AKP 6A
DASAR HUKUM
Dasar pemungutan pajak PPJ pada suatu kabupaten/kota adalah sebagai berikut:
OBJEK PAJAK
objek pajak penerangan jalan adalah penggunaan tenaga listrik, baik yang
dihasilkan sendiri maupun yang diperoleh dari sumber lain.
Listrik yang dihasilkan sendiri sebagaimana pada angka (1), meliputi seluruh
pembangkit listrik
Dikecualikan dari objek pajak penerangan jalan sebagaimana dimaksud pada
angka (1), adalah :
1. Penggunanaan tenaga listrik oleh instansi pemerintah dan pemerintah daerah
2. Penggunanaan tenaga listrik pada tempat tempat yang digunakan kedutaan,
konsulat, dan perwakilan asing dengan azas timbal balik
3. Penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri dengan kapasitas dibawah
200 kva (dua ratus kilo volt amper) yang tidak memerlukan izin dari instansi
teknis terkait.
1. Pada PPJ, tidak semua penggunaan tenaga listrik dikenakan pajak. Ada
beberapa pengecualian yang tidak termasuk objek pajak, yaitu:
a. penggunaan tenaga listrik oleh instansi pemerintah pusat dan pemerintah
daerah.
b. Penggunaan tenaga listrik pada tempat-tempat yang digunakan oleh
kedutan, konsulat, dan perwakilan asing dengan asas timbal balik.
Ketentuan tentang pengecualian pengenaan PPJ bagi perwakilan lembaga-
lembaga internasional berpedoman kepada Keputusan Menteri Keuangan.
c. Penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri dengan kapasitas tertentu
yang tidak memerlukan izin dari instansi teknik terkait.
d. Penggunan tenaga listrik lainnya yang diatur dengan peraturan daerah.
Misalnya penggunaan tenaga listrik yang khusus digunakan untuk tempat
ibadah serta panti asuhan yatim piatu dan sejenisnya.
SUBJEK PAJAK
Pada PPJ yang menjadi subjek pajak adalah orang pribadi atau badan yang dapat
menggunakan tenaga listrik yaitu konsumen yang menikmati dan membayar
pelayanan yang diberikan oleh pengusaha penerangan jalan. Sedangkan yang menjadi
wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan tenaga listrik. Dalam
hal tenaga listrik disediakan oleh PLN, pemungutan Pajak Penerangan Jalan
dilakukan oleh PLN.
Wajib pajak
1. wajib pajak penerangan jalan adalah oran pribadi atau badan yang menggunakan
tenaga listrik
2. dalam hal tenaga listrik disediakan oleh sumber lain, wajib pajak penerangan
jalan adlah penyedia tenaga listrik tersebut
a. dasar pengenaan pajak penerangan jalan adalah nilai jual tenaga listrik
b. nilai jual tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada angka (1) ditetapkan :
1. dalam hal tenaga listrik berasal dari sumber lain dengan pembayaran, nilai jual
tenaga listrik adalah jumlah tagihan biaya beban/tetap ditambahkan dengan
biaya pemakaian kWh/variabel yang ditagihkan dalam rekening listrik
2. dalam hal tenaga listrik dihasilkan sendiri, nilai jual tenaga listrik dihitungkan
berdasarkan kapasitas tersedia, tingkat penggunaan listrik, jangka waktu
pemakaian listrik, dan harga satuan listrik yang berlaku diwilayah daerah
tersebut.
3. Nilai jual tenaga listrik sebagaimana dimaskud pada huruf b, ditetapkan sesuai
dengan ketetapan nilai jual pada PLN yang berlaku pada saat yang sama.
Tarif pajak
Tarif PPJ ditetapkan paling tinggi sebesar 10% dan ditetapkan dengan peraturan
daerah kabupaten/kota yang bersangkutan. Khusus penggunaan tenaga listrik dari
sumber lain oleh industri, pertambangan minyak bumi dan gas alam, tarif PPJ
ditetapkan paling tinggi sebesar 3%. Untuk penggunaan tenaga listrik yang
dihasilkan sendiri, tarif PPJ ditetapkan paling tinggi sebesar 1,5%. Pendapatan
tarif PPJ dengan kisaran tertinggi dimaksudkan untuk memberikan keleluasan
kepada pemerintah kabupaten/kota untuk menetapkan tarif pajak yang dipandang
sesuai dengan kondisi masing-masing daerah kabupaten/kota. Dengan demikian,
setaip daerah kota/kabupaten diberi kewenangan untuk menetapkan besarnya
tarif pajak yang mungkin berbeda dengan kota/kabupaten lainnya, asalkan tidak
lebih dari ketentuan tersebut. Tarif PPJ ditetapkan dengan peraturan daerah.
MASA PAJAK
Masa pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan 1 bulan takwim Bagian
dari bulan dihitung satu bulan penuh
Besaran pokok PPJ yang terutang dihitung dengan cara mengalihkan tarif
pajak dengan dasar pengenaan pajak. Secara umum perhitungan PPJ adalah sesuai
dengan rumus berikut:
Jika PPJ dipungut oleh PLN, besarnya pokok pajak terutang dihitung
berdasarkan jumlah rekening listrik yang dibayarkan oleh pelanggan PLN. Umumnya
dalam rekening listrik sudah tercantum perhitungan besarnya PPJ yang harus dibayar
berdasarkan jumlah pemakaian listrik dan biaya langganan yang digunakan oleh
pelanggan PLN (Jumlah yang tercantum dalam rekening listrik).