1. Mengapa anggaran sering dipandang sebagai penghalang birokratis untuk karir lebih lanjut ?
Anggaran memiliki dampak langsung terhadap perilaku manusia. Anggaran membatasi tindakan
manajemen. Anggaran merupakan alasan kinerja manajer dipantau secara kontinu dan standar terhadap
mana hasil kinerja dibandingkan. Orang-orang merasakan tekanan dari anggaran yang ketat,
kegelisahan dari laporan kinerja yang buruk, dan kegembiraan atau rasa lega karena memenuhi
anggaran. Manajer sering kali menghadapi masalah mengenai sesuatu yang “tidak ada dalam anggaran”
atau bahwa “anda sudah melebihi anggran anda”. Para manajer diperingatkan secara priodik.
Oleh karena itu adalah tidak mengherankan bahwa sentimen-sentimen seperti “anggaran melumpuhkan
gaya saya” sering kali disuarakan. Anggaran sering kali dipandang sebagai penghalang atau ancaman
birokratis terhadap kemajuan karier. Ketidaksukaan terhadap proses penyusunan anggaran secara
keseluruhan bahkan dapat mendorong orang untuk melakukan sabotase terhadap anggaran tersebut.
Menyusun anggaran sebuah proyek maupun program dalam suatu organisasi bisa menjadi tugas yang
sangat berat, namun hal itu sangat penting bagi suatu organisasi yang merupakan cara untuk
merencanakan dan memastikan bahwa sebuah organisasi tersebut telah mengalokasikan sumber
dayanya dengan baik. Penganggaran tidak hanya sekedar mengisi lembaran dengan jumlah pengeluaran
dan pendapatan, tetapi melibatkan langkah-langkah penting lainnya seperti perencanaan, pengawasan,
dan penerapan terus menerus.
Selain itu, anggaran bagi suatu perusahaan merupakan suatu rencana keuangan yang digunakan
perusahaan sebagi pedoman menilai kinerja (Schiff dan Lewin,1970), alat untuk memotivasi kinerja para
anggota organisasi (Chow dkk,1988), alat koordinasi dan komunikasi antara pimpinan dengan bawahan
dalam organisasi (Kenis, 1979) dan alat untuk mendelegasikan wewenang pimpinan kepada bawahan
(Hofstede, 1968). Anggaran secara konsep yang luas merupakan alat pengendalian suatu perusahaan
atau organisasi. Pengendalian mencakup pengarahan atau pengaturan orang-orang atau bagian-bagian
dalam suatu organisasi (Hanson,1966). Sehingga anggaran mempunyai makna yang penting dan
komplek, karena anggaran mempunyai dampak fungsional maupun disfungsional terhadap sikap dan
perilaku anggota suatu organisasi (Milani,1975).
3. Apa saja tiga langkah utama dalam proses penyusunan anggaran dan mengapa manusia
memainkan peranan ?
Penetapan Tujuan
Implementasi
4. Apakah konsep utama keperilakuan yang memengaruhi berbagai bagian dari proses
perencanaan anggaran ?
Ukuran dan strutur pada organisasi mempengaruhi prilaku manusia dan pola interaksi
dalam tahap penetapan tujuan, implementasi, dann pengendalian serta evaluasi
terhadap proses perencanaan.
Gaya kepemimpinan
5. Apakah konsekuensi disfungsional dari proses perencanaan anggaran ? Mengapa hal itu
terjadi dan dapatkah dihindari ?
Resistensi
Pada proses anggaran memerlukan waktu dan perhatian yang besar. Manajer atau
penyelia mungkin merasa terlalu terbebani dengan permintaan yang ekstensif atas waktu
dan tanggung jawab rutin mereka. Oleh karena itu, mereka tidak ingin terlibat dalam
proses penyusunan anggaran.
Konflik Internal
Konflik internal dapat berkembang sebagai akibat dari interaksi ini, atau sebagai akibat
dari laporan kinerja yang membandingkan satu departemen dengan departemen lain.
Gejala-gejala umum dari konflik adalah ketidakmampuan mencapai kerja sama antar-
pribadi dan antar-kelompok selama prosesn penyusunan anggaran. Konflik internal
menciptakan suatu lingkungan kerja yang kompetitif dan bermusuhan. Situasi ini
menyebabkan keselarasan tujuan menjadi lebih sulit. Hal tersebut menimbulkan
kebencian terhadap manajemen dan anggaran.
Anggaran akan menghasilkan pengaruh lain yang tidak diinginkan. Salah satu pengaruh lainnya adalah
terbentuknya kelompok-kelompok informal kecil yang menentang tujuan anggaran. Kelompok-kelompok
ini biasanya dibentuk untuk melawan konflik internal dan tekanan yang diciptakan oleh anggaran
tersebut.
Anggaran juga dapat menghambat inisiatif individu dan inovasi yang efektif biaya karena metode bisnis
yang telah ada dengan probabilitas keberhasilan yang diketahui lebih dipilih dibandingkan dengan
metode baru dengan peluang keberhasilan yang belum terbukti.
Manajemen dan tenaga kerja yang berpendidikan kemungkinan besar akan bekerja sama dalam
menyusun anggaran dan rencana laba.
6. Bagaimana struktur organisasi dan ukuran organisasi memengaruhi tahap penetapan tujuan,
implementasi, pengendalian dan evaluasi dari proses penyusunan anggaran ?
Ukuran dan struktur organisasi mempengaruhi perilaku manusia dan pola-pola interaksi dalam tahap
penyusunan sasaran, implementasi, serta pengendalian dan evaluasi dari proses perencanaan. Ukuran
organisasi dapat digambarkan sebagai jumlah tenaga kerja, nilai bangunan fisik dalam unit moneter,
volume penjualan, jumlah cabang perusahaan, atau ukuran-ukuran kuantitatif lainnya yang membedakan
organisasi.
Ukuran organisasi mempengaruhi struktur organisasi. Dalam perusahaan kecil, struktur perencanaan dan
pengendalian relatif sederhana karena kegiatan organisasi dilakukan hanya oleh beberapa orang.
Perusahaan besar harus mengembangkan struktur birokrasi yang kompleks untuk mengatasi administrasi
berbagai fungsi oganisasi yang ada. Otoritas didelegasi dan disebarluaskan dari tingkat yang lebih tinggi.
Lingkungan perencanaan juga dipengaruhi oleh tingkat otonomi, atau prerogatif pembuatan keputusan.
Aspek dari struktur organisasi ini biasanya ditekankan pada kondisi sentralisasi vs desentralisasi.
Karakteristik organisasi yang tersentralisasi adalah pada konsentrasi pengambilan keputusan oleh tingkat
manajer yang lebih tinggi. Sedangkan karakteristik organisasi yang desentralisasi prerogatif memberikan
hak pembuatan keputusan lebih besar pada tingkat manajerial yang lebih rendah Perusahaan yang
desentralisasi akan membutuhkan suatu system yang mempengaruhi partisipasi, kerjasama dan
koordinasi perusahaan secara luas. Sementara sentralisasi perusahaan membutuhkan suatu system
yang menghasilkan pengawasan yang sangat ketat terhadap seluruh kegiatan organisasi.
Pengolahan data dan informasi yang telah dikumpulkan untuk melakukan penaksiran-penaksiran
Pengumpulan data dan informasi untuk keperluan pengawasan kerja dengan melakukan penilaian.
Pengolahan dan penganalisaan data untuk menghasilkan kesimpulan terhadap kegiatan kerja yang telah
dilaksanakan serta menyusun kebijakan-kebijakan sebagai tindak lanjut dari kesimpulan yang telah di
ambil.