Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

INFEKSI VIRUS CORONA ( COVID – 19 )


Di susun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah : Patofisiologi

Dosen Pembimbing : Fajar Purwanto,S.Ked.,M.M

Oleh :

Melinda Aprilia Eka Maviroh (19.014)

PROGRAM STUDI AKADEMI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA
2020

1
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………………………1

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………2

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………..3
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………..3
C. TUJUAN PENULISAN………………………………………………………..3-4
D. MANFAAT PENULISAN……………………………………………………..4

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN…………………………………………………………...........5-6
B. MASA INKUBASI………………………………………………………………6
C. KELUHAN DAN GEJALA……………………………………………………..6
D. PATOFISIOLOGI INFEKSI VIRUS CORONA………………………………6-7
E. KOMPLIKASI…………………………………………………………………..8
F. PENCEGAHAN…………………………………………………….................8-9

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN…………………………………………………………………10
B. SARAN…………………………………………………………………………10
C. DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….10

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus
2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena
infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan
pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian. Kata "Corona "
berasal dari bahasa Latin yang artinya crown atau mahkota. Ini sesuai dengan
bentuk Coronavirus itu sendiri yang kalau dilihat dengan mikroskop nampak
seperti mahkota. Bentuk mahkota ini ditandai oleh adanya "Protein S " yang
berupa sepatu, sehingga dinamakan spike protein, yang tersebar disekeliling
permukaan virus (tanda panah). "Protein S " inilah yang berperan penting dalam
proses infeksi virus terhadap manusia.
Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya
mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit
kepala; atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi,
batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.Menurut
penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah
terpapar virus Corona.
Adapun cara pencegahan virus ini seperti, hindari bepergian ke tempat-
tempat umum yang ramai pengunjung, gunakan masker saat beraktivitas di
tempat umum atau keramaian,rutin mencuci tangan dengan air dan sabun
atau hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60% setelah beraktivitas
di luar rumah atau di tempat umum,jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung
sebelum mencuci tangan.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu :
1. Apa pengertian dari virus corona ( Covid -19 ) ?
2. Berapa lama masa inkubasi dari virus corona ( Covid-19 ) ?
3. Apa saja gejala dan keluhan dari virus corona ( Covid-19 ) ?
4. Apa saja patofisiologi dari infeksi virus corona ( Covid-19 ) ?
5. Apa saja komplikasi dari virus corona ( Covid-19 ) ?
6. Bagaimana cara pencegahan dari virus corona ( Covid-19 ) ?

C. TUJUAN PENULISAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui apa arti dari virus corona ( Covid-19 ).
2. Mengetahui masa inkubasi dari virus corona ( Covid-19 ).

3
3. Mengetahui gejala dan keluhan dari virus corona ( Covid-19 ).
4. Mengetahui patofisiologi dari virus corona ( Covid-19 ).
5. Mengetahui komplikasi dari virus corona ( Covid-19 ).
6. Mengetahui pencegahan dari virus corona ( Covid-19 ).

D. MANFAAT PENULISAN
Kita sebagai seorang perawat mengetahui tentang pengertian, masa
inkubasi ,gejala, patofisiologi,komplikasi,dan cara pencegahan terhadap virus
corona ( Covid-19 ) .

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Kata "Corona " berasal dari bahasa Latin yang artinya crown atau
mahkota. Ini sesuai dengan bentuk Coronavirus itu sendiri yang kalau dilihat
dengan mikroskop nampak seperti mahkota. Bentuk mahkota ini ditandai oleh
adanya "Protein S " yang berupa sepatu, sehingga dinamakan spike protein,
yang tersebar disekeliling permukaan virus "Protein S " inilah yang berperan
penting dalam proses infeksi virus terhadap manusia.
Coronavirus adalah virus yang berbentuk bulat dan berdiameter sekitar
100-120 nm. Karena itu, pencegahan infeksi Coronavirus akan efektif bila
menggunakan masker yang berpori-pori lebih kecil dari 100 nm.
Virus ini pertama kali diisolasi pada tahun 1965, dari cairan hidung
seorang anak yang menampakan gejala pilek (common cold), yang biasanya
disebabkan oleh infeksi Rhinovirus atau virus Influenza. Dan, kenyataannya,
memang sulit sekali membedakan antara gejala infeksi Rhinovirus, virus
Influenza dan Coronavirus.
Ini juga merupakan kendala untuk menentukan virus penyebab SARS.
Karena bila sesuatu virus ditemukan dari pasien yang bukan pengidap SARS
dan itu dinyatakan sebagai penyebab SARS akan mengakibatkan kesalahan
yang fatal. Artinya, seleksi pasien merupakan hal yang sangat penting untuk
penentuan virus penyebab SARS.
Virus ini memiliki RNA positive sebagai genomnya, dan biasanya sering
disebut virus RNA. Mutasi virus terjadi pada saat replikasi dan virus RNA
bermutasi sekitar 1 juta kali lebih cepat dari pada virus DNA. Kalau virus DNA
mempunyai kecepatan mutasi 10-8 sampai 10-11 nukleotida setiap kali proses
replikasi, virus RNA berkecapatan 10-3 sampai 10-4. Karena itu, tidak bisa
dimungkiri bahwa virus penyebab SARS adalah Coronavirus yang sudah
bermutasi.
Panjang genom Coronavirus berkisar antara 27 sampai 32 kilobasa.
Genom ini membentuk protein-protein pembentuk tubuh virus seperti fosfoprotein
N, glikoprotein M, protein E, protein S, dan glikoprotein HE, dan prtotein-protein
atau enzim-enzim yang perlu untuk replikasi virus itu sendiri.
Selain menginfeksi manusia, Coronavirus juga menginfeksi binatang
seperti babi, anjing, kucing, tikus, kelinci, sapi, dan ayam. Pada binatang-
binatang ini, infeksi virus ini umumnya juga menyebabkan gejala gangguan
pernapasan (pneumonia) seperti halnya pada manusia.
Namun virus ini sangat host-specific, sehingga Coronavirus yang
menginfeksi salah satu binatang hanya menginfeksi binatang tersebut. Virus
tersebut tidak bisa menginfeksi binatang lain dan bahkan manusia. Virus ini tidak

5
stabil di udara, dan hanya mampu hidup selama 3 jam, sehingga kecil sekali
kemungkinan penularan lewat udara. Kemungkinan besar penularan virus ini
adalah lewat bersin atau batuk dari orang yang terinfeksi kepada orang yang
dekat dengannya.

B. MASA INKUBASI
Masa inkubasi virus corona selama ini dipercaya berlangsung sekitar 14
hari. Tetapi laporan terbaru kasus di Provinsi Henan, China, membuat panjang
waktu inkubasi selama 14 hari menjadi diragukan.Karena provinsi tersebut
melaporkan dua kasus positif virus corona dengan masa inkubasi yang jauh
agak lama melebihi waktu normal inkubasi 14 hari.
Inkubasi sendiri merupakan waktu bagi virus untuk menginfeksi sampai
dengan menimbulkan gejala.

C. KELUHAN DAN GEJALA


Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya.
Gejala yang muncul ini bergantung pada jenis virus corona yang menyerang, dan
seberapa serius infeksi yang terjadi. Berikut beberapa gejala virus corona yang
terbilang ringan:

• Hidung beringus.
• Sakit kepala.
• Batuk.
• Sakit tenggorokan.
• Demam.
• Merasa tidak enak badan.

Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat menyebabkan


gejala yang parah. Infeksinya dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia
(disebabkan oleh 2019-nCoV), yang mengakibatkan gejala seperti:

• Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia.


• Batuk dengan lendir.
• Sesak napas.
• Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.

Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu.


Contohnya, orang dengan penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan sistem
kekebalan yang lemah, bayi, dan lansia.

D. PATOFISIOLOGI

Berikut perubahan yang terjadi pada tubuh saat terinfeksi COVID-19 :


1.Paru-paru

6
Layaknya penyakit virus korona lain termasuk SARS dan MERS-CoV,
COVID-19 adalah penyakit yang menyerang sistem pernapasan sehingga paru-
paru merupakan organ yang lebih dulu terkena. Gejala awal muncul setelah 2
sampai 14 hari ketika terpapar virus.Tingkat keparahannya bervariasi, dari gejala
ringan atau tanpa gejala hingga fatal. Data pada lebih dari 17 ribu pasien di
Tiongkok menemukan hampir 81 persen kasusnya ringan. Sisanya parah atau
kritis. Saat terinfeksi, COVID-19 menyebabkan cairan bocor dari pembuluh darah
di paru-paru. Cairan itu terkumpul di kantong udara atau alveoli yang membuat
paru-paru sulit mengangkut oksigen ke dalam darah.

2.Perut dan usus

Beberapa orang dengan COVID-19 melaporkan gejala gastrointestinal


seperti mual atau diare meski jauh lebih jarang daripada masalah dengan paru-
paru. Hal ini diketahui setelah peneliti melaporkan adanya temuan virus COVID-
19 di sampel tinja.

3.Jantung dan pembuluh darah

COVID-19 juga dapat mempengaruhi jantung dan pembuluh darah. Tidak


cukupnya darah yang masuk ke jaringan tubuh karena kurangnya oksigen
membuat irama jantung menjadi tidak teratur atau tekanan darah menjadi rendah
sehingga membutuhkan obat. Namun sejauh ini tidak ada indikasi bahwa
COVID-19 bisa langsung merusak jantung.

4.Hati dan ginjal

Ketika sel hati meradang atau rusak, hal tersebut dapay memicu kebocoran
enzim ke dalam aliran darah. Satu laporan menemukan tanda-tanda kerusakan hati
pada pasien COVID-19. Meski masih tidak jelas apakah virus atau obat yang
menyebabkan pasien mengalami kerusakan di hati."Ketika mengalami pneumonia, lebih
sedikit oksigen yang bersirkulasi sehingga dapat merusak ginjal," sebut James Cherry,
seorang profesor riset pediatri di Fakultas Kedokteran David Geffen di UCLA.

5.Sistem imun

Saat mengalami infeksi apapun, sistem kekebalan tubuh akan merespon dengan
menyerang virus atau bakteri asing. Walaupun respon imun ini dapat membersihkan
tubuh dari infeksi, namun terkadang dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh.Kondisi
ini kerap disebut 'badai sitokin'. Sel-sel kekebalan memproduksi sitokin untuk melawan
infeksi, tetapi jika terlalu banyak dilepaskan dapat menyebabkan masalah. Banyak
kerusakan dalam tubuh selama COVID-19 disebut sindrom sepsis yang disebabkan
oleh reaksi imun kompleks.

7
E. KOMPLIKASI

Komplikasi yang dialami penderita yang terkena virus corona sebagai berikut :

• Pneumonia
• Infeksi sekunder pada organ lain
• Gagal ginjal
• Acute cardiac injury
• Acute respiratory distress syndrome
• Kematian

F. PENCEGAHAN

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau
COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan
menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:

• Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung.


• Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
• Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang
mengandung alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di
tempat umum.
• Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
• Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan
hewan, cuci tangan setelahnya.
• Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
• Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu
ke tempat sampah.
• Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
• Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.

Untuk orang yang diduga terkena COVID-19, ada beberapa langkah yang bisa
dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:

• Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.


• Periksakan diri ke dokter hanya bila Anda mengalami gejala atau keluhan.
• Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila
tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda
dengan yang digunakan orang lain.
• Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai
Anda benar-benar sembuh.
• Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang
sedang sakit.
• Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta
perlengkapan tidur dengan orang lain.

8
• Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau
sedang bersama orang lain.
• Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera
buang tisu ke tempat sampah.

9
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN

Coronavirus adalah virus yang berbentuk bulat dan berdiameter sekitar 100-120
nm. Karena itu, pencegahan infeksi Coronavirus akan efektif bila menggunakan masker
yang berpori-pori lebih kecil dari 100 nm. Masa inkubasi virus corona selama ini
dipercaya berlangsung sekitar 14 hari. Tetapi laporan terbaru kasus di Provinsi Henan,
China, membuat panjang waktu inkubasi selama 14 hari menjadi diragukan.Karena
provinsi tersebut melaporkan dua kasus positif virus corona dengan masa inkubasi
yang jauh agak lama melebihi waktu normal inkubasi 14 hari.Gejala yang dialami
seperti hidung beringus,sakit kepala,batuk,sakit tenggorokan,demam,merasa tidak enak
badan.Patofisiologi virus ini menyerang paru-paru,hati, usus, ginjal, system imun .
Komplikasi yang didapat dari virus ini seperti pheumonia, infeksi sekunder pada organ
lain, gagal ginjal, acute cardiac injury, kematian. Dan cara pencegahan nya dapat
menjaga kebersihan , menggunakan masker , hindari kontak langsung dengan orang
dan masih banyak lagi.

B. SARAN

Kita harus selalu menjaga diri dengan baik menjaga imunitas supaya terhindar
dari virus corona . Untuk pemerintahan perlu menyediakan berbagai keperluan untuk
pencegahan virus corona seperti penyediaan masker dan lain sebagainya.

C. DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/virus-corona

http://lipi.go.id/berita/virus-baru-:-coronavirus-dan-penyakit-sars/176

https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20200221134459-33-139574/catat-ini-5-gejala-
pada-tubuh-saat-terserang-virus-corona

10

Anda mungkin juga menyukai