Anda di halaman 1dari 41

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA


REPUBLIK INDONESIA

METODE PELAKSANAAN

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS


IMPROVEMENT PROJECT
(WINRIP)

PACKAGE 08
BATAS KOTA PARIAMAN – MANGGOPOH
SUMATERA BARAT

WINRIP IBRD Loan No. 8043


GENERAL FLOWCHART

MULAI

Manajemen dan
Persiapan dan Mobilisasi Pemeliharaan Rutin
Keselamatan Lalu Lintas

Pengukuran dan Penyiapan


Gambar Kerja

Pekerjaan Drainase
Pekerjaan Tanah Pekerjaan Harian
Pekerjaan Struktur

Perkerasan Berbutir

Pelebaran Perkerasan dan


Perkerasan AspaL
Bahu Jalan

Pengembalian Kondisi dan


Pekerjaan Minor

Demobilisasi

** : SELESAI
(OK, to ke tahap selanjutnya)
(NO, diulang, diperbaiki, dibongkar atau downgrade)

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 2


Divisi 1

1). MOBILISASI
Lingkup Mobilisasi yang diperlukan sesuai dengan jenis dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan dan sesuai dengan
sayar – syarat yang telah ditentukan. Periode mobilisasi harus diselesaikan dalam jangka waktu 90 hari terhitung tanggal mulai
kerja (SPMK), kecuali penyediaan fasilitas pengendalian mutu yang terdiri dari tenaga ahli, tenaga terampil dan peralatan
pengendalian mutu harus diselesaikan paling lambat 60 hari dari tanggal SPMK.
Untuk mobilisasi peralatan dan materaial akan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan lapangan untuk menghindari terjadinya
penumpukan peralatan dan material dilapangan yang dapat membahayakan pengguna jalan lainnya dan personil proyek.

Tahapan - tahapan Pekerjaan Mobilisasi meliputi:


- Lokasi Untuk Base Camp.
- Kantor Proyek / Direksi Keet
- Papan Nama / Plank Proyek
- Laboratory
- Mobilisasi Tenaga Kerja
- Mobilisasi Peralatan
- Mobilisasi Material
- Survey / Rekayasa lapangan dan Membuat Shop Drawing
- Demobilization

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 3


RELOKASI UTILITAS DAN PELAYANAN

Pekerjaan Relokasi Utilitas dan Pelayanan dimaksud sesuai dengan dokumen tender yang diuraikan sebelumnya adalah meliputi
pekerjaan “Relokasi Tiang Telpon yang ada dan Relokasi Tiang Listrik yang ada, tegangan rendah” dengan ketentuan sebagai
berikut :

− Pendataan utilitas dan pelayanan yang meliputi tiang listrik dan lainya yang ada disepanjang lokasi pekerjaan.
− Membuat gambar plan lokasi dan titik utilitas dimaksud dan mengajukannya ke Direksi untuk persetujuan sebagai gambar
kerja (shop Drawing) dilapangan.gambar sudah mencakup utilitas yang perlu direlokasi dan yang ditidak pelu direlokasi sesuai
dengan kondisi dan rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan.
− Membuat surat permohonan pemindahan masing – masing utilitas kepada pihak yang terkait sebagai pemilik.
− Melaksanakan koordinasi dengan Direksi dan pihak terkait untuk pemindahaan utilitas sesuai dengan gambar rencana.

Pekerjaan relokasi utilitas akan dilaksanakan setelah pekerjaan mobilisasi selesai dimana pekerjaan dapat dilakukan bersamaan
dan atau setelah pekerjaan pengukuran awal mencapai 50%.

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 4


RELOKASI UTILITAS DAN PELAYANAN

TIANG
LISTRIK/TELEPON
DIPINDAHKAN

RENCANA
PELEBARAN LEBAR JALAN EXISTING

LEBAR JALAN RENCANA

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 5


PENGUKURAN, PENYIAPAN GAMBAR KERJA DAN SHOP DRAWING

1. PENGUKURAN AWAL.

Meliputi kegiatan pekerjaan Pengukuran Awal yang dilaksanakan guna menentukan pedoman – pedoman pelaksanaan pekerjaan
yang meliputi kondisi ketinggian tanah eksitsing (elevasi, kontur dan koordinat tata letak) serta untuk menentukan letak dan
posisi bangunan yang akan dikerjakan meliputi elevasi ketinggian bangunan, koordinat bangunan dan elevasi – elevasi untuk
ukuran tahapan pekerjaan selanjutnya.

Pekerjaan pengukuran awal akan dilaksanakan menggunakan peralatan mekanis berupa Theodolite dan Waterpass. Didalam
pelaksanaannya juga akan dilaksanakan pembuatan Tugu Patok Dasar (BM) dari bahan beton bertulang dengan ukuran
penampang 20 x 20 cm. untuk keamanan dan kestabilan Patok dasar akan ditaman minimal sedalam 1 meter dengan bagian yang
muncuk diatas permukaan tanah secukupnya serta ditempatkan pada posisi yang aman dari kemungkinan kerusakan akibat
aktivitas pekerjaan (hal ini akan dikoordinasikan dengan Direksi/Pengawas Lapangan). Setelah pengukuran awal selesai maka data
hasil pengukuran akan dipakai sebagai pedoman untuk pembuatan gambar kerja yang selanjutnya akan digunakan juga untuk
acuan pembuatan papan BOUWPLANK.

Pengukuran elevasi eksitisng, kontur dan koordinat titik – Pematokan Posisi Bangunan dan pemasangan TBM
titik pekerjaan

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 6


Metoda pelaksanaan / FLOWCHART PEKERJAAN DRAINASE
MULAI

Manajemen dan
Pekerjaan Persiapan
Keselamatan Lalu Lintas

CEK CEK

Fabrikasi U Ditch / Beton


Pengukuran & Bouwplank
Pracetak

Pekerjaan Galian Tanah


CEK CEK
Drainase/Gorong-gorong

CEK

Pas. U Ditch / Beton


Pas. Batu dengan Mortar
Pracetak

CEK CEK

Siaran/Plesteran Timbunan/Urugan
Pasangan Kembali

CEK CEK

Finishing dan
Pembersihan Akhir
** :
(OK, to ke tahap selanjutnya) CEK SELESAI
(NO, diulang, diperbaiki, dibongkar atau downgrade)

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 7


DIVISI 2. PEKERJAAN DRAINASE

ILUSTRASI PEKERJAAN DRAINASE

1. Melaksanakan Survey awal untuk penentuan posisi 2. Penggalian dengan excavator untuk membentuk
drainase, dimensi dan elevasi berdasarkan gambar penampang drainase. tanah hasil galian diangkut
kerja. dengan dump truk meunju lokasi pembuangan.

3. Pekerjaan galian untuk membentuk penampang 4. Pekerjaan finishing dan trimming pembentukan
drainase mengacu pada desain, persetujuan penampang drainase dilaksanakan oleh tenaga
gambar kerja dan kondisi jenis tanah dilokasi. orang mengikuti batas patok ukuran yang
terpasang sebelumnya.

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 8


DIVISI 2. PEKERJAAN DRAINASE

ILUSTRASI PEKERJAAN DRAINASE

Ilustrasi tahapan Pasangan Batu ;


- Pemasangan Profil utk penampang drainase serta
penempatan material didekat lokasi pekerjaan.
- Penempatan material diatur untuk
meminimalisasikan dampak terhadap arus lalu
lintas.

- Setelah pemasangan profil selesai dan diperiksa


pekerjaan dilanjutkan dengan pemasangan batu
sampai selesai.
- Pemasangan mengikuti profil yang telah dipasang
pada tiap – tiap jarak 15 meter dimana pada
kedua profil dihubungkan dengan benang.

- Pekerjaan selanjutnya setelah pemasangan Batu


sesuai gambar kerja selesai adalah ,e,-finishing
permukaan pekerjaan.
- Dilanjutkan dengan pembersihan akhir dan
pemeriksaan bersama untuk hasil akhir.

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 9


DIVISI 2. PEKERJAAN DRAINASE
ILUSTRASI PEKERJAAN DRAINASE

Ilustrasi tahapan Pemasangan Drainase Precast U ; Ilustrasi tahapan Pemasangan Drainase Precast U ;
- Galian pembentukan penampang untuk - Pemasangan drainase precast U ke galian yang
penempatan precast telah dibuat

Ilustrasi tahapan Pemasangan Drainase Precast U ; Ilustrasi tahapan Pemasangan Drainase Precast U ;
- Pembuatan alas dudukan dengan pasir dan atau - Pemasangan Tutup drainase.
beton cor

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 10


DIVISI 2. PEKERJAAN DRAINASE

SISTEMATIKA PENGAMAN LALU-LINTAS UNTUK PEKERJAAN DRAINASE

50 m’ s/d 100 m’

Saluran

Batu Kali’ Concrete Mixet Semen’


Batu Kali’ Batu Kali Pasir’

25 m’ 2.75 m batas Pengaman / Tolo - tolo 25 m’

KE PARIAMAN
KE MANGGOPOH

Saluran

Hazard ID
• Pekerja tertabrak kendaraan umum di lokasi pengukuran
• Terjadi kemacetan di area kerja
• Terjadi Kecelakaan kendaraan umum dengan kendaraan lainnya atau material di area kerja
Pengendalian yang Dilakukan
• Menempatkan Rambu Peringatan pada setiap ujung lokasi area kerja (Seperti gambar di atas)
• Menyediakan 2 orang Signal Man dengan menggunakan bendera merah yang mengatur lalu lintas
dengan sistem buka tutup pada lajur jalan raya
• Menempatkan Tolo-Tolo yang disambung dengan Yellow Line atau Menyediakan Rubber Cone pada
batas antara area kerja dengan lajur jalan raya ± dengan jarak 3 m
Rambu – Rambu Peringatan Tolo-Tolo

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 11


Divisi 3. Pekerjaan Tanah , meliputi pekerjaan yang terdiri dari :

3.1.1 Galian Biasa


3.1.3 Galian Struktur dgn Kedalaman 0-2 mtr
3.1.7 Galian Perkerasan Beraspal tanpa Cold Milling Machine
3.2.1 Timbunan Biasa
3.2.2 Timbunan Pilihan
3.3 Penyiapan Badan Jalan
3.4.4 Pemotongan Pohon Pilihan diameter 15 - 30 cm
dan pekerjaan lainnya seperti yang tercantum pada Divisi 3. didalam Bill of Quantity pada Dokumen Proyek ini.
Uraian kegiatan seperti dimaksud diatas adalah sebagai berikut :

Yang dimaksud dengan PEKERJAAN GALIAN adalah :


1. Galian Biasa untuk pembentukan stabilitas lereng, galian pembentukan profil, penampang badan jalan ataupun struktur
dengan mengunakan Excavator (standar atau long arm untuk galian tanah biasa)
2. Sebelum pelaksanaan pekerjaan galian terlebih dahulu dilakukan pematokan (setting out) untuk batas – batas pekerjaan dan
rencana kedalaman yang harus dapat selalu dipantau dengan mudah. Hal ini akan dilakukan pembuatan elevasi rencana
pada tiap – tiap titik patok pada dua sisi area pekerjaan.
3. Untuk galian yang mengunakan Excavator, material hasil galian akan langsung dimuat ke dalam Dump Truck untuk dikirim ke
pembuangan akhir atau disposal area yang ditentukan oleh Engineer dilapangan.
4. Galian perkerasan beraspal tanpa Cold Milling Machine sesuai dengan lokasi yang ditentukan didalam gambar kerja dengan
kedalam sesuai dengan kondisi dilapangan
5. Kelandaian akhir, garis dan formasi hasil galian akan selalu dicek (inspeksi bersama dengan engineer) dengan alat mekanis
pada tiap – tiap proses galian yang hampir atau mendekati batas acuan akhir pekerjaan.

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 12


DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH

3.1 FLOWCHART PEKERJAAN GALIAN TANAH


MULAI

Manajemen dan
Pekerjaan Persiapan
Keselamatan Lalu Lintas

CEK CEK

Pengukuran & Marking

Pek. Galian Tanah &


CEK Diangkut ke Pembuangan
Pembentukan

CEK CEK
Pek. Galian Perkerasan
Diangkut ke Pembuangan
Beraspal & Pembersihan
Levelling Dasar &
CEK CEK Pemadatan

CEK
Penutupan Kembali
dengan Konstruksi Baru

CEK

SELESAI

** :
(OK, to ke tahap selanjutnya)
(NO, diulang, diperbaiki, dibongkar atau downgrade)

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 13


DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH

Rambu – Rambu

1
Signal Man /
MAAF Pengatur Lalu Lintas
ADA PEKERJAAN
PERBAIKAN JALAN

GALIAN BIASA
1.5 m
Dari tepi Galian
2

Ket : Rambu-rambu yang ada

MAAF
KURANGI
ADA PEKERJAAN
KECEPATAN
PERBAIKAN JALAN

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 14


3.2 ILUSTRASI PEKERJAAN TIMBUNAN DAN PENYIAPAN BADAN JALAN

Grade preparation Pengiriman material timbunan dari stock yard Penghamparan dengan motor grader
maupun dari borrow pit area

Penghamparan dan levelling ketebalan Pemadatan dengan vibro roller dan dibantu dengan water tank (bila diperlukan)

Pemadatan berlanjut hingga…, Inspeksi dan tes lapanagan disetiap lapisan timabunan (tes kepadatan, elevasi
dan dimensi dsb)

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 15


DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH

3.3 ILUSTRASI PEKERJAAN TIMBUNAN DAN PENYIAPAN BADAN JALAN

PeNempatan material untuk lapisan selanjutnya setelah


timbunan lapisan sebelumnya selesai.

Levelling dan pemadatan akhir pada top elevasi timbunan yang sudah
selesai dan dilaksanakan final inspeksi dan tes lapangan.

Trimming slope timbunan dan finishing terhadap pembentukan akhir


6 penampang dilaksanakan berdasarkan gambar kerja.

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 16


DIVISI 4. PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN

Divisi 4. Pekerjaan Pelebaran Perkerasan Dan Bahu Jalan , meliputi pekerjaan yang terdiri dari :

4.2.(2b) Lapis Pondasi Agregat Kelas S

Uraian kegiatan seperti dimaksud diatas adalah sebagai berikut :

Yang dimaksud dengan pekerjaan PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN adalah :
1. Pengadaan dan pengiriman material sesuai klasifikasi pekerjaan dan persyaratan yang sudah ditentukan didalam RKS maupun
instruksi dari pengawas.
2. Melaksanakan penghamparan sampai dengan ketebalan pada elevasi yang sudah ditentukan dimana, ketebalan
penghamparan 17.5 cm padat.
3. Melaksanakan pemadatan hamparan lapisan pondasi agregat sampai dengan kepadatan minimum yang disyaratkan oleh
spesifikasi maupun dari hasil uji coba dilapangan (trial).
4. Melakukan tindakan – tindakan untuk menjamin kerataan, kelandaian dan kemiringan timbunan sesuai dengan gambar kerja
dan patok – patok elevasi dan dimensi yang sudah ditetapkan sebelumnya.
5. Melaksanakan pengujian – pengujian dilapangan termasuk tes kepadatan sesuai dengan syarat yang sudah ditentukan
didaalam RKS.

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 17


DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR

Divisi 5. Pekerjaan Perkerasan Berbutir , meliputi pekerjaan yang terdiri dari :

5.1.(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A


5.1.(2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B

Uraian kegiatan seperti dimaksud diatas adalah sebagai berikut :

Yang dimaksud dengan pekerjaan PERKERASAN BERBUTIR adalah :


1. Pengadaan dan pengiriman material sesuai klasifikasi pekerjaan dan persyaratan yang sudah ditentukan didalam RKS maupun
instruksi dari pengawas.
2. Melaksanakan penghamparan sampai dengan ketebalan pada elevasi yang sudah ditentukan dimana, ketebalan
penghamparan padat disesuaikan dengan desain yang disyaratkan.
3. Melaksanakan pemadatan hamparan lapisan pondasi agregat sampai dengan kepadatan minimum yang disyaratkan oleh
spesifikasi maupun dari hasil uji coba dilapangan (trial).
4. Melakukan perawatabn sampai lapis pondasi agregat ditutup dengan lapisan aspal.
5. Melakukan tindakan – tindakan untuk menjamin kerataan, kelandaian dan kemiringan timbunan sesuai dengan gambar kerja
dan patok – patok elevasi dan dimensi yang sudah ditetapkan sebelumnya.
6. Melaksanakan pengujian – pengujian dilapangan termasuk tes kepadatan sesuai dengan syarat yang sudah ditentukan
didaalam RKS.

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 18


FLOW CHART PEKERJAAN PERKERASAN BERBUTIR

START

Manajemen dan Pengukuran, Setting & Persiapan Peralatan dan


Keselamatan Lalu Lintas Marking Batas Pekerjaan Bahan / Material

CEK CEK CEK

Granular Design
Sub-Grade Preparation
and Trial Test

CEK CEK

Perkerasan Berbutir
Aggregat Kelas B

Agregat Kelas S untuk


CEK
Shoulder

Perkerasan Berbutir
CEK
Agregat Kelas A

CEK
Agregat Kelas S untuk
Shoulder

** : FINISH CEK
(OK, to ke tahap selanjutnya)
(NO, diulang, diperbaiki, dibongkar atau downgrade)

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 19


DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
ILUSTRASI PEKERJAAN PERKERASAN BEBUTIR

Material agregat dikirim dari stock yard (base camp) ke lokasi Penghamparan material agregat lapis I (Kelas B)

Pemadatan dengan jumlah passing berdasarkan Bila diperlukan, pemadatan dibantu dengan
data trial test penyiraman air dari water tank.

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 20


DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR

ILUSTRASI PEKERJAAN PERKERASAN BERBUTIR

Bersamaan dengan akhir pemadatan dilaksanakan inspeksi dan test lapangan (tes kepadatan lapangan, cek elevasi dsb sesuai
ketentuan).

Pekerjaan dilanjutkan pada lapisan selanjutnya (lapisan ke II agregat Kelas B atau lapisan Agregat Kelas A, sesuai gambar) yang
dilaksanakan dengan tahapan seperti uraian sebelumnya yang berdasarkan ketentuan dan spesifikasi teknis.

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 21


DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
ILUSTRASI PEKERJAAN PERKERASAN BEBUTIR

Ilustrasi penampang pekerjaan perkerasan Berbutir untuk badan jalan, pelebaran maupun untuk bahu jalan yang dilaksanakan dan dipadatkan lapis per
lapis dengan ketebalan setiap lapisnya sesuai ketentuan.

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 22


DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR

ILUSTRASI PEKERJAAN PERKERASAN BEBUTIR

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 23


DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL

Divisi 6. Pekerjaan Perkerasan Aspal, meliputi pekerjaan yang terdiri dari :

6.1.1 Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair


6.1.2 Lapis Perekat – Aspal Cair
6.3 5a Laston Lapis Aus (AC-WC)
6.3 6a Laston Lapis Antara (AC-BC)
6.3.7a Laston Lapis Pondasi (AC - Base)
6.3 7c Laston Lapis Pondasi Perata (AC-Base(L))
6.3.8a Aspal Cement
6.3.9 Bahan Anti Pengeluasan
6.3.10b Filler Added-Porlant Cement
dan pekerjaan lainnya sebagai pendukung seperti yang tercantum didalam BOQ
Uraian kegiatan seperti dimaksud diatas adalah sebagai berikut :

Yang dimaksud dengan tahapan pekerjaan PERKERASAN ASPAL tersebut adalah :


1. Melaksanakan penyiraman lapisan resap pengikat (Prime Coat) pada permukaan Aggregat Base secara merata
menggunakan peralatan mekanis dengan volume liter/m2 nya sesuai dengan yang sudah ditentukan spesifikasi didalam
RKS atau yang ditentukan lain oleh Owner berdasarkan hasil pengujian (Job Mix)
2. Melaksanakan penyiraman/pelaburan lapisan Perekat pada permukaan aspal yang akan dilapis kembali dengan ketentuan
seperti yang diuraikanan pada item no. 1.
3. Menyiapkan Hotmix berdasarkan hasil pengujian (Job Mix Formula) yang sudah disetujui oleh Pengawas dan
mengirimkannya ke lapangan (lokasi penghamparan) dengan sebaik – baiknya dengan cara menjaga suhu mulai dari
produksi sampai penghamparan).
4. Melakukan penghamaparan Hotmix dengan ketebalan, kemiringan, kerataan dan kelandaian sesuai yang ditunjukkan
didalan gambar kerja dengan berpedoman patok – patok elevasi dan dimensi yang sudah diseting terlebih dahulu.
5. Melaksanakan 3 tahapan pemadatan dengan berpedoman pada data – data hasil Trial yang sudah dilakukan sebelumnya.
6. Melaksanakan pengujian – pengujian sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dan
7. Melaksanakan perawatan hasil pekerjaan.

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 24


DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
FLOWCHART PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL
Hotmix Design
MULAI
and Trial Test

Manajemen dan Pengukuran, Setting & Persiapan Peralatan dan


Keselamatan Lalu Lintas Marking Batas Pekerjaan Produksi Hotmix

CEK CEK CEK

Pembersihan Permukaan
yang akan dilapis Hotmix

Pelaburan / Penyiraman
CEK Lapis Resap Pengikat

Pekerjaan Hotmix diatas


Lapis Resap Pengikat
CEK

Pembersihan Permukaan
CEK yang akan dilapis Hotmix

Pelaburan / Penyiraman
Lapis Perekat
CEK

CEK

Pekerjaan Hotmix diatas


Lapis Perekat

** : CEK SELESAI
(OK, to ke tahap selanjutnya)
(NO, diulang, diperbaiki, dibongkar atau downgrade)

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 25


DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL

ILUSTRASI TAHAP PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL

Pemebersihan permukaan granular pavement dari unused material maupun


butiran lepas menggunakan kombinasi peralatan Air Compressor dan perlatan
manual (sapu dll).

Asphalt distribution

Pelaburan / Penyiraman Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) diatas Granular Pavement Inspeksi dan Tes dengan paper test priming

Penghamparan lapisan hotmix diatas permukaan granular pavement dan diikuti dengan perapihan dan levelling pinggiran pleh tenaga kerja.

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 26


DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL

ILUSTRASI TAHAP PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL

Pemadatan Pertama (Breakdown / Initial rolling) setelah penghamparan, suhu waktu pemadatan dan jumlah pasing / lintasan alat pemadatan
mengacu kepada data hasil trial test.

Pemadatan Kedua (Intermediate Rolling), suhu waktu peadatan dan jumlah pasing lintasan alat mengacu kepada data hasil Trial test sebelumnya.

Pemadatan Ketiga (Final Rolling), suhu waktu pemadatan dan jumlah pasing lintasan alat pemadat mengacu data hasil trial test sebelumnya.

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 27


DIVISI 7. STRUKTUR

Divisi 7. Pekerjaan Struktur, meliputi pekerjaan yang terdiri dari :

7.1.4 Beton mutu sedang, K - 350


7.1.5 Beton mutu sedang, K - 250
7.1.9 Beton mutu rendah, K - 125
7.3 Baja tulangan U24 Polos
7.9 Pasangan Batu
7.15.2 Pembongkaran Beton

Uraian kegiatan seperti dimaksud diatas adalah sebagai berikut :

Yang dimaksud dengan tahapan pekerjaan STRUKTUR tersebut adalah :


1. Melaksanakan pekerjaan struktur sesuai dengan klasifikasi beton pada item pekerjaan yang tercantum dalam gambar kerja
sesuai dengan spesifikasi teknis didalam dokumen.
2. Melaksanakan fabrikasi besi tulangan maupun bekisting sesuai dengan bentuk dan pola beton yang akan dicetak yang
berpedoman kepada ukuran yang tercantum didalam gambar kerja.
3. Melaksanakan perawatan beton setelah pengecoran.
4. Mengakut beton hasil fabrikasi ke lapangan untuk diinstal pada lokasi yang sudah ditentukan dan telah dimarking
sebelumnya.
5. Melaksanakan pengecoran beton lainnya sesuai dengan mutu yang direncanakan, dilanjutkan dengan perawatan hingga umur
beton mencapai 28 hari.
6. Melaksanakan pembersihan akhir dan inspeksi bersama guna menjamin hasil pekerjaan telah sesuai dengan gambar rencana
maupun spesifikasi yang ditentukan didalam RKS.

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 28


DIVISI 7. STRUKTUR

7.1 STRUKTUR BETON DAN BETON BERTULANG.


Pekerjaan Struktur Beton dan Beton Bertulang sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknis dan gambar kerja meliputi bagian prose
pekerjaan :

- Fabrikasi dan Pemasangan Besi Tulangan


- Fabrikasi dan Pemasangan Panel Bekisting
- Pengecoran Beton
- Perawatan dan Finishing

Adapaun untuk pekerjaan Beton bertulang, tahapan proses dan ketentuan meliputi :

A. Pabrikasi Besi Tulangan.


Proses Pelaksanaan pabrikasi besi terdiri dari pekerjaan pemotongan terhadap panjang batang besi 12 meter (yang ada
dipasaran) dan pembengkokan besi tulangan, sedangkan panjang tulangan elemen struktur yang digunakan terdiri dari
bermacam-macam ukuran sesuai perhitungan tulangan dan daftar tabel besi (Bar Bending List) yang sudah dibuat sebelumnya
berdasarkan gambar kerja. Pemotongan besi menggunakan Gunting Besi dan Bar Cutter serta pembengkokan/pembentukan
elemen besi menggunakan Bar Bending.

Hal-hal yang diperhatikan dalam menyusun daftar bengkok dan potong besi tulangan adalah :
a. Sambungan antar tulangan harus ditempatkan sedemikian rupa pada daerah yang momennya nol atau dengan
menggunakan sambungan lewatan sehingga gaya dan batang yang satu dapat disalurkan ke batang yang lain. Panjang dan
bentuk baja tulangan direncanakan secara ekonomis sehingga bagian-bagian sisi atau yang tidak terpakai didapat seminimal
mungkin.
b. Memperhitungkan teknik pemasangan tulangan sehingga tidak menyulitkan dalam pelaksanaan di lapangan.

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 29


DIVISI 7. STRUKTUR

7.1 STRUKTUR BETON DAN BETON BERTULANG.


B. Pemasangan/Instal Besi Tulangan.
Besi tulangan dan sengkang/beugel yang telah dipotong dan dibengkokan dibawa ke lapangan untuk dipasang pada posisi
sesuai denah gambar pelaksanaan. Kegiatan yang dilakukan pada pekerjaan pemasangan pembesian adalah :
a. Memeriksa diameter, panjang, dan bentuk tulangan. Hal ini dilakukan sebelum besi tulangan tersebut dipasang.
b. Memastikan tarak antar tulangan serta jumlah tulangan, baik untuk tulangan lentur maupun tulangan geser yang sudah
diatur sesuai dengan gambar kerja.
c. Sengkang/beugel dipasang secara manual. Penyambungan sengkang pada tulangan utama dengan menggunakan kawat
bendrat.
d. Memastikan daerah-daerah dan ukuran panjang penyaluran sambungan lewatan dan panjang penjangkaran.
e. Memastikan tebal selimut beton dengan memasang beton decking maupun cakar ayam dari besi beton sebagai acuan
selimut beton yang akan dicor.

C. Pabrikasi dan Pemasangan/Instal Formwork (Bekisting).


a. Formwork/Bekisting yang akan digunakan dibentuk dan dirakit terlebih dahulu diluar lokasi pemasangan yaitu bertempat di
los kerja/workshop berdasarkan gambar kerja.
b. Pembentukan dan rakitan formwork berupa panel – panel terbuat dari potongan multipleks 9mm dan 12mm dengan frame
kayu 5x7 cm maupun 5x5 dan 2.5x5 cm, yang dapat disesuikan dengan dimensi beton yang akan dibuat.
c. Permukaan panel yang bersentuhan langsung dengan material adukan beton sebelum dipasang akan dilapisi terlebih dahulu
dengan minyak pelumas yang bertujuan untuk menjaga keawetan dan keakurasian bentuk formwork serta untuk lebih dapat
memudahkan pelaksanaan pegecoran. Jenis pelumas yang dapat digunakan akan disesuaikan dengan spesifikasi teknis
proyek ini maupun atas arahn dari Direksi Lapangan.
d. Pelaksanaan pemasangan/instal formwork akan mengikuti dan atau bersamaan dengan pekerjaan pemasangan besi
tulangan.
e. Untuk perkuatan dan menstabilkan posisi perletakan formwork, akan disupport dengan kayu – kayu sokongan maupun
scaffolding yang disesuikan dengan kondisi lapangan.

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 30


Divisi 7. STRUKTUR

7.1 STRUKTUR BETON DAN BETON BERTULANG.

D. Pengecoran Beton Bertulang.


a. Pekerjaan pengecoran Beton dilaksanakan setelah rangkaian pekerjaan pemasangan/install Besi tulangan dan
Formwork/bekisting selesai.
b. Lokasi pengecoran terlebih dahulu harus dibersihkan dari sisa material yang tidak dipakai berupa sisa potongan besi maupun
kawat beton, potongan kayu dan bila diperlukan akan disiram terlebih dahulu hingga bersih supaya tidak mempengaruhi
kualitas pekerjaan beton yang akan segera dilaksanakan.
c. Mutu beton yang akan digunakan mengacu kepada spesifikias teknis maupun gambar kerja yang mana akan dilakukan job
mix terlebih dahulu untuk memastikan mutu beton yang akan digunakan telah sesuai dengan rencana.
d. Dalam volume pekerjaan yang tidak dapat diselasikan dalam 1 kali pelaksanaan (sehari) maka sebelum dimulai akan
ditentukan besama Direksi Lapangan terlebih dahulu dimana posisi penghentian yang akan dicapai termasuk penyediaan
sarana penunjang kegiatan dimaksud seperti terpal penutup beton.

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 31


DIVISI 7. STRUKTUR

7.2 FLOWCHART STRUKTUR BETON DAN BETON BERTULANG.


MULAI

Setting dan Marking Pengadaan Material dan


Persiapan Awal
Posisi Bangunan Perlatan Kerja

Finishing Tanah Dasar, CEK


CEK
Urugan Pasir Alas Lantai

Beton Lantai Kerja CEK Pabrikasi Material


(Besi & Bekisting)

CEK CEK

Pas. Panel Bekisting

Pas. Stek Besi, Angkur,


Pas. Besi Tulangan
Ducting, Weephole, dll.

CEK

Test dan Schedule


Cor Beton
Benda Uji Pengecoran

Finishing dan Perawatan Bongkar Bekisting &


(curing) Timbunan Kembali

** :
(OK, to ke tahap selanjutnya) SELESAI CEK
(NO, diulang, diperbaiki, dibongkar atau downgrade)

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 32


DIVISI 7. STRUKTUR

7.4 PEKERJAAN BOX CULVERT


Pekerjaan STRUKTUR selain Pekerjaan Jembatan meliputi :
- Pekerjaan Box Culvert / Gorong - Gorong

URAIAN tahapan pekerjaan dimaksud diatas, dan ketentuan yang mengikuti uraian pekerjaan dimaksud meliputi :
1. Melaksanakan pengadaan dan penempatan seluruh kebutuhan material yang akan digunakan sesuai spesifikasi teknis dan atas
persetujuan dari direksi di lapangan.
2. Galian tanah yang membentuk penampang saluran ataupun untuk penempatan pemasangan gorong - gorong, untuk
pembuatan box culvert, kelandaian dan kemiringan dikerjakan sesuai yang ditunjukan didalam gambar kerja dan atau seperti
yang diperintahkan oleh Direksi di Lapangan.
3. Membuang material hasil galian tanah kelokasi yang disetujui sesuai kondisi dilapangan.
4. Menyelesaiakan pekerjaan finishing galian menggunakan peralatan mekanis dan manual untuk mendapatkan finishing sharp
dan dimensi sesuai rencana.
5. Membuat dan memasangan bouwplank/profil sebagai pedoman didalam pelaksaan pekerjaan drainase, pemasangan gorong –
gorong maupun pekerjaan pembuatan box culvert, tiap – tiap jarak interval 25 m’ atau sesuai kebutuhan lapangan.
6. Melaksanakan pekerjaan alas lantai sesuai gambar rencana, dilanjutkan dengan pekerjaan penempatan dan pemasangan
gorong – gorong sesuai gambar.
7. Melaksanakan fabrikasi dan pemasangan besi tulangan dan dilanjutkan dengan bekisting untuk pembentukan box culvert
sesuai spesifikasi dan gambar.
8. Melaksanakan pengecoran untuk box culvert secara bertahap mulai dari lantai kemudian dinding dan diakhiri dengan slab
penutup. Bersamaan pula melaksanakan penyambungan gorong – gorong menggunakan mortar dengan mutu sesuai
spesifikasi yang ditentukan.
9. Melaksanakan perawatan (curing) dan pembongkaran bekisting.
10. Melaksanakan pekerjaan timbunan kembali dan dipadatkan lapis perlapis sampai elevasi yang direncanakan ataupun pelapisan
dengan beton bertulang sesuai dengan kebutuhan dan petunjuk dalam gambar rencana.

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 33


DIVISI 7. STRUKTUR

ILUSTRASI PEKERJAAN BOX CULVERT

to the specified location

1. Galian tanah menggunakan ekcavator, hasil galian


diangkut dengan dump truck dan dibuang kelokasi yang
ditentukan atau, ditempatkan disekitar lokasi untuk
dapat digunakan sebagai timbunan kembali (bila
disetujui oleh direksi),

2. Pembuatan dan pemasangan alas lantai dan beton


lantai kerja

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 34


DIVISI 7. STRUKTUR

ILUSTRASI PEKERJAAN BOX CULVERT

3. Pemasangan bekisting untuk lantai box culvert dan


dilanjutkan dengan instalasi besi tulangan

construction joint (detail


see design drawing

length of box culvert

4. Pengecoran Beton untuk slab lantai Box Culvert


menggunakan mutu beton yang sesuai spesifikasi teknis
dan dilaksanakan sesuai ketentuan pengecoran.

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 35


DIVISI 7. STRUKTUR

ILUSTRASI PEKERJAAN BOX CULVERT

5. Pemasangan bekisting dinding box culvert dan


dilanjutkan dengan dan atau bersamaan dengan
pemasangan / instal besi tulangan dinding box culvert.
6. Setelah instal bekisting dan besi dinding selesai
dilanjutkan dengan pemasangan besi slab penutup box
culvert..
7. Pengecoran Beton untuk dinding dan slab penutup Box
Culvert menggunakan mutu beton yang sesuai
spesifikasi teknis dan dilaksanakan sesuai ketentuan
pengecoran.
Compacting using
Hand Stamper
Compacting using Pedestrian
Roller

8. Melaksanakan perawatan dan dilanjutkan dengan


pembongkaran bekisting.
9. Melaksanakan timbunan kembali dipadatkan lapis
perlapis sesuai ketentuan.

Border line of backfilling work


performed each layer compacted

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 36


DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR

Divisi 8. Pekerjaan Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor, meliputi pekerjaan yang terdiri dari :

8.1.1 Lapis Pondasi Agregat Kelas A untuk Pekerjaan Minor


8.1.2 Lapis Pondasi Agregat Kelas B untuk Pekerjaan Minor
8.1.5 Campuran Aspal Panas untuk Pekerjaan Minor
8.3.1a Stabilisasi Dengan Tanaman
8.4.1 Marka Jalan Termoplastik
8.4.3a Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineering Grade
8.4.5 Patok Pengarah
8.4.6a Patok Kilometer
8.4.7 Rel Pengaman
8.4.9 Mata Kucing
8.4.10a Kerb pracetak jenis 1 ( Peninggi / Mountable / Kansten)
8.4.12 Perkerasan Blok Beton pada Trotoar dan Median

dan pekerjaan lainnya sebagai pendukung seperti yang tercantum didalam BOQ

Uraian kegiatan seperti dimaksud diatas adalah sebagai berikut :

Yang dimaksud dengan pekerjaan tersebut adalah :


a. Melaksanakan tahapan – tahapan pekerjaan berdasarkan gambar kerja , syarat dan spesifikasi yang tercantum didalam
dokumen kontrak.
b. Melaksanakan pekerjaan pengembalian kondisi dan pekerjaan minor setelah dan atau sebelum pekerjaan utama selesai
dilaksanakan.
c. Melaksanakan pengujian – pengujian bila diperlukan pada setiap tahapan pekerjaan berdasarkan syarat dan spesifikasi
didalam dokumen kontrak dan ;
d. Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan hasil pekerjaan pada tiap – tiap item pekerjaan dimaksud sesuai dengan tujuan
dan maksudnya.

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 37


DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR

8.1.1 Lapis Pondasi Agregat Kelas A utk Pekerjaan Minor


Pelaksanaan pekerjaan dimaksud dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja maupun, ketentuan spesifikasi teknis didalam
dokumen kontrak dan instruksi Direksi dilapangan. Tahapan proses pelaksanaan pekerjaan mengikuti tahapan pekerjaan
Perkerasan Berbutir yang telah diuraikan sebelumnya.
8.1.2 Lapis Pondasi Agregat Kelas B utk Pekerjaan Minor
Pelaksanaan pekerjaan dimaksud dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja maupun, ketentuan spesifikasi teknis didalam
dokumen kontrak dan instruksi Direksi dilapangan. Tahapan proses pelaksanaan pekerjaan mengikuti tahapan pekerjaan
Perkerasan Berbutir yang telah diuraikan sebelumnya.
8.1.5 Campuran Aspal Panas utk Pekerjaan Minor
Pelaksanaan pekerjaan dimaksud dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja maupun, ketentuan spesifikasi teknis didalam
dokumen kontrak dan instruksi Direksi dilapangan. Tahapan proses pelaksanaan pekerjaan mengikuti tahapan pekerjaan
penghamparan hotmix yang telah diuraikan sebelumnya.
8.3.1a Stabilisasi dengan Tanaman
Pelaksanaan pekerjaan dimaksud adalah pekerjaan penanaman pohon maupun rumput sesuai dengan kriteria yang ada didalam
spesifikasi teknis yang ada didalam dokumen kontrak dimana, tahapan dan proses pelaksanaannya akan mengikuti gambar kerja
maupun instruksi Direksi dilapangan. Salah satu jenis pekerjaan Stabilisasi dengan Tanaman adalah Penanaman rumput.
Pekerjaan penanaman rumput dilakukan pada akhir pekerjaan setelah pekerjaan timbunan tanah top soil selesai.
Urutan Pekerjaan penanaman Rumput adalah sebagai berikut :
o Pekerjaan Persiapan
o Gali tanah pada area yang akan ditanami rumput dengan kedalaman minimal 4” (102 mm)
o Angkat batu-batuan yang berukuran 1 - 1,5” (38 mm), akar tanaman, sampah dan bahan – bahan yang tidak diperlukan
lainnya
o Batasi persiapan hanya pada area yang akan ditanami dengan segera
o Susun sesetan/lempeng/gebalan rumput dengan cara teratur. Dikerjakan dari depan untuk menghindari kerusakan pada lapisan
tanah atau lempeng rumput.
o Penanaman rumput dilakukan dengan sistem lempeng/gebalan/sesetan, dengan pola tanam silang atau papan catur dan
dengan perhatikan sistem rembesan dan pengaliran air dalam tanah.
o Sebelum diisi dengan tanah, dasar galian diberi bahan pembasmi rayap (Furodan) dengan dosis pemakaian 20 gram/m2 atau
sesuai dengan petunjuk pada kemasannya.

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 38


DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR

o Pengisian media tanam yang mana area tanam diisi kembali dengan tanah subur. Tanah organik/top soil yang dicampur dengan
pupuk kandang yang sudah matang (berumur 2 bulan). Menggunakan perbandingan campuran antara top soil : pupuk
kandang/kompos : pasir sesuai spesifikasi. Media tanam dicampur secara merata sesuai konsentrasi yang telah ditetapkan
kemudian dimasukkan ke masing – masing area tanam dengan volume cukup.

Pupuk yang dipakai adalah pupuk kandang yang mempunyai kriteria sebagai berikut :
• Berasal dari kotoran hewan sapi, kerbau, atau kambing yang sudah mengalami pelapukan dimana kotoran sudah menjadi
tanah;
• Tidak berbau kotoran dan lebih ringan dari tanah biasa;
• Berwarna kehitam-hitaman, kecoklat-coklatan dan keabu-abuan.
o Setalah penanaman, permukaan rumput dipadatkan atau ditekan-tekan dengan pemberat untuk merapikan permukaan dan
pertemuan antara lempeng ditabur dengan pasir secukupnya.
o Siram tanaman yang telah ditanam sampai benar-benar basah penakarannya, atau diperkirakan minimum untuk 1 m2
membutuhkan air sebanyak 10 liter.

Kriteria Kualitas Tanaman Rumput :


 Tanaman Rumput yang ditanam adalah dalam bentuk lempengan /gebalan/sesetan.
 Rumput dalam kondisi baik, tidak layu dan kering.
 Pada lempengan rumput tersebut tidak terdapat hama (Rayap) atau penyakit.
 Mudah dalam pemeliharaan

papan Pola Tanam Rumput


pasir penyiraman
pupuk
Rumput 25x25 cm

Potongan Tanaman
Tanah (Lapisan Top SoiL)

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 39


DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
8.4.1 PEKERJAAN MARKA JALAN
Pekerjaan Marka Jalan adalah pekerjaan akhir dimana aplikasinya dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan selesai sehingga dapat
dijamin marka teraplikasi rapi dan bersih.

MARKA JALAN meliputi pekerjaan :


1. Pengadaan, transportasi dan pengecatan marka sesuai dengan bentuk dan dimensi yang ditunjukan didalam gambar kerja
maupun instruksi dari MK dan Tim Teknis.
2. Membersihkan permukaan aspal yang akan dibuat marka
3. Membuat pola dan identifikasi sebelum pengecatan
4. Pengecatan marka menggunakan peralatan mekanis yang disetujui oleh engineer.
Ketentuan umum pelaksanaan pekerjaan meliputi :
a. Warna cat dan jenis cat marka sesuai RKS atau yang akan ditentukan Engineer yaitu Marka Termoplastik
b. Cat Termoplastik Pemantul Warna Putih dan Warna Kuning untuk Marka Jalan mangacu pada spesifikasi SNI 06-4826-1998.
c. Cat jenis termoplastik harus diaplikasikan pada suhu 204 – 218°C kecuali ditentukan lain oleh pabrik.
d. Taburan glass bed sesuai syarat spesifikasi adalah 450 gram/m2.

8.4.3a Rambu Jalan Tunggal dgn Permukaan Pemantul Engineer Grade


Pelaksanaan pekerjaan dimaksud adalah pekerjaan pemesanan, pengadaan dan pemasangan rambu – rambu yang ditentukan
didalam gamabr rencana maupun spesifikasi teknis didalam RKS. Pekerjaan pemasangan rambu akan dilaksanakan diakhir setelah
pekerjaan Perkerasan Aspal selesai, dan bersamaan dengan pekerjaan Marka maupun Stabilisasi dengan tanaman.

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 40


DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN

Yang dimaksud dengan PEKERJAAN HARIAN adalah pekerjaan – pekerjaan yang dilaksanakan berdasarkan dan atau sesuai
dengan kebutuhan dilapangan yang diinstruksikan oleh Direksi dilapangan.
Tahapan dan proses pelaksanaan Pekerjaan Harian seperti yang diuraikan dengan mode bagan alir (flowchart) seperti berikut ini :

START

Permohonan Tertulis Instruksi Direksi

CEK

Gambar Kerja (bila Persiapan Bahan, Alat dan


diperlukan) Pekerja

Data dan
Proses Pelaksanaan
Dokumentasi

CEK

Verifikasi dan Validasi

** : FINISH
(OK, to ke tahap selanjutnya)
(NO, diulang, diperbaiki, dibongkar atau downgrade)

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT 41

Anda mungkin juga menyukai