Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sistem muskuloskeletal meliputi tulang, persendian, otot, tendon, dan bursa.


Struktur tulang dan jaringan ikat  menyususn kurang lebih 25 % berat badan.
Struktur tulang memberikan perlindungan terhadap organ-organ penting dalam
tubuh seperti jantung, paru, otak. Tulang berfungsi juga memberikan bentuk serta
tempat melekatnya otot sehingga tubuh kita dapat bergerak, disamping itu tulang
berfungsi sebagai penghasil sel darah merah dan sel darah putih (tepatnya di
sumsum tulang) dalam proses yang disebut hamatopoesis.
Tubuh kita tersusun dari kurang lebih 206 macam tulang, dalam tubuh kita ada 4
kategori yaitu tulang panjang, tulang pipih, tulang pendek, dan tulang tidak
baraturan. Masing-masing tulang dihubungkan oleh jaringan yang disebut sendi.
Menurut pergerakan yang ditimbulkan sendi dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1.      Sendi fibrous/sinatrosis/sendi tidak bergerak
2.      Sendi tulang rawan / amfiartrose/sendi gerak
3.      Sendi sinovial/diartrose.
Bentuk sendi diartrose ada beberapa macam : sendi putar, sendi engsel, sendi
kondiloid, sendi berporos serta sendi pelana. Bentuk-bentuk sendi beserta
contohnya :
a. Sendi putar : sendi bahu dan sendi panggul
b. Sendi engsel : sendi siku, sendi antara ruas-ruas jari
c. Sendi kondiloid : hampir sama dengan sendi engsel tapi dapat bergerak dalam
2 bidang seperti pada pergelangan tangan.
d. Sendi berporos: sendi antara kepala dengan tulang leher pertama
e. Sendi pelana : sendi metacarpal pertama, yang memungkinkan ibu jari
bergerak bebas.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sistem Muskuloskeletal


Sistem Muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskulo)
dan tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet). Otot adalah jaringan tubuh
yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik
(gerak). Sedangkan rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang-tulang
yang memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap dan posisi.
2.1. 1 Sistem muskuloskeletal (otot-rangka)
Otot(muscle) jaringan tubuh yg berfungsi mengubah energi kimia menjadi
kerja mekanik sebagai respons tubuh terhadap perubahan lingkungan  Rangka
(skeletal) bagian tubuh yg tdd tulang, sendi, dan tulang rawan (kartilago) sbg
tempat menempelnya otot dan memungkinkan tubuh untuk mempertahankan
sikap dan posisi.
2.2 Sistem Rangka dan Sendi
Alat gerak tubuh manusia  sistem muskuloskeletal: pasif rangka (skeletal);
aktif  otot (muscle) Rangka-tulang: jaringan ikat yg keras & kaku (jaringan
penyokong); banyak mengandung mineral, zat perekat dan zat kapur. Tulang
rawan, tulang, dan sendi
Fungsi Sistem Rangka :
1.     Penyangga: berdirinya tubuh, tempat melekatnya ligamen-ligamen, otot,
jaringan lunak & organ
2.      Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan lipid (yellow marrow)
3.      Produksi sel darah (red marrow)
4.      Pelindung; membentuk rongga melindungi organ yang halus & lunak
5.      Penggerak; dpt mengubah arah & kekuatan otot rangka saat bergerak; adanya
Persendian.
2.3 Bagian –bagian System Penyusun Rangka Manusia
2.3.1 Tulang
Pertumbuhan tulang mencapai kematangannya setelah pubertas dan
pertumbuhan seimbang hanya sampai usia 35 tahun. Berikutnya mengalami
percepatan reabsorpsi sehingga terjadi penurunan massa tulang sehingga
pada usila menjadi rentan terhadap injury. Pertumbuhan dipengaruhi
hormon & mineral. Penyusun tulang tulang disusun oleh sel-sel tulang yang
terdiri dari osteosit, osteoblast dan osteoklast serta matriks tulang. Matriks
tulang mengandung unsur organik terutama kalsium dan fosfor.  Struktur
tulang Secara makroskopis tulang terdiri dari dua bagian yaitu pars
spongiosa (jaringan berongga) dan pars kompakta (bagian yang berupa
jaringan padat). Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa
(periosteum); lapis tipis jaringan ikat (endosteum) melapisi rongga sumsum
& meluas ke dalam kanalikuli tulang kompak.
Membran periosteum berasal dari perikondrium tulang rawan yang
merupakan pusat osifikasi. Periosteum merupakan selaput luar tulang yang
tipis. Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang),
jaringan ikat dan pembuluh darah. Periosteum merupakan tempat
melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang dan berperan dalam
memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak. Pars kompakta
teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit rongga
dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium
Carbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat. Kandungan tulang
manusia dewasa lebih banyak mengandung kapur dibandingkan dengan
anak-anak maupun bayi. Bayi dan anak-anak memiliki tulang yang lebih
banyak mengandung serat-serat sehingga lebih lentur. Tulang kompak
paling banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang tangan.
Pars spongiosa merupakan jaringan tulang yang berongga seperti spon
(busa). Rongga tersebut diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi
sel-sel darah. Tulang spongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut
trabekula. Secara Mikroskopis tulang terdiri dari :
a. Sistem Havers (saluran yang berisi serabut saraf, pembuluh darah, aliran
limfe)
b. Lamella (lempeng tulang yang tersusun konsentris).
c. Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempengan–lempengan
yang mengandung sel tulang).
d. Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan
sampai ke  osteon).

1. Tulang Rawan (Kartilago) tulang rawan berkembang dari mesenkim


membentuk sel yg disebut kondrosit. Kondrosit menempati rongga
kecil (lakuna) di dalam matriks dgn substansi dasar seperti gel (berupa
proteoglikans) yg basofilik. Kalsifikasi menyebabkan tulang rawan
tumbuh menjadi tulang (keras).
Jenis Tulang Rawan
a. Hialin Cartilago : matriks mengandung seran kolagen; jenis yg
paling banyak    dijumpai.
b. Elastic Cartilago : serupa dg tl rawan hialin tetapi lebih banyak
serat elastin yang   mengumpul pada dinding lakuna yang mengelilingi
kondrosit
c. Fibrokartilago: tidak pernah berdiri sendiri tetapi secara berangsur
menyatu dengan tulang rawan hialin atau jaringan ikat fibrosa yang
berdekatan.
2. Sendi (Artikulatio) Sendi merupakan persambungan antar tulang
yang menjadikan tulang menjadi fleksibel dalam pergerakan.  Jenis
Sendi    Berdasarkanpergerakannya sendi dibagi menjadi :
a. Synarthroses Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas atau
bahkan tidak dapat bergeak sama sekali. Sendi ini dijumpai pada
tulang tengkorak dimana lempeng-lempeng tulang tengkorak
disambungkan oleh elemen fibrosa.
b. Amphiarthroses Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas.
Jaringan berupa diskus fibrocartilage yang lebar dan pipih
menghubungkan antara dua tulang. Umumnya bagian tulang yang
berada pada sisi persendian dilapisi oleh tulang rawan hialin dan
struktur keseluruhan berada dalam kapsul. Beberapa contoh sendi
iniadalah: sendi vertebra, dan simfisis pubis.
c. Diarthroses Sendi ini memiliki pergerakan yang luas. Umumnya
dijumpai pada sendi-sendi ekstremitas. Dijumpai adanya celah sendi,
rawan sendi yang licin dan membran sinovium serta kapsul sendi.
Sedangkan berdasarkan strukturnya sendi dibagi menjadi :
1. Sendi Fibrosa  Sendi fibrosa dihubungkan oleh jaringan fibrosa.
Terdapat dua tipe sendi fibrosa; (1) Sutura diantara tulang tulang
tengkorak dan (2) sindesmosis yang terdiri dari suatu membran
interoseus atau suatu ligamen di antara tulang. Sendi ini mempunyai
pergerakan yang terbatas.
2. Sendi Kartilago/tulang rawan  Ruang antar sendinya diisi oleh tulang
rawan dan disokong oleh ligamen dan hanya dapat sedikit bergerak.
Ada dua tipe sendi kartilaginosa yaitu sinkondrosis adalah sendi sendi
yang seluruh persendiannya diliputi oleh rawan hialin. Sendi sendi
kostokondral adalah contoh dari sinkondrosis. Simfisis adalah sendi
yang tulang tulangnya memiliki suatu hubungan fibrokartilago antara
tulang dan selapis tipis rawan hialin yang menyelimuti permukaan
sendi. Contoh sendi kartilago adalah simfisis pubis dan sendi sendi
pada tulang punggung.

3. Sendi Sinovial/sinovial joint  Sendi ini dilengkapi oleh kartilago yang


melicinkan permukaan sendi, kapsul sendi (kantung sendi), membran
sinovial (bagian dalam kapsul), cairan sinovial yang berfungsi sebagai
pelumas dan ligamen yang berfungsi memperkuat kapsul sendi. Cairan
sinovial normalnya bening, tidak membeku, dan tidak berwarna atau
berwarna kekuningan. Jumlah yang ditemukan pada tiap tiap sendi
normal relatif kecil.
      2. 2.2 OTOT
Otot (Muskulus) Otot merupakan organ tubuh yang mempunyai
kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik/gerak
sehingga dapat berkontraksi untuk menggerakkan rangka. Otot
membentuk 43% berat badan; > 1/3-nya mrpkn protein tubuh &  ½-
nya tempat terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh istirahat  Proses
vital di dlm tubuh (spt. Kontraksi jantung, kontriksi pembuluh darah,
bernapas, peristaltik usus) terjadi krn adanya aktivitas otot .

Ada 3 jenis otot yaitu otot jantung, otot polos dan otot rangka.

1. OTOT POLOS
a. Memiliki 1 inti yg berada di tengah, 
b. Dipersarafi oleh saraf otonom (involunter), serat otot polos
(tidak berserat),
c. Terdapat di organ dalam tubuh (viseral), sumber Ca2+ dari
CES, sumber energi   terutama dr metabolisme aerobik, awal
kontraksi lambat, kadng mengalami tetani, tahan thd kelelahan
2. OTOT RANGKA
a. Memiliki banyak inti,
b. .Dipersarafi oleh saraf motorik somatik (volunter),
c. Melekat pada tulang
d. Sumber Ca2+ dari retikulum sarkoplasma (RS)
e. Sumber energi dr metabolisme aerobik & anaerobik, awal
kontraksi cepat, mengalami tetani, & cepat lelah
Otot Rangka Otot rangka bekerja secara volunter (secara sadar atas
perintah dari otak), bergaris melintang, bercorak dan berinti banyak
di bagian perifer. Secara anatomis terdiri dari jaringan konektif dan
sel kontraktil.
Fungsi Otot Rangka
a. Menghasilkan gerakan rangka tubuh.
b. Mempertahankan sikap & posisi tubuh.
c. Menyokong jaringan lunak.
d. Menunjukkan pintu masuk & keluar saluran dalam sistem tubuh.
e. Mempertahankan suhu tubuh dengan pembentukan kalor saat
kontraksi.
Struktur Otot Rangka Setiap otot dilapisi jaringan konektif yang
disebut epimisium. Otot rangka disusun oleh fasikula yang
merupakan berkas otot yang terdiri dari beberapa sel otot. Setiap
fasikula dilapisi jaringan konektif yang disebut perimisium dan setiap
sel otot dipisahkan oleh endomisium.
Organisasi otot rangka terdiri dari :
1. Otot
2. Fasikula
 3. Serabut Otot
4. Miofibril
5. Miofilamen
Secara mikroskopis sel otot rangka terdiri dari :
a. Sarkolema (membran sel serabut otot)
b. Miofibril (mengandung filamen aktin dan miosin)
c. Sarkoplasma (cairan intrasel berisi kalsium, magnesium,
phosfat, protein & enzim.
d. Retikulum Sarkoplasma (tempat penyimpanan kalsium).
e. Tubulus T (sistem tubulus pada serabut otot)
3. OTOT JANTUNG

a. Memiliki 1 inti yg berada  ditengah


b. Dipersarafi oleh saraf otonom (involunter)
c. Serat otot berserat
d. Hanya ada di jantung
e. Sumber Ca2+ dari CES & RS
f. Sumber energi dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat,
tdk mengalami tetani, & tahan thd kelelahan
2.4 Gangguan Penyakit Pada Sistem Muskuloskletal

2.4.1 Osteoporosis

Osteoporosis adalah penyakit yang ditandai hilangnya massa tulang yang


tidak normal dan kerusakan struktur tulang pada orang dewasa yang lebih
tua. Hal ini dapat membuat tulang Anda lemah dan lebih mungkin untuk
patah. Osteoporosis adalah penyakit tanpa gejala. Anda mungkin tidak tahu
Anda memilikinya sampai tulang Anda patah. Osteoporosis dapat dicegah
dengan nutrisi yang tepat dan olahraga bersamaan dengan tes kepadatan
mineral tulang. Silakan tanyakan kepada dokter Anda untuk informasi lebih
lanjut.

2.4.2 Penyakit Paget

Penyakit Paget adalah gangguan tulang yang menyebabkan kerusakan


abnormal di jaringan tulang pada bagian-bagian tertentu dari tulang.
Biasanya tulang tampak lebih tebal dan lebih besar. Suatu jenis sel yang
disebut osteoklas bertanggung jawab untuk merusak jaringan tulang.
Osteoklas yang terlalu aktif menyebabkan pembentukan tulang bekerja
dengan cepat untuk mengganti tulang yang hilang. Namun, jaringan tulang
baru yang tidak teratur membuat tulang rapuh dan mudah patah. Ini
biasanya melibatkan tulang belakang, panggul, kaki, atau tengkorak,
meskipun tulang apapun dapat terpengaruh.

2.4.3 Osteogenesis imperfekta

Penyakit ini adalah kelainan genetik yang membuat tulang patah dengan
mudah. Kadang-kadang tulang patah untuk alasan yang tidak diketahui.
Osteogenesis imperfecta bisa berkisar dari ringan sampai berat, dan gejala
bervariasi pada setiap orang. Seseorang mungkin hanya mengalami sedikit
atau hingga ratusan kali patah tulang dalam hidupnya. Belum ada obat
untuk osteogenesis imperfecta, tapi Anda dapat mengendalikan gejala.

2.4.4 Kanker tulang


Terlepas dari namanya, kanker tulang umumnya tidak dimulai dari tulang.
Menurut National Cancer Institute, sebagian besar kasus kanker tulang
disebabkan oleh sel-sel kanker yang menyebar dari organ kanker lain. Ada
beberapa jenis kanker tulang seperti osteosarcoma, chondrosarcoma, dan
sarkoma Ewing. Untuk mengurangi risiko kanker tulang, Anda harus
mempertahankan diet dan gaya hidup yang sehat. Olahraga teratur juga
akan membantu.

2.4.5 Rakhitis

Ketika anak-anak tidak mendapatkan cukup vitamin D, mereka mungkin


terkena rakhitis, penyakit yang menyebabkan tulang lemah pada anak-anak.
Vitamin D dibutuhkan untuk membantu menyerap kalsium dan fosfor.
Tanpa vitamin dan mineral, tulang tidak dapat tumbuh dengan baik dan
menjadi lemah. Anak-anak dengan rakhitis mungkin juga memiliki nyeri
otot, gangguan pertumbuhan, dan kelainan bentuk tulang dan gigi.

2.4.6 Osteomalacia

Osteomalacia mirip dengan rahkitis karena disebabkan oleh kurangnya


vitamin D dalam tubuh, tetapi mempengaruhi terutama orang dewasa.
Kekurangan vitamin D mengganggu tulang dalam menyerap kalsium dan
fosfor, yang menyebabkan tulang tidak berkembang dengan benar dan
menjadi lemah.

2.4.7 Akromegali

Akromegali ditandai dengan pertumbuhan tulang berlebih yang disebabkan


oleh kelebihan kadar hormon pertumbuhan dalam tubuh. Hal ini dapat
menyebabkan risiko kesehatan yang serius termasuk diabetes tipe 2,
tekanan darah tinggi, peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, arthritis
dan polip usus, yang dapat berkembang menjadi kanker usus besar. Sulit
untuk mendiagnosis akromegali dalam tahap awal. Untungnya, penyakit
ini bisa diobati pada banyak kasus.

2.4.8 Penyakit Legg-Calve-Perthes

Umumnya dikenal sebagai penyakit Perthes, penyakit Legg-Calve-Perthes


terjadi ketika tulang di pinggul tidak mendapatkan cukup darah,
menyebabkan pincang dan nyeri yang datang dan pergi. Akhirnya, hal itu
menyebabkan tulang menjadi mati. Penyakit ini biasanya terjadi pada anak
laki-laki usia 4 sampai 10 tahun.

2.4.9 Displasia fibrosa


Seperti penyakit Paget, displasia fibrosa menyebabkan pertumbuhan
berlebihan atau pembengkakan tulang. Namun, penyebab penyakit ini
adalah karena sel-sel pembuat tulang yang tidak normal. Fibrous displasia
sering merupakan bagian dari kondisi yang dikenal sebagai sindrom
McCune-Albright yang meliputi gejala seperti bercak pada pigmentasi
kulit, pubertas dini, hormon tiroid yang berlebihan, gigantisme atau
akromegali, dan kondisi langka lainnya.

2.4.10 Osteomielitis

Osteomielitis adalah infeksi tulang, yang dapat terjadi tiba-tiba dan akut
atau kronis. Perawatan mungkin termasuk antibiotik dan dalam beberapa
kasus, pembedahan untuk mengangkat jaringan tulang yang terinfeksi.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1.        Sistem Muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskulo)
dan tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet). Otot adalah jaringan tubuh
yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik
(gerak). Sedangkan rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang-tulang
yang memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap dan posisi.
2.         Didalam tubuh manusia tersusun dari 3 otot diantaranya yaitu,  Ada 3 jenis otot
yaitu otot jantung, otot polos dan otot rangka.
3.1.1 OTOT POLOS
a. Memiliki 1 inti yg berada di tengah, 
b. Dipersarafi oleh saraf otonom (involunter), serat otot polos (tidak berserat),
c. Terdapat di organ dalam tubuh (viseral), sumber Ca2+ dari CES, sumber
energi   terutama dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, kadng
mengalami tetani, tahan thd kelelahan.
3.1. 2 OTOT RANGKA
a. Memiliki banyak inti,
b. Dipersarafi oleh saraf motorik somatik (volunter),
c. Melekat pada tulang
d. Sumber Ca2+ dari retikulum sarkoplasma (RS)
e. Sumber energi dr metabolisme aerobik & anaerobik, awal kontraksi cepat,
mengalami tetani, & cepat lelah
3.1.3 OTOT JANTUNG
a. Memiliki 1 inti yg berada  ditengah
b. Dipersarafi oleh saraf otonom (involunter)
c. Serat otot berserat
d. Hanya ada di jantung
e. Sumber Ca2+ dari CES & RS
f. Sumber energi dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, tdk
mengalami tetani, & tahan thd kelelahan

3.2 Saran
Untuk mahasiswa khususnya, fakultas ilmu kesehatan S1 Keperawatan agar
belajar lebih mendalami lagi tentang sistem Muskuloskeletal. Karena, lebih
banyak mendalami, kita lebih banyak tau lagi tentang struktur tubuh manusia atau
penyusun tubuh manusia. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
DAFTAR PUSTAKA

Ns. Mohammad judha, M.Kep & Rizky Erwanto, Ns., S.Kep ANATOMMI DAN
FISIOLOGI. 2011. Gosyen Publishing. Yogyakarta
http://www.itelehealthinc.com/berbagi bersama Abhique. Anatomi Sistem
Muskuloskeletal.

Anda mungkin juga menyukai