Anda di halaman 1dari 5

Pengendalian Tindakan, Personel dan Budaya

Pengendalian hasil bukan hanya satu-satunya bentuk pengendalian. Perusahaan dapatmenambah atau
mengganti pengendalian hasil dengan bentuk pengendalian lainnya dengan tujuanuntuk membuat
karyawan bertindak sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Salah satu jenis pengendalian,

pengendalian tindakan,

ialah memastikan karyawan melakukan (atau tidak melakukan)tindakan tertentu yang dinilai dapat
menguntungkan (merugikan) perusahaan. Meskipun pengendaliantindakan lazim digunakan dalam
perusahaan, tetapi wujud pengendalian ini tidak selalu efektif untuksetiap situasi. Pengendalian
tindakan hanya tepat digunakan ketika manajer mengetahui tindakan apayang diinginkan (tidak
diinginkan) dan bisa memastikan bahwa tindakan yang diinginkan (tidakdiinginkan) tersebut terjadi
(tidak terjadi). Kedua,

pengendalian personel,

didesain untuk membuatkaryawan dapat melakukan tugas yang diinginkan engan memuaskan secara
mandiri karena merekaadalah karyawan yang berpengalaman,jujur, dan bekerja keras.

Pengendalian tindakan memiliki empat bentuk dasar yaitu :

Pembatasan perilaku

Penilaian Pratindakan

Akuntabilitas Tindakan

Redundansi


Penilaian Pratindakan

Penilaian pratindakan mencakup adanya penyelidikan kritis terhadap rencana tindakan pada
parakaryawan yang dikendalikan. Penilai dapat menyetujui atau tidak menyetujui tindakan yang
diajukan,meminta dilakukannya modifikasi atau perubahan, maupun meminta agar pernecanaannya
dirancanglebih seksama lagi sebelum memberikan persetujuan akhir. Bentuk umum dari penilaian
pratindakan berlangsung selama proses pernecanaan dan penganggaran yang ditandai oleh berbagai
level penilaianterhadap tindakan dan anggaran yang direncanakan pada level organisasi yang lebih
tinggi.

Redundansi

Redundansi, yang meliputi penugasan lebih banyak karyawan (atau peralatan) untukmelakukan suatu
tugas dibandingkan jumlah yang sesungguhnya dibutuhkan, atau setidaknyamenyediakan karyawan
(atau peralatan) cadangan, juga dapat dikatakan sebagai pengendaliantindakan sebab hal ini dapat
meningkatkan kemungkinan akan terselesaikannya tugas denganmemuaskan. Redundansi biasa terjadi
di fasilitas komputer, fungsi keamanan, dan operasi-operasi penting lainnya. Namun, redundansi jarang
dipakai di area kerja lain karena biayanya yang mahal.Terlebih, penugasan lebih dari satu orang
karyawan untuk tugas yang sama biasanya menimbulkankonflik, frustrasi, dan/atau rasa bosan.

Pengendalian Tindakan dan Masalah Pengendalian

Pengendalian tindakan dapat berjalan baik karena, sama halnya dengan tipe pengendalianlain,
pengendalian tindakan berhubungan dengan satu atau lebih dari tiga masalah dasar pengendalian.

Kondisi Menentukan Efektivitas Pengendalian Tindakan

Pengendalian tindakan tidak dapat digunakan dengan efektif pada setiap situasi. Pengendaliantindakan
hanya efektif ketika kedua kondisi ini ada, yaitu:
a.

Perusahaan dapat menentukan tindakan apa yang diinginkan (tidak diinginkan);dan b.

Perusahaan dapat memastikan bahwa tindakan yang diinginkan (tidak diinginkan)terjadi (tidak terjadi).

Pengendalian Budaya

Pengendalian budaya didesain untuk mendukung pemantauan bersama (mutual monitoring);sebuah


tekanan kuat dari suatu kelompok terhadap individu yang menyimpang dari norma dan nilaikelompok.
Budaya dibangun di atas tradisi, norma, kepercayaan, nilai, idiologi, sikap, dan cara berprilaku bersama.
Budaya perusahaan relatif tetap dari waktu ke waktu,

Kode Etik

Kebanyakan perusahaan dengan ukuran di atas minimal berupaya untuk membentuk budaya
perusahaan mereka melalui kode tingkah laku, kode etik, kredo perusahaan, atau pernyataan misi,visi,
ataupun filosofi manajemen. Dokumen tertulis yang formal tersebut memberikan pernyataanumum
akan nilai perusahaan, komitmen kepada pemegang kepentingan, dan keinginan pihakmanajemen
mengenai bagaimana seharusnya perusahaan berfungsi.

Efektivitas Pengendalian Personel/Budaya

Semua perusahaan bergantung kepada karyawannya sampai batas tertentu untuk mengarahkandan
memotivasi diri mereka. Beberapa sistem pengendalian perusahaan didominasi oleh pengendalian
personel. Pengendalian budaya dapat pula mendominasi sistem pengendalian lewat pengendalian


STUDI KASUS

The Platinum Pointe Land Deal

Bagan Perusahaan Robinson Brothers Homes, Divisi Southern California

MASALAH :1.

Harry Hepburn, Presiden Direktur Southern California Division dari RobinsonBrothers Homes,
dihadapkan pada tantangan yang signifikan. Pasar dari divisi yangdilayani bergerak lambat. Divisinya
sering kali harus membuat konsesi harga yangsignifikan untuk menjual rumah. Akan tetapi biaya
kontruksi terus meningkat.Terdapat satu proyek bernama (Platinum Pointe) yang berjanji untuk
memasok lebihdari $ 100 juta bruto dan sekitar $ 14 juta pendapatan bersih dalam 11 periode. Tetapi
proyek ini tidak bisa memberikan pengembalian modal yang dibutuhkan perusahaanuntuk tingkat resiko
sebesar ini.2.

Untuk mengukur apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi tolok ukur IRR yangdibutuhkan terkait
dengan usaha ini atau untuk meningkatkan IRR yang diharapkandari usaha tersebut. Karena batas yang
semakin berkurang pada usaha bangunan baru- baru ini, RBH membutuhkan upaya untuk
menyampaikan pendapatan kotor dan bersih mereka. Divisi RBH Southern California dan Wakil Presiden
Michael Borlandtelah mengajukan untuk melakukan " The Platinum Pointe Land Deal " yang memiliki
potensi untuk meningkatkan pendapatan dan bruto bersih.Kedua masalah ini cukup penting. Tapi
masalah IRR sepertinya diupayakan untukdiselesaikan terlebih dahulu: jika IRR yang dibutuhkan dapat
diturunkan tanpa melakukan peramalan yang terlalu optimis, Harry tidak perlu menyelesaikan masalah
etika yang sulit pada saat ini.Masalah Etika:1. Harry mengajukan peramalan sesuai rencana.Konsekuensi:
usahanya akan ditolak dan divisi akan dikurangi2. Harry membuat peramalannya lebih
optimis.Konsekuensi:a)

Proyek mendapat dana dan PHK karyawan dapat dihindari. b)

RBH akan kehilangan kredibilitas dengan

joint venture
jika usaha tersebutmenghasilkan kurang dari peramalan

REKOMENDASI :Menugaskan lebih banyak orang untuk melakukan sesuatu dari yang diperlukan.
antaraakuisisi tanah dan penjualan rumah yang terakhir dibangun biasanya 3-5 tahun.
Kurangikekhawatiran.

Karena usaha bangunan semakin berkurang, RBH membutuhkan upaya untukmenyampaikan


pendapatan kotor dan bersih mereka untuk masa depan yang semakindekat. Divisi RBH Southern
California (salah satu dari 15) dan Wakil Presiden MichaelBorland telah mengajukan untuk melakukan "

The Platinum Pointe Land Deal " yangmemiliki potensi untuk meningkatkan pendapatan dan bruto
bersih. Masalahnya adalahusaha tersebut memiliki IRR 21 dan untuk usaha ini Michael Borland dan
divisinya telahmenghitung IRR yang diperlukan adalah 24. 5.Cara yang mungkin untuk memperbaiki
masalah ini adalah tingkatkan IRR "The PlatinumPointe Land Deal":

Karena faktor lingkungan yang memburuk, RBH perlu mengakomodasi keadaan iniuntuk menyetujui "
The Platinum Pointe Land Deal ". Salah satu faktor yangdiidentifikasi : pada bagian Pembelian
membiarkan laba bersih lebih banyak untukJackson Development Company. Dengan porsi 50% di atas
laba bersih 9% bersih untukusaha tersebut. Memberi Jackson Development Company bagian dari 52-
54% di atas 9%laba bersih akan meningkatkan "The Platinum Pointe Land Deal" keseluruhan IRR dari21%
menjadi lebih dekat dengan yang dibutuhkan 24, 5%Cara meningkatkan IRR:1) VP harus memahami
pekerjaan dan fakta bahwa usaha ini sangat penting untukkelangsungan divisi.2) Mereka harus
memunculkan pemikiran dan menetapkan tujuan khusus untukmeningkatkan IRR atau menghilangkan
bahaya dari usaha di negara fungsional mereka. Nilaiyang ditetapkan untuk VP harus disamakan dengan
bidang / tanggung jawab fungsionalmereka sebanyak mungkin. Jika beberapa tanda melibatkan lebih
dari satu negara, merekaharus memahami secara khusus dengan siapa mereka harus berkolaborasi
untuk mencapaikeberhasilan pada tujuan bersama itu.

Anda mungkin juga menyukai