Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI Klebsiella pneumoniae PADA


SPUTUM

Disusun oleh :

Dewi Ratih Saputri

411115002

PRODI ANALIS KESEHATAN (D-3)

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI

2016/2017
Klebsiella pneumoniae pada Urine Mid stream

(Identifikasi Bakteri Gram Negatif Batang)

A. Hari dan Tanggal Praktikum :


Rabu s/d Jum’at, 29– 31 Maret 2017

B. Tujuan Praktikum

1. Melakukan isolasi bakteri Klebsiella Pneumoniae dari sampel sputum


manusia.

2. Melakukan identifikasi bakteri Klebsiella Pneumoniae dari sampel sputum


manusia.

C. Teori Dasar
Genus bakteri Klebsiella termasuk bakteri famili dari Enterobacteriaceae,
terdiri dari tiga spesies yaitu Klebsiella pneumonia, Klebsiella ozaenae, Klebsiella
rhinoschleromatis. Klebsiella pneumonia adalah bakteri Gram negatif yang
berbentuk batang (basil). Klebsiella pneumonia tergolong bakteri yang tidak dapat
melakukan pergerakan (non motil) dan mempunyai kapsul. (Edwards dan Ewing,
1972).

Berdasarkan kebutuhannya akan oksigen, Klebsiella pneumonia merupakan


bakteri fakultatif anaerob. Klebsiella pneumonia dapat memfermentasikan laktosa.
Pada test dengan indol, Klebsiella pneumonia akan menunjukkan hasil negatif.
Klebsiella pneumonia dapat mereduksi nitrat. Klebsiella pneumonia banyak
ditemukan di mulut, kulit, dan sal usus, namun habitat alami dari Klebsiella
pneumonia adalah di tanah. (Edwards dan Ewing, 1972).

2
Klebsiella pneumoniae berada dalam system pernafasan dan tinja kurang
lebih pada 5% individu normal. Hal tersebut menyebabkan sebuah proporsi kecil
(kira-kira 1%) dari radang paru-paru. Klebsiella Pneumoniae dapat menimbulkan
konsolidasi hemorrhagic intensif pada paru-paru. Kadang-kadang menyebabkan
infeksisystem saluran kencing dan bakterimia dengan luka yang melemahkan
pasien. Enterik lain juga dapat menyebabkan radang paru-paru. (Brooks dkk.,
2001).

Gambar 1 . Klebsiella pneumonia

Klebsiella pneumoniae adalah organisme batang pendek yang umumnya


berbentuk coccoid. Bentuk batang pendek dengan ukuran 0.5– 1.5 mikron.
Mempunyai selubung yang lebarnya 2 sampai 3 kali ukuran kuman. Tidak
berspora, tidak bergerak dan gram negatif. Mudah dibiakkan pada media
sederhana (bouillon agar). Pada media padat tumbuh dengan koloni mucoid (24
jam), putih keabuan dan permukaannya mengkilat. pH untuk hidup 6.0– 8.7 dan
suhu 35oC. Klebsiella dapat memecah karbohidrat menjadi asam dan gas:
laktosa,sukrosa dan inositol.( Depkes RI, 1989)

Klebsiella pneumoniae merupakan salah satu bakteri yang menghasilkan


kapsul. Klebsiella pneumonia mempunyai kapsul yang sangat tebal. Kebanyakan
3
kapsul terdiri dari polisakarida, tapi ada pula yang terdiri dari polipeptida. Kapsul
ini berbeda dari lapisan lendir yang menghasilkan sel-sel yang paling bakteri
dalam bahwa ini adalah, tebal terdeteksi, diskrit lapisan luar dinding sel. Beberapa
kapsul memiliki batas-batas yang jelas, dan beberapa fuzzy, trailing tepi. Kapsul
melindungi bakteri dari tindakan fagositik leukosit dan memungkinkan patogen
untuk menyerang tubuh. Jika patogen kehilangan kemampuannya untuk
membentuk kapsul, dapat menjadi avirulent. (Brooks dkk.,2001).

Klebsiella pneumoniae memiliki antigen O dan antigen K yang keduanya


mampu meningkatkan patogenitas. Selain itu, Klebsiella pneumoniae mampu
memproduksi enzim ESBL (Extended Spectrum Beta Lactamase) yang dapat
menyebabkan bakteri kebal dan sulit untuk dilumpuhkan. (Brooks dkk.,2001).

Pada umumnya, Enterobacteriaceae melakukan fermentasi glukosa dan


sering disertai dengan produksi gas. Enterobacteriaceae juga bersifat katalase-
positif, oksidasi negatif, dan dapat mereduksi nitrat menjadi nitrit (Guli, 2011).

D. Alat dan Bahan


Tabel 1 . Alat dan Bahan perktikum

No Alat/Bahan Spesifikasi Fungsi


Untuk mensterilisasi alat dan bahan
1. Autoclave Portable 26.4 L
yang akan digunakan.
Mikrobiologi Untuk inkubasi bakteri dan sterilisasi
2. Inkubator
memert kering
Untuk mensterilkan ose dan nald
3. Lampu spirtus Untuk menkodisikan pekerjaan tetap
Volume 200 ml
aseptis
Untuk melihat bakteri dengan
5. Mikroskop Fase kontras
perbesaran yg sesuai
4
Kawat NICr Untuk mengambil bakteri
6. Ose tusuk dan bulat
Untuk menanam bakteri
8. Objek glass 25,4x76,2mm Untuk menempatkan bakteri
9. Pipet tetes - Untuk memipet reagen
10. Rak tabung Kecil dan besar Untuk meletakan tabung
Untuk membersihkan meja kerja
Untuk pewarnaan Gram, dan sebagai
11. Alkohol 96%
dekolorisator
Untuk mensterilkan alat kerja
Untuk reagen, dan sebagai indicator
14. Reagen α-Naftol -
warna merah VP
Untuk menentukan adanya asetoin
15. Reagen KOH 40% (asetil metil karbinol) pada media
VP.
Untuk media (uji biokimia)
16. Gula-gula cair 1% Untuk melihat bakteri yang mampu
menghasilkan gas dan asam
Untuk reagen pewarnaan Gram
17. Kristal violet - Untuk melihan bentuk dan susunan
sel
Untuk reagen, dan sebagai indicator
18. Kovaks -
warna media SIM
Untuk reagen pewarnaan Gram
19. Lugol/iodine -
Sebagai pemantek (mordant)
20. Mac Conkey Untuk media
Untuk reagen, dan sebagai indicator
21. Metil Red
warna merah pada media MR
Untuk media (uji biokimia)
S = untuk melihat adanya sulfur
(H2S)
22. SIM I = untuk mengetahui bakteri yang
enzim triftofanase
M = untuk melihatpergerakan dari
bakteri

5
Untuk pewarnaan Gram Sebagai
23. Safranin pewarna tandinguntuk melihat bentuk
dan susunan sel
24. Sampel Sputum Untuk bahan pemeriksaan
25. SC (Simon Citrat) Untuk media (uji biokimia)
Untuk media(uji biokima)
Untuk melihat bakteri yang mampu

26. TSIA memfermentasikan laktosa, sukrosa


dan glukosa. Serta yang mempu
menghasilkan gas dan H2S

27. UREASE Untuk media (uji biokimia)


28. Tinta Cina Untuk Pewarnaan kapsul
29. Carbol Fuchsin Untuk pewarnaan kapsul

6
E. Prosedur

1.1. PEMBUATAN MEDIA


a. Mac Conkey Agar (MCA)
Ditimbang MCA sebanyak 25,8 gram, masukan ke dalam erlenmeyer.
Dilarutkan dengan aquadest sebanyak 500 ml kemudian dipanaskan
sampai homogen, sumbat mulut erlenmeyer dengan kapas lalu media
di sterilkan di autoclave selama 2jam pada suhu 121oC. Keluarkan
media dari autoclave diamkan sampai suhu ± 45 0C lalu masukan
media MCA ke cawan petri yang telah steril ± 20 ml.
b. Gula-gula
Ditimbang pepton sebanyak 4 gram dan 2 gram NACl masukan
kedalam gelas kimia lalu dilarutkan dengan aquadest sebanyak 400
ml. Media gula-gula dipisahkan kemasing-masing gelas kimia baru
sebanyak 100 ml lalu masing-masing gelas kimia di tambahkan 1
gram glukosa, manitol, sukrosa dan laktosa aduk hingga homogen
tambahkan indikator Brom Cresol Purple (BCP) hingga warna ungu.
Masukan media yang telah di buat ke tabung reaksi ± 4 ml lalu sumbat
dengan kapas dan media disterikan di autoclave selama 2jam pada
suhu 121oC.
c. MRVP
Ditimbang media MRVP sebanyak 2,55 gram lalu masukan ke dalam
gelas kimia, dilarutkan dengan aquadest sebanyak 150 ml aduk sampai
homogen. Di masukan media MRVP ke masing-masing tabung reaksi
sebanyak ± 3 ml lalu sumbat tabung reaksi dengan kapas. Media di
sterilkan di autoclave selama 2jam pada suhu 121oC.
d. SIM (Sulfur Indol Motility)
Ditimbang media SIM sebanyak 2,25 gram masukan ke dalam gelas
kimia, dilarutkan dengan aquadest 75 ml lalu dipanaskan sampai
homogen. Dimasukan media SIM ke masing-masing tabung ± 3 ml
lalu sumbat tabung reaksi dengan kapas. Media di sterilkan di
autoclave selama 2jam pada suhu 121oC.

7
e. TSIA (Triple Sugar Iron Agar)
Ditimbang media TSIA sebanyak 8,1 gram masukan ke dalam gelas
kimia lalu di larutkan dengan aquadest sebayak 125 ml. Media
dipanaskan sampai homogen lalu masukan ke dalam masing-masing
tabung reaksi sebanyak ± 5 ml. Sumbat tabung reaksi dengan kapas
lalu media di sterilisasi di autoclave selama 2jam pada suhu 121 oC
kemudian media di miringkan.
f. Simon citrate
Ditimbang media SC sebanyak 3,025 gram masukan ke dalam gelas
kimia lalu di larukan dengan aquadest sebanyak 125 ml. Media
dipanaskan sampai homogen lalu masukan ke dalam masing-masing
tabung reaksi ± 5 ml. Sumbat tabung reaksi dengan kapas lalu media
di sterilisasi di autoclave selama 2jam pada suhu 121oC kemudian
media di miringkan.
g. Urease
Ditimbang agar powder sebanyak 2,2 gram masukan ke dalam
erlenmeyer lalu dilarutkan dengan aquadest sebanyak 125 ml.
Ditimbang urease sebanyak 3,7 gram masukan ke dalam erlenmeyer
lalu dilarutkan dengan aquadest sebanyak 10 ml. Agar powder
dipanaskan sampai homogen dan urease di UV selama 2 jam. Setelah
urease di UV campurkan dengan agar powder lalu masukan ke
masing-masing tabung ± 5ml, media di sterilkan di autoclave selama
2jam pada suhu 121oC kemudian media di miringkan.

1.2. CARA STERILISASI ALAT & BAHAN


Sterilisasi dilakukan dengan menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan untuk praktikum. Kemudian bungkus alat dengan kertas
(cokelat/putih), masukkan ke dalam plastik hitam lalu autoclove pada suhu
121 C selama 2 jam. Jika untuk bahan yang akan disterilisasikan lakukan
pembukusan dengan rapat menggunakan kertas dan tutup dengan kain
kasa bagian atas tabung. Setelah dilakukan sterilisasi simpan alat dan
bahan ditempat yang bersih atau didalam lemari es.

8
1.3. CARA PENGAMBILAN SAMPEL SPUTUM
 Berkumur dengan air (jangan ditelan) sebelum sputum dikumpulkan untuk
meminimalisir kontaminasi spesimen oleh sisa makanan atau kotoran lain
di dalam mulut.
 Menarik napas panjang dan dalam sebanyak 2-3 kali dan setiap kali
hembuskan nafas dengan kuat.
 Membuka penutup pot sputum lalu dekatkan pada mulut.
 Batuk secara dalam untuk mengeluarkan sputum (bukan air liur) dari
dalam dada ke dalam pot sputum.
 Mengulangi sampai mendapatkan sputum yang berkualitas baik dan
volume yang cukup (3-5 ml / 1 sendok teh)
 Segera tutup rapat tabung dengan cara memutar tutupnya, kemudian
masukkan ke dalam pembungkus atau kantong plastik.
 Jika sputum sulit dikeluarkan, pasien diberi petunjuk untuk :
 Melakukan olah raga ringan kemudian menarik napas dalam beberapa kali.
Apabila pasien merasa akan batuk, napas ditahan selama mungkin lalu
meminta pasien untuk batuk
 Apabila spesimen jelek, pemeriksaan tetap dilakukan dengan :
 Mengambil bagian yang paling mukopurulen / kental kuning kehijauan
 Memberi catatan bahwa “spesimen tidak memenuhi syarat / air liur”
 Mengulang pengumpulan sputum apabila spesimen jelas air liur

1.4. HARI PERTAMA


Dengan menggunkan sampel swab bakteri yang telah disediakan lalu
goreskan dipermukan Mac Conkey Agar (MCA), kemudian inkubasi
selama 24 jam dengan suhu 37ᴼC.

1.5. HARI KEDUA

Setelah diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam, lihatlah ada tidaknya
pertumbuhan koloni pada media Mac Conkey kemudian identifikasi
bentuk, ukuran, warna, elevasi, pinggiran dan ciri khas lainnya pada
koloni, identifikasi pada koloni terpisah dan setelah itu lakukan pewarnaan
Gram.

9
 PewarnaanGram

1. Siapkan kaca objek, ambil satu ose bulat Nacl fisiologis dan letakan
diatas kaca objek.
2. Ambil koloni yang terpisah dengan menggunakan ose tusuk, lalu
letakkan di atas kaca objek campur secara homogen dengan Nacl.
3. Fiksasi kaca objek dengan lampu Bunsen, kemudian lakukan
pewarnaan Gram.
4. Teteskan kristal violet diatas kaca objek lalu diamkan selama 1-3
menit.
5. Bilas dengan air mengalir, ditambahkan dengan Lugol selama 1
menit.
6. Bilas dengan air mengalir, lalu tambahkan alkohol 96% diamkan
selama 30 detik.
7. Bilas dengan air mengalir, lalu tambahkan safranin diamkan selama
1-2 menit.
8. Bilas kemudian keringkan dan amati di bawah mikroskop dengan
perbesaran 100x lensa objektif dengan penambahan minyak imersi.
 Pewarnaan Kapsul
• Persiapkan 2 buah objek glass yang bersih dan bebas lemak
• Letakkan 1 ose tinta cina pada bagian pinggir objek glass
• Diambil 1 ose suspensi bakteri, campurkan dengan tinta cina
sampai homogen
• Dengan ujung objek glass yang lain, buat hapusan, dibiarkan kering
dan fiksasi
• Ditambahkan carbol fuchsin 1/10 selama 1 menit
• Sisa cat dibuang dan dikeringkan..
• Diperiksa dibawah mikroskop.

10
Setelah diperoleh hasil pewarnaan gram negatif (-). Selanjutnya dilakukan
uji biokimia pada media :

-Penanaman pada media TSIA, dengan menggunakan ose tusuk, tususk


media TSIA sampai dasar tabung dan buat goresan pada daerah lereng.
-Penanaman pada media Urease dan Simon Citrate, dengan menggunakan
ose bulat, buat goresan dari dasar media sampai ujung media.
-Penanaman pada media Biokimia dan gula-gula, dengan koloni yang
sama, ambil sedilit koloni terpisah dan tanam pada media untuk uji
biokimia (SIM, SC, urease, dan MR/VP), dan gula-gula (glukosa, laktosa,
manitol, sukrosa).
Setelah dilakukan penanaman pada media inkubasi pada 37ºC selama 24
jam.

1.6. HARI KETIGA


Amati perubahan yang terjadi pada media TSIA, SIM, SC, MR/VP,
Urease, glukosa, laktosa, manitol dan sukrosa.
-Untuk media SIM tambahkan dengan reagen covac`s 2-3 tetes
-Untuk media MR ditetesi dengan indicator Methyl Red 3 tetes
-Untuk media VP ditetesi dengan KOH 40% 4 tetes dan α-naftol 12 tetes
Hasil pengamatan disesuaikan dengan tabel biokimia untuk menentukan
jenis bakteri yang sesuai dengan hasil identifikasi.

F. Hasil Praktikum
1. Hari Pertama
Dari sampel No.8 yang telah disediakan dilakukan penanaman pada media
selektif : Mac Conkey Agar (MCA). Lalu diinkubasi pada suhu 37ºC
selama 24 jam.

11
2. Hari Kedua
Dilakukan pengamatan hasil isolasi pada media selektif Mac Conkey
Agar. Dengan ciri koloni, sebagai berikut :
Tabel 2. Hasil Isolasi pada Media mmac Conkey
No Ciri Koloni : Media : MCA
.
1. Bentuk Coccus (Bulat)

2. Ukuran 1-2 µm

3. Warna Merah Muda

4. Elevasi Cembung

5. Pinggiran Rata

6. Ciri Khas Sangat Moist


lainnya

12
Serta dilakukan pewarnaan gram dan diperoleh hasil, seperti berikut :

Keterangan :
Bentuk : Basil
Susunan : Monobasil
Sifat : Gram Negatif
Warna : Merah
Perbesaran : 100 x

Dan pewarnaan kapsul diperoleh


hasil, seperti berikut :

Keterangan :
Bentuk : Basil
Susunan : Monobasil
Sifat : Positif Berkapsul
Warna : Merah
Perbesaran : 100 x

Dan dilakukan uji biokimia penanaman pada media : Gula-gula (Glukosa,


Manitol, Sukrosa, Laktosa), MR, VP, Urease, TSIA, Simon Citrate (SC),
Sulfur Indol Motility (SIM).
3. Hari Ketiga
Pengamatan hasil uji biokimia :

13
Tabel 3. Hasil Uji Biokimia

No Nama Uji Pengamatan Hasil (+/-)


1 Gula-gula cair:
Ungu-Kuning +/gas ++
Laktosa
Ada gas
Ungu-Kuning +/gas+
Glukosa
Ada gas
Ungu-Kuning +/gas+
Manitol
Ada gas
Ungu-Ungu +/gas+
Sukrosa
ada gas
Tidak terjadi perubahan warna, tetap -
2 MR
kuning ph >4,4

Tidak terjadi perubahan warna -


3 VP
ditambahkan Reagen KOH 40%
Sulfur: Tidak terdapat warna hitam, -

tidak terbentuk H2S -


4 SIM
Indol: Tidak terbentuk cincin merah +

Moltility: Ada pergerakan


Lereng/Dasar : kuning/kuning asam/asam

H₂S: Tidak terdapat warna hitam, -


5 TSIA
tidak terbentuk sulfur
Gas: Ada gas +

Terjadi perubahan warna dari hijau - +


6 SC
biru ph basa

Terjadi perubahan warna dari kuning


7 Urease
- pink +

14
G. Pembahasan
Genus bakteri Klebsiella termasuk bakteri famili dari Enterobacteriaceae,
terdiri dari tiga spesies yaitu Klebsiella pneumonia, Klebsiella ozaenae,
Klebsiella rhinoschleromatis. Klebsiella pneumoniae bersifat gram negatif,
berbentuk batang pendek, fakultatif aerob, tidak mampu membuat spora, tidak
bergerak dan mempunyai kapsul. (Edwards dan Ewing, 1972).

Klebsiella pneumoniae termasuk genus Klebsiella dalam famili


Enterobacteriaceae yang merupakan mikroflora normal pada mulut, selaput
lendir saluran pernafasan atas, usus, saluran kemih dan alat kelamin manusia
dan hewan. Kuman ini dapat diisolasi dari tinja manusia atau hewan. Pada
manusia, genus Klebsiella dapat merupakan kuman penyebab pneumonia,
disamping infeksi lain diluar sistim pernapasan misalnya: infeksi saluran
kemih, infeksi nosokomial. (Dzen, 1994).

Spesies Klebsiella menunjukkan pertumbuhan mucoid, kapsul polisakarida


yang besar dan tidak motil. Mereka biasanya memberikan hasil tes yang
positif untuk lisin dekarboksilase dan sitrat. Klebsiella, Enterobacter dan
Serratia biasanya memberikan reaksi Voges-Proskauer yang positif. (Brooks
dkk.,2001).

Klebsiella pneumoniae merupakan salah satu bakteri yang menghasilkan


kapsul. Klebsiella pneumonia mempunyai kapsul yang sangat tebal.
Kebanyakan kapsul terdiri dari polisakarida, tapi ada pula yang terdiri dari
polipeptida. Kapsul ini berbeda dari lapisan lendir yang menghasilkan sel-sel
yang paling bakteri dalam bahwa ini adalah, tebal terdeteksi, diskrit lapisan
luar dinding sel. Beberapa kapsul memiliki batas-batas yang jelas, dan
beberapa fuzzy, trailing tepi. Kapsul melindungi bakteri dari tindakan
fagositik leukosit dan memungkinkan patogen untuk menyerang tubuh. Jika
patogen kehilangan kemampuannya untuk membentuk kapsul, dapat menjadi
avirulent. (Brooks dkk.,2001).

15
Untuk melakukan identifikasi dan isolasi pada bakteri Klebsiella
pneumoniae diperlukan waktu selama 3 hari. Pada hari pertama hanya
melakukan penanaman sampel pada medium Mac Conkey Agar dengan cara
streak plate menggunakan ose bulat. Setelah melakukan penanaman cawan
petri dibungkus dan diinkubasi pada suhu 37o C selama 24 jam.

Pada hari kedua dilakukan pengamatan pada hasil isolasi pada media
selektif Mac Conkey Agar dan diperoleh hasil dengan ciri koloni : Berbentuk
bulat (Coccus), Ukuran 1-2 µm, Warna Merah muda (pink), Elevasi
Cembung, Pinggiran Rata serta memiliki ciri khas yaitu Koloni sangat moist.
Setelah itu dilakukan pewarnaan gram serta pewarnaan kapsul dan diamati
menggunakan mikroskop dengan perbesaran 100x dengan penambahan
minyak emersi. Hasil pengamatan dibawah mikroskop diperoleh bakteri
dengan bentuk susunan monobasil, sifat gram negatif (-), positif berkapsul,
warna merah.

Setelah mendapatkan bakteri Gram negatif, lalu tanam kembali koloni


yang sama pada beberapa media untuk dilakukan uji Biokimia, media tersebut
diantaranya media Gula-gula (glukosa, laktosa, sukrosa, manitol), MR/VP,
SIM, TSIA, SC, dan Urease.

Pada media Gula-gula yang mendapatkan hasil pada tabung


glukosa,laktosa,manitol, sukrosa positif serta ditandai dengan terjadinya
perubahan warna dari ungu menjadi kuning (asam). Pada media MR/VP,
pada tabung uji didapatkan hasil negatif setelah ditambahkan dengan reagen
Methyl Red, tidak terjadi perubahan warna dari warna kuning menjadi warna
merah, sedangkan pada media VP tabung uji didapatkan hasil negatif setelah
ditambahkan reagen KOH 40% dan α- naftol, karena tidak terjadi perubahan
warna medium. Pada media SIM tabung uji didapatkan hasil yaitu Sulfur
(H2S) negatif (tidak terbentuk warna hitam), Indol negatif (tidak adanya
cincin merah setelah ditambahkan reagen kovaks) bakteri tidak mempunyai
enzim triftofanase dan Motility positif (adanya penyebaran pada bekas
tusukan menandakan adanya pergerakan). Pada media TSIA tabung hasil
A/A Gas(+) dan H₂S(-) (terjadi perubahan warna dari merah menjadi kuning

16
dan terdapat gas) bakteri dapat memfermentasikan laktosa, sukrosa dan
glukosa serta menghasilkan banyak gas. Pada media Simon Citrate (SC)
tabung didapatkan hasil positif, karena terjadi perubahan warna pada media
dari hijau jadi biru dengan pH basa karena media SC mengandung Brom
Timol Blue yang dapat merubah warna media yang tadinya hijau menjadi
biru) serta dapat dipastikan bahwa bakteri mampu mempergunakan citrate
sebagai sumber karbonnya. Dan terakhir pada media Urease tabung
didapatkan hasil positif, karena terjadi perubahan warna media menjadi warna
merah muda. Setelah dilakukan serangkaian uji pada sampel diperoleh hasil
persentase kesesuaian 87,5%, karena semua hasil uji sesuai dengan tabel
koneman :

Tabel 4. Tabel koneman

Nama Uji Hasil Uji


MCA Koloni Pink (+ Laktosa)
KIA A/A
Klebsiella pneumoniae

GAS ++
H2S -
MR -
VP +
IND -
CIT +
URE +
MOT +

Presentase :

Total yang sama X 100% = 14 X 100% = 87,5%

Total keseluruhan 16

H. Kesimpulan
Setelah dilakukan serangkaian pengujian terhadap sampel No. 8, diperoleh
hasil yang sesuai dengan karakteristik bakteri Klebsiella pneumoniae,

17
sehingga dapat disimpulkan bahwa bakteri tersangka merupakan bakteri
Klebsiella pneumoniae . Dengan perolehan kesesuaian persentase 87,5%
hasil uji sesuai dengan standar tabel koneman. Dengan perhitungan sebagai
berikut :

14
Ʃ = Total yang sama x 100% = x 100% = 87,5%
16

Total keseluruhan

I. Daftar Pustaka

Brooks GF, Butel JS, Morse SA. 2008. Jawetz, Melnick dan Adelberg
Mikrobiologi Kedokteran Buku 1. Salemba Medika: Jakarta.

Jawetz E., J. L. Melnick, E. A. Adelberg, G. F. Brooks, J. S. Butel, L. N.


Ornston. 1995.

Musjaya, Guli, M. 2010. Mikrobiologi Kesehatan (Untuk Fakultas MIPA) .


Universitas Tadulako. Palu.

Edwards P.R and W.H. Eing. 1972. Identification of Enterobactericiae. Third


edition. Burgess Publishing Company.

Dzen SM. 1994. Dasar-dasar Mikrobiologi. Laboratorium Mikrobiologi


Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya: Malang.

Departemen Kesehatan RI. 1989. Bakteriologi Klinik. Bakti Husada: Jakarta.

18
J. Lampiran

Gula gula cair MR-VP SIM

SC TSIA Urease

Hasil penaman pada media MCA

Setelah inkubasi 37˚C 24 jam

19
Sulfur (-)
Putih: laktosa +
indol (-)
biru : glukosa+ +
motility (+)
ungu : manitol + +
merah : sukrosa +

MR : (-) setelah TSIA : Gas ++,


ditambahkan H2S- asam/asam
reagen methyl red
SC : (+) terjadi
VP : (-) dengan perubahan warna
menambahan hijau-biru
KOH 4 tetes & α-
naftol 12 tetes Urease : (+) terjadi
perubahan warna
menjadi pink

20
21

Anda mungkin juga menyukai