Tugas 1 Resume
Tugas 1 Resume
Dosen Pengampu :
Ani Auli Ilmi, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.Kom
Eny Sutria, S.Kep., Ns., M.Kes
A.Tenri Ola Rivai, M.Kes
Hasnah, S.Kep., Ns., M. Kes
OLEH:
KEPERAWATAN A
JURUSAN KEPERAWATAN
2020
A. Pengertian Keluarga Secara Umum Dan Teoritis (Keluarga Dan
Keluarga Sejahtera)
Dalam buku H. Zaidin Ali yang berjudul Pengantar Keperawatan
Keluarga (2010, hlm. 4-5), terdapat beberapa pendapat tentang keluarga:
1. Duval (1972). Duval menyatakan bahwa keluarga adalah sekumpulan
orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adaptasi, dan
kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya
yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, dan
emosional serta sosial individu yang ada di dalamnya, dilihat dari
interaksi yang reguler dan ditandai dengan adanya ketergantungan
dan hubungan untuk mencapai tujuan umum.
2. Departemen Kesehatan RI (1988). Menurut Departemen Kesehatan
RI Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di
suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling bergantung.
3. Bailon dan Maglaya (1989). Bailon dan Maglaya mengatakan
keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena
hubungan darah, perkawinan, dan adopsi dalam satu rumah tangga,
yang berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan menciptakan
serta mempertahankan suatu budaya.
4. Burgess dan kawan-kawan (1963). Burgess dkk menyebutkan
bahwa (a) keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan
perkawinan, darah, dan ikatan adopsi, (b) para anggota sebuah
keluarga biasanya hidup bersama dalam satu rumah tangga atau jika
hidup secara terpisah, mereka tetap menganggap numah tangga
tersebut sebagai rumah mereka, (c) anggota keluarga berinteraksi
dan berkomunikasi satu dengan lainnya dalam peran sosial. Keluarga
seperti suami dan istri, ayah dan ibu, anak laki-laki dan anak
perempuan, saudara dan saudari, (d) keluarga sama-sama
menggunakan kultur yang sama, yaitu kultur yang diambil dari
masyarakat dengan beberapa ciri unik tersendiri.
5. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 tahun
2009, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari
suami isteri atau suami isteri dan anaknya atau ayah dan anaknya
atau ibu dan anaknya. Secara implisit dalam batasan ini yang
dimaksud dengan anak adalah anak yang belum menikah. Apabila
ada anak yang sudah menikah dan tinggal bersama suami/isteri atau
anak anaknya, maka yang bersangkutan menjadi keluarga tersendiri.
Dalam buku Kholifah dan Widagdo (2016, hlm. 34-35) yang berjudul
Keperawatan Keluarga dan Komunitas, ada beberapai tipe keluarga yang
perlu diketahui antara lain:
1. Tipe keluarga tradisional, terdiri atas beberapa tipe di bawah ini.
a. The nuclear family (keluarga inti), yaitu keluarga yang terdiri
atas suami, istri, dan anak, baik anak kandung maupun anak
angkat.
b. The dyad family (keluarga dyad), suatu rumah tangga yang
terdiri atas suami dan istri tanpa anak. Keluarga ini mungkin belum
mempunyai anak atau tidak mempunyai anak, jadi ketika nanti
melakukan pengkajian data dan ditemukan tipe keluarga ini perlu
diklarifikasi lagi datanya.
c. Single parent, yaitu keluarga yang terdiri atas satu orang tua
dengan anak (kandung atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan
oleh perceraian atau kematian.
d. Single adult, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri atas satu
orang dewasa. Tipe ini dapat terjadi pada seorang dewasa yang
tidak menikah atau tidak mempunyai suami.
e. Extended family, keluarga yang terdiri atas keluarga inti ditambah
keluarga lain, seperti paman, bibi, kakek, nenek, dan sebagainya.
Tipe keluarga ini banyak dianut oleh keluarga Indonesia terutama
di daerah pedesaan.
f. Middle-aged or elderly couple, orang tua yang tinggal sendiri di
rumah (baik suami/istri atau keduanya), karena anak-anaknya
sudah membangun karir sendiri atau sudah menikah.
g. Kin-network family, beberapa keluarga yang tinggal bersama
atau saling berdekatan dan menggunakan barang-barang
pelayanan, seperti dapur dan kamar mandi yang sama.
2. Tipe keluarga nontradisional, tipe keluarga ini tidak lazim ada di
Indonesia, terdiri atas beberapa tipe sebagai berikut.
a. Unmarried parent and child family, yaitu keluarga yang terdiri
atas orang tua dan anak dari hubungan tanpa nikah.
b. Cohabitating couple, orang dewasa yang hidup bersama di luar
ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertentu.
c. Gay and lesbian family, seorang yang mempunyai persamaan
jenis kelamin tinggal dalam satu rumah sebagaimana pasangan
suami istri.
d. The nonmarital heterosexual cohabiting family, keluarga yang
hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
e. Foster family, keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orang tua
anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan
kembali keluarga yang aslinya.
C. Pendekatan Keperawatan Keluarga
Dalam buku H. Zaidin Ali yang berjudul Pengantar Keperawatan
Keluarga (2010), terdapat beberapa strategi yang digunakan dalam
pendekatan keperawatan keluarga
1. Strategi Pendekatan Kesehatan Keluarga Sebagai Kontek (Family as
Contex). Berikut ini merupakan relasional yang menunjang terhadap
kesinambungan pelayanan kesehatan dengan keluarga sebagai
kontek, yakni:
a. Individu ditempatkan pada fokus pertama sedangkan keluarga
yang kedua
b. Fokus pelayanan keperawatan: individu
c. Individu atau anggota keluarga akan dikaji dan diintervensi
d. Keluarga akan dilibatkan dalam berbagai kesempatan
2. Strategi Pendekatan Kesehatan Keluarga Sebagai Klien (Family as
Client). Berikut ini merupakan relasional yang menunjang terhadap
kesinambungan pelayanan kesehatan dengan keluarga sebagai klien,
yakni:
a. Perhatian utama pada keluarga sedangkan individu kedua
b. Keluarga dilihat sebagai penjumlahan dari individu-individu
anggota keluarga
c. Perhatian dikonsentrasikan bagaimana kesehatan individu
berdampak pada keluarga secara keseluruhan
3. Strategi Pendekatan Kesehatan Keluarga Sebagai Sistem (Family as
System). Berikut ini merupakan relasional yang menunjang terhadap
kesinambungan pelayanan kesehatan dengan keluarga sebagai
sistem, yakni:
a. Fokus pada keluarga sebagai klien dan keluarga adalah sistem
yang berinteraksi
b. Pendekatan pada individu sebagai anggota keluarga dan keluarga
secara bersamaan
c. Interaksi antara anggota keluarga menjadi target intervensi
keperawatan (seperti: hubungan orang tua dan anak, antara
hirarki orang tua)
4. Strategi Pendekatan Kesehatan Keluarga Sebagai Komponen Sosial
(Family as Component of Society). Berikut ini merupakan relasional
yang menunjang terhadap kesinambungan pelayanan kesehatan
dengan keluarga sebagai komponen sosial, yakni:
a. Keluarga dilihat sebagai sebuah institusi sosial, pendidikan,
spiritual, ekonomi, dan kesehatan
b. Kelurga adalah unit utama dan kumpulan keluarga akan
membentuk sistem yang lebih besar yaitu masyarakat
c. Keluarga berinteraksi dengan institusi lain untuk menerima,
bertukar dan saling memberi layanan
Amri, M. Saeful & Tali Tulab. (2018). Tauhid: Prinsip Keluarga dalam Islam
(Problem Keluarga di Barat). Jurnal Studi dan Penelitian Hukum Islam Vol. 1,
No. 2, April 2018, 95-134. Diakses pada tanggal 19 Maret 2020 dari
http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/ua
Kholifah, Siti Nur & Wahyu Widagdo. (2016). Keperawatan Keluarga dan
Komunitas. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.