Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PENULISAN KARYA ILMIAH

ESAI ILMIAH

SOSIALISASI GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT


(GERMAS) DAN POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PBHS)
UNTUK MASA DEPAN INDONESIA YANG CEMERLANG

OLEH :
DJORDI RONAN MALOHO (1910505028)

PEMBIMBING :
DZAR AL BANNA, S.S., M.A.

PROGRAM STUDI DIII RADIOLOGI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2019
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan
bernegara. Bidang kesehatan merupakan hal yang sangat diperhitungkan dalam satu
Negara. Bagaimana suatu negara akan maju sedangkan rakyatnya memiliki tingkat
kesehatan yang buruk? Tentu saja itu hal yang mustahil. Inilah yang menjadi sebab
mengapa sector kesehatan menjadi sangat vital. Sekarang saja banyak oknum pusat
pelayanan kesehatan yang merubah orientasi bidang kesehatan yang seharusnya
berorientasi pada nilai-nilai sosial dan kemanusiaan diubah haluan ke komersil. Ini
bukan bisnis! Hal ini juga merupakan PR pemerintah untuk menindak tegas oknum-
oknum seperti ini.
Bagaimana dengan mahasiswa? Mahasiswa tentu saja tidak akan tinggal diam.
Sebagai agen pembawa perubahan, mahasiswa tidak akan membiarkan hal ini terus
terjadi. Dari hal yang paling kecil, setelah lulus atau setelah selesai pendidikan
mahasiswa khusunya yang berada di bidang kesehatan harus bertekad untuk menjaga
kesucian dari sumpah-sumpah yang diambil baik saat wisudad maupun di waktu yang
lain. Selain itu, saat sedang menempuh pendidikan. Mahasiswa harus mampu dan
berkewajiban melakukan pengabdian masyarakat dengan penyuluhan, membuat desa
binaan, dan lain sebagainya yang intinya untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, sampai dengan
bulan maret 2019 terdapat 25,14 juta rakyat miskin di Indonesia. Jumlah tersebut
sudah cukup baik dari tahun-tahun sebelumnya. Tetapi tetap saja angka 25,14 juta ini
harus diperhatikan, khususnya dari bidang kesehatan. Mahasiswa sebagai agen
pembawa perubahan harus berkontribusi dan membantu pemerintah dalam
meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat khususnya masyarakat miskin yang
susah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Pepatah ini sudah sangat akrab
ditelinga semua orang. Penulis memberikan sedikit solusi kepada mahasiswa dalam
upaya meningkatkan kesehatan masyarakat untuk memajukan Indonesia dan
mencerahkan semesta dengan sosialisasi Gerakan Mayarakat Hidup Sehat
(GERMAS) dan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Hal yang kecil namun banyak
manfaatnya. GERMAS dan PHBS merupakan gerakan dari pemerintah melalui
Kementerian Kesehatan RI dalam upaya mencegah datangnya penyakit.
Untuk masyarakat yang kurang mampu, tentunya ini merupakan hal yang bisa
diterapkan karena saat sudah sakit maka biaya yang akan dikeluarkan tidak sedikit.
Dengan adanya GERMAS dan PHBS maka setiap orang dapat mencegah sakit dan
hal tersebut akan sangat membantu bagi semua kalangan terkhusus untuk kalangan
menengah kebawah.

PEMBAHASAN
Melalui pendahuluan sebelumnya, sudah dapat dibayangkan apasaja yang
akan dilakukan oleh mahasiswa berdasarkan solusi dari penulis. Mahasiswa perlu
mengetahui menganai GERMAS dan PHBS terlebih dahulu agar bisa melanjutkan ke
tingkan mensosialisasikan. Pemahaman yang mendalam mengenai apa yang akan
disosialisasikan sangat penting agar apa yang nantinya disampaikan oleh pembicara
dapat berbobot dan bisa dipahami oleh pendegar atau penerima materi.
Gerakan Mayarakat Hidup Sehat atau sering disingkat GERMAS adalah
sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta
meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. GERMAS
bertujuan untuk adalah menjalani hidup yang lebih sehat. Gaya hidup sehat akan
memberi banyak manfaat, mulai dari peningkatan kualitas kesehatan hingga
peningkatan produktivitas seseorang. Hal penting lain yang tidak boleh dilupakan
dari gaya hidup sehat adalah lingkungan yang bersih dan sehat serta berkurangnya
resiko membuang lebih banyak uang untuk biaya berobat ketika sakit. Terdapat 7
langkah dalam GERMAS ini, antara lain :

1. Melakukan Aktivitas Fisik.


Perilaku kehidupan modern seringkali membuat banyak orang minim
melakukan aktivitas fisik; baik itu aktivitas fisik karena bekerja maupun
berolah raga. Kemudahan-kemudahan dalam kehidupan sehari-hari karena
bantuan teknologi dan minimnya waktu karena banyaknya kesibukan telah
menjadikan banyak orang menjalani gaya hidup yang kurang sehat.
2. Makan Buah dan Sayur.
Keinginan untuk makan makanan praktis dan enak seringkali menjadikan
berkurangnya waktu untuk makan buah dan sayur yang sebenarnya jauh lebih
sehat dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Beberapa jenis makanan dan
minuman seperti junk food dan minuman bersoda sebaiknya dikurangi atau
dihentikan konsumsinya. Menambah jumlah konsumsi makanan dari buah dan
sayur merupakan contoh GERMAS yang dapat dilakukan oleh siapapun.
3. Tidak Merokok
Merokok merupakan kebiasaan yang banyak memberi dampak buruk bagi
kesehatan. Berhenti merokok menjadi bagian penting dari gerakan hidup
sehat dan akan berdampak tidak pada diri perokok tetapi juga bagi orang-
orang di sekitarnya. Meminta bantuan ahli melalui hypnosis atau metode
bantuan berhenti merokok yang lain dapat menjadi alternatif untuk
menghentikan kebiasaan buruk tersebut.
4. Tidak Mengkonsumsi Minuman Beralkohol
Minuman beralkohol memiliki efek buruk yang serupa dengan merokok. Baik
itu efek buruk bagi kesehatan hingga efek sosail pada orang-orang di
sekitarnya.
5. Melakukan Cek Kesehatan Berkala
Salah satu bagian dari arti germas sebagai gerakan masyarakat hidup
sehat adalah dengan lebih baik dalam mengelola kesehatan. Diantaranya
adalah dengan melakukan cek kesehatan secara rutin dan tidak hanya datang
ke rumah sakit atau puskesmas ketika sakit saja.

GERMAS selanjutnya memerlukan pengaplikasian. Salah satu pengaplikasian


dari GERMAS merujuk pada perilaku hidup yang bersih dan sehat. Melalui
Kementerian Kesehatan RI pemerintah mempunyai Pola Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS). Artinya disini bahwa GERMAS dan PHBS memiliki keterkaitan. Berikut
penjelasan selanjutnya mengenai PHBS.
Pola Hidup Bersih dan Sehat atau disingkat PHBS adalah semua perilaku
kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh
anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki
peran aktif dalam aktivitas masyarakat. PHBS bertujuan untuk meningkatkan kualitas
kesehatan melalui proses penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu-
individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari-hari yang bersih dan sehat.
Manfaat PHBS yang paling utama adalah terciptanya masyarakat yang sadar
kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani perilaku
hidup yang menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan.
Apa pentingnya mensosialisasikan PHBS? Berdasarkan pengabdian
masyarakat yang telah penulis lakukan di SMP Negeri 3 Gamping dalam bentuk
sosialisasi PHBS di Sekolah. Penulis mendapati siswa sekolah di daerah yang masih
bisa dikatakan kota ataupun daerah penyanggka ibukota karena dekat dengan ibukota
DI Yogyakarta, masih terhitung banyak siswa yang tidak tahu tentang PHBS.
Bagaimana kesadaran tentang pentingnya PHBS akan tercapai secara penuh jika
siswa setingkat SMP saja belum tahu menahu mengani hal tersebut.
Menyasar kaum muda tentunya bukan tanpa alasan. Penulis menginginkan
kesadaran akan timbul sejak dini. Bukan berarti sosialisasi PHBS ini hanya dilakukan
terhadap kaum muda saja. Tetapi juga terhadap seluruh masyarakat dari berbagai
kalangan usia, dengan harapan tujuan dari PHBS ini dapat tersampaikan secara tepat,
cepat, dan menyeluruh.
Dalam PHBS terdapat beberapa tatanan, Tatanan PHBS melibatkan beberapa
elemen yang merupakan bagian dari tempat beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini 5 tatanan PBHS yang dapat menjadi simpul-simpul untuk memulai proses
penyadartahuan tentang perilaku hidup bersih sehat :
 PHBS di Rumah tangga
 PHBS di Sekolah
 PHBS di Tempat kerja
 PHBS di Sarana kesehatan
 PHBS di Tempat umum
Apa manfaat dari PHBS? Manfaat dari PHBS adalah adalah meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk mau menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut
agar masyarakat bisa mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu,
dengan menerapkan PHBS masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat
dan meningkatkan kualitas hidup. Intinya PHBS menginginkan adanya kesadaran dari
setiap individu tentang pentingnya menjaga kesehatan dengan cara menerapkan pola
hidup bersih dan sehat yang tidak lain adalah PHBS itu sendiri.
Sebelum mahasiswa melakukan sosialisasi mengenai PHBS, tentunya mahasiswa
perlu tahu dan mengerti tentang PHBS itu sendiri. Dalam 5 tatanan PHBS terdapat
indicator tersendiri disetiap tatanan tersebut. Berikut indicator dalam setiap tatanan
PHBS.
1. Indikator PHBS di Rumah Tangga
Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan. pemberian asi eksklusif,
menimbang bayi dan balita secara berkala, cuci tangan dengan sabun dan air
bersih, menggunakan air bersih, menggunakan jamban sehat, memberantas
jentik nyamuk, konsumsi buah dan sayur, dan melakukan aktivitas fisik setiap
hari, tidak merokok di dalam rumah.
2. Indikator PHBS di Sekolah
Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan, mengkonsumsi
jajanan sehat, menggunakan jamban bersih dan sehat, olahraga yang teratur,
memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di lingkungan sekolah, membuang
sampah pada tempatnya, dan melakukan kerja bakti bersama warga lingkungan
sekolah untuk menciptakan lingkungan yang sehat.
3. Indikator PHBS di Tempat Kerja
Tidak merokok di tempat kerja, membeli dan mengkonsumsi makanan dari
tempat kerja, melakukan olahraga secara teratur/aktivitas fisik, mencuci tangan
dengan air bersih dan sabun sebelum dan sesudah makan sertasebelum dan
sesudah buang air besar maupun kecil, memberantas jentik nyamuk di tempat
kerja, menggunakan air bersih, menggunakan jamban saat baung air kecil dan
besar, dan membuang sampah pada tempatnya dan menggunakan alat
pelindung diri (APD) sesuai jenis pekerjaan.
4. Indikator PHBS di Sarana Kesehatan
Menggunakan air bersih, menggunakan jamban, membuang sampah pada
tempatnya, tidak merokok di institusi kesehatan, tidak meludah sembarangan,
dan memberantas jentik nyamuk.
5. Indikator PHBS di Tempat Umum
Menggunakan air bersih, menggunakan jamban, membuang sampah pada
tempatnya, tidak merokok di tempat umum, tidak meludah sembarangan, dan
memberantas jentik nyamuk.

PENUTUP

1. Kesimpulan
GERMAS dan PHBS adalah dua hal yang saling berkaitan. PHBS adalah salah
satu cara dalam pengaplikasian GERMAS secara lebih mendalam dan
terperinci. Initnya Mengajak seluruh masyarakat untuk dapat mencegah sakit
akan lebih baik untuk pribadi setiap orang maupun finansialnya. Selain itu
dengan melihat tingginya angka kemiskinan di Indonesia, penulis menyadari
bahwa mahasiswa sebagai agen pembawa perubahan harus memikirkan jalan
terbaik untuk kesejahteraan yang dalam hal ini adalah di bidang kesehatan
yang dapat jalankan oleh semua golongan masyarakat.
2. Saran
Dalam penyampaian sosialisasi GERMAS dan PHBS ini mahasiswa harus
mampu menjelaskan dan memberikan pemahaman yang jelas kepada seluruh
audiens. Pemahaman dari mahasiswa selaku pembicara juga wajib disiapkan
dengan baik agar apa yangakan disampaikan kepada audiens nanti akan sesuai
dengan maksud dan tujuan dari GERMAS dan PHBS.
DAFTAR PUSTAKA

Akademi Kebidanan Mutiara Mahakam. 2018. Pentingnya Hidup Bersih dan Sehat di
Tempat Kerja. https://akbidmm.ac.id/berita/pentingnya-hidup-bersih-dan-
sehat-di-tempat-kerja. Diakses pada 30 Desemebr 2019.
Direktorat Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Gerakan PHBS Sebagai Langkah Awal
Menuju Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat.
http://promkes.kemkes.go.id/phbs. Diakses pada 30 Desember 2019.
Direktorat Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. 2016. GERMAS - Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat. http://promkes.kemkes.go.id/germas. Diakses pada 30 Desember 2019.
Tim Pengembang Pedoman Bahasa Indonesia. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Lampiran 1. Biodata Penulis

Biodata Penulis
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Djordi Ronan Maloho
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi D3 Radiologi
4 NIM 1910505028
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bolaang Mongondow, 28 Juli 2001
6 Alamat E-mail djordironanmaloho@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085382261967

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Demikian biodata ini saya buat
dengan sebenarnya.

Sleman, 30 Desember 2019

Djordi Ronan Maloho


Lampiran 2. Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah

Surat Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah

Saya yang bertanda tangan dibawah ini


Nama : Djordi Ronan Maloho
Nim : 1910505028
Program Studi : DIII Radiologi

Dengan ini menyatakan sebagai berikut:


1. Karya Ilmiah yang berjudul Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(GERMAS) Dan Pola Hidup Bersih Dan Sehat (PBHS) Untuk Masa
Depan Indonesia Yang Cemerlang, adalah benar-benar karya asli saya dan
belum pernah dipublikasikan sebelumnya.
2. Setiap ide tau kutipan dari karya orang lain yang menjadi referensi dari karya
ilmiah ini, telah diakui standarnya sesuai disiplin ilmu dan dapat
dipertanggungjawabkan keabsahannya.
3. Saya mengakui adanya kutipan dari sumber-sumber terpercaya dengan maksud
agar tidak ada kesalahpahaman dalam memaknai definisi atau yang lainnya.
4. Karya Ilmiah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari matakuliah Bahasa
Indonesia.

Apabila dikemudian hari ditemukan kecurangan dalam Karya Ilmiah ini, maka saya
bersedia bertanggungjawab. Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sadar dan
tanpa paksaan dari pihak manapun.

Sleman, 30 Desember 2019

Djordi Ronan Maloho

Anda mungkin juga menyukai