Oleh Kelompok 3 :
S1 KEPERAWATAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga makalah yang berkaitan dengan Materi Caring . Besar harapan kami agar
pembaca mampu memahami lebih jauh tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
hal ersebut.
Akan tetapi, kami menyadari bahwa di dalam makalah ini, masih terdapat
banyak kekurangan yang tentunya mengakibatkan makalah ini masih dikatakan
jauh dari sempurna. Maka dari itu, kami harapkan pembaca dapat memaklumi serta
memberi kritik dan saran yang membangun demi terwujudnya makalah yang lebih
baik di masa yang akan datang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….2
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………….8
3.2 Saran……………………………………………………………………...8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..……9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam caring lebih dititik-beratkan pada kebutuhan dan respon klien untuk
ditanggapi dengan pemberian perawatan. Berbeda dengan curing lebih
memperhatikan penyakit yang diderita serta penanggulangannya. Selain itu,
dapat juga dilihat dari intervensinya. Intervensi keperawatan (caring) yaitu
membantu klien memenuhi masalah klien baik fisik, psikologis, sosial, dan
spiritual dengan tindakan keperawatan yang meliputi intervensi keperawatan,
observasi, pendidikan kesehatan, dan konseling. Sedangkan intervensi
kedokteran (curing) lebih ke melakukan tindakan pengobatan dengan obat (drug)
dan tindakan operatif.
Caring merupakan sentral praktik keperawatan, tetapi hal ini lebih penting
dalam kekacauan lingkungan pelayanan kesehatan saat ini.Kebutuhan, tekanan,
batas waktu dalam lingkungan pelayanan kesehatan berada dalam ruang kecil
praktik caring yang membuat perawat dan profesi kesehatan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Caring
2
f. Rubenfild (1999) : caring yaitu memberikan asuhan, dukungan
emosional pada klien, keluarga, dan kerabatnya secara verbal maupun
nonverbal.
g. Jean watson (1985) : caring merupakan komitmen moral untuk
melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan emosional pada
klien, keluarga, dan kerabatnya secara verbal maupun nonverbal.
h. Jean watson (1985) : caring merupakan komitmen moral untuk
melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan martabat manusia.
3
dan arahnya di masa depan. Konsep tersebut adalah “clinical caritas” dan
“caritas processes”, yang dianggapnya lebih cocok dengan ide-ide dan arah
perkembangan teorinya (Watson, 2004).
Asumsi dasar teori Watson terletak pada 7 asumsi dasar yang menjadi
kerangka kerja dalam pengembangan teori; yaitu:
a. Caring dapat dilakukan dipraktekkan secara interpersonal.
b. Caring meliputi faktor-faktor caratif yang dihasilkan dari kepuasan
terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
c. Caring yang efektif akan meningkatkan status kesehatan dan
perkembangan individu dan keluarga.
d. Respon caring adalah menerima seseorang tidak hanya sebagai seseorang
berdasarkan saat ini tetapi seperti apa dia mungkin akan menjadi dimasa
depannya.
e. Caring environment, menyediakan perkembangan potensi dan
memberikan keluasan memilih kegiatan yang terbaik bagi diri seseorang
dalam waktu yang telah ditentukan.
f. Caring bersifat “healthogenic” daripada sekedar curing. Praktek caring
mengitegrasikan pengetahuan biopisikal dan perilaku manusia untuk
meningkatkan kesehatan. Dan untuk membantu pasien yang sakit,
dimana caring melengkapi curing.
2.2.2 Konsep Teori Caring Kristen Swanson
Asal teori Swanson dapat ditemukan dalam wawancaranya yang
dilakukannya pada wanita yang mengalami keguguran, orangtua yang
memiliki anak di unit perawatan intensif, dan ibu yang secara sosial berisiko
dan telah melalui system untuk menerima berbagai macam bentuk
perawatan kesehatan (Potter et al. 2005).
Melalui wawancara ini, Swanson mampu memahami ruang lingkup caring
secara keseluruhan dan pada saat yang sama menguraikan dimensi spesifik
dari apa yang diperlukan seorang perawat untuk merawat pasien. Salah satu
hal paling penting yang memberikan kontribusi pada teori keperawatan
dalam hal ini, yaitu argumen bahwa pasien seharusnya tidak hanya dilihat
sebagai individu yang terpisah, melainkan sebagai manusia seutuhnya, yang
4
saat ia menulis "berada di tengah-tengah dan yang menjadi keutuhan dibuat
nyata dalam pikiran, perasaan dan perilaku "(Swanson, 1993). Hal yang
menarik tentang pengertian pasien ini adalah bahwa Swanson selalu
menempatkan peran perawat dalam proses becoming tersebut. Jadi dalam
aspek kesehatan becoming tersebut, perawat tidak hanya menjadi dispenser
pengobatan medis, tetapi juga merupakan mitra dalam membantu pasien
lebih dekat dengan tujuannya (well-being).
Teori caring Swanson menyajikan permulaan yang baik untuk
memahami kebiasaan dan proses karakteristik pelayanan. Teori caring
Swanson menjelaskan tentang proses caring yang terdri dari bagaimana
perawat mengerti kejadian yang berarti di dalam hidup seseorang, hadir
secara emosional, melakukan suatu hal kepada orang lain sama seperti
melakukan terhadap diri sendiri, memberi informasi dan memudahkan jalan
seseorang dalam menjalani transisi kehidupan serta menaruh kepercayaan
seseorang dalam menjalani hidupnya.
5
kepedulian terhadap klien daripada memberikan tindakan medis.
Oleh karena itu, caring lebih identik dengan perawat.
2. Curing merupakan tugas primer seorang dokter dan caring adalah
tugas sekunder. Maksudnya seorang dokter lebih melibatkan
tindakan medis tanpa melakukan tindakan caring yang berarti. Oleh
karena itu, curing lebih identik dengan dokter.
3. Dalam pelayanan kesehatan klien yang dilakukan perawat, ¾ nya
adalah caring dan¼ nya adalah curing.
4. Caring bersifat lebih “Healthogenic” daripada curing. Maksudnya
caring lebih menekankan pada peningkatan kesehatan daripada
pengobatan. Di dalam praktiknya, caring mengintegrasikan
pengetahuan biofisik dan pengetahuan perilaku manusia untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan untuk menyediakan pelayanan
bagi mereka yang sakit.
5. Tujuan caring adalah membantu pelaksanaan rencana
pengobatan/terapi dan membantu klien beradaptasi dengan masalah
kesehatan, mandiri memenuhi kebutuhan dasarnya, mencegah
penyakit, meningkatkan kesehatan dan meningkatkan fungsi tubuh
sedangkan tujuan curing adalah menentukan dan menyingkirkan
penyebab penyakit atau mengubah problem penyakit dan
penanganannya.
6. Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan mengungkapkan
penyakit yang diderita sedangkan diagnosa dalam konsep caring
dilakukan dengan identifikasi masalah dan penyebab berdasarkan
kebutuhan dan respon klien.
6
dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan keselamatan klien yang
tentunya diharapkan dapat membantu kesembuhan klien.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?safe=strict&source=hp&ei=xT93XOHAM8yHv
QSphrqwBw&q=teori+teori+keperawatan+tentang+caring&btnK
( Di akses 28 februari 2019)
https://www.e-jurnal.com/2014/11/perbedaan-caring-dan-curing.html ( Di akses 28
februari 2019)
http://staff.ui.ac.id/internal/132014715/material/PerilakuCaringdalamPemberianA
suhanKeperawatan.pdf ( Di akses 28 februari 2019)
http://www.scribd.com/doc/44891595/Caring-Menurut-Watson ( Di akses 28
februari 2019)