OLEH :
DOSEN PEMBIMBING :
MEDAN 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmatnyalah sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah
Manajemen dan Kepemimpinan dalam Keperawatan yang berjudul
“KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN”.
Penyusun
Pebriantris Sitorus
DAFTAR ISI
A. Pengertian Perencanaan.…………………………………………
B. Perencanaan manajemen..................................................................
C. Tipe-Tipe Perencanaan.................................................................
A. Kesimpulan ………………………………………………………….
B. Saran …………………………………………………………………
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian perencanaan
Perencanaan sangat penting dan perlu untuk setiap usaha mencapai tujuan.
Alasan ini didasarkan pada suatu pandangan bahwa kondisi masa depan tidaklah
pasti. Lingkungan yang berubah begitu cepat menuntut siapa pun baik
perseorangan maupun lembaga untuk selalu membuat rencana. Tanpa membuat
perencanaan, organisasi akan kehilangan arah dan sulit untuk mengantisipasi
ancaman perubahan lingkungan.
Manajer harus bertindak proaktif dan membuat hal-hal terjadi dan bukan
sebaliknya, bertindak rekatif dan membiarkan hal-hal terjadi. Tindakan
perencanaan akan mempertajam kemampuan manajer untuk berfikir ketika
mereka mempertimbangkan gagasan-gagasan abstrak dan kemungkinan-
kemungkinan yang akan terjadi.
Keberhasilan yang dicapai pada masa lalu akan menjadi standar kinerja
untuk masa yang akan datang. Tanpa perencanaan, standar performa mungkin
menjadi tidak rasional dan subjektif.
b. Pengarahan
c. Pengawasan
Perencanaan dan pengawasan saling berhubungan sangat erat, sehingga
sering d sebut sebagai “kembar siam” dalam manajemen. Pengawasan adalah
penting sebagai produk perencanaan efektif. Oleh karena itu, pengawasan
bertindak sebagai kriteria penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana. Tujuan
setiap rencana adalah untuk membantu sumber daya dalam kontribusinya secara
positif terhadap pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Planning (Perencanaan)
1) Tujuan Perencanaan
3) Jenis Perencanaan
a) Perencanaan Strategi
b) Perencanaan Operasional
4) Manfaat Perencanaan
c) Memudahkan kordinasi
d) Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasional
secara jelas
f) Membuat tujuan lebih khusus, lebih rinci dan lebih mudah dipahami
5) Keuntungan Perencanaan
6) Kelemahan Perencanaan
a. Perumusan Visi
Istilah lain dari visi adalah mimpi, cita-cita. Visi merupakan dasar untuk membuat
suatu perencanaan sehingga harus disusun secara singkat, jelas, dan mendasar,
serta harus ada batasan waktu pencapaiannya. Visi merupakan pernyataan yang
berisi tentang mengapa organisasi pelayanan keperawatan dibentuk. Contoh visi
ruang perawatan “Menjadi Ruang Anak yang Mampu Menyelenggarakan
Pelayanan Keperawatan Secara Profesional Tahun 2015”.
b. Perumusan Misi
c. Perumusan Filosofi
d. Perumusan Tujuan
Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai. Tujuan memberikan arah bagi
organisasi untuk menentukan apa yang harus dilakukan, bagaimana cara
mencapainya, dan bagaimana cara menilainya. Perumusan tujuan dalam
organisasi pelayanan keperawatan merupakan hal yang mutlak untuk dilakukan.
Untuk merumuskan suatu tujuan organisasi pelayanan keperawatan yang baik, ada
beberapa persyaratan yang harus diperhatikan.
a. Rencana Harian
Rencana harian adalah rencana yang berisi kegiatan masing-masing perawat yang
dibuat setiap hari sesuai perannya. Rencana harian ini dibuat oleh kepala ruang,
ketua tim/perawat primer, dan perawat pelaksana.
b. Rencana Bulanan
Rencana bulanan adalah rencana yang berisi kegiatan dalam satu bulan. Rencana
bulanan ini harus disinkronkan dengan rencana harian. Rencana bulanan dibuat
oleh kepala ruang dan ketua tim/perawat primer.
c. Rencana Tahunan
Rencana tahunan adalah rencana yang dibuat setiap tahun sekali. Rencana tahunan
disusun berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya. Rencana tahunan
dibuat oleh kepala ruang.
C. Tipe-Tipe Perencanaan
b. Rencana jangka pendek adalah rencana yang berjangka waktu kurang dari
1 tahun.
3. Perencanaan berdasarkan spesifisitas terdari dari dua yaitu
a. Rencana spesific adalah rencana yang didefinisikan secara jelas dan tidak
memberikan ruang bagi interpretasi.
a. Rencana sekali pakai adalah rencana satu kali yang secara spesific didisain
untuk memenuhi kebutuhan dalam situasi yang unik.
Lingkungan bisnis saat ini sering kali bersifat acak dan tidak dapat
diprediksi. Mengelola pada kondisi seperti ini akan membutuhkan fleksibiltas dan
hal itu dapat berarti tidak terikat pada rencana formal.
Salah satu cara terbaik untuk memperlancar penetapan tujuan dan proses
perencanaan adalah dengan maksud dasarnya. Manajer seharusnya juga
mengetahui bahwa terdapat keterbatasan pada efektivitas penetapan tujuan dan
pembuatan rencana Dan penetapan tujuan dan perencanaan yang efektif tidak
selalu memastikan keberhasilan, penyesuaian dan pengecualian diharapkan dari
waktu ke waktu.
Meskipun mungkin dibuat pada tingkat tinggi, tujuan dan rencana tersebut
harus dikomunikasikan kepada pihak yang lain dalam organisasi. Setiap orang
yang terlibat dalam proses perencanaan seharusnya tahu landasan apa yang
mendasari strategi fungsional, dan bagaimana strategi-strategi tersebut
diintegrasikan dan dikoordinasikan. Orang-orang yang bertanggung jawab untuk
mencapai tujuan dan mengimplementasikan rencana harus didengar pendapatnya
dalam mengembangkan strategi tersebut. Setiap orang hampir selalu memiliki
informasi yang berharga untuk disumbangkan / dan karena mereka yang akan
mengimplementasikan rencana / keterlibatan mereka sangat penting orang
biasanya lebih berkomitmen pada rencana yang pembentukannya mereka bantu
.bahkan ketika suatu organisasi agar bersifat sentralistis atau menggunakan staf
perencanaan, manajer dari berbagai tingkan dalam organisasi seharusnya
dilibatkan dalam proses perencanaan.
Pada tahap ini, seorang manajer dituntuk tidak hanya mengumpulkan informasi
tentang keadaan pasien, melainkan juga mengenai institusi (Rumah
sakit/Puskesmas); tenaga keperawatan, administrasin dan bagian keuangan yang
akan memengaruhi fungsi organisasi keperawatan secara keseluruhan.
2. Perencanaan
3. Pelaksanaan
Karena manajemen keperawatan itu memerlukan kerja melalui orang lain, maka
tahap implementasi dalam proses manajemen terdiri bagaimana manejer
memimpinorang lain untuk menjalankan tindakan yang telah direncanakan.
4. Evaluasi
Tahap akhir proses manajirial adalah mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah
dilaksanakan. Tujuan evaluasi untuk bagaimana menilai kinerja staf dalam
melaksanakan perannya sesuai dengan tujuan organisasi yang telah ditetapkan
serta mengidentifikasi factor-faktor yang menghambat dan mendukung dalam
pelaksanan .
PENUTUP
3.1 Kesimpulan