INTERAKSI GEN
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1 :
Febri Amalia Putri (06091181722041)
Nandiva Puteri Wahidarta (06091181722011)
Rendi Satria (06091281722036)
Septianeri (06091281722044)
Yohana Yosinta Putri Simamora (06091281722032)
Dosen Pengampuh :
Dr. Rahmi Susanti, M.Si.
Dra. Lucia Maria Santoso, M.Si.
V. Hasil Pengamatan
Uji Hukum Mendel melalui simulasi dihibrid dengan rasio F2 = 11:2:2:1
Tabel 1. Analisis persilangan dihibrid, rasio fenotif F2 = 11:2:2:1 untuk 100 kali pengambilan
Kelas Observed Expected (E) (O-E)2 (O-E)2/E
(O)
Dial/Walnut 52 56 16 0,28
(R_P_)
Pial/Ros (R_pp) 21 19 9 0,47
Ercis/pial/Pea 18 19 1 0,05
(rrP_)
Tunggal/pial 9 6 9 1,5
single (rrpp)
Total 100 100 2,3
Ket : Dial/Walnut = (R_P_)
Pial/Ros = (R_pp)
Ercis/pial/Pea = (rrP_)
Tunggal/pial single = (rrpp)
Kesimpulan : X2 Hitung < X2 tabel, maka rasio yang diperoleh tidak menyimpang dari
Hukum Mendel
Tabel 2. Analisis persilangan dihibrid, rasio genotif F2 = 1:2:1:2:4:2:1:2:1 untuk 100 kali
pengambilan
Kelas Observed (O) Expected (E) (O-E)2 (O-
E)2/E
RRPP 6 6 0 0
RRPp 9 12 9 0,75
RRpp 7 6 1 0,16
RrPP 10 12 4 0,33
RrPp 27 25 4 0,16
Rrpp 14 12 4 0,33
rrPP 7 6 1 0,06
rrPp 11 12 1 0,08
rrpp 9 6 9 1,5
Total 100 100 3,37
Ket : Dial/Walnut = (R_P_)
Pial/Ros = (R_pp)
Ercis/pial/Pea = (rrP_)
Tunggal/pial single = (rrpp)
Kesimpulan : X2 Hitung < X2 tabel, maka rasio yang diperoleh tidak menyimpang dari
Hukum Mendel
VI. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, praktikan menggunakan model baling-baling genetika untuk
mengamati dan memahami interaksi gen. Terdapat dua baling-baling genetika yang masing-
masing bertuliskan empat gamet: RP, Rp, rP, dan rp. Kemudian dilakukan pengambilan data
sebanyak 100 kali dan hasilnya dihitung dengan chi-square.
Berdasarkan data yang diperoleh, didapatkan pengulangan fenotif Walnut sebanyak 52
kali, Rose sebanyak 21 kali, Pea sebanyak 18 kali, dan Tunggal sebanyak 9 kali. Data tersebut
tidak jauh berbeda dengan hasil yang diharapkan (expected): Walnut (56), Rose (19), Pea (19),
dan Tunggal (6). Setelah dilakukan perhitungan Uji Hukum Mendel dengan tabel chi-square,
didapatkan x2 hitung sebesar 2,3 yang lebih kecil dari x 2 tabel yakni 7,83. Dari hasil uji tersebut
menunjukkan bahwa rasio fenotif hasil dari simulasi interaksi gen yang telah dilakukan tidak
menyimpang dari Hukum Mendel yang menyatakan rasio perbandingan fenotif F2 dari hasil
persilangan dihibrid adalah 9 : 3 : 3 : 1.
Selain data fenotif, dilakukan perhitungan chi-square untuk Uji Hukum Mendel untuk
genotif, diperoleh x2 hitung sebesar 3,37 yang lebih kecil dari x2 tabel yakni 15,51. Dari hasil uji
tersebut menunjukkan bahwa rasi genotif hasil dari simulasi interaksi gen yang telah dilakukan
juga tidak menyimpang dari Hukum Mendel yang menyatakan rasio perbandingan genotif F2
dari hasil persilangan dihibrid adalah 1 : 2 : 1 :2 : 4 : 2 : 1 : 2 : 1.
Simulasi interaksi gen menggunakan baling-baling genetika yang telah dilakukan
menunjukkan adanya interaksi antar gen-gen. Simulasi interaksi gen mewakili interaksi gen yang
terjadi pada jengger ayam. Ketika ayam berjengger walnut dikawinkan sesamanya, maka akan
didapatkan keturunan dengan tipe jengger yang berbeda-beda dengan rasio 9/16 walnut, 3/16
rose, 3/16 pea, dan 1/16 tunggal. Hal ini menunjukkan bahwa tipe jengger ayam ditentukan dari
interaksi 2 pasangan alel yang berbeda. Karena itulah, dalam percobaan interaksi gen ini
dilakukan menggunakan baling-baling genetika yang menggambarkan masing-masing 4 gamet
yang berbeda: RP, Rp, rP, rp. Gamet-gamet ini kemudian akan mengelompok secara bebeas
sesuai dengan Hukum Mendel II membentuk gen-gen yang menentukan bentuk jengger ayam.
Interaksi antara alel R dominan dan P dominan menghasilkan jengger walnut, alel R dominan
dan p menghasilkan jengger rose, alel r dan P dominan menghasilkan jengger pea, sedangkan
alel r dan p menghasilkan jengger tunggal.
VII. Kesimpulan
1 Didapatkan data pengulangan fenotif walnut sebanyak 52 kali, Rose sebanyak 21 kali, Pea
sebanyak 18 kali, dan Tunggal sebanyak kali yang mana hasil ini tidak jauh berbeda dengan
hasil yang diharapkan yaitu Walnut (56), Rose (21), Pea (19) dan tunggal (6).
2 Rasio fenotif hasil dari interaksi gen yang telah dilakukan tidak menyimpang dari hokum
mendel yang menyatakan rasio perbandingan fenotif F2 dari hasil persilangan dihibrid yaitu
9:3:3:1.
3 Rasio genotif hasil dari interaksi yang telah dilakukan diperoleh x2 hitung sebesar 3,37 yang
lebih kecil dari x2 tabel yakni 15,51. Hal ini menunjukkan bahwa rasio genotifnya tidak
menyimpang dari hokum mendel yang menyatakan perbandingan genotif f2 dari hasil
persilangan dihibrid 1:2:1:2:4:2:1:2:1.
DAFTAR PUSTAKA
Susanti, Rahmi dan Ermayanti. 2018. Panduan Praktikum Genetika. Pendidikan Biologi FKIP
Universitas Sriwijaya.