Anda di halaman 1dari 4

Nama : Arnis Arifianawati

Kelas : 3A/S1 Keperawatan

Nim : 17.1296.S

PENYAKIT DEWASA (CACAR AIR)

A. Pengertian
Cacar air adalah suatu penyakit yang di sebabkan oleh infeksi virus varicella
zoster yang mengakibatkan munculnya ruam kulit berupa kumpulan bintik-bintik
kecil baik berbentuk datar maupun menunjol, melepuh sertah berkeropeng dan
rasa gatal. Penyakit cacar air merupakan penyakit menular yang bisa di tularkan
seseorang kepada orang lain secara langsung.

B. Penyebab
Penyebab dari penyakit cacar air adalah infeksi suatu virus yang bernama virus
varicella zooster yang di sebarkan manusia melalui cairan percikan ludah maupun dari
cairan yang berasal dari lepuhan kulit orang yang menderita penyakit cacar air.
Seseorang yang terkena kontaminasi virus cacar air varicella zoster ini dapat
mensukseskan penyebaran penyakit cacar air kepada orang lain disekitarnya mulai
dari munculnya lepuhan di kulitnya sampai dengan lepuhan kulit yang terakhir
mengering. Selain itu juga ada beberapa penyebab terjadinya cacar air yaitu :
1. Terjadinya kontak langsung dengan si penderita cacar air.
2. Terkena cairan dari penderita cacar, seperti berbagi gelas yg sama, sendok,
handuk, atau terkena semburan bersin dan batuknya.
3. Memegang langsung barang-barang yg sebelumnya dipakai oleh si
4. penderita cacar, seperti baju, seprai, atau bantal.
Ada beberapa faktor juga yg menyebabkan seseorang mudah terkena cacar.
Antaranya adalah :-
1. Sebelumnya memang belum pernah terkena cacar air.
2. Belum pernah mendapatkan vaksinasi pencegahan cacar air, terutama.
3. diberikan untuk ibu hamil karena ini akan sangat bermanfaat untuk menjaga
janin.
4. Berada di dalam satu ruangan tertutup lebih dari satu jam bersama penderita cacar
air, ini akan memudahkan virus menginfeksi anda melalui udara yg dihirup
bersama.
5. Kekebalan tubuh yg cukup lemah, sehingga virus mudah menyerang .
6. Berada satu atap dengan anak-anak yg berusiaa kurang dari 10 tahun.
C. Gejala
Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah,
lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yg lebih berat,
bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa harikemudian timbul
kemerahan pada kulit yg berukuran kecil yg biasanya pertama kali ditemukan di
sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan
wajah.Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan
dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat
tidak sengaja tergaruk. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering
membentuk keropeng (krusta) yg nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di
kulit yg lebih gelap (hiperpigmentasi ). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar
sehingga beberapa waktu tidak akan meninggalkan bekas lagi. Lain halnya jika
lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam
sehingga akan mengering lebih lama. Kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi
pada bekas luka garukan tadi. Setelah mengering bekas cacar air tadi akan
menghilangkan bekas yg dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa atau
dewasa muda, bekas cacar air akan lebih sulit menghilang. Umumnya, munculnya
bintil tidak dalam waktu yang bersamaan. Saat kering dan mengelupas pun begitu
juga. Sebagian kering, sebagian mulai mengelupas. Bahkan ada yg mulai mengelupas
sebagian ada yg baru muncul bintil baru. Rasa gatal yg muncul ini biasanya membuat
penderita cacar tidak tahan untuk menggaruknya. Alhasil kulit akan penuh bekas luka
dan kemungkinan terjadinya infeksi sekunder bisa lebih besar persentasenya. Maka
dari itu, sebaiknya seseorang yg terrkena cacar air sebisa mungkin menahan diri untuk
tidak menggaruknya.
D. Penanganan
1. Jaga kebersihan.
Penyebaran cacar air dapat dicegah dengan mengisolasi individu yg telah
terinfeksi. Penularan dapat terjadi melalui paparan droplet, atau berkontak
langsung dengan lesi, selama periode 3 hari sebelum awitan ruam hingga 4 hari
setelah awitan ruam. Virus varisela rentan terhadap disinfektan, terutama pemutih
klorin ( yakni sodium hipoklorot ). Seperti virus berselaput (enveloped virus)
lainnya, virus ini sensitif terhadap pengeringan, panas dan deterjen.
2. Vaksinasi
Vaksinasi ini dianjurkan bagi orang di atas usia 12 tahun yg tidak mempunyai
kekebalan ataupun mereka yg belum pernah terkena penyakit ini, karena orang
dewasa yg terkena penyakit ini, biasanya akan lebih parah dan kadang-kadang
dapat pingsan. Bagi yg telah berusia diatas 50 tahun sebaiknya divaksinasi
ulang.Untuk pencegahan penyakit ini dapat dilakukan pemberian vaksinasi.
Vaksin varicella sudah dapat diberikan sejak anak berusia 12 bulan. Apabila
vaksin ini diberikan setelah anak berusia 12 tahun maka vaksin perlu diberikan 2x
dengan jarak minimal antara pemberian pertama dan kedua selama 4 minggu.
Vaksin varicella dapat memberikan perlindungan hingga 20 tahun setelah
divaksinasi. Pemberian vaksin efektif melindungi 80-85% terhadap penyakit
varicella dan efektif 95% mencegah varicella yang berat. Akan tetapi, sekitar 15-
20% anak sehat yang diberikan vaksin tetap terkena varicella. Jenis varicella yang
dialami termasuk jenis yang ringan dimana tidak ditemukan adanya demam, bisul
pada kulit yang lebih sedikit dan keluhan lain juga lebih ringan. Untuk mencegah
terjadinya infeksi bakteri serta komplikasi akibat serangan cacar air bisa
dilakukan beberapa usaha berikut ini, antara lain :
a) Menjaga kebersihan tangan dengan rajin mencuci tangan dengan sabun.
b) Memotong kuku yang panjang dan mengikir kuku yang tajam.
c) Sering mandi atau mencuci kulit dengan sabun anti kuman.
d) Memakai pakaian yang telah dicuci bersih dan kering serta nyaman dipakai.
e) Sering mengganti pakaian jika sudah dirasa kotor atau tidak nyaman

Daftar pustaka

Djuanda, Adhi. 2010. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelmin Edisi Keempat. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai