Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS INSTRUMEN

PEMANFAATAN SERBUK KAYU SEBAGAI MEDIA TANAM JAMUR


TIRAM

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

MOHAMMAD AGUNG SATRIYA

INDRI YUNITA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2020
RANCANGAN USAHA

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pembuatan


media tanam jamur (baglog) dapat mengurangi kuantitas limbah gergaji kayu yang
ada. Limbah gergaji yang ada biasanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar
pembuatan batu bata. Limbah gergaji kayu yang biasanya hanya dibakar menjadi
lebih bermanfaat setelah dijadikan baglog. Secara ekonomi pemanfaatan limbah
gergaji kayu menjadi baglog dapat meningkatkan nilai jual serbuk gergaji.
Berdasarkan analisis kebutuhan dan potensi pada tahun 2004 pemanfaatan limbah
potongan kayu yang jumlahnya cukup banyak menjadi produk yang bernilai ekonomi
(Karsidi, 2007). Material dari limbah kayu mengandung sumber nutrisi yang lebih
baik untuk pertumbuhan jamur dibandingkan dengan media lain. Menurut Widyastuti
(2008) kayu atau serbuk gergaji yang digunakan sebagai media tanam harus steril,
tidak mengandung pestisida atau bahan beracun lainnya dan memilih jenis kayu yang
tidak terlalu keras. Serbuk gergaji kayu dapat mempertahankan baglog agar tidak
berubah bentuk.. Media Tanam Jamur dari Limbah Gergaji Kayu Banyak
keuntungan yang didapat dari pemanfaatan limbah serbuk gergaji kayu untuk
pembuatan media jamur ini. Lingkungan menjadi lebih bersih dan tidak ada polusi
udara yang berasal 86 Proceeding Biology Education Conference Vol. 14 (1): 83-87,
Oktober 2017 dari asap pembakaran limbah.

KOMPOSISI KIMIA
Kayu sebagian besar tersusun atas tiga unsur yaitu unsur C, H dan O.Unsur-
unsur tersebut berasal dari udara berupa CO2 dan dari tanah berupa H2O. Namun,
dalam kayu juga terdapat unsur-unsur lain seperti N, P, K, Ca, Mg, Si, Al dan Na.
Kandungan kimia kayu adalah selulosa ± 60%, lignin ± 28% dan zat lain (termasuk
zat gula) ± 12%. Dinding sel tersusun sebagaian besar oleh selulosa(C6H10O5).
Lignin adalah suatu campuran zat-zat organik yang terdiri dari zat karbon (C), zat air
(H2) dan oksigen (O2). Serbuk gergaji kayu mengandung komponen utama selulosa,
hemiselulosa, lignin dan zatekstraktif kayu.

Komponen kimia kayu:


1.Karbon terdiri dari selulosa dan hemiselulosa
2.Ion karbonhidrat terdiri dari lignin kayu
3.Unsur yang diendapkan :
a.Karbon : 50%
b. Hidrogen : 6%
c. Nitrogen : 0,04 - 0,10%
d. Abu : 0,20 – 0,50%
Kandungan unsur hara abu serbuk gergaji :

CaCO3 : 25 - 45 %
K2O : <10 %
P2O5 : < 1 %
Unsur hara mikro (Fe, Mn, Cu, dll) : <1 %

PERSIAPAN BAHAN BAKU DAN PERALATAN

Media limbah serbuk kayu dapat dimaanfaatkan sebagai media tanam yang
akan memberikan dampak positif bagi pertanian Indonesia. Salah satu cara atau
alternatif yang sering digunakan ialah dengan cara menggunakan limbah hasil
pertanian sebagai media tanam. Limbah yang biasa digunakan yaitu serbuk kayu
atau serbuk gergaji, karena sifat dari serbuk kayu yang dapat dengan mudah
dilapukkan dengan cara fermentasi dan serbuk kayu juga memiliki banyak
kandungan nutrisi bagi tanaman. Salah satu pemanfaatan limbah serbuk kayu yaitu
untuk media tanam sayuran organik yang sangat bermanfaat bagi kesehatan dan
memiliki nilai jual yang tinggi, salah satunya adalah jamur tiram yang digemari
masyarakat sekarang ini.
Kebutuhan Bahan
No Bahan yang diperlukan keterangan
1. Bibit Jamur Titam
2. Instalasi dan Pemasangan
pipa air
3. Plastik Baglog (2,5)
4. Pupuk Fosfat
5. Gips CaSO4

6. Dedak
7 Serbuk Kayu

Langkah-Langkah Produksi (Budidaya) Jamur Tiram

1.Sediakan tempat untuk Budidaya Jamur Tiram

 Kumbung jamur atau ruangan khusus untuk mengatur suhu panas dan dingin
 Rak Jamur
2. Siapkan media tanam jamur tiram

 Serbuk kayu 100 kg


 Bekatul atau dedak halus 10-15 kg
 Kalsium carbonat/ kapur (CaCO3) 0,5 kg
 Gips (CaSO4) 0,5 kg
 Pupuk TSP 0,5 kg
 Bibit 25 kantong
 Air secukupnya
3. Peralatan dan perlengkapan yang perlu disiapkan:
Perlengkapan

 Kantong plastik tahan panas (ukuran 03 atau 04, 15 x 25 cm atau 17 x 30 cm)


 Karet pengikat
 Potongan kertas koran
 Potongan pipa pralon (diameter 1” dan lebar 1 cm).
Peralatan
 Alat pengaduk bibit ( Spatula, semacam sekop atau cangkul )
 Alat sterilisasi  : drum perebus dengan tutup dan sarangan, sumber panas
(kompor minyak/ briket batu bara)
4. Pengomposan Serbuk Kayu 
Pengomposan dalam proses budidaya jamur tiram adalah proses pelapukan bahan
yang dilakukan dengan
cara menimbun campuran serbuk gergaji kemudian menutupnya dengan plastik.
Proses pengomposan
memerlukan waktu 15 hari dengan tahapan:

 Serbuk kayu yang benar – benar kering direndam dengan air bersih didalam
tempat selam 1 malam.
 Tiriskan (sampai dikepal tidak pecah), selanjutnya tambahkan kapur beserta
bekatul dan diaduk sampai rata, biarkan dalam tumpukan selama 5 hari.
 Selanjutnnya tumpukan diaduk kembali dengan ditambahkan pupuk TSP dan
biarkan selam 5 hari
 Bahan diaduk kembali dan tambahkan gips. biarkan lagi tumpukan itu selama
5 hari.
5. Proses Pembungkusan 
Tahap selanjutnya Pembungkusan dengan menggunakan plastik polipropilen (PP)
dengan ukuran yang dibutuhkan, cara pembungkusannya yaitu;

 Masukan media ke dalam plastik kemudian dipukul/ ditumbuk sampai padat


dengan botol atau menggunakan filler (alat pemadat)
 Bahan – bahan media tanam yang telah dikomposkan dimasukan ke dalam
kantong plastik. kantong plastik pada kedua ujung pangkalnya dilipat kedalam,
sehingga setelah diisi dan dipadatkan kantong plastik dapat berdiri seperti
botol.
 Kantong plastik diisi kurang lebih 3/4 bagian, kemudian yang 1/4 bagiannya
dilipat kedalam.
 Letakan kantong plastik yang telah diisi (polibek) dengan posisi terbalik yaitu
bagian yang dilipat kedalam ditempatkan dibawah.
6. Proses Sterilisasi 
Budidaya jamur tiram tak lepas dengan yang namannya proses sterilisasi media,
sebab media yang digunakan harus dalam keadaan bersih dari microbia pathogen
seperti bakteri dan jamur.
Berikut cara seterilisasi media:
 Siapkan alat drum perebus
 Masukan dulu sepatula yang akan digunakan untuk menyebarkan bibit agar
tidak merepotkan saat seterilisasi alat
 Sepatula sebaiknya dibungkus dengan plastik dan ditutup agar lebih aman
 Masukkan dan tata media dalam drum pemanas untuk proses sterilisasi
(sarangan diletakan kira – kira 1/3 bagian drum dari bawah. isi drum dengan air
bersih kira – kira 1/4 bagian drum)
 Panaskan media hingga suhunya mencapai 90 deracat dan biarkan selam 8 – 9
jam
 Biarkan drum tetap tertutup untuk menghindari penguapan air pada tepi
plastik.
7. Inokulasi/ Penanaman Bibit
Inokulasi adalahkegiatan memasukan bibit jamur ke dalam media jamur yang telah
disterilisasi. Baglog ditiriskan selama 1 malam setelah sterilisasi, kemudian ambil dan
ditanami bibit diatasnya dengan mempergunakan sendok makan/ sendok bibit sekitar
+ 3 sendok makan kemudian diikat dengan karet dan ditutup dengan kapas.
Pemilihan bibit  jamur tiram yang baik:
 Varitas unggul
 Umur bibit optimal 45 – 60 hari
 Warna bibit merata
 Tidak terkontaminasi
Cara Penanaman bibit jamur adalah sebagai berikut:
 Cuci tanggan dengan sabun anti kuman dan semprot dengan alkohol 70%
untuk meminimalisir kontaminan
 Angkat dan keluarkan sepatula dari plastik
 Buka tutup wadah bibit dan aduk dengan sepatula yang sudah seteril
 Buka kapas di mulut plastik dan masukkan bibit setelah itu tutup kembali
dengan kapas
 Pasang kembali tutup media
 Bibit siap di inkubasi
8. Proses selanjutnya Inkubasi

Inkubasi jamur tiram dilakukan dengan cara menyimpan di ruangan inkubasi dengan
kondisi tertentu. Inkubasi dilakukan hingga seluruh media berwarna putih merata,
biasanya media akan tampak putih merata antara 40 – 60 hari dengan suhu optimal 22
– 28 derajat celsius.
Berikut adalah cara inkubasi:
 Letakkan media yang sudah di beri  bibit pada rak penyimpanan.
 Lama inkubasi kurang lebih 40 hari dengan suhu optimal 22 hingga 28 derajat
celsius.
8. Pemeliharaan
 Selama masa pemeliharaan penutup baglog sebaiknya sedikit di buka
 Usahan ventilias udaranya lancar agar dapat mensuplai oksigen dengan baik
 Lakukan penyiraman setiap hari terutama pada saat tengah hari untuk  
mempertahankan kelembaban udara. Dalam budidaya jamur tiram putih yang
perlu di perhatikan adalah kelembaban. namun, harus berhati – hati karena
semakin lembab lingkungannya semakin memicu terjadinya kontaminan. Oleh
sebab itu jika budidaya jamur tiram putih dilakukan di tempat yang lembab
sebaiknya kadar nutrisinya dikurangi untuk menghambat pertumbuhan bakteri
dan jamur penyakit.
9. Masa Panen
Jamur tiram putih sudah bisa di panen jika badan jamur sudah tumbuh besar dan
lebar. Untuk pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari untuk mempertahaankan
kesegaran dan mempermudah pemasaran.

RANCANGAN BIAYA

Invesment Cost
No. Jenis Jumlah Harga Total Harga
1 Bibit Jamur Tiram 150 10000 1.500.000
2 Plastik Baglog 3 pcs 120 90.000 90.000
3 Pipa Air 1 150.000 150.000
4 Gips 2 30.000 60.000
5 Dedak 2 10.000 20.000
6 Pupuk Fosfat 2 40.000 80.000
7
8
9
Total Modal Awal 1.900.000
Cashflow Analysis
1. Estimasi Penjualan
Produksi 6 bulan
baglog Harga per kilo

a.Jamur tiram 0,72 kg/ baglog 1000 10.000 72.000.000

3. Biaya Tetap/bulan
a. Sewa tempat 6 bulan
b. Gaji karyawan 1 org 1 1.000.000 1.000.000 6.000.0000
c. Listrik & air 1 150.000 150.000 900.000
d. Transportasi 1 1.000.000 1.000.000 6.000.000
12.900.000

Keuntungan Bersih 57.000.000


Break Even Point Analysis (BEP)
1. Modal Awal 14.800.000
2. Keuntungan Bersih 57.200.000

REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai