Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEORI-TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4
RIDA SARTIKA (01031481922035)
MUHAMMAD HAFIZHON (01031481922064)
DIMAS AYU PRATIWI (01031481922066)
MIRANDA GEMPITA LERAN PUTRI (01031481922069)

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2019
TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI

Teori pembangunan merupakan salah satu teori besar yang juga dikenal dengan
istilah ideologi developmentalisme. Sesuai namanya, teori ini berporos pada aspek
pembangunan, lebih khususnya pembangunan ekonomi atau pertumbuhan ekonomi.
Gagasan inti teori pembangunan adalah asumsi bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan
motor penggerak terciptanya kesejahteraan sosial dan progres politik.

Teori Karl Marx

Dalam teorinya beliau membagi 5 tahap perkembangan masyarakat:

 Masyarakat primitive communal

Tahap ini masyarakat masih menggunakan alat yang sifatnya masih sederhana dan
bukan milik perorangan tapi milik bersama (communal). Dalam masyarkat ini tidak ada
surplus produksi karena orang-orang membuat sendiri barang kebutuhannya. tetapi semakin
lama, orang sedikit demi sedikit mengetahui alat-alat produksi yang lebih baik. Perbaikan
dalam alat-alat produksi menyebabkan adanya perubahan-perubahan sosial dan kemudian
terjadi pembagian kerja dalam produksi.

 Masyarakat Perbudakan (slavery)

Hubungan produksi antara orang-orang yang memiliki alat produksi dengan orang-
orang yang hanya bekerja merupakan dasar terbentuknya masyarakat perbudakan. Dengan
cara kerja seperti ini keuntungan pemilik alat produksi akan semakin besar karena budak
hanya diberi upah yang sangat rendah namun lama-kelamaan para budak semakin sadar
sehingga terjadi perselisihan antar kedua kelompok masyarakat.

 Masyarakat feudal

Karena adanya pertentangan tersebut terbentuklah masyarakat feudal dimana kaum


bangsawan memiliki alat produksi yang paling utama yaitu tanah. Hubungan produksi dan
system feudal ini akan mengubah cara kehidupan social, sehingga ada dua golongan kelas
yaitu kelas feudal yang terdiri dari tuan tanah yang lebih berkuasa dalam hubungan social
dan kelas buruh.
Kepentingan kedua kelas ini berbeda-beda. Kelas feodal lebih memikirkan keuntungan saja
dan kemudian mendirikan pabrik-pabrik. Kelas buruh yang memiliki alat-alat produksi
menghendaki pasaran buruh yang bebas dan hapusnya tarif dan rintangan lainnya dalam
perdagangan yang diciptakan kaum feodal.

 Masyarakat capital

Hubungan produksi dalam system kapitalis didasarkan pada pemilikan individu,


masing-masing kapitalis terhadap alat-alat produksi. Hubungan produksi ini memungkinkan
perkembangan yang sangat pesat akan alat produksi karena adanya keuntungan yang besar.

Kelas kapitalis dan buruh memiliki kepentingan yang saling bertentangan sehingga
perbedaan kepentingan ini makin lama makin menjadi yang akhirnya timbul perjuangan
kelas sehingga terbentuk masyarakat baru yang mana terdapat pemilikan yang bersifat social
terhadap alat produksi. Hal ini merupakan unsur penting dalam masyarakat kapitalis.

 Masyarakat sosialis

Dalam masyarakat ini kepemilikan alat produksi didasarkan atas hak milik
social(social ownership). Hubungan produksi merupakan kerjasama dan saling membantu
diantara buruh bebas dari unsure eksploitasi sehingga dalam masyarakat sosialis ini tidak
ada lagi kelas-kelas masyarakat.

Marx menyumbang kepada teori pembangunan ekonomi dalam tiga hal yaitu :
1. Dalam arti luas memberikan penafsiran sejarah dari sudut ekonomi
2. Dalam arti lebih sempit merinci kekuatan yang mendorong perkembangan kapitalis
3. Menawarkan jalan artenatif tentang pembangunan ekonomi terencana

Penafsiran sejarah secara materialistik terhadap sejarah yang mencoba untuk


memperlihatkan bahwa semua peristiwa sejarah adalah hasil perjuangan ekonomi yang terus
menerus diantara berbagai kelas dan kelompok dalam masyarakat. Sebab utama perjuangan
adalah pertentangan antara cara produksi dengan hubungan produksi. Hubungan produksi
berhubungan dengan struktur kelas masyarakat yang ditandai secara khas oleh komponen
berikut
1. Organisasi buruh dalam bentuk pembagian kerja dan kerja sama,keterampilan kerja
dan status buruh dalam konteks sosial yang berhubungan dengan tingkat kebebasan
atau perbudakan.
2. Lingkungan geografis dan pengetahuan tentang pemanfaatan sumber dan bahan
3. Proses dan saran tekhnik dan keadaan ilmu pengetahuan pada umumnya

Menurut Marx, setiap sturktur kelas masyarakat terdiri dari kelas pemilik tanah dan
bukan pemilik tanah. Hubungan kepemilikan yang ada berubah menjadi belenggu.
Kemudian datang periode revolusi sosial yang menuju kearah perjuangan kelas antara orang
kaya dan orang miskin,yang akhirnya meruntuhkan sistem sosial tersebut.

Marx menggunakan teori nilai lebih sebagai basis ekonomi bagi perjuangan kelas
didalam kapitalisme,dan atas dasar teori nilai lebih inilah ia mebanguna suprastruktur
analisa pembangunan ekonominya. Kapitalisme menurut marx terbagi menjadi 2 kelompok
yaitu :

1. Para pekerja yang menjual tenaga buruh


2. Para kapitalis yang memiliki alat-alat produksi.
Menurut Marx,tenaga lebih inilah yang membawa kepada akumulasi modal. Tenaga
lebih semata-mata hanya memperbesar keuntungan kapitalis,ia mencoba memaksimalkan
keuntungan melalui 3 cara yaitu :
1. Dengan memperpanjang jam kerja agar meningkatkan jam kerja tenaga lebih.
2. Dengan mengurangi jam yang diperlukan untuk menghasilkan makanan buruh
3. Dengan meningkatkan tenaga yaitu meningkatkan produktifitas tenaga .

Menurut marx peningkatan produktifitas kerja adalah pilihan kapitalis yang paling
mungkin karena 2 cara lainnya yaitu memperpanjang juam kerja dan pengurangan upah,
yang memiliki berbagi keterbatasan. Keuntungan ditentukan oleh jumlah modal. Modal
adalah buruh mati yang bagaikan drakula hanya jaya dengan menghisap buruh yang hidup
dan semakin panjang hidupnya akan semakin banyak pula buruh yang dihisap. Modal yang
ditanamkan dalam persediaan atau bahan mentah atau peralatan secara langsung menunjang
produktifitas kerja, disebut marx modal konstan (C). Modal yang diperuntukan bagi
pembelian tenaga kerja dalam bentuk upah atau nafkah hidup langsung disebutnya modal
variabel (V). Nilai lebih ditandai dengan (S). Jadi nilai total produk yaitu
W=C+V+S

Keterangan : W= total nilai produk

C= modal konstan

V= modal variabel

S= nilai lebih

Marx membagi total ekonomi kedalam bagian 1 dan 2, tang pertama berhubungan
dengan produksi barang modal dan yang kedua berhubungan dengan produksi barang
konnsumsi. Output total masing-masing baguan dinyatakan sebagai:

W 1 = C1 + V 1 + S 1
W 2 = C2 + V 2 + S 2

W = C + V +S
Dalam skema reproduksi sederhana, ini semua yan diproduksi dikonsumsikan dan
tidak tersisa untuk akumulasi atau surplus. Maka dari itu terjadi kesamaan pada dua bagian
tersebut. karena itu nilai total modal konstan dalam kedua bagian (C 1+C2) harus sama
dengan output bagian 1 (C1 + V1 + S1 ) yaitu C1+C2 = C1 + V1 + S1 .
Dengan cara yang sama konsumsi total dalam 2 bagian ( V 1+S1+V2+S2) harus sama
dengan output total bagian 2 (C2 + V2 + S2 ) yaitu C2 + V2 + S2 = V1+S1+V2+S2 .
Untuk menganalisis sifat akumulasi kapitalis marx menjalin hubungan tertentu antara C,V,S.
Rasio antar modal konstan dengan modal variabel disebut komposisi organik dari modal.
Tingkat nilai lebih didefinisikan sebagai S/V yaitu rasio nilai lebih terhadap modal variabel
atau rasio keuntungan terhadap upah dengan ini marx menunjukan bahwa tingkat
keuntungan tidak tergantung semata pada tingkat nilai lebih. Tingkat keuntungan dapat
berubah walaupun timngkat nilai lebih tetap, jika komposisi organik modal tersebut berubah.
Dengan demikian kecendrungan kemajuan industri menurunkan tingkat keuntungan (R)
walaupun tidak terjadi penururnan pada tingkat nilai lebih.
PENILAIAN KRITIS

Teori marx tentang perkembangan kapitalis telah diterima oleh para pengikutnya
sebagai kebenaran mutlak. Disamping itu teori tersebut juga dikritik secara pedas oleh para
penentang karena alasan berikut :

1. Nilai lebih tidak realistis.


Keseluruhan analisa marxis dibentuk berdasarkan teori nilai lebih. Tetapi dalam
kenyataan kita berhubungan dengan nilai tetapi dengan harga yang berwujud dan
nyata. Jadi Marx telah menciptakan dunia nilai yang abstrak dan tidak nyata yang
membuat teorinya sukar dan kaku untuk memahami bekerjanya kapitalisme.
2. Marx nabi palsu
Marx ternyata seorang peramal palsu. Masyarakat sosialis memang telah lahir, tetapi
evolusinya tidak sesuai dengan digarskan marx. Negara yang menganut pemikiran
Marx anehnya merupakan negara yang di dalam perkembangan kapitalis tertinggal di
belakang. Semua negara komunis, sampai sekarang pun miskin-miskin, kalau
dibandingkan dengan negara kapitalis. Kaum buruh di dalam masyarakat kapitalis
yang sudah maju tidak semakin miskin sebagaimana diramalkan Marx.
3. Kemajuan teknologi bermanfaan didalam meningkatan pekerjaan. Marx
menerangkan bahwa dengan meningkatnya , kemajuan teknologi maka barisan
tenaga cadangan industri akan berkembang. Tetapi pandangan ini berlebihan, sebab
kemajuan teknologi dalam jangka panjang justru menciptakan lebih banyak
kesempatan kerja, meningkatkan permintaan, dan memperbesar pendapatan.
4. Kecendrungan jatuhnya keuntungan tidak benar. Menurut joan robison penjelasan
marxs mengenai kecendrungan jatuhnya keuntungan tidak berarti sedikitpun. Marx
berpendapat, pada saat pembangunan berjalan ada peningkatan komposisi organis
modal yang mengakibatkan penurunan tingkat keuntungan. Ia tidak melihat bahwa
penemuan teknologi merupakan juga tabungan modal, dan bahwa dengan
menurunnya rasio modal output, meningkatnya produktivitas dan total output,
keuntungan dapat naik bersama-sama dengan upah buruh.
5. Marxs tidak memahami fleksibilitas kapitalisme marx. juga tidak menyangka
munculnya demokrasi politik sebagai pelindung dan pelestari kapitalisme.
Demokrasi sebagai suatu sistem politik telah membuktikan kekenyalan dan
kemampuan diri kapitalisme dalam mengadaptasi perubahan waktu. Pengadaan
jaminan sosial, undang-undang anti trust dan perekonomian campuran telah
membuktikan kebohongan ramalan marx bahwa dalam diri kapitalisme terkandung
benih-benih bagi keruntuhannya sendiri.
6. Teori siklus marx adalah salah marx adalah yang pertama tama diantara para ahli
ekonomi terdahulu yang menganggap siklus sebagai bagian integral kerangka kerja
analitik. Ia menekankan, akumulasi modal mengakibatakan penurunan permintaan
akan barang konsumsi dan penurunan keuntungan. Tetapi ia tidak menyadari, dengan
pembangunan ekonomi bagian dari pupah dalam pendapatan agregat tidak harus
menurun, juga permintaan akan barang konsumsi.

Dengan meminjam kata-kata mejer dan baldwin dapat disimpulkan bahwa sebagai
model formal ilmu ekonomi marx lemah. Kontradiksi intern lebih merupakan kontradiksi
sistem marxian itu sendiri dari pada kontradiksi kapitalisme.

TEORI SCHUMPETER

Makna pembangunan ekonomi : pertama-tama schumpeter mengasumsikan adanya


perekonomian persaiangan sempurna yang berada dalam keseimbangan mantap. Dalam
keseimabangan yang mantap seperti terkandung keseimbangan persaingan sempurna : tidak
ada laba, tidak ada suku bunga, tidak ada tabungan, tidak ada investasi dan tidak ada
pengangguran terpaksa.

Menurut schumpeter, pembangunan adalah perubahan yang spontan dan terputus-


putus pada saluran-saluran arus yang disebut sirkuler. Unsur-unsur pembangunan terletak
pada usaha melakukan kombinasi baru yang di dalamnya terlansung berbagai kemungkinan
yang ada dalam keadaan mantap. Kombinasi ini muncul dalam bentuk inovasi.

Inovasi terdiri dari :

1. Pengenalan barang baru


2. Mengeluarkan metode produksi baru
3. Pembukaan pasar baru
4. Penguasaan sumber penawaran baru bahan mentah atau barang semi manufaktur
Pembentukan organisasi baru pada setiap industris.
Peranan inovator, schumpeter memberikan peranan inovator tidak kepada kapitalis tetapi
kepada pengusaha, pengusaha didorong oleh :
a. Keinginan untuk mendirikan kerajaan bisnis swasta
b. Keinginan untk menguasai dan membuktikan superioritasnya
c. Kesenangan membuat dan mendapat sesuatu atau sekedar menyalurkan kepintaran dan
tenaga seseorang.
Pemutusan harus sirculer, model schumpeter berawal dengan pemutusan arus serkuler
melalui inovasi dalam produk baru oleh seorang pengusaha guna memperoleh laba.
Penyebaran inovasi tersebut ditunuukan pada gambar 11.1 pada gambar tersebut prosentase
perusahaan melakukan inovasi tertentu ditunjukan dengan sumbu vertikal,sedangkan unsur
waktu digambarkan dengan sumbu horizontal. Kurva OI menggambarkan bahwa pada
awalnya perusahaan melakukan inovasi secara pelan-pelan kemudian segera setelah itu
pelaksanaan inovasi mencapai momentumnya

Gambar 11.1

Proses siklis karena investasi diasumsikan dibiayai dengan penggadaan kredit bank,maka
investasi menaikan pendapatan uang dan harga serta membantu menciptakan expansi
kumulatif diseluruh perekonomian. Dengan meningkatnya daya beli konsumen,permintaan
atas produk industri tua meningkat dibanding penawarannya. Harga naik,laba meningkat,
dan industri tua berkemnbang dengan pinjaman dari bank.

Proses berakhirnya kapitalisme. Menurut scumpeter,kapitalisme hanya dapat


mempertahankan diri sejauh para pengusaha bertindak sebagai kesatria dan vioner tetapi
inovator yang berani dirusak oleh sistem kapitalime sendiri yang melandas dirinya pada
sikap rasional. Sikap rasional, skeptis dan ingin tahu itu meresap keseluruh masyarakat
kapitalisme. Akibatnya muncul 3 tekanan yang merupakan awal dari kematian kapitalisme
secara perlahan yaitu :

1. Kemerosotan fungsi kewirawastaan


2. Kehancuran keluarga borjuis
3. Kerusakan kerangka kelembagaan masyarakat kapitalis

Kritik terhadap teori scumpeter

1. Keseluruhan teori schumpeter didasarkan pada inovator yang dianggapnya sebagai


pribadi yang ideal, inovasi diangap sebagai kebiasaan sehari-hari perusahaan industri
dan tidak memerluikan inovator semata-mata.

2. Menurut schumpeter, pembangunan ekonomi adalah akibat dari proses siklis. Pasang
naik dan pasang surut tidak penting dalam pembangunan ekonomi sebagaimana Nurkse
kemukakan, pembangunan ekonomi berkaitan dengan perubahan yang
berkesinambungan.

3. Pendapat schumpeter bahwa perubahan siklis merupakan akibat inovasi juga tidak
benar. Kenyataannya, fluktuasi siklis bisa karena sebab-sebab sikologis,natural,dan
finansial.

4. Schumpeter menganggap inovasi sebagai sebab utama pembangunan ekonomi. Tapi ini
jauh dari kenyataan, pembangunan ekonomi tidak hanya bergantung pada inovasi tetapi
juga ada banyak perubahan ekonomi dan sosial lain.

5. Terlalu banyak menekankan pentingnya kredit bank. Kredit bank barangkali memang
penting dalam jangka pendek ketika perusaahn industri mendapatkan fasilitas kredit dari
bank. Tetapi, dalam jangka panajang, ketika kebutuhan dana modal semakin besar,
kredit bank tidak memadai lagi. Karenanya, bagian-bagian bisnis harus menerbitkan
sahan dan surat utang baru di pasar modal.

6. Analisa mengenai proses peralihan dari kapitalisme ke sosialisme tidak benar. Dia tidak
menganalisa bagaimana suatu masyarakat kapitalis berubah menjadi sosialis. Dia
menyatakan secara naif bahwa kerangka kelembagaan masyarakat kepitalis berubah
dengan adanya perubahan pada fungsi-fungsi pengusaha. Analisisnya mengenai
berkhirnya kapitalisme agak emosional ketimbang riil.

ANALISA SCHUMPETER DAN NEGARA TERBELAKANG

1. Perbedaan tatanan sosio-ekonomi.

Dinegara terbelakang kondisi sosio ekonominya sama sekali berbeda dan tidak ada
prasyarat pembangunan dan bentuk overhead ekonomi dan sosial.

2. Kurangnya kewiraswastaan.

Analisa komputer bergantung pada adanya kaum pengusaha. Akan tetapi, negara
terbelakang kekurangan jiwa wiraswasta yang memadai. Pada perekonomian seperti
itu, rendahnya harapan laba dan keadaan teknologi tidak mendorong investasi yang
bersifat inovasi pada pabrik dan peralatan baru.

3. Tidak dapat diterapkan pada negara sosialis.

Analisis komputer tidak dapat diterapkan pada mayoritas negara terbelakang yang
mempunyai kecenderungan sosialis.

4. Tidak dapat diterapkan pada ekonomi campuran.

Inovator adalah pengusaha swasta yang tidak sesuai dengan ekonomi campuran masa
kini. Dinegara terbeakang, pemerintah adalah pengusaha yang paling besar.

5. Yang dibutuhkan adalah perubahan kelembagaan dan bukan inovasi.

Untuk memulai proses pembangunan dan membuatkan berdikari yang diperlukan


bukannya inovasi saja tetapi kombinasi dari beberapa faktor seperti struktur
organisasi,praktek bisnis,tenaga yang trampil dan nilai-nilai,sikap dan motifasi yang
tepat.

6. Asimilasi inovasi.

Menurut Hendry, proses pembangunan dinegara terbelakang didasarkkan tidak pada


inovasin tetapi asimilasi atas inovasi yang ada. Karena, pengusaha di negara
terbelakang tidak berada dalam posisi mengadakan inovasi. Malahan, mereka
mengambil inovasi yang terjadi di negara maju.

7. Mengabaikan konsumsi.

Proses Schumpeter “berorientasikan produksi” sementara proses pembangunan


“berorientasikan produksi.” Penilaian ini sekarang terlihat pada adanya
kecenderungan menuju negara kesejahteraan di mana permintaan dan konsumsi
memainkan peranan penting.

8. Mengabaikan tabungan.

Penekanan utama schumpeter pada arti kredit bank mengabaikan arti hubungan ini
dalam investasi. Hal itu juga mengurangi arti penting anggaran belanja defisit,
tabungan anggaran belanja, kredit umum dan langkah fiskal lainnya dalam
pembangunan ekonomi.

9. Mengabaikan pengaruh eksternal.

Menurut schumpeter pembangunan merupakan hasil dari perubahan yamng muncul


dari dalam perekonomian. Tetapi di negara terbelakang, perubahan tidak terjadi dari
dalam perekonomian, malahan perubahan tersebut adalah hasil gagasan, teknologi,
dan modal yang diimpor. Teknologi yang terbelakang, tabungan potensial yang
rendah dan lembaga sosial, ekonomi dan politik yang ketinggal zaman, tidak
mampun mendorong pembangunan dari “dalam”.

10. Mengabaikan pertumbuhan penduduk.

Schumpeter mempertimbangkan dampak pertumbuhan penduduk ekonomi suatu


negara. Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi cenderung menurunkan tingkat
pertumbuhan ekonomi yang sedang berkembang.

11. Penjelasan yang tak memuaskan mengenai tekanan inflasi.

Pada teori schumpeter gerakan inflasi merupakan gerakan integral dari proses
pembangunan tetapi gerakan tersebut tidak mencakup infalsi jangka panjang.
Tingkat harga jangka panjang tetapi stabil. Namun demikian, dalam ekonomi
terbelakang bebas inflasi sangat kuat.

TEORI KEYNES

Teori keynes tidak menganalisa masalah-masalah negara terbelakang. Sebaliknya,


teori ini berkaitan dengan negara kapitalis maju. Namun dalam rangka mengetahui seberapa
jauh teori keynes dapat ditapkan para perekonomian negara keterbelakan, ada baiknya kita
lihat teori ini secara ringkas

RINGKASAN TEORI KEYNES

Teori keynes ini lebih banyak ditujukan untuk negara kapitalis maju dari pada
negara berkembang. Adapun ringkasan teori dari Keynes ini dapat dijelaskan sebagai
berikut : Menurutnya pendapatan total merupakan fungsi dari pekerjaan total dalam suatu
negara. Semakin besar pendapatan nasional, semakin besar volume pekerjaan
yang dihasilkannya demikian pula sebaliknya. volume pekerjaan tergantung pada
permintaan efektif. Permintaan efektif tergantung pada pertemuan antara barang
permintaan dan penawaran yang terjadi. Permintaan efektif ini terdiri dari permintaan
untuk konsumsi dan investasi. Sedang permintaan konsumsi sangat tergantung pada
kecenderungan untuk berkonsumsi (MPC) yang kenaikannya tidak secepat
kenaikan pendapatan.Perbedaan antara besarnya pendapatan dan konsumsi dapat
diatasi dengan adanya investasi. Bila jumlah investasi tidak terpenuhi maka harga
akan turun. Akibatnya pendapatan dan pekerjaan akan turun sampai perbedaan tersebut
terpenuhi.Volume investasi ini tergantung pada efisiensi marginal dari modal dan suku
bunga. Hal ini merupakan tingkat hasil yang diharapkan dari aktiva modal baru.
Kenaikan dalam volume investasi akan mengakibatkan naiknya pendapatan dan
selanjutnya akan meningkat konsumsi masyarakat. Hubungan antara kenaikan investasi
dengan tingkat pendapatan riil dapat dijelaskan dalam proses bekerja multipler K.Bila
investasi agregat naik, pendapatan akan meningkat yang besarnya adalah K kali
kenaikan investasi tersebut. Atau dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Y =
K I dan 1-1/ k mewakili MPC berarti k = 1/1 -MPC.
PENERAPAN TEORI KEYNES PADA NEGARA TERBELAKANG

Ilmu ekonomi keynes didasaran pada asumsi nerikut, yang penerapannya pada
negara bersifat terbatas:

1. Pengangguran siklis teori keynes didasarkan pada adanya pengangguran siklis yang
terjadi selama depresi. Pengangguran ini disebabkan oleh menurunnya efektif.
Asumsi keynes yang berkenaan dengan pengangguran siklis dan ketidakmantapan
ekonomi hampir tidak dapat dipertahankan pada ekonomi sekarang

2. Analisa periode jangka pendek : analisis keynes merupakan analisa periode jangka
pendek, ia menganggap faktor berikut ini sebagai tetap (given): keterampilan dan
kuantitas tenaga kerja tersedia;kuantitas dan kualitas peralatan yang tersedia
teknologi yang ada;derajat persaingan;selera dan kebiasan konsumen tidak
termanfaatkan berbagai intensitas tenaga kerja,aktivitas pengawasan dan organisasi
srta struktur sosial; padahal pembangunan ekonomi merupakan analisa periode
jangka panjang, seluruh faktor dasar yang diasumsikan keynes sebagai tetap (given)
ini berubah setiap waktu.

3. Ekonomi tertutup : teori keynes di dasarkan pada asumsi ekonomi tertutup, tetapi
negara terbelakang bukanlah ekonomi tertutup. Mereka adalah ekonomi terbuka.
Dengan demikian teori keynes dalam hal ini tidak begitu relevan dengan negara
terbelakang.

4. Penawaran-lebih faktor komplementer dan faktor tenaga kerja : teori keynes


mengasumsikan adanya penawan-lebih faktor komplemen, faktor tenaga kerja dan
sumber pelengkap lainnya dalam perekonomian.

5. Tenaga kerja dan modal secara serempak menganggur : berdasarkan asumsi dan
analisa keynes tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja dan modal
secara serempak mengaggur. Tetapi tidak demikian halnya di negara terbelakang.
Bila tenaga kerja mengaggur maka tidak ada persoalan mengenai tidak
termanfaatkannya modal, karena peralatan dan modal itu sendiri dangat langka.
Peralatan Ekonomi Keynes dan Negara Terbelakang

1. Permintaan efektif.
Pengangguran merupakan akibat dari kurangnya permintaan efektif, dan untuk
mengatasinya keynes menyarankan agar memperbesar pengeluaran konsumsi dan
nonkonsumsi. Namundi negara terbelakang tidak terdapat pengangguran paksa tetapi
pengangguran tersembunyi.
2. Kecendrungan mengkonsumsi.
Salah satu peralatan penting dalam teori ekonomi keynes ialah kecendrungan
mengkonsumsi yang menyoroti hubungan antara konsumsi dan pendapatan.
3. Kecendeerungan menabung
Pada sisi tabungan ,keynes menganggap tabungan sebagai sifat sosial yang buruk
karena kelebihan tabungan menyebabkan kekurangan permintaan agregat.
4. Kecenderungan marginal modal
Menurut keynes, salah satu faktor penting penentu investasi adalah kecenderungan
marginal dari modal. Ada hubungan terbalik antara investasi dan kecenderungan
marginal ari modal. Bila investasi meningkat kecenderungan marginal modal turun
dan bila investasi berkurang, kecenderungan marginal modal naik.
5. Suku bunga
Di dalam sistem keynes suku bunga merupakan penetu kedua investasi. Sebaliknya,
ia ditentukan oleh preferensi likuiditas tersebut,motif transaksi dan motif jaga-jaga
menjadi bersifat elastis terhadap pendapatan dan motif motif tersebut tidak
mempengaruhi tingkat suku bunga.
6. Multiplier .DR.V.K.R.V
Rao mneganalisa kelayakan teori multiplier keynes dan penerapanyya di negara
terbelakang seperti india.konsep multiplier keynes di dasarkan pada empat asumsi
berikut:
a. Pengangguran terpaksa
Penganggguran terpaksa dalam analisa keynes berkaitan dengan ekonomi
kapitalis, tempat sebagian besar buruh bekerja demi upah dan tempat produksi
lebih banyak untuk di pertukarkan dari pada untuk konsumsi sendiri
b. Suatu ekonomi industri dengan kurva penawaran output miring ke kanan atas dan
baru menjadi vertikal setelah melewati interval yang panjang.
Kurva penawaran output yang tidak elastis lebih mempersulit lagi bekerjanya
multiplier di negara terbelakang.
c. Kapasitas lebih pada industri barang konsumsi
d. Penawaran modal kerja yang di perlukan bagi output bersifat elastis.

Jadi kesimpulamn yang jelas adalah, prinsip multiplier keynes tidak berlaku di
negara terbelakng seperti di negara india terutama karena dua alasan:

1. Pengangguran terpaksa tipe keynes tidak di dapati


2. Penawaran output pertanian dan non pertanian bersifat in elastis karena
adanya faktor tertentu yang khas pada perekonomian seperti itu
7. Langkah-langkah kebijaksanaan.
Resep kebijaksanaan keynes pun hampir tidak dapat di pertahankan berdasarkan
kondisi yang yang berlaku di negara terbelakang.

Anda mungkin juga menyukai