Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jantung merupakan organ vital manusia yang mengedarkan komponen
darah keseluruh tubuh. Jantung merupakan organ berotot dan berongga yang
berukuran sekepalan tangan manusia. Selama 70 tahun kehidupan manusia,
jantung rata-rata memompa sekitar 70x/menit, 24jam/hari, 365 hari setahun
(donge, patricia. Critical care nursing 10th edition. 2013).
Salah satu penyakit jantung yang mengancam jiwa yaitu acute coronary
syndrome (ACS). Sindrom ini bervariasi dari pola angina pektoris tidak stabil
hingga terjadinya infark miokard yang luas. Infark miokard merupakan
nekrosis otot jantung terjadi secara irreversible. Serangan jantung adalah suatu
kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung (myocardium)
akibat mendadak sangat berkurangnya pasokan darah ke bagian otot jantung.
Berkurangnya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika
salah satu nadi koroner terblokade selama beberapa saat, entah akibat spasme
mengencangnya nadi koroner atau akibat penggumpalan darah (thrombus)
(Fitari,Lia. 2015).
Istilah sindrom koroner akut (ACS) digunakan untuk menggambarkan
pasien dengan gejala klinis yang sesuai dengan iskemia miokard akut. Istilah
ini termasuk angina tidak stabil dan infark miokard akut (AMI). Angina yang
tidak stabil mengacu pada nyeri dada yang tidak terduga atau
ketidaknyamanan yang biasanya terjadi saat istirahat. Pasien dengan MI
selanjutnya diklasifikasikan ke dalam salah satu dari dua kelompok: mereka
dengan elevasi MI segmen ST (STEMI) dan pasien dengan peningkatan MI
segmen non-ST (NSTEMI). Asal-usul patofisiologis dan presentasi klinis
angina tidak stabil dan NSTEMI serupa, tetapi berbeda dalam keparahan.
NSTEMI didiagnosis ketika iskemia cukup parah untuk menyebabkan
kerusakan miokard dan pelepasan biomarker yang menunjukkan nekrosis
miokard ke dalam sirkulasi. Namun, pada elektrokardiogram (EKG), segmen
ST tidak meningkat. Untuk pasien dengan angina tidak stabil, biomarker tidak
terdeteksi pada jam sirkulasi setelah timbulnya nyeri iskemik awal. Angina
yang tidak stabil dapat muncul sebagai sisa angina yang biasanya berlangsung
lebih dari 20 menit; newonset (<2 bulan) angina parah; dan pola puncak
kejadian yang meningkat dalam intensitas, durasi, frekuensi, atau kombinasi
faktor-faktor ini. Seorang pasien dengan STEMI menunjukkan perubahan ST
pada EKG dan memiliki biomarker yang terdeteksi dalam sirkulasi.7 Sekitar
dua pertiga pasien dengan AMI memiliki MI segmen non-ST dan sekitar
sepertiga memiliki STEMI. (Morton,Patricia. Critical Care Nursing 10 th
Edition. 2013).

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Memberikan asuhan keperawatan pasien dengan acute coronary
syndrome di ruang ICCU RSUS.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui teori acute coronary syndrome
b. Mengetahui asuhan keperawatan pasien dengan acute coronary
syndrome
1.3 Manfaat
a. Bagi Perawat
Memberikan pengetahuan tentang teori dan askep pada pasien dngan acute
coronary syndrome (ACS)
b. Bagi Instansi
Meningkatkan mutu pelayanan pada pasien dengan acute coronary
syndrome (ACS).

Anda mungkin juga menyukai