Disusun oleh :
Kelompok 1
Patrio G. Palapa 17111101047
Wendy Soepardi 17111101066
Mega A.N. Porajow 17111101098
Nadia P. Powa 17111101129
Faldo F Malingknor 17111101157
Rosava A.S Saroinsong 17111101172
Kelas : 05-K3
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan rahmat-
Nya, penulisan makalah yang berjudul “Masalah Gizi Masyarakat Pesisir dan
Kepulauan: Kekurangan Energi Protein (KEP)” ini bisa terelesaikan dengan baik.
Maksud dari penyusunan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Analisis Gizi
Kesehatan Masyarakat yang diberikan oleh dosen mata kuliah.
Kelompok I
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit Kurang Energi Protein (KEP) merupakan salah satu penyakit gizi
yang ada di Indonesia maupun di negara yang sedang berkembang lainnya.
Kekurangan energi protein (KEP) adalah kondisi kurang gizi yang disebabkan
oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari.
2. Analisis Situasi??
PEMBAHASAN
Penyakit KEP diberi nama secara internasional yakni Calory Pro- tein
Malnutrition (CPM), dan kemudian diganti dengan istilah Protein Energy
Malnutrition (PEM). Penyakit ini mulai banyak diselidiki di Afrika, dan di
benua tersebut KEP dikenal dengan nama lokal kwashiorkhor yang berarti
penyakit rambut merah. Masyarakat di tempat tersebut menganggap
kwashiorkhor sebagai kondisi yang biasa terdapat pada anak kecil yang sudah
mendapat adik
Marasmus
Kwashiorkhor
Selama Januari Mei 2015, sebanyak 1.910 kasus gizi buruk tanpa
tanda klinis Marasmus Kwashiorkor (MK) di Provinsi NTT telah mendapat
perawatan sesuai standar, baik dirawat inap maupun rawat jalan. Sementara 6
kasus dengan tanda klinis MK telah dirawat di Terapeutic Feeding Center
(TFC) Atambua dan 1 kasus dirawat di RS Naibonak, Kupang 1 orang, kini
telah sembuh dan kembali ke rumah. Adapun 1 kasus dirawat di RS
Kefamenanu, Timur Tengah Selatan, meninggal.
dalam kasus ini bahwa ada 1.918 kasus gizi buruk di Provinsi NTT yang
disebabkan oleh banyak faktor seperti akses terhadap sanitasi dan sumber air
bersih masih sangat kurang; tingginya indeks penyakit yang berkaitan dengan
kesehatan lingkungan seperti kasus pneumonia, diare dan ISPA pada Balita,
masih tinggi; perilaku kesehatan masih menjadi masalah seperti kurangnya
kebiasaan cuci tangan pakai sabun dan buang air besar di jamban; kondisi
geografis yang menyulitkan masyarakat menjangkau fasilitas kesehatan dan
sebaliknya tenaga kesehatan sulit menjangkau masyarakat; serta masih
kurangnya tenaga kesehatan.
Penyakit Infeksi
Konsumsi Makan
Kebutuhan Energi
Jenis Kelamin
Pada umumnya pria membutuhkan energi lebih banyak
daripada wanita
Umur
Pada anak-anak, energi yang dibutuhkan lebih banyak
daripada kelompok umur lainnya karena pada umur ini tubuh
memerlukan energi untuk pertumbuhan badan.
Aktivitas Fisik
Semakin berat aktivitas fisik yang dilakukan oleh
seseorang, akan memerlukan energi yang semakin banyak pula.
Kondisi Fisiologis
Kondisi fisiologis seseorang juga memengaruhi
kebutuhannya terhadap energi, misalnya pada waktu hamil,
menyusui, ataupun setelah sakit.
Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak Berdasarkan Indeks Berdasar
WHO 2005
Indeks Kategori Status Gizi Ambang Batas
(Z-Score)
Berat badan menurut Gizi Buruk < - 3SD
umur (BB/U) Gizi Kurang -3SD - < - 2SD
Anak umur 0 – 60 bulan Gizi Baik -2SD – 2SD
Gizi Lebih >2 SD
Panjang badan menurut Sangat Pendek < - 3SD
umur (PB/U) Pendek -3SD - < - 2SD
Tinggi badan menurut Normal -2SD – 2SD
umur (TB/U) Tinggi >2 SD
Anak umur 0-60 bulan
Berat badan menurut Sangat Kurus < - 3SD
panjang badan (BB/PB) Kurus - 3SD - < - 2SD
Berat badan menurut Normal -2SD – 2SD
tinggi badan (BB/TB) Gemuk >2 SD
Anak umur 0-60 bulan
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kekurangan energi protein (KEP) adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh
rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak
memenuhi angka kecukupan gizi. Penyakit KEP diberi nama secara internasional
yakni Calory Pro- tein Malnutrition (CPM), dan kemudian diganti dengan istilah
Protein Energy Malnutrition (PEM). Penyebab Kekurangan Energi Protein KEP
terbagi menjadi 2 yaitu Ada Penyebab langsung dan ada yang penyebab tidak
langsung. Juga Ada 3 Jenis Kekurangan Energi Protein : Marasmus, Kwashiorkor,
Marasmik-Kwashiorkor.
3.2. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan Masyarakat dapat lebih mengerti tentang
Kekurangan Energi Protein, untuk mengantisipasi masalah Kekurangan energi protein
(KEP) tentunya diperlukan pemberdayaan tenaga kesehatan dalam mencegah dan
menanggulangi KEP. Dan untuk mencegah terjadinya Kekurangan energi protein
( KEP ) maka kita harus mengubah pola makan dan pola hidup yang sehat juga
teratur, jika masyarakat sudah membiasakan hidup sehat pasti tidak akan gampang
terserang penyakit.
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
Adriani, Merryana. dan Bambang Wirjatmadi. 2014. Pengantar Gizi Masyrakat.
Jakarta: Kencana.
Adriani, Merryana. Dan Bambang Wirjatmadi. 2014. Peranan Gizi Dalam Siklus
Kehidupan. Jakarta : Kecana.
Proverawati, Atikah. dan Siti Asfuah. 2009. Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta:
Nuha Medika.