Anda di halaman 1dari 14

Makalah

IDEOLOGI NEGARA
Diajukan untuk Memenuhi Tugas terstruktur Mata Kuliah Ilmu Negara

Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. IDZAM FAUTANU, M. Ag

Disusun Oleh :

KELOMPOK 10

FADHILA ULFA 1173030026


ALVIAN KATIWANDA 1173030011
AGUS LAELATULLOH 1173030004

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

JURUSAN HUKUM TATA NEGARA (SIYASAH)

SEMESTER 2/A

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, taufik, dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini

dengan baik untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur Mata kuliah Ilmu Negara.

Dalam penyusunan makalah ini, kami ucapkan banyak terima kasih

terhadap bantuan teman – teman Kelompok 10 yang telah meluangkan waktunya

untuk menyelesaikan makalah berjudul Ideologi Negara. Tidak terlepas dari

bantuan Bapak Prof. Dr. H. Idzam Fauntanu,M.Ag, selaku Dosen pengampu dalam

mata kuliah Ilmu Negara, dan juga tidak terlepas dari do’a maupun materil yang

diberikan oleh Orang Tua kami di rumah.

Dalam kesempatan ini penulis selaku mahasiswa/mahasiswi Universitas

Islam Sunan Gunung Djati bandung mengucapkan terimakasih banyak kepada

Dosen mata kuliah yang telah memberikan Ilmu Pengetahuan dalam

menyampaikan hasil diskusi sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Saran dan kritik yang membangun kami tunggu, untuk lebih memperluas

pengetahuan kami terhadap pembuatan makalah kedepannya.

Bandung, Maret 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I

PENDAHULUAN.................................................................................................1

A. Latar Belakang Makalah ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah........................................................................................ 2

C. Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2

BAB II

PEMBAHASAN...................................................................................................3

A. Pengertian Ideologi...................................................................................... 3

B. Macam-Macam Ideologi.............................................................................. 4

BAB III

PENUTUP.............................................................................................................8

A. Kesimpulan.................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 9


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Makalah

Ideologi negara merupakan consenses (mayoritas) warga negara tentang

nilai-nilai dasar negara yang ingin diwujudkan melalui kehidupan negara itu.

Ideologi diterjemahkan sebagai sistem pedoman hidup yang menjadi cita-cita

untuk dicapai oleh sebagian besar individu dalam masyarakat yang bersifat

khusus, disusun secara sadar oleh para tokoh pemikir negara serta kemudian

menyebar luaskannya secara resmi sebagai dasar negara. Secara umum

pengertian ideologi adalah suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan,

serta kepercayaan yang bersifat sistematis dengan arah dan tujuan yang hendak

dicapai dalam kehidupan nasional suatu bangsa dan negara.

Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang luas, sebagai cara memandang

segala sesuatu. Ideologi mampu membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan,

memberikan arahan mengenai dunia beserta isinya serta menanamkan semangat

dalam perjuangan masyarakat untuk bergerak melawan penjajahan, yang

selanjutnya mewujudkan dalam kehidupan penyelenggara negara.

Fanatisme buta atau hanya ikut-ikutan para pemimpin pemerintahan suatu

negara, bagaimanapun sistem politik, sistem pemerintahan, sistem hukum,

sistem perekonomian, sistem administrasi dan sistem sosial lainnya, akan

cenderung sedikit banyaknya dipengaruhi dan berkiblat pada ideologi


Ada tiga ideologi raksasa yang merupakan corak berpikir dan peradaban

umat manusia yang berbenturan dewasa ini karena ketiganya merupakan

paradigma serta narasi agung dalam era globalisasi

A. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan ideologi?

2. Apa saja macam-macam ideologi?

B. Tujuan perumusan

1. Mengetahui pengertian ideologi secara umum dan menurut para

ahli.

2. Mengetahui macam-macam ideologi.

3.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ideologi

Istilah ideologi berasal dari kata ‘idea’ ( Inggris ) yang berarti gagasan,

konsep, pengertian dasar, cita-cita, dan kata ‘logi’ yang dalam bahasa Yunani

‘logos’ artinya ilmu atau pengetahuan. Secara harfiah, pengertian ideologi

adalah pengetahuan tentang gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-ide,

atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar

Pengertian ideologi menurut para ahli :

1. Karl marx

Ideologi adalah kesadaran palsu, karena ideologi adalah suatu hasil

pemikiran yang ditentukan oleh kepentingan.

2. Nicollo Machiavelli

Ideologi pengetahuan mengenai cara menyembunyikan kepentingan,

mendapatkan, serta mempertahankan kekuasaan dengan memanfaatkan

konsepsi-konsepsi keagamaan dan tipu daya

3. Louis Althuser

Ideologi adalah gagasan spekulatif, namun bukan gagasan palsu, karena

bukan dimaksudkan untuk menggambarkan suatu realitas melainkan untuk

dapat memberikan gambaran mengenai bagaimana semestinya manusia itu

dapat menjalani hidup.


4. C.C. Rode

Ideologi adalah sekumpulan yang secara logis berkaitan dan

mengidentifikasi nilai-nilai yang member keabsahan bagi institusi dan

pelakunya.

5. Ali Syariati

Ideologi adalah sebagai keyakinan-keyakinan dan gagasan-gagasan yang

ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa atau suatu ras

tertentu

B. Macam-Macam Ideologi

1. Idelogi Individualisme

Dari hasil pengamatannya, Aneximandros membuat suatu teori hidup

bermasyarakat. Bahwa jika manusia ingin hidup bermasyarakat dengan aman,

maka hendaknya mencontoh pola hidup benda-benda besar di angkasa di

angkasa tersebut, yaitu hidup secara individu, sendiri-sendiri, atau masing-

masing. Teori hidup masing-masing inilah yang disebut dengan teori

individualisme

Individualisme merupakan satu paham yang menerangkan bahwa seseorang

yang mementingkan haknya pribadi tanpa memperhatikan orang lain.

Individualism ini juga menjelaskan bagaimana seseorang hidup tanpa adanya

sosialisai dengan orang lain. Ideologi ini muncul di tengah-tengah peradaban


reformasi barat, kurang lebih pada abad 17 dan 18. Teori ini muncul sebagai

anti klimaks dari penguasa monarki absolute. Mereka gandrung menyuarakan

Liberte, Egalite, dan Humanisme sebagai buah dari revolusi Prancis dan

revolusi industri.

Dalam pandangan ideologi ini kepentingan individu harus ditempatkan

pada tujuan hidup manusia untuk mencapai kebahagiaan dan kemakmuran

hidup sebanyak-banyaknya.

Ideologi individualisme bertujuan menempatkankan kepentingan individu

pada tujuan hidup menusia untuk mencapai kebahagiaan dan kemakmuran

hidup sebanyak-banyaknya.

2. Ideologi liberalisme

Semenjak adanya teori individualisme, maka sejak saat itulah terjadi dan

lahirnya apa yang disebut dengan persaingan bebas antara individu, dimana hal

itu disebut dengan teori liberalism. Sebagai dampak yang lebih parah dari teori

individualism Liberal ini adalah dimana di dalam pertarungan bebas tersebut

pasti akan berakhir dengan kemenangan dari sebagian manusia dan kekalahan

di pihak lain.

Liberalisme atau liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan

tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan

persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme
mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan

berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan,

khususnya dari pemerintah dan agama.

Ciri-ciri ideologi liberalisme:

a. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik anggota

masyarakat memiliki kebebasan beragama dan kebebasan pers.

b. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas.

c. Keputusan yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat

belajar membuat keputusan sendiri.

d. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.

e. Semua masyarakat dikaitkan berbahagia apabila setiap individu atau

sebagian terbesar individu berbahagia.

f. Hak-hak tertentu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar

oleh kekuasaan manapun

3. Ideoligi kapitalisme

Kapitalisme merupakan kelanjutan dari liberalisme, yaitu paham dan

sebutan untuk orang-orang sukses dalam menumpuk kekayaan sebanyak-

banyaknya dengan cara mengeksploitasi sumber daya alam dan sumber daya

manusiayang kalah/lemah untuk kepentingan pribadi, keluarga dan atau

kelompok saja. Kelanjutan dari teori hidup individualis yang berkembang

menjadi hidup kaoitalis yang mengerikan bagi manusia yang lain ini, kemudia
berkoalisi menjadi kumpulan manusia monster dan menjadikan satu

diantaranya yang paling kuat dan kaya menjadi yang ditakuti oleh manusia lain.

Max Weber mengungkapkan bahwa kemunculan kapitalisme erat sekali

dengan semangat religious terutama kaum protestan. Pendapat ini didukung

Marthin Luther King yang mengatakan bahwa lewat perbuatan dan karya yang

lebih baik manusia dapat menyelamatkan diri dari kutukan abadi. Tokoh lain

adalah Benjamin Frankin dengan mottonya yang sangat terkenal yaitu “Time is

Money”, bahwa manusia hidup untuk bekerja keras dan menumpuk kekayaan.

Kapitalisme muncul di Eropa pada abad ke-16. Kapitalisme muncul dari

paham feodalisme di Eropa. Kapitalisme di Eropa muncul dari pemikiran kaum

ilmiah yang pada awalnya berpikir untuk mensejahterakan kaum buruh.

Kapitalisme awalnya mungkin banyak dilihat sebagai cara pengaturan

ekonomi dengan melibatkan ekspansi secara berangsur-angsur keluar wilayah

dalam jaringan pertukaran barang. Namun kapitalisme memiliki cakupan yang

lebih dari itu, karena ekspansi kapitalisme tidak hanya dianggap sebagai taktik

pasar, melainkan juga merupakan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah

dengan cakupan tidak hanya pada aktifitas ekonomi saja, namun juga di bidang

sosial dan politik.

Saat ini kapitalisme dengan mudahnya berkembang pesat. Dibuktikan

dengan adanya pasar bebas ( globalisasi ) yang memberikan kesempatan untuk


semua orang berbisnis tanpa adanya penghalang khusus. Pemilik modalnya

banyaklah yang berhak berkuasa. Negara hanya sebagai pelengkap saja.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelelasan di atas makalah tentang Ideologi Negara ini, dapat di tarik

kesimpulan bahwa :

1. Ideologi dalam arti luas adalah sebagian kelompok cita-cita, nilai dasar,

dan keyakinan yang dijunjung tinggi sebagian normatif. Sedangkan

dalam arti sempit ideologi adalah gagasan atau teori yang menyeluruh

tentang makna hidup dan nilai-nilai yang menentukan dengan mutlak

bagaimana manusia harus hidup dan bertindak. Sedangkan pengertian

ideology secara umum adalah ilmu tentang pengertian dasar atau ide,

cita-cita, pandangan, atau paham yang bersifat tetap yang harus dicapai.

2. Ada tiga ideologi yang dibahas dalam makalah ini, yaitu ideologi

individualisme, liberalisme, dan kapitalisme. Ideologi individualisme

Individualisme merupakan satu paham yang menerangkan bahwa

seseorang yang mementingkan haknya pribadi tanpa memperhatikan

orang lain. Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan

tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan

persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Kapitalisme merupakan

kelnajutan dar liberalisme, yaitu paham dan sebutan untuk orang-orang

sukses dalam menumpuk kekayaan sebanyak-banyaknya dengan cara

mengeksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusiayang


kalah/lemah untuk kepentingan pribadi, keluarga dan atau kelompok

saja.
DAFTAR PUSTAKA

1. Kencana, Inu. 2013. Ilmu Negara (Kajian Ilmiah dan Kajian Keagamaan).

Bandung : Pustaka Reka Cipta

2. Basah, Sjachran. 1997. Ilmu Negara (Pengantar, Metode, dan Sejarah

Perkembangan). Citra Aditya Bakti

3. Soehino. 2000. Ilmu Negara. Liberty Yogyakarta

4. Widjanarko. 1979. Negara dan Revolusi Sosial. Penerbit Erlangga

5. Aminoto. 2015. Ilmu Negara. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai