Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Jenis sosial media

Tabel 4.1. Distribusi frekuensi jenis social media yang digunakan pada
remaja di desa Tegalharjo.
Persentase
Jenis media sosial Frekuensi
(%)
Facebook 26 32.1
Instagram 21 25.9
Twiter 10 12.3
Whatshap 24 29.6
Total 81 100.0

Berdasarkan tabel 4.1. di atas maka dapat diketahui bahwa jenis

social media yang digunakan pada remaja di desa Tegalharjo sebagian

besar mempunyai jenis media sosial facebook sebanyak 26 responden

(32,1%) dan sebagian kecil mempunyai jenis media sosial twiter sebanyak

10 responden (12,3%).

2. Frekuensi penggunaan gadget

Tabel 4.2. Distribusi frekuensi penggunaan gadget pada remaja di desa


Tegalharjo.

Frekuensi penggunaan Persentase


Frekuensi
Gadget (%)
1-3 jam 40 49.4
3-5 jam 41 50.6
Total 81 100.0

Berdasarkan tabel 4.2. di atas maka dapat diketahui bahwa jenis

social media yang digunakan pada remaja di desa Tegalharjo sebagian


besar mempunyai frekuensi penggunaan gadget 3-5 jam sebanyak 41

responden (50,6%) dan sebagian kecil mempunyai frekuensi penggunaan

gadget 1-3 jam sebanyak 40 responden (49,4%).

3. Tujuan penggunaan gadget

Tabel 4.3. Distribusi frekuensi tujuan penggunaan gadget pada remaja di


desa Tegalharjo.

Tujuan penggunaan Persentase


Frekuensi
Gadget (%)
Hiburan 45 55.6
Belajar 36 44.4
Total 81 100.0

Berdasarkan tabel 4.3. di atas maka dapat diketahui bahwa jenis

social media yang digunakan pada remaja di desa Tegalharjo sebagian

besar mempunyai tujuan penggunaan gadget sebgaai hiburan sebanyak 45

responden (55,6%) dan sebagian kecil mempunyai tujuan penggunaan

sebagai belajar sebanyak 36 responden (44,4%).

B. Pembahasan

1. Jenis social media

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diketahui bahwa jenis

social media yang digunakan pada remaja di desa Tegalharjo sebagian

besar mempunyai jenis media sosial facebook sebanyak 26 responden

(32,1%) dan sebagian kecil mempunyai jenis media sosial twiter sebanyak

10 responden (12,3%).
Sebagai salah satu sumber informasi, Facebook menjadi salah satu

alternatif yang digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan

informasi ter-update. Selain biaya yang dikeluarkan relatif sedikit, untuk

mengaksesnya pun sekarang sangat mudah sekali. Sehingga tak sedikit

yang memanfaatkan kekuatan Facebook sebagai sarana saling berbagi dan

membuka ruang informasi baru untuk masyarakat dan bermunculannya

cyber society.

Remaja dan jejaring sosial saat ini, sangatsulit dipisahkan karena

bagi para remaja dunia maya khususnya facebook mampu memenuhi

kebutuhan remaja untuk mulai mengenal atau memperluas pengenalannya

tentangdunia. Facebook dianggap sebagai hal yang menarik untuk

menunjukkan keeksistensiannya di duniamaya. Karena sangatlah mudah

dan sangat bebas untuk mendaftar menjadi anggota dan penggunaannya

yang lepas tidak terikat aturan secara khusus dari situs jejaring sosial

facebook,tidak heran jika banyak orang, baiksengaja ataupun hanya coba-

coba mendaftarkan dirinya menjadi pengguna situs jejaring sosial tersebut.

Dari hal diatas dapat disimpulkan bahwa situs jejaring sosial

facebookdapat mempengaruhi tingkat kenakalan remaja saat ini.

Media sosial paling sering digunakan dikalangan remaja

diantaranya youtube, path, line, facebook, twitter, instagram, whatsaap

(Oktavia, 2015). Fitur-fitur yang disajikan oleh media sosial berupa

kemampuan untuk chatting, upload foto dan video, bermain game yang

digemari oleh remaja (Kadir, 2014).


2. Frekuensi penggunaan gadget

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diketahui bahwa jenis

social media yang digunakan pada remaja di desa Tegalharjo sebagian

besar mempunyai frekuensi penggunaan gadget 3-5 jam sebanyak 41

responden (50,6%) dan sebagian kecil mempunyai frekuensi penggunaan

gadget 1-3 jam sebanyak 40 responden (49,4%).

Intensitas penggunaan gadget berpengaruh terhadap perilaku

komunikasi. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata dalam menggunakan

gadget dengan frekuensi dan durasi yang tinggi (Kurnia, 2015). Dalam

penelitian Syamsoedin (2015), durasi penggunaan gadget dikalangan

remaja 3-4 jam sehari. Hal ini dikarenakan remaja harus menyesuaikan

waktu mereka antara durasi penggunaan gadget dengan aktivitas belajar

di sekolah, keinginan untuk bersosialisasi dan mengenal sesama,

maupun mengerjakan tugas-tugas sekolah (Syamsoedin, 2015). Dalam

penelitian yang dilakukan oleh Manumpil, dkk (2015), remaja dalam

sehari menggunakan gadget lebih dari 3 jam. Penelitian yang dilakukan

oleh Darnoto (2015), rata-rata durasi penggunaan gadget sekitar 5-11 jam

perhari saat memiliki waktu luang.

Anak-anak yang frekuensi penggunaan gadgetnya terlalu sering

diklaim sering kehilangan kemampuan perubahan dasar dalam

berkomunikasi yaitu memhamai ekspresi atau gesture yang menandai

perubahan perasaan seseorang. Padahal kemampuan tersebut adalah


salah satu modal penting saat berinterkasi langsung (Pangastuti R,

2017).

Berdasarkan penelitian Hidayat (2014) yang menjelaskan bahwa

kecanduan smartphone mengakibatkan individu tidak mampu mengontrol

waktu penggunaan smartphone bahkan hingga larut malam sehingga

dapat mempengaruhi kualitas tidur. Penelitian di atas juga relevan

dengan penelitian Istiyanto (2016) hasil penelitian menunjukkan

bahwa terjadi perubahan sosial bagi anak-anak yang menggunakan

telepon genggam dalam hal cara berkomunikasi sosial, pola pikir dan

perubahan sikap atas informasi yang mereka akses. Kemudahan akses

informasi ini juga mempunyai akibat yang negatif dalam penggunaan

waktu bermain dengan teman seusianya yang menjadi lebih terbatas dan

pengaruh buruk isi media yang merusak seperti pornografi dan seksualitas.

3. Tujuan penggunaan gadget

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diketahui bahwa jenis

social media yang digunakan pada remaja di desa Tegalharjo sebagian

besar mempunyai tujuan penggunaan gadget sebgaai hiburan sebanyak 45

responden (55,6%) dan sebagian kecil mempunyai tujuan penggunaan

sebagai belajar sebanyak 36 responden (44,4%).

Gagdet merupakan alat elektronik yang digunakan sebagai media

informasi, media belajar dan sebagai hiburan. Manfaat gadget lainnya

yaitu dapat tersambung dengan internet. Siswa sekolah dasar sudah

mengenal fungsi internet. Sehingga banyak siswa sekolah dasar yang


menyalahgunakan penggunaan internet untuk hal negatif. Sehingga

siswa harus selalu dalam pengawasan orang tua. Orang tua

memberikan gadget pada anaknya dengan tujuan untuk mengenalkan

games pada anaknya. Dibanding dnegan orang dewasa yang baru

mengenal gadget, anak lebih cepat menguasasi gadget dari pada orang

dewasa. Bahkan orang tua mereka belum tentu dapat mengoperasikan

gadget yang mereka miliki (Warisyah, 2015:131).

Gadget dapat berpengaruh positif dan negatif terhadap prestasi

belajar siswa. Prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan atau

keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, yang ditunjukkan

dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Apabila kegiatan

belajar siswa terganggu dengan terlalu banyak bermain gadget maka

akan berakibat pada penurunan prestasi belajar siswa. Namun apabila

siswa menggunakan gadget untuk menambah ilmu pengetahuan

disekolah dan tidak melupakan kewajiban seorang siswa untuk belajar,

maka tidak akan berakibat pada menurunnya prestasi belajar. Dikatakan

berakibat pada prestasi belajarnya karena, penggunaan gadget terlalu

berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada mata siswa. Sehingga

akan menghambat siswa dalam belajar.

Berdasarkan penelitian Wilantika (2018) Ponsel cerdas/

smartphone selain sebagai alat komunikasi, dapat pula membantu

seseorang dalam menyelesaikan berbagai kegiatannya. Baik di tempat

kerja, tempat pendidikan/sekolah, perjalanan, dan di rumah


sekalipun.smartphone dapat digunakan untuk keperluan seperti

browsing internet, membaca e-book, belanja, transfer uang, games,

bahkan kegiatan ibadah pun dapat dilakukan dengan bantuan alat

komunikasi ini.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Jenis social media yang digunakan pada remaja di desa Tegalharjo

sebagian besar mempunyai jenis media sosial facebook sebanyak 26

responden (32,1%) dan sebagian kecil mempunyai jenis media sosial

twiter sebanyak 10 responden (12,3%).

2. Jenis social media yang digunakan pada remaja di desa Tegalharjo

sebagian besar mempunyai frekuensi penggunaan gadget 3-5 jam

sebanyak 41 responden (50,6%) dan sebagian kecil mempunyai frekuensi

penggunaan gadget 1-3 jam sebanyak 40 responden (49,4%).

3. Jenis social media yang digunakan pada remaja di desa Tegalharjo

sebagian besar mempunyai tujuan penggunaan gadget sebgaai hiburan

sebanyak 45 responden (55,6%) dan sebagian kecil mempunyai tujuan

penggunaan sebagai belajar sebanyak 36 responden (44,4%).

B. Saran

1. Bagi masyarakat

Masyarakat khususnya orang tua untuk dapat mengontrol anaknya dalam

penggunaan gadget sehingga tidak berpengaruh negatif terhadap remaja


2. Bagi remaja

Hasil penelitian ini dapat dijadikan koreksi bagi remaja dalam

penggunaan gadget sehingga tidak dapat menimbulkan efek yang negatif

bagi remaja.

3. Bagi penelitian

Hasil Penelitian ini dapat dijadikan referensi peneliti selanjutnya dan

peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel atau faktor yang dapat

mempengaruhi penggunaan gadget.

Anda mungkin juga menyukai