien hingga tertular ke infeksi HIV
3. Pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan pasien (saat pasien berada di PITC)
4. Konseling yang sebaiknya diberikan untuk kelanjutan hidup pasien tersebut
5. Lakukan konseling pra testing dan konseling pasca testing
Pasien : Dela

Ibu Pasien : Nurul

Dokter : Belvi

Perawat LAB : Hani

Narator : Dilla

Pendaftaran : Elka

Perawat Asdok : octavia

Pengamat : Feri & reza


Pada suatu hari ada seorang perempuan bernama Dela, ia berusia 25 tahun dengan
status janda, kini ia tinggal bersama ibu dan kakaknya. Pada suatu ketika Dela sedang
berkumpul dan mengeluhkan keadaannya kepada keluarganya.

Pasien : Ibu......

Ibu : Iya, kenapa ?

Pasien : Aku sudah 1 minggu ini mengalami keputihan bu ?

Ibu : Kalau keputihan kan wajar

Pasien : iya ka aku tahu, tapi ini keputihannya berbeda

Ibu : Beda bagaimana ?

Pasien : Timbulnya terus menerus, sangat gatal, cairannya berwarna keputihan


bergumpal seperti susu basi, agak berbau.

Ibu : Ya sudah kita periksa saja ke klinik

(Merekapun pergi ke klinik untuk memeriksa keadaan pasien)

Dan Merekapun Tiba Di Klinik....

(sedang di pendaftaran)

Ibu : Assalamualaikum

P. Pendaftaran : Wa’alaikumsalam, ada yang bisa saya dibantu ?

Ibu : Ini bu, anak saya mau periksa ke Dokter

P. Pendaftaran : boleh bu,sebelumnya ibu pernah berobat disini ?

Ibu : pernah bu
P. Pendaftaran : boleh lihat kartu berobatnya ?

Ibu : oh iya (sambil memberikan kartu berobat)

P. Pendaftaran : baik bu tunggu sebentar ya

Ibu : baik bu (menunggu panggilan)

5 menit kemudian ....

P. Pendaftaran : Ibu mari ikut saya kita keruangan dokter

Ibu : ok baik bu terimakasih

(sudah tiba di depan ruang Dokter)

Ibu : (memberikan kartu identitas kepada perawat)

Asdok : baik bu silahkn tunggu ya

Ibu : (sambil menunggu)

Asdok : Ny.Dela... (memanggil)

silahkan masuk

(tiba didepan ruangan dokter)

Asdok : Baik bu silahkan duduk terlebih dahulu, ibu namanya siapa ? Keluhannya apa
?

Pasien : Nama saya Dela, ini sus saya mengeluh keputihan, timbulnya terus menerus,
sangat gatal, cairannya berwarna keputihan bergumpal seperti susu basi, agak
berbau

Asdok : Sudah berapa lama keputihannya ?

Pasien : 1 minggu ini

Asdok : Baik, kalau begitu langsung masuk saja ke ruangan ya bu

Pasien : Iya sus

(kemudian pasien dan ibu masuk ke ruangan dokter)


Dokter : Selamat siang, dengan ibu siapa ?

Pasien : Saya dela dok

Dokter : Ada yang bisa dibantu ?

Pasien : Ini dok saya mengeluh sering keputihan

Dokter : Sudah berapa lama bu keputihannya ?

Pasien : Sejak 1 minggu ini, terus – menerus timbul perlahan-lahan. Sangat gatal,
cairannya berwarna keputihan bergumpal seperti susu basi, agak berbau.
Keluhan ini sangat mengganggu aktivitas saya, sudah dicuci dengan betadine
yang disemprotkan ke vagina masih belum ada reaksi dok

Dokter : Apakah ibu memiliki masalah kesehatan sebelumnya ?

Pasien : Iya dok dulu saya pernah berobat ke dokter juga. Keluhan ini berulang, dalam
1 bulan bisa 2-3 kali dalam 1 tahun. Tapi sering mengalami hal serupa, hilang
timbul.

Dokter : Jadi ibu dulu pernah kesini dengan keluhan yang sama ?

Pasien : Iya dok, dulu juga saya pernah dianjurkan oleh dokter untuk melakukan
pemeriksaan untuk infeksi dan HIV tetapi saya menolak.

Dokter : kalau saya boleh tau apakah pekerjaan ibu ?

Pasien : Saya kerja hanya jaga toko dirumah dok

Dokter : Sudah menikah ?

Pasien : Sudah, tetapi suami saya sudah meninggal 1 tahun yang lalu karena penyakit
paru

Dokter : Maaf ya ibu, saya ikut prihatin. Kalau saya boleh tahu dulu suami ibu bekerja
apa ya ?

Pasien : Suami saya bekerja sebagai supir truk diperusahaan batubara dok

Dokter : Itu pulang ke rumah setiap hari atau bagaimana bu ?


Pasien : Tidak dok, karena pengirimannya suka jauh, biasanya suami saya pulang 1
bulan sekali

Dokter : Lama ya bu, apakah selain sakit paru mempunyai pengalamann atau riwayat
kesehatan yang lainnya ?

Pasien : Iya dok dulu suami saya pernah mengalami kencing nanah, tetapi sudah
diobati dan dinyatakan sembuh

Dokter : apakah ibu tahu penyebab kencing nanah tersebut faktor apa ?

Pasien : dulu suami saya ketahuan pernah selingkuh dengan PSK disuatu tempat,
karena dia jarang pulang akibat pekerjaan

Dokter : Baik ibu disini saya mempunyai dugaan awal mengenai penyakit HIV/AIDS,
Bahwa HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS, HIV menghancurkan
sistem kekebalan tubuh. Kerusakan sisitem kekebalan tubuh menimbulkan
kerentanan terhadap infeksi penyakit,disini juga saya akan mnejlaskan
bagaimana cara penularan HIV. Penularan HIV tidak melalui air
liur,keringat,sentuhan,ciuman,gigitan nyamuk. Penularan HIV yakni cairan
sperma,cairan vagina,sperma melalui hubungan seksual dan penggunaan jarum
suntik. Apakah bisa dipahami bu?

Pasien : oh begitu ya dok, lalu saya bagaimana dok ? (tampak ketakutan)

Dokter : jangan khawatir bu, boleh tau dahulu kenapa ibu menolak untuk melakukan
pemeriksaan ?

Pasien : Iya dok saya takut, saya kira penyakitnya tidak akan muncul lagi

Dokter : iya bu namanya penyakit pasti menyerang disaat kondisi ibu sedang
menurun, jadi ibu tidak usah khawatir dengan kondisi saat ini ya. Saya disini
akan menjelaskan lagi mengenai window period.

Pasien : boleh dok agar saya lebih tau, apa itu window period dok?

Dokter : jadi window period yaitu selama 3 bulan sebelum virus HIV bisa
diidentifikasi dalam darah,yaitu selama 3 bulan setelah perilaku beresiko

Pasien : oh gitu ya dok, jadi untuk selanjutnya bagaimana dok?


Dokter : selanjutnya dilakukan pemeriksaan laboratorium bu,jadi ibu disana di cek
darahnya agar ibu tau penyakit yang diderita ibu saat ini, apakah ibu bersedia?

Pasien :bersedia dok

Doktter : oke ibu kalau begitu nanti ibu akan di ambil darah oleh perawat lab

Pasien : baik dok terimakasih

(tiba di laboratorium)

P. Lab : apakah ibu sudah siap untuk di ambil darah

Pasien : insyaallah siap sus

P. Lab : oh baik tunggu sebentar ya bu saya siapkan alatnya dulu

(perawat lab pun menyiapkan alat alat)

Ibu : iya sus

(mulai melakukan pengambilan darah)

P. Lab : baik ibu sekarang kita mulai ya pengambilan darahnya, ibu jangan tegang,
tarik nafas yah bu. Bu ini sudah selesai yah hasil pemeriksaan nya,nanti ibu tunggu kurang
lebih 15 menit untuk hasilnya,ditunggu aja ya bu di depan ruangan dokter,ntar saya anter
hasilnya

Ibu : iyah sus terimakasih

(pasien dan ibunya menuju ruangan dokter dan menunggu panggilan, kemudian perawatpun
memanggil pasien dan menghampiri dokter)

Pasien : assalamaualaikum dok

Dokter : waalaikumsalam,silahkan duduk bu

Dela : iya dok

Ibu : gimana dok hasil pemeriksaan nya?

Dokter :ibu ini hasilnya sudah ada,apapun hasilnya semoga ibu tetap menerimanya ya
(hasil lab pun dibuka,dan ternyata hasilnya +)

Dokter : ibu mohon maaf ya,ibu ternyata hasilnya (+) ibu menderita HIV.ibu harus
bisa menjaga diri ibu,karena jika ibu tidak mengetahui maka akan menularkannya kepada
orang lain,disini mengenai pencegahan penularannya dengan pemakaian kondom,penggunaan
jarum suntik stteril,tidak menjadi donor darah

Pasien : ya allah dok terus saaya bagaimana dok? (menangis)

Dokter : jangan khawatir ya bu saya akan melakukan yang terbaik buat ibu,dan
penyakit HIV ini ada terapi ARV bu jadi ARV ini harus d konsumsi selama seumur
hidup,apakah ibu bersedia?

Pasien : bersedia dok asalkan yang terbaik aja buat saya,

Ibu : Kmu harus sembuh kmu ikutin apa yang dokter bilang ya nak

Pasien : iya bu

Dokter : sebelumnya ibu apakah ada hal hal yang masih ingin ditanyakan?

Pasien & ibu : tidak dok terimakasih

Dokter : kalau begitu cobba saaya ingin bertanya ya bu, boleh ?

Pasien : boleh silaahkan dok

Dokter : bagaimana cara pencegahan penularan tentang HIV bu?

Pasien : jadi pencegahannya dengan pemakaian kondom,penggunaan jarum suntik


stteril,tidak menjadi donor darah dok

Dokter : nah betul sekali bu,jadi ibu jangan khaawatir harus tetap semangat ya bu

Pasien & ibu : baik dok terimakasih banyak ya dok

SELESAI....

Anda mungkin juga menyukai