Anda di halaman 1dari 13

CARING

Oleh Kelompok 3 :

1.Gusti Ayu Widi Widia Juliartini (18089014063)

2. Ni Komang Mega Angelina (18089014036)

3. Ni Nyoman Vila Delvyanti (18089014058)

4.Putu Wira Premana (18089014065)

5.Made Putri Novitasari (18089014045)

6. Kadek Parmiasih (18089014042)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

S1 KEPERAWATAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga makalah yang berkaitan dengan Materi Caring . Besar harapan kami agar
pembaca mampu memahami lebih jauh tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
hal ersebut.

Akan tetapi, kami menyadari bahwa di dalam makalah ini, masih terdapat
banyak kekurangan yang tentunya mengakibatkan makalah ini masih dikatakan
jauh dari sempurna. Maka dari itu, kami harapkan pembaca dapat memaklumi serta
memberi kritik dan saran yang membangun demi terwujudnya makalah yang lebih
baik di masa yang akan datang.

Bungkulan,28 Februari 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………1


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………...1
1.3 Tujuan…………………………………………………………………….1
1.4 Manfaat…………………………………………………………...………1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….2

2.1 Definisi Caring…………………………………………………………...2

2.2 Teori-teori Keperawatan tentang Caring………………………………....3

2.3 Perbedaan Caring dan Curing…………………………………………….5

2.4 Contoh Perilaku Caring Perawat dalam Merawat Pasien……………...…6

BAB III PENUTUP………………………………………………………...……..8

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………….8

3.2 Saran……………………………………………………………………...8

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..……9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam caring lebih dititik-beratkan pada kebutuhan dan respon klien untuk
ditanggapi dengan pemberian perawatan. Berbeda dengan curing lebih
memperhatikan penyakit yang diderita serta penanggulangannya. Selain itu,
dapat juga dilihat dari intervensinya. Intervensi keperawatan (caring) yaitu
membantu klien memenuhi masalah klien baik fisik, psikologis, sosial, dan
spiritual dengan tindakan keperawatan yang meliputi intervensi keperawatan,
observasi, pendidikan kesehatan, dan konseling. Sedangkan intervensi
kedokteran (curing) lebih ke melakukan tindakan pengobatan dengan obat (drug)
dan tindakan operatif.

Caring merupakan sentral praktik keperawatan, tetapi hal ini lebih penting
dalam kekacauan lingkungan pelayanan kesehatan saat ini.Kebutuhan, tekanan,
batas waktu dalam lingkungan pelayanan kesehatan berada dalam ruang kecil
praktik caring yang membuat perawat dan profesi kesehatan

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apakah definisi dari caring?
1.2.2 Apa sajakah teori-teori keperawatan tentang caring?
1.2.3 Apa perbedaan caring dan curing?
1.2.4 Bagaimana contoh perilaku caring perawat dalam merawat pasien?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui definisi dari caring
1.3.2 Untuk mengetahui teori-teori keperawatan tentang caring
1.3.3 Untuk mengetahui perbedaan caring dan curing
1.3.4 Untuk mengetahui contoh perilaku caring perawat dalam merawat
pasien
1.4 Manfaat

Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang caring dalam


keperawatan dimana mencakup definisi, teori, perbedaan dan perilaku caring.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Caring

Secara bahasa, istilah caring diartikan sebagai tindakan


kepedulian. Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan
untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, serta suatu
perasaaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi.

Pengertian caring berbeda dengan care. Care adalah fenomena yang


berhubungan dengan orang berhubungan dengan bimbingan, bantuan,
dukungan perilaku kepada individu, keluarga, kelompok dengan adanya
kejadian untuk memenuhi kebutuhan aktual maupun potensial untuk
meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia. Sedangkan caring
adalah tindakan nyata dari care yang menunjukkan suatu rasa kepedulian.

Terdapat beberapa pengertian caring menurut beberapa ahli, antara lain :

a. Florence nightingale (1860) : caring adalah tindakan yang


menunjukkan pemanfaatan lingkungan pasien dalam membantu
penyembuhan, memberikan lingkungan bersih, ventilasi yang baik dan
tenang kepada pasien.
b. Delores gaut (1984) : caring tidak mempunyai pengertian yang tegas,
tetapi ada tiga makna dimana ketiganya tidak dapat dipisahkan, yaitu
perhatian, bertanggung jawab, dan ikhlas.
c. Crips dan Taylor (2001) : caring merupakan fenomena universal yang
mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan
berperilaku dalam hubungannya dengan orang lain.
d. Rubenfild (1999) : caring yaitu memberikan asuhan, tanggunggung
jawab, dan ikhlas.
e. Crips dan Taylor (2001) : caring merupakan fenomena universal yang
mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan
berperilaku dalam hubungannya dengan orang lain.

2
f. Rubenfild (1999) : caring yaitu memberikan asuhan, dukungan
emosional pada klien, keluarga, dan kerabatnya secara verbal maupun
nonverbal.
g. Jean watson (1985) : caring merupakan komitmen moral untuk
melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan emosional pada
klien, keluarga, dan kerabatnya secara verbal maupun nonverbal.
h. Jean watson (1985) : caring merupakan komitmen moral untuk
melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan martabat manusia.

2.2 Teori-teori Keperawatan Tentang Caring

2.2.1 Konsep Caring Science “Jean Watson”

Caring science merupakan suatu orientasi human science dan


kemanusiaan terhadap proses, fenomena, dan pengalaman human caring.
Caring science, seperti juga science lainnya, meliputi seni dan kemanusiaan.
Transpersonal Caring mengakui kesatuan dalam hidup dan hubungan-
hubungan yang terdapat dalam lingkaran caring yang konsentrik – dari
individu, pada orang lain, pada masyarakat, pada dunia, pada planet Bumi,
pada alam semseta (Watson, 2004)
Watson (1988) dalam George (1990) mendefinisikan caring lebih dari
sebuah exisestensial philosophy, ia memandang sebagai dasar spiritual,
baginya caring adalah ideal moral dari keperawatan. Manusia akan eksistensi
bila dimensi spiritualnya meningkat ditunjukkan dengan penerimaan diri,
tingkat kesadaran diri yang tinggi, kekuatan dari dalam diri (intuitif). Caring
sebagai esensi dari keperawatan berarti juga pertanggung jawaban hubungan
antara perawat-klien, dimana perawat membantu partisipsi klien, membantu
memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kesehatan. Teori human caring
yang dikembangkan oleh Watson antara tahun 1975-1979, hanya berkisar pada
sepuluh carative factors sebagai suatu kerangka untuk memberikan suatu
bentuk dan fokus terhadap fenomena keperawatan. Watson menganggap istilah
“factors” terlalu stagnant terhadap sensibilitasnya di masa kini. Ia pun
kemudian menawarkan suatu konsep yang lebih sesuai dengan evolusi teorinya

3
dan arahnya di masa depan. Konsep tersebut adalah “clinical caritas” dan
“caritas processes”, yang dianggapnya lebih cocok dengan ide-ide dan arah
perkembangan teorinya (Watson, 2004).
Asumsi dasar teori Watson terletak pada 7 asumsi dasar yang menjadi
kerangka kerja dalam pengembangan teori; yaitu:
a. Caring dapat dilakukan dipraktekkan secara interpersonal.
b. Caring meliputi faktor-faktor caratif yang dihasilkan dari kepuasan
terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
c. Caring yang efektif akan meningkatkan status kesehatan dan
perkembangan individu dan keluarga.
d. Respon caring adalah menerima seseorang tidak hanya sebagai seseorang
berdasarkan saat ini tetapi seperti apa dia mungkin akan menjadi dimasa
depannya.
e. Caring environment, menyediakan perkembangan potensi dan
memberikan keluasan memilih kegiatan yang terbaik bagi diri seseorang
dalam waktu yang telah ditentukan.
f. Caring bersifat “healthogenic” daripada sekedar curing. Praktek caring
mengitegrasikan pengetahuan biopisikal dan perilaku manusia untuk
meningkatkan kesehatan. Dan untuk membantu pasien yang sakit,
dimana caring melengkapi curing.
2.2.2 Konsep Teori Caring Kristen Swanson
Asal teori Swanson dapat ditemukan dalam wawancaranya yang
dilakukannya pada wanita yang mengalami keguguran, orangtua yang
memiliki anak di unit perawatan intensif, dan ibu yang secara sosial berisiko
dan telah melalui system untuk menerima berbagai macam bentuk
perawatan kesehatan (Potter et al. 2005).
Melalui wawancara ini, Swanson mampu memahami ruang lingkup caring
secara keseluruhan dan pada saat yang sama menguraikan dimensi spesifik
dari apa yang diperlukan seorang perawat untuk merawat pasien. Salah satu
hal paling penting yang memberikan kontribusi pada teori keperawatan
dalam hal ini, yaitu argumen bahwa pasien seharusnya tidak hanya dilihat
sebagai individu yang terpisah, melainkan sebagai manusia seutuhnya, yang

4
saat ia menulis "berada di tengah-tengah dan yang menjadi keutuhan dibuat
nyata dalam pikiran, perasaan dan perilaku "(Swanson, 1993). Hal yang
menarik tentang pengertian pasien ini adalah bahwa Swanson selalu
menempatkan peran perawat dalam proses becoming tersebut. Jadi dalam
aspek kesehatan becoming tersebut, perawat tidak hanya menjadi dispenser
pengobatan medis, tetapi juga merupakan mitra dalam membantu pasien
lebih dekat dengan tujuannya (well-being).
Teori caring Swanson menyajikan permulaan yang baik untuk
memahami kebiasaan dan proses karakteristik pelayanan. Teori caring
Swanson menjelaskan tentang proses caring yang terdri dari bagaimana
perawat mengerti kejadian yang berarti di dalam hidup seseorang, hadir
secara emosional, melakukan suatu hal kepada orang lain sama seperti
melakukan terhadap diri sendiri, memberi informasi dan memudahkan jalan
seseorang dalam menjalani transisi kehidupan serta menaruh kepercayaan
seseorang dalam menjalani hidupnya.

2.3 Perbedaan Caring dan Curing

Keperawatan sebagai suatu profesi dan berdasarkan pengakuan


masyarakat adalah ilmu kesehatan tentang asuhan atau pelayanan
keperawatan atau The Health Science of Caring (Lindberg,1990:40). Secara
bahasa, caring dapat diartikan sebagai tindakan kepedulian dan curing dapat
diartikan sebagai tindakan pengobatan. Namun, secara istilah caring dapat
diartikan memberikan bantuan kepada individu atau sebagai advokasi pada
individu yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. Sedangkan
curing adalah upaya kesehatan dari kegiatan dokter dalam prakteknya untuk
mengobati klien.

Dalam penerapannya, konsep caring dan curing mempunyai


beberapa perbedaan, diantaranya:

1. Caring merupakan tugas primer perawat dan curing adalah tugas


sekunder. Maksudnya seorang perawat lebih melakukan tindakan

5
kepedulian terhadap klien daripada memberikan tindakan medis.
Oleh karena itu, caring lebih identik dengan perawat.
2. Curing merupakan tugas primer seorang dokter dan caring adalah
tugas sekunder. Maksudnya seorang dokter lebih melibatkan
tindakan medis tanpa melakukan tindakan caring yang berarti. Oleh
karena itu, curing lebih identik dengan dokter.
3. Dalam pelayanan kesehatan klien yang dilakukan perawat, ¾ nya
adalah caring dan¼ nya adalah curing.
4. Caring bersifat lebih “Healthogenic” daripada curing. Maksudnya
caring lebih menekankan pada peningkatan kesehatan daripada
pengobatan. Di dalam praktiknya, caring mengintegrasikan
pengetahuan biofisik dan pengetahuan perilaku manusia untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan untuk menyediakan pelayanan
bagi mereka yang sakit.
5. Tujuan caring adalah membantu pelaksanaan rencana
pengobatan/terapi dan membantu klien beradaptasi dengan masalah
kesehatan, mandiri memenuhi kebutuhan dasarnya, mencegah
penyakit, meningkatkan kesehatan dan meningkatkan fungsi tubuh
sedangkan tujuan curing adalah menentukan dan menyingkirkan
penyebab penyakit atau mengubah problem penyakit dan
penanganannya.
6. Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan mengungkapkan
penyakit yang diderita sedangkan diagnosa dalam konsep caring
dilakukan dengan identifikasi masalah dan penyebab berdasarkan
kebutuhan dan respon klien.

2.4 Contoh Perilaku Caring Perawat Dalam Merawat Pasien

Sebagai unggulan dari seorang perawat tentunya Perilaku Caring menjadi


dasar dan wajib untuk diterapkan pada pelayanan keperawatan baik dalam
rumah sakit, klinik, rumah perawatan, dll. Berikut contoh kecil aplikasi
perilaku caring perawat saat memberikan asuhan keperawatan pada klien yang

6
dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan keselamatan klien yang
tentunya diharapkan dapat membantu kesembuhan klien.

1. Perawat memperkenalkan diri saat pertama kali kontak dengan klien


2. Selalu tersenyum saat kontak dengan klien
3. Perawat Memiliki rasa empati (menolong klien misalnya dalam
menghilangkan rasa sakit)
4. Perawat menunjukan perhatian kepada klien (misalnya menyakan
keadaan/keluhan yang dirasakan)
5. Perawat selalu melibatkan keluarga klien dalam proses kesembuhan
klien
6. Perawat melakukan pengkajian secara menyeluruh (pengkajian yang
holistik/bio-psiko-sosio-spritual-kultural)
7. Perawat memiliki pendekatan yang konsisiten pada klien
8. Perawat melakukan asuhan keperawatan dengan kemampuan yang
kompeten
9. Perawat mendengar keluhan, perasaan, dan masukan dari klien
10. Perawat menunjukan sikap sabar dalam melakukan proses
keperawatan pada klien
11. Perawat memberikan rasa aman dan nyaman kepada klien
12. Perawat menyarankan kepada klien bila ada kesulitan/menemui
masalah segera menghubungi perawat
13. Perawat melakukan tindakan sesuai SOP
14. Perawat menghormati hak-hak klien.
15. Perawat membantu klien dan memberikan kesempatan untuk
memandirikan klien dalam mengatasi masalah
16. Perawat memberikan motivasi klien untuk selalu berpikir positif
tentang kondisi sakitnya
17. Perawat mengajarkan cara untuk merawat diri sendiri jika itu
memungkinkan untuk dilakukan oleh klien.
18. Perawat mendiskusikan kndisi klien dan memberikan umpan balik
pada klien

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Caring diartikan sebagai tindakan kepedulian. Caring secara


umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi
bagi orang lain, pengawasan dengan waspada. Caring science
merupakan suatu orientasi human science dan kemanusiaan terhadap
proses, fenomena, dan pengalaman human caring. Caring science,
seperti juga science lainnya, meliputi seni dan kemanusiaan. Dalam
penerapannya, konsep caring dan curing mempunyai beberapa
perbedaan, diantaranya:

1. Caring merupakan tugas primer perawat dan curing adalah


tugas sekunder.
2. Dalam pelayanan kesehatan klien yang dilakukan perawat, ¾
nya adalah caring dan¼ nya adalah curing.
3. Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan
mengungkapkan penyakit yang diderita sedangkan diagnosa
dalam konsep caring dilakukan dengan identifikasi masalah
dan penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon klien.
3.2 Saran
Sebagai seorang perawat profesional kita harus mengetahui
tentang pengertian caring, namun bukan hanya mengetahuinya saja
tetapi juga mempraktikannya pada kehidupan sehari-hari terutama
pada saat berhadapan dengan klien yang kita bantu.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?safe=strict&source=hp&ei=xT93XOHAM8yHv
QSphrqwBw&q=teori+teori+keperawatan+tentang+caring&btnK
( Di akses 28 februari 2019)
https://www.e-jurnal.com/2014/11/perbedaan-caring-dan-curing.html ( Di akses 28
februari 2019)
http://staff.ui.ac.id/internal/132014715/material/PerilakuCaringdalamPemberianA
suhanKeperawatan.pdf ( Di akses 28 februari 2019)
http://www.scribd.com/doc/44891595/Caring-Menurut-Watson ( Di akses 28
februari 2019)

Anda mungkin juga menyukai