Makalah Ini Disusun Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan
Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal
Disusun Oleh:
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KEDIRI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena dengan rahmat,
karunia serta taufik dan hidayah-Nya, kami dapat menyusun makalah tentang “Retensio
Plasenta”. Kami juga berterima kasih kepada Ibu Rahajeng Siti Nur Rahmawati, M.Keb.
selaku pengajar mata kuliah Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal yang
telah memberikan tugas ini. Harapan kami, makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kepada pembaca dan yang terpenting yaitu kepada
kami mengenai “Retensio Plasenta”. Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih terdapat
kekurangan dan jauh dari kata yang sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya
kritikan dan saran serta usulan demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah
ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan mohon
kritikan dan sarannya yang membangun.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan perawatan dan asuhan kebidanan secara
komprehensif kepada kasus Retensio Plasenta dengan pendekatan manajemen kebidanan.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Dapat memahami Retensio Plasenta
b. Dapat melakukan pengkajian kasus Retensio Plasenta
c. Dapat merumuskan diagnosa dan masalah actual pada kasus Retensio Plasenta
d. Dapat menyusun rencama asuhan secara menyeluruh pada kasus Retensio Plasenta
1.3 Metode Pengumpulan Data
a. Wawanacara
Yaitu metode pengumpulan data wawancara langsung responden yang diteliti, metode ini
diberikan hasil secara langsung dalam meode ini dapat digunakan instrument berupa
pedoman wawancara kemudian daftar periksa atau checklist.
b. Observasi
Yaitu cara pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung
kepada responden penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal yang diteliti.
c. Studi Dokumentasi
Yaitu merupakan cara pengumpulan data dengan melihat data dan riwayat ibu direkam
medik.
d. Pemeriksaan Fisik
Yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pemeriksaan fisik pada klien secara
langsung meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi untuk mendapatkan data yang
objektif.
e. Studi Kepustakaan
Yaitu pengumpulan data dengan jalan mengambil literature dengan buku-buku, makalah
dan dari internet.
1.4 Sitematika Penulisan
Halaman Judul
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Teori Retensio Plasenta
2.1.1 Pengertian Retensio Plasenta
2.1.2 Jenis Retensio Plasenta
2.1.3 Etiologi
2.1.4 Patofisiologi Retensio Plasenta
2.1.5 Predisposisi Retensio Plasenta
2.1.6 Penanganan Retensio Plasenta
2.1.7 SOAP Retensio Plasenta
BAB III TINJAUAN KASUS
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
BAB II
TINJAUAN TEORI
Bila plasenta tidak lahir dalam 30 menit sesudah lahir, atau terjadi perdarahan
sementara plasenta belum lahir, lakukan:
1. Resusitasi. Pemberian oksigen 100%. Pemasangan IV-line dengan kateter yang
berdiameter besar serta pemberian kristaloid (sodium klorida isotonik atau larutan
linger laktat yang hangat, apabila memungkinkan). Monitor jantung, nadi, tekanan
darah dan saturasi oksigen. Tranfusi darah apabila diperlukan yang dikonfirmasi
dengan hasil pemeriksaan darah.
2. Drip oksitosin 20 IU dalam 500ml larutan ringer laktat atau NaCl 0.9% (normal
saline) sampai uterus berkontraksi.
3. Plasenta coba dilahirkan dengan Brandt Andrews, jika berhasil lanjutkan dengan
drips oksitosin untuk mempertahankan uterus. Pastikan bahwa kandung kemih
kosong dan tunggu terjadi kontraksi, kemudian coba melahirkan plasenta dengan
menggunakan peregangan tali pusat terkendali.
4. Jika plasenta lepas dicoba dengan tindakan manual plasenta
Indikasi manual plasenta adalah : perdarahan pada kala III persalinan ±400cc,
retensio plasenta setelah 30 menit anak lahir, setelah persalinan buatan yang sulit
seperti forceps tinggi, versi ekstraksi, perforasi, dan dibutuhkan untuk eksplorasi jalan
lahir, tali pusat partus.
Manual plasenta :
C. Assesment
P3003 Inpartu Kala III Dengan Retensio Plasenta.
D. Planning
1. menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang tindakan yang dilakukan
Evaluasi : Ibu dan keluarga mengerti tujuan tindakan yang akan dilakukan
2. Memberikan inform concent pada ibu dan keluarga
Evaluasi : Ibu dan keluarga setuju dilakukan tindakan
3. Melakukan observasi keadaan umum dan ttv ibu
Evaluasi : Dilakukannya observasi KU dan TTV dengan catatan hasil.
4. Melakukan resusitasi. Pemberian oksigen 100%. Pemasangan iv-line dengan
kateter yang berdiameter besar serta pemberian cairan kristaloid (sodium
klorida isotonik atau larutan ringer laktat yang hangat, apabila
memungkinkan). Monitor jantung, nadi, tekanan darah dan saturasi oksigen.
Transfusi darah apabila diperlukan yang dikonfirmasi dengan hasil
pemeriksaan darah.
Evaluasi : Setelah dilakukan resusitasi keadaan ibu mulai membaik
5. Memasang infus nacl atau RL 40 tetes menit
Evaluasi : Setelah pemasangan infus membantu stabilisasi keadaan umum ibu
mulai membaik.
6. Memberikan drips oksitosin (oxytocin drips) 20 IU dalam 500 ml larutan
ringer laktat atau nacl 0.9% (normal saline) sampai uterus berkontraksi.
Evaluasi : Uterus ibu kembali berkontraksi dengan baik
7. Memastikan kandung kencing kosong dan tunggu terjadi kontraksi, kemudian
coba melahirkan plasenta dengan menggunakan penegangan tali pusat
terkendali
Evaluasi sudah dilakukan pengosongan kandung kemih dan PTT kembali.
2.1.8 Bagan dan Alur Berfikir Varney dan Pendokumentasian Secara
SOAP
Proses Manajemen
Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Kebidanan
SOAP NOTES
Assasment/Diagnosa
Penatalaksanaan :
- Konsul
- Tes Diagnostik/lab
- Rujukan
- Pendidikan/konseling
- Follow Up
BAB III
TINJAUAN KASUS
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KEDIRI
Jl. KH. Wakhid Hasyim No. 64 B Telp. (0354) 773095 – 772833
Website : http://www.poltekkes-malang.ac.id Fax. (0354) 778340
Email : direktorat@poltekkes-malang.ac.id Kediri 64114
I. Pengkajian
No. RM : 200316xxxx
Cara Masuk :
A. DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan utama :
Keluarga mengatakan bahwa ari-ari belum lahir 30 menit setelah bayi lahir
2. Riwayat menstruasi
Usia manarche : 14 tahun
Jumlah darah haid : ganti pembalut 2-3x/hari
HPHT : 17 April 2018
Keluhan saat haid : Dismenorhea
Lama haid : 5-6 hari
Flour albus :-
TP : 24 Januari 2019
Tgl,t
Tempa Umur Keadaan
h Jenis Penolong Anak
No t kehamila Penyulit anak
partu persalinan persalinan JK/BB
partus n sekarang
s
6. Riwayat penyakit keluarga (Ayah, Ibu, Mertua) yang pernah menderita sakit :
Ibu mengatakan keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit menular, menahun dan
keturunan
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik Kesadaran : composmentis
BB/TB : 69 kg/ 160 cm Tekanan Darah : 110/60 mmHg
Nadi : 85 x/menit Suhu : 36,5OC
Pernafasan : 20 x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
Mata : kelopak mata tidak ada edema -/- , konjungtiva merah muda, sklera putih
pandangan kabur
Rahang, gigi, gusi : tidak ada karies gigi, tidak ada epulis, tidak ada karang gigi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid -/- , tidak ada pembesaran vena
jugularis -/-
Dada : areola hiperpigmentasi +/+, kolostrum +/+, puting susu menonjol
Axilla : tidak ada pembesaran kelenjer limfe, tidak ada mammae aberans
Sistem respiratori : tidak ada dispneu, tidak ada takipnea, tidak ada batuk.
Sistem kardio : tidak ada nyeri dada, tidak ada murmur, tidak ada palpitasi
Ekstrimitas atas dan bawah : tidak ada oedema,tidak ada varises, reflek patella +/+,
tidak ada tromboplebitis
- Pemeriksaan khusus
a. Abdomen
TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik, kandung kemih kosong
b. Ano genital
Terdapat pengeluaran darah ± 20cc
3. Pemeriksaan laboratorium :
Hb : 6,4 g%
HbSAg : Negatif
C. ANALISIS/INTERPRETASI DATA
P4004 Inpartu Kala III dengan Retensio Plasenta
D. PENATALAKSANAAN
KALA III
Tanggal :15 Maret 2020 Jam : 08.00
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu, ibu mengerti
2. Memberitahukan kepada ibu bahwa ari-arinya belum lahir sudah 30 menit
3. Melakukan inform concent untuk pemasangan infus dan untuk dilakukan tindakan. Ibu
dan keluarga setuju
4. Memasangkan infus 500 ml Ringer Laktat + oksitosin 20 IU secara drip dengan
kecepatan 60 tetes/menit.
5. Mengecek kandung kemih, Kandung kemih kosong.
6. Melakukan PTT, Belum ada tanda pelepasan plasenta
7. Inform consent untuk tindakan manual plasenta kepada ibu. Ibu bersedia dan bidan
melakukan manual plasenta.
8. Memberitahukan ibu plasenta sudah lahir, ibu merasa lega
9. Melakukan masase uterus selama 15 detik, kontraksi uterus baik
10. Mengecek kelengkapan plasenta, Plasenta lahir lengkap kotiledon lengkap, selaput
plasenta utuh
11. Menilai jumlah perdarahan. Perdarahan ± 200 cc.
12. Memeriksa robekan jalan lahir. Terdapat robekan pada mukosa vagina, otot perineum
dan kulit perineum (laserasi derajat II)
S : Ibu merasa lega ari-arinya sudah lahir dan ibu merasa mulas
O:
1. Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- Tekanan Darah : 100/60 mmHg
- Nadi : 82x/menit
- Pernapasan : 20x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
- Mata : Tampak pucat
- Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, uterus teraba bulat, kandung kemih kosong.
- Genetalia : Terdapat laserasi derajat II. Terdapat pengeluaran darah dan jumlah
perdarahan ±20cc.
P:
Pada pemeriksaan fisik ditemukan TFU 2 jari dibawah pusat, uterus teraba bulat, kandung kemih
kosong, Terdapat laserasi derajat II. Terdapat pengeluaran darah dan jumlah perdarahan ±20cc.
Pada data yang di dapat dan penjelasan pada teori ibu sudah ada tanda dan gejala mengalami
retensio plasenta dan selanjutnya dilakukan manual plasenta oleh bidan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian tersebut maka ada beberapa hal yang dapat disimpulkan yaitusebagai
berikut. Retensio plasenta adalah keadaan dimana plasenta tidak lahir selam dalam waktu
itu lebih dari 30 menit setelah bayi Lahir. Ada dua keadaan yang menyebabkan terjadinya
retensio plasenta yaitu:
1. Plasenta belum lepas dari dinding rahim dikirimkan placenta tumbuh melekat
lebih dalam dan
2. Plasenta telah terlepas akan tetapi belum dapat dikeluarkan masih ada sisa-sisa
potongan plasenta di rahim)
3. Masalah yang terjadi akibat dari retensio plasenta adalah perdarahan berakibat
syok, anemia berat dan infeksi bahkan kematian,
5.2 Saran
Penyebab utama kematian ibu sendiri menurut (WHO) adalah perdarahan, semoga dalam
makalah ini dapat menambah wawasan kita dan menerapkannya dalam mclakukan
tindakan sehingga dapat mencegah terjadinya kematian karena perdarahan akibat dari
retensio plasenta.