Anda di halaman 1dari 11

Sunnah dalam melaksanakan

ibadah haji

Nama : muhammad maulidi


arrohman
Kelas : X MIPA -4
No absen : 20
A. Mengerjakan haji dengan cara ifrad
Dalam ritual ibadah haji Ifrad, yaitu melaksanakan
ibadah haji terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan
ibadah umrah. Dalam pelaksanaannya waktu memakai ihram
dari miqad dengan niat haji saja, kemudian tetap dalam
keadaan ihram sampai selesai haji (hari raya kurban).

B. Membaca talbiyah sejak ihram sampai dengan


melempar jumrah aqabah pada tanggal 10
Dzulhijjah.
Talbiyah adalah bacaan seseorang yang telah niat haji dan
umrah, hukum membaca talbiyah adalah sunah muakkad
namun sebagian ulama ada yang mengatakan bahwa
membaca talbiyah hukumnya adalah wajib. Waktu
membaca talbiyah pada saat umrah ialah dibaca setelah
niat umrah sampai hendak memulai tawaf sedangkan pada
saat haji dibaca setelah niat sampai melontar jumrah
Aqobah pada tanggal 10 Dzulhijjah. Disunnahkan ketika
mengucapkan talbiyah, jamaah haji laki-laki mengeraskan
suara.
Orang yang telah ihram disunahkan selalu memperbarui dan
mengulang-ulang talbiyah dalam setiap langkah selama
perjalanan ke Baitul Haram, saat jalan melandai, menanjak
atau selama dalam kendaraan. Terutama ketika mulai
berdesakan dan berkumpul di antara lautan orang-orang
yang melaksanakan ihram. Perbanyaklah melafalkan
talbiyah setiap waktu, sebagaimana berikut ini :
َ َ‫ك ل‬
‫ك‬ َ ْ ‫ري‬ َ ‫ك اَل‬
ِ ‫ش‬ َ ْ ‫ لَبَّي‬،‫ك‬َ ْ ‫م لَبَّي‬ ُ َّ ‫ك الل‬
َّ ‫ه‬ َ ْ ‫لَبَّي‬
‫ك‬َ ْ ‫مل‬
ُ ْ ‫وال‬َ ‫ك‬ َ َ‫ة ل‬
َ ‫م‬
َ ‫ع‬ْ ِّ ‫والن‬َ َ‫مد‬ ْ ‫ح‬ َ ْ ‫ن ال‬ َّ ِ ‫ إ‬،‫ك‬ َ ْ ‫لَبَّي‬
َ َ‫ك ل‬
‫ك‬ َ ْ ‫ري‬
ِ ‫ش‬ َ ‫اَل‬
Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarikalaka labbaik, innal
hamda wan ni’mata laka wal mula la syarika lak.
Artinya; Aku datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, aku
datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang memnuhi
panggilan-Mu tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memnuhi
panggilan-Mu, sungguh segala puji, nikmat dan segenap
kekuasaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.
C. Berdoa setelah talbiyah
Jika telah melafalkan talbiyah, kemudian disunahkan
membaca doa niat berikut ini :
‫عنِّي عَلَى‬ ِ َ ‫س ْرهُ لِي وَأ‬ ِّ َ ‫ي‬ َ ‫ف‬ ‫ج‬ َّ ‫ح‬
َ ‫ال‬ ُ ‫د‬ ‫ي‬ ِ ‫ر‬ ُ ‫اللَّهم إني أ‬
ِّ ِ َّ ُ
َ‫ت أَدَاء‬ ُ َ ْ ‫ي‬ ‫و‬ َ ‫ن‬ ‫ي‬ ِّ ‫ن‬ ‫إ‬
ِ َّ ُ ‫م‬ ‫ه‬ َّ ‫الل‬ ،‫ي‬ ِّ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫ه‬
ُ ْ ‫ل‬َّ ‫َب‬ ‫ق‬ َ ‫ت‬َ ‫و‬ ِ ‫ه‬ ‫ض‬
ِ ‫ر‬ْ َ ‫ف‬ ‫ء‬
ِ ‫ا‬َ ‫د‬َ‫أ‬
َ ِ‫ن اللَّذ‬
‫ين‬ َ ‫م‬ ِ ‫جعَلْنِي‬ ْ ‫ج فَا‬ ِّ ‫ح‬ َ ‫ك فِي ال‬ َ َ ‫ضت‬ َ ‫فَرِي‬
َ ‫ك واتبعوا أ‬ َ ‫ك وأ‬
َ ‫م َر‬
‫ك‬ ْ ُ َ َّ َ َ ِ ‫د‬ ْ ‫ع‬ ‫و‬
َ ِ ‫ب‬ ‫وا‬ ُ ‫ن‬ َ َ َ َ ‫جابُوا ل‬
‫م‬ َ َ ‫ست‬ ْ ‫ا‬
‫م‬
ْ ُ‫يت عَنْه‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ين َر‬ َ ِ‫ك الَّذ‬ َ ِ‫ن وَفْد‬ ْ ‫م‬ ِ ‫جعَلْنِي‬ ْ ‫وَا‬
‫ما‬ ‫ء‬
َ ‫ا‬ ‫د‬َ ‫وارتضيت وقَبلْت منهم اللَّهم فَيسر لِي أ‬
َ َ ْ ِّ َ َّ ُ ْ ُْ ِ َ ِ َ َ ْ َ َ ْ َ
َ ‫نويت من الْحج اللَّهم قَد أ‬
‫مي‬ ِ ‫ح‬ ْ َ‫ك ل‬ َ َ‫م ل‬ ُ ُ ‫ر‬ ‫ح‬
ْ ْ َّ ُ ِّ َ َ ِ ُ َْ َ
‫مي‬ ِ َ ‫عظ‬ ِ َ ‫خي و‬ ِ ‫م‬ ُ َ‫صبِي و‬ َ َ‫مي وَع‬ ِ َ ‫شعْرِي وَد‬ َ َ‫و‬
‫ط‬
ِ ‫خي‬ ِ ‫م‬ َ ْ ‫س ال‬ َ ْ ‫ب وَلُب‬ َ ِّ ‫ساءَ وَالطَّي‬ َ ِّ ‫ك الن‬ َ َ‫ت ل‬ ُ ‫م‬ ْ ‫ح َر‬ َ َ‫و‬
‫خ َرة‬ ِ ‫ار اآْل‬ َ َّ ‫ك وَالد‬ َ َ ‫جه‬ ْ َ‫ابْتِغَاءَ و‬
Artinya; Ya Allah Aku Ingin melaksanakan haji maka
permudahlah bagiku dan bantulah aku dalam menjalankan
kewajiban haji dan terimalah ibadah hajiku. Ya Allah aku
berniat melaksanakan ibadah yang kau wajibkan dalam haji
maka jadikanlah aku termasuk orang-orang yang Engkau
terima dan percaya terhadap janji-Mu, dan mengikuti
perintah-Mu, jadikanlah aku termasuk pengikut-Mu yang
engkau ridha dan membuat-Mu ridha dan Engkau terima
ibadah dari mereka. Ya Allah mudahkanlah bagiku
menjalankan apa yang telah aku niatkan dari ibadah haji, ya
Allah demi Engkau aku haramkan dagingku, rambutku,
darahku, sarafku, otakku, tulangku, dari wanita dan
wewangian dan pakaian berjahit, aku melakukannya semata-
mata hanya karena-Mu dan kehidupan akhirat

D.Tawaf qudum, yaitu tawaf yang dilakukan pada saat


pertama kali datang dikota mekah
Merupakan tawaf pertama yang dilakukan ketika kita tiba di
Mekah. Nama lain dari Tawaf Qudum adalah Tawaf Dukhul
yaitu tawaf pembuka atau tawaf selamat datang
Setiap kali memasuki Masjidil Haram, Nabi Muhammad
SAW lebih dulu melakukan Tawaf sebagai pengganti
shalat Tahiyyatul Masjid. Dari peristiwa ini maka disebut
juga Tawaf Masjidil Haram. Hukum melaksanakan Tawaf
Qudum adalah Sunat, maka apabila tidak
melaksanakan Tawaf Qudum tidak membatalkan Ibadah
haji ataupun Umroh.
Bagi wanita, melaksanakan Tawaf Qudum tidak perlu berlari
– lari kecil karena cukup dengan berjalan biasa.  Tawaf
Qudum ini juga boleh tidak disambung dengan Sa’i, tetapi
bila disambung maka Sa’inya sudah termasuk Sa’i haji.

Oleh karena itu waktu Tawaf Ifadah jama’ah tidak perlu lagi


melakukan Sa’i.
Bagi wanita yang sedang haid atau Nifas dilarang
melakukan Thawaf Qudum.

E.Melaksanakan salat dua rokaat setelah selesai tawaf


qudum
Shalat sunnah tawaf biasa disebut juga dua rakaat tawaf.
Shalat wajib dan shalat rawatibnya sudah memadai untuk
menggantikan shalat sunnah dua rakaat tawaf. Tetapi
jamaah haji atau umrah tetap dianjurkan untuk melakukan
shalat sunnah dua rakaat tawaf sebagaimana saran Imam An-
Nawawi.
Adapun berikut ini adalah lafal niat shalat sunnah dua rakaat
tawaf:

ُ‫أ‬
ِ‫قبْلَة‬
ِ ْ ‫ل ال‬
َ ِ ‫ستَقْب‬ ‫م‬ ‫ن‬
ْ ُ ِ ْ ‫ي‬َ ‫ت‬َ ‫ع‬ْ ‫ك‬‫ر‬َ ‫اف‬
ِ َ ‫و‬َّ ‫الط‬ ‫ة‬
ً َّ ‫ن‬‫س‬ ‫ي‬ ِّ
ُ ْ َ ‫ل‬‫ص‬
‫أَدَاءً للهِ تَعَالَى‬

Ushallî sunnatat thawāf rak‘ataini mustaqbilal qiblati, adā’an


lillâhi ta‘âlâ
Artinya, “Aku menyengaja shalat sunnah tawaf dua rakaat
dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah ta‘ala.”

F.Membaca doa setelah tawaf


Setelah selesai 7 kali putaran bergeser sedikit ke kanan dari
arah sudut Hajar Aswad menghadap bagian dinding Ka’bah
yang disebut Multazam, dan berdoa sesuai
harapannya/keinginannya dengan bahasa apapun.
‫‪Salah satu doa yang dianjurkan adalah sebagai berikut:‬‬
‫‪ ‬‬
‫َ‬ ‫أَ‬
‫ب‬‫ق أعْتِقْ رِقاَبَنا َ وَرِقا َ َ‬ ‫ِ‬ ‫ْ‬ ‫ي‬ ‫ِ‬ ‫ت‬ ‫َ‬ ‫ع‬ ‫ال‬ ‫ت‬ ‫ِ‬ ‫ْ‬ ‫ي‬ ‫َ‬ ‫الب‬ ‫ب‬ ‫َّ‬ ‫ر‬‫َ‬ ‫َ‬ ‫يا‬ ‫م‬
‫ُ َّ‬ ‫ه‬ ‫ـ‬‫ّ‬ ‫لل‬
‫ن النَّارِ يا َ ذا َ‬ ‫م‬ ‫َ‬ ‫نا‬ ‫د‬ ‫َ‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫َ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫َ‬ ‫نا‬ ‫ِ‬ ‫ن‬ ‫َ‬ ‫وا‬ ‫خ‬
‫ْ‬ ‫إ‬ ‫و‬ ‫َ‬ ‫نا‬ ‫ِ‬ ‫ت‬‫َ‬ ‫ها‬ ‫م‬ ‫آباَئِنا َ وأ ُ‬
‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َ ْ‬ ‫َِ‬ ‫َ َّ‬
‫ن وَالعَطاَءِ‬ ‫م ِّ‬ ‫ل َوال َ‬ ‫ض ِ‬ ‫ف ْ‬ ‫جوْدِ وَالك َ َرم ِ وَال َ‬ ‫ال ُ‬
‫موْ ِر‬ ‫سن عاَقِبَتَناَـ فى األ ُ‬ ‫ح‬ ‫واإلحساَن ‪ .‬أَللَّـهم أ َ‬
‫ُ‬ ‫ِ‬ ‫ْ‬ ‫ِ‬ ‫ْ‬ ‫ُ َّ‬ ‫ِ‬ ‫َ ِ ْ‬
‫خ َرةِ ‪.‬‬ ‫ب األ َ ِ‬ ‫َ‬ ‫ذا‬ ‫َ‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫َ‬ ‫يا‬ ‫ن‬ ‫د‬ ‫ال‬ ‫ي‬ ‫ز‬ ‫خ‬
‫ِ‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫َ‬ ‫نا‬ ‫ر‬ ‫ج‬ ‫كُلِّها َ وأ َ‬
‫ِ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُّ‬ ‫ِ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ِ‬ ‫َ ِ ْ‬
‫ت باَب ِ َ‬
‫ك‬ ‫ح‬ ‫ت‬ ‫ف‬
‫ٌ‬ ‫ق‬‫َ‬ ‫وا‬ ‫َ‬
‫ك‬ ‫د‬ ‫ب‬ ‫َ‬ ‫ع‬ ‫ن‬ ‫اب‬ ‫و‬ ‫ك‬ ‫َ‬ ‫د‬ ‫ب‬ ‫َ‬ ‫ع‬ ‫ى‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ـ‬ ‫َّ‬ ‫لل‬‫أَ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ْ‬ ‫َ ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ِّ‬ ‫ُ َّ ِ‬
‫ن‬ ‫ي‬ ‫ب‬ ‫ٌ‬
‫ل‬ ‫ِّ‬ ‫ل‬ ‫َ‬ ‫ذ‬ ‫ت‬ ‫م‬ ‫َ‬
‫ك‬ ‫ب‬‫َ‬ ‫تا‬ ‫ع‬ ‫ملْتزم بأ َ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ِ‬ ‫ْ‬ ‫ُ ََ ٌ ِ‬

‫ك يا َ قَدِي َْ‬
‫م‬ ‫شى عَذاَب َ َ‬ ‫خ َ‬‫ك وَأ َ ْ‬ ‫مت َ َ‬‫يَدَي ْ َ ْ ْ َ َ‬
‫ح‬‫ْ‬ ‫ر‬ ‫و‬ ‫ج‬
‫ُ‬ ‫ر‬‫ك أَ‬
‫ن ت َ ْرفَعَ ذِكْرِى‬ ‫اإلحساَن ‪ .‬أَللَّـهم إنى أَسأَل ُ َ َ‬
‫كأ ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ َّ ِ ِّ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ْ‬
‫مرِى وَتُطَهِّ ْر قَلْبِى وَتُنَوِّ ْر‬ ‫وتضع وزرى وتصلِح أ َ‬
‫َُ ْ َ ْ‬ ‫ََ َ َ ِْ ِ‬
‫ت‬‫ك الد َّ َرجا َ ِ‬‫سأَل ُ َ‬ ‫لى قَبرى وتغْفر لى ذَنبى وأ َ‬
‫َ ْ‬ ‫ََ ِ َ ِ ِْ‬ ‫ِ ْ ِ‬
‫جنَّةِ‬ ‫ن ال َ‬‫م َ‬ ‫العُلَى ِ‬
‫‪ ‬‬
‫‪Latin:‬‬
‫‪Allaahumma yaa rabbal baitil ‘atiiqi a’tiq riqaabanaa‬‬
‫‪wariqaaba aabaa-inaa‬‬
‫‪wa ummahaatinaa wa ikhwaaninaa wa aulaadinaa minan‬‬
‫‪naari yaa dzal juudi wal-karami‬‬
‫‪wal-fadhli wal-manni wal-‘athaa-i wal-ihsaani. ‬‬
‫‪Allaahumma ahsin ‘aaqibatanaa fil-umuuri kullihaa wa‬‬
‫‪ajirnaa min kizyid dunyaa wa ‘adzaabil aakhirati.‬‬
Allaahumma innii ‘abduka wabnu ‘abdika waaqifun tahta
baabika multazimun bi-a’taabika mutadzallilun
baina yadaika arjuu rahmataka wa-akhsyaa ‘adzaabaka yaa
qadiimal ihsaan.
Allaahumma innii as-aluka an tarfa’a dzikrii watadha’a qiznii
wa tushliha amrii 
watuthahhira qalbii wa tunawwira lii fii qabrii wa taghfira lii
dzanbii wa-as-alukad darajaatil ‘ulaa minal jannati.
 
Artinya:
“Ya Allah, yang memelihara Ka’bah ini, bebaskanlah diri
kami, bapak dan ibu kami,
saudara-saudara dan anak-anak kami dari siksa neraka,
wahai Tuhan Yang Maha Pemurah, Dermawan
dan Yang Mempunyai keutamaan, kemuliaan, kelebihan,
anugerah, pemberian dan kebaikan.
 

Ya Allah, perbaikilah kesudahan segenap urusan kami dan


jauhkanlah dari kehinaan dunia dan siksa di akhirat.
Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak dari
hamba-Mu, tegak berdiri merapat di bawah pintu Ka’bah-Mu
menundukkan diri di hadapan-Mu sambil mengharapkan
rahmat-Mu, kasih saying-Mu, dan takut akan siksa-Mu.
Wahai Tuhan pemilik kebaikan abadi, aku mohon pada-Mu
agar Engkau tinggikan namaku, hapuskan dosaku, perbaiki
segala urusanku,
bersihkan hatiku berilah cahaya kelak dalam kuburku. 
Ampunilah dosaku dan aku mohon pada-Mu martabat yang
tinggi di dalam surga.”
G.Masuk ke ka’bah
Masuk ke dalam Kabah juga termasuk itba’ alias mengikuti
apa yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Tapi, Pihak kerajaan Saudi sebagai penyelenggara serta tuan
rumah jamaah haji serta umroh nggak mengizinkan jamaah
masuk.

Alasannya karena keamanan. alasan ini dipakai biar orang-


orang nggak masuk ke dalam Kabah. Kalau seluruh jamaah
haji diperbolehkan masuk ke dalamnya, dikhawatirkan akan
jatuh korban jiwa. Takutnya nanti malah bisa mengotori
Kabah itu sendiri. Wajar kala pihak kerajaan hanya
memperbolehkan kepala negara saja untuk masuk ke dalam
Kabah.

Anda mungkin juga menyukai