(PRAKERIN)
DI APOTEK IKHWAN FARMA
GELOMBANG II
Periode 18 April – 19 Mei 2017
Mengetahui
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat
rahmat dan karunia – Nya. Alhamdulillah penyusun telah dapat menyelesaikan
Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di Apotek Ikhwan Farma.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN UMUM
2.1 APOTEK
A. Pengertian Apotek
B. Persyaratan Apotek
b. Bangunan;
d. Ketenagaan.
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dapat mengatur persebaran
Apotek di wilayahnya dengan memperhatikan akses masyarakat dalam
mendapatkan pelayanan kefarmasian.
b. Instalasi listrik;
F. Pengendalian
2. Dispensing;
4. Konseling;
2. Stabilitas; dan
6. Interaksi.
B. Dispensing
8. Membuat salinan Resep sesuai dengan Resep asli dan diparaf oleh
Apoteker (apabila diperlukan);
4. Data pasien (umur, jenis kelamin, berat badan, informasi lain seperti
riwayat alergi, apakah pasien sedang hamil/menyusui, data
laboratorium);
5. Uraian pertanyaan;
6. Jawaban pertanyaan;
7. Referensi;
D. Konseling
3. Adanya multidiagnosis.
Kegiatan:
Kegiatan:
A. Pengertian Obat
untuk manusia.
B.Penggolongan Obat
distribusi.
a. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dapat dijual bebas kepada umum
Depkes RI.
Hijau
Hitam
b. Obat Bebas Terbatas
berikut:
biru
Hitam
C. Obat Keras
dokter.
Merah
Hitam
Pengertian:
Tahun 1997 tentang narkotika adalah zat obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang
dan III.
Contoh
Merah
Putih
5. Obat Psikotropika
1997 tentang psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun
Contoh
1. Lisergida
oleh kawula muda atau para eksekutif muda karena zat ini
pantai).
4. Psilosina
pemakainya).
7. Diazepam
dan prasaan).
9. Fenobarbital (Fenobarbital sering disalah gunakan karena
10. Klordiazepoksida
Penandaan:
Merah
Hitam
Hitam
2.3 RESEP
A. Pengertian Resep
B. Pelayanan Resep
C. Pemusnahan Resep
3.2.STRATEGI
Obat – obatan di Apotek Ikhwan Farma terbilang sudah lengkap dari mulai
obat bebas, bebas terbatas, keras, psikotropika, obat tradisional seperti jamu, obat
herbal terstandar, dan fitofarmaka, serta alat kesehatan, tetapi untuk narkotika
belum dapat diadakan dikarenakan praktek dokter belum berjalan dengan lancar
serta serta tempat khusus narkotika belum memadai.
Jika ada pasien yang akan berobat biasanya membuat janji terlebih dahulu
melalui telephone, sms maupun WA. Namun apabila tidak sempat bisa langsung
datang ke tempat tanpa membuat janji terlebih dahulu.
3.3.VISI MISI DAN TUJUAN
VISI
MISI
TUJUAN
PSA
Apoteker
Ganisha Utamas Nurdini , S.Farm, Apt
Apotek Ikhwan Farma sangat strategis karena berada di jalan provinsi dan
belum terlalu banyak apaotek yang ada. Selain itu, sesuai ketentuan apotek
strategis, Apotek Ikhwan Farma berada di jalan dan arah yang dilalui oleh jalur
masyarakat pergi bekerja, maupun pulang bekerja.
Tata letak di Apotek Ikhwan Farma terlihat menarik dan tersusun rapi di
apotek tersebut ditata obat - obat bebas, OTC, dan perbekalan kesehatan yang
diperlihatkan dibagian depan supaya ketika pasien yang akan membeli obat di
Apotek Ikhwan Farma merasa obat yang dicarinya ada di apotek tersebut. Obat –
obat OTC di susun berdasarkan khasiat farmakologi dan alfabetis sesuai dengan
brand masing – masing, sehingga dapat menarik minat pembeli untuk membeli
obat – obatan yang mereka lihat di iklan.
1. Buku Defecta
Buku ini di gunakan untuk mencatat barang atau obat yang harus di pesan untuk
memenuhi kebutuhanketersediaan barang atau obat.
2. Buku pembelian/penerimaan barang
Buku ini mencatat barang yang di terima dari PBF. Kadang – kadang buku ini
juga bisa digunakan sebagai buku penerimaan barang di gudang dan biasanya
disebut buku gudang.
3. Buku Catatan Psikotropika
Buku ini mencatat penambahan psikotropika dari pembelian dan pengurangan
psikotropika karena penggunaan untuk resep. Setiap bulan penggunaan
psikotropika di laporkan ke Dinas Kesehatan atau Instansi yang terkait.
4. Kartu Stock
Kartu ini di pakai untuk keluar masuknya barang. Satu lembar kartu hanya untuk
satu macam barang atau obat. Kartu ini memuat nama barang atau obat, kemasan,
harga modal dan jual, nama PBF, tanggal kedaluwarsa, nomor batch, jumlah
masuk, jumlah keluar, sisa.
5. Buku Penjualan Obat dengan Resep
Buku ini untuk mencatat resep – resep yang di layani setiap hari. Dalam buku ini
di catat tanggal, nomor resep, nama dokter, nama pasien, nama dan jumlah obat,
harga resep.
6. Buku Penjualan
Buku ini berisi obat – obat yang terjual, dituliskan perhari. Terdiri dari nama obat,
harga modal, harga jual, dan keuntungan yang akan dijumlahkan setiap harinya
sebagai omzet penjualan harian.
7. Buku Laporan Omzet
Buku ini berisikan laporan omzet per hari. Serta laporan saat laporan dari shift
pagi ke shift siang.
ISI
1. Perencanan
a. Pengadaan
b. Pemesanan
6. Untuk pemesanan obat harus teliti di cek ketersediaan obat di gudang dan
etalase obatnya.
7. Untuk obat tertentu dari murki GSK, khusus pemesanannya ke PBF PBF karena
ada diskonnya termasuk obat sanbe.
- Carmela
- Combi
- ICP (Inti Central Pharma)
- BSP
- Primadona
- Mahkota
Cara dilakukan pemesanan: Barang datang, kemudian ada faktur dari PBF di cek
dan disesuaikan dengan jumlah barang atau fisiknya, EXP.date..
3. Penerimaan
Ketika barang datang dari PBF harus di cek terlebih dahulu apakah
alamat nya benar untuk Apotek Ikhwan. Setelah itu, petugas dari PBF dan TTK
dari Apotek Ikhwan menyesuaikan faktur dengan jumlah fisik barang. Jika barang
yang dipesan tidak datang, TTK memberi keterangan pada faktur bahwa obat
tersebut tidak datang. Setelah barang sesuai dengan faktur, TTK menghitung
harga modal dan harga jual obat tersebut. Selanjutnya, memberi label harga pada
barang yang ditentukan.
Sesuaikan Sesuaikan
Barang faktur
faktur
Datang dengan fisik
dengan SP
barang
Menghitung Menyimpan
harga modal Memberi
barang
dan harga label harga
sesuai
jual barang pada barang
ketentuan
a. Penataan
b. Penyimpanan.
1. Untuk bentuk sediaan sirup menurut alfabet, kecuali vitamin khusus vitamin.
3. Untuk obat tablet dan produk obat yang sering keluarkhusus di simpan pada
etalase paling atas.
5. Untuk etalase bagian ke tiga dan paling bawah itu khusus obat campuran.
9. Psikotopika diletakkan di lemari yang terbuat dari kayu (atau bahan lain yang
kokoh dan kuat) mempunyai kunci, tersembunyi, dan double lock.
10. Obat – obat yang tidak tahan pada suhu ruangan (Termolabil) seperti
dulcolax, dll di simpan di lemari pendingin atau kulkas.
A. Pelayanan Resep
1. Skrining Resep
1. Persyaratan Administratif
- Nama Dokter
- SIP
- Alamat Dokter
- Tanggal Penulisan Resep
- Nama Pasien
- Alamat Pasien
- Umur Pasien
- Jenis Kelamin
- Berat Badan Pasien
2. Kesesuaian Farmasetik
- Bentuk Sediaan
- Dosis Yang Dipakai
- Cara dan Lama Pemberian
3. Pertimbangan Klinis
- Adanya Alergi
- Efek Samping
- Interaksi
- Kesesuaian ( Dosis,Durasi,Jumlah Obat DLL )
Jika ada keraguan dalam resep, Apoteker wajib konsultasikan resep
kepada dokter Penulis Resep dengan memberikan Pertimbangan dan
Alternatif seperlunya bila Perlu menggunakan persetujuan setelah
pemberitahuan
2. Penyiapan Obat
Dalam penyiapan obat hanya dilakukan penyiapan obat yang sudah jadi
saja , karena diApotek Ikhwan Farma belum memiliki Fasilitas Peracikan Obat.
Obat yang sudah disediakan dikemas dan dibungkus rapih dan terjaga kualitas
obat. Pemberian dan penulisn etiket Harus terbaca oleh pasien agar tidak terjadi
yang tidak diinginkan. Jika obat sudah disediakan dicek lagi pada fase terakhir
dan dicocokan pada resep. Penyerahan obat dilakukan oleh Tenaga Teknis
Kefarmasian (TTK) atau Apoteker disertai informasi obat kepada pasien dengan
informasi yang benar,jelas dan mudah dimengerti oleh pasien dan memberikan
informasi konseling kepada pasien sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup
pasien. Konseling terutama ditunjukan untuk pasien penyakit kronis seperti
Pelayanan obat tanpa resep lebih simple dan lebih mudah dibandingkan
obat dengan resep seperti obat bebas, bebas terbatas, dan alat kesehatan, apoteker
atau tenaga teknis kefarmasian (TTK) tinggal mengambil obat yg dipesan atau
diminta oleh Konsumen atau pasien lalu melihat harga dikartu stock atau
dikemasan obat yg tertera kemudian konsumen langsung membayar obat tersebut
kepada Tenaga Teknis Kefarnasian (TTK) dan setelah melakukan pembayaran
lalu melakukan pengeluaran dalam kartu stock dan mencatat pada buku penjualan
yg sudah disediakan oleh apotek, dan jika ada pembelian obat seperti
Dokter,bidan serta tenaga medis lainnya bukan membayar dengan harga umum
namun membayar dengan harga yg sudah disediakan oleh apotek yaitu harga
medis, Pada setiap pergantian shift melakukan hitung uang masuk,modal serta
keuntungan yg didapat disetiap obat masing masing golongan dan diserah terima
oleh petugas berikutnya.
1. Buku penjualan
2. Buku pembelian
3. Buku faktur
4. Buku laporan
5. Buku laporan pemakaian sendiri
6. Buku faktur non resmi
7. Buku penjualan konsinyasi
8. Buku faktur jatuh tempo
1. Pelaporan internal
Contohnya :
Laporan Omset
Laporan pemakaian obat oleh karyawan
Laporan pemakaian obat ke klinik ciherang
Laporan obat bulanan
Laporan Stock Opname
2. Pelaporan Eksternal
Contohnya :
Pelaporan Obat Psikotropika
Format laporan harian psikotropika :
o Nomor
o Kode
o Nama Bahan
o Stok Akhir
o Penerimaan
o Penggunaan untuk jumlah
Pelaporan bulanan psikotropika dilakukan oleh Apoteker
Secara online melalui www.sipnap.kemkes.go.id. Adapun
yang dilaporkan adalah
o Stok awal,
o Pemasukan,
o Pemakaian resep/sarana,
o Stok akhir untuk masing masing item.
o ‘Braxidin’
o ’Valisanbe 2, 5 mg dan injeksi’.
BAB V
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Dari praktek kerja industri (Prakerin) yang telah kami lakukan di Apotek
Ikhwan Farma, ada beberapa hal yang kami simpulkan diantaranya sebagai
berikut :
B. SARAN
tepat guna.
2. Untuk Sekolah
Lampiran 21 :
Lampiran 21 :
Lampiran 21 :
LAMPIRAN 1
Apoteker
Ganisha Utamas Nurdini , S.Farm, Apt
LAMPIRAN 3
LEMARI PENDINGIN
Lampiran 22