Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

RESUME PROJECT ORGANIZATION

Dosen Mata Kuliah :


Mawardi Amin,Dr., Ir., MT.
Disusuh Oleh :
Widya Puri Hartawati 41117010013

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2019/2020
RESUME MODUL 3
PROJECT ORGANIZATION
1. Karakteristik Proyek Pilihan Bentuk Organisasi.
Dalam organisasi, perkembangannya dimulai dari proyek kecil sampai dengan
kompleks. Pada umumnya digunakan organisasi fungsional yang ada dan
melibatkanfungsi utamaorganisasi yang diperlukan, misalnya :
- Engineering
- Project Control
- Purchasing
- Construction
- Finance

Apabila proyek semakin kompleks, maka perlu membentu :

- Project coordinator
- Project manager
- Matriks Organization

Matrix Organization mempunyai dua pimpinan yaitu PM untuk program (what to do)
dan Functonal Manager (how to do) dapat juga dana unit fungsional dikelompokkan
dalam 2 bagian untuk keperluan unit fungsional dan untuk melaksanakan proyek
khusus tersebut
*Pure Project Management Organization :

Proyek – proyek berskala menengah dan besar dan memiliki kompleksitas tinggi.
Hanya ada sedikit proyek dan diperlukan tenaga ahli dengan keterampilan khusus
untuk memberikan perhatian penuh, Beresiko tinggi, penuh ketidakpastian, biaya dan
waktu merupakan hal kritis.

2. Otoritas Proyek Manager.

Otoritas dan tanggung-jawab PM berbeda untuk konteks Pure Project


Management Organization dan konteks Matrix Organization (Functional
Organization). Memiliki kemampuan manajerial, kemampuan manajerian dan
operasional disini contohnya adalah kemampuan dalam hal planning, coordinating,
dan controling.

3. Conflict Management.
PM dalam organisasi matriks berhubungan dengan 3 kelompok dengan kepentingan
yang berbeda-beda:
a. Top Management: Perlu support menerus dari Top Management kepada PM karena
kewenangan PM disini lebih kecil dibandingkan dalam ‘Pure Project Management
Organizaton’.
b. Functional Management: sumber konflik,hubungan harus harmonis agar tidak
selalu terjadi ketegangan.
c. Anggota Tim Kerja: masing-masing pekerja punya 2 pimpinan,PM lebih punya
power,sementara hubungan dengan Functional Manager lebih bersifat majikan
dengan karyawan,Harus jelas bertanggung-jawab kepada siapa dalam hal apa.
4. Coordination.
Fungsi koordinasi dalam suatu proyek yaitu untuk mengukur semua elemen hingga
semua elemen dapat bekerja sama serta menurut fungsinya dengan baik dan efisien.
Sesuai dengan fungsinya, PM harus mampu mengatur sama semua elemen atau
berkoordinasi, maka langkah-langkah yang harus disiapkan oleh PM yaitu :
- Membangun organisasi proyek
- Jadwal dan biaya perencanaan
- Drawing and vendor data control
- Kantor untuk memudahkan koordinasi
5. Overcoming Resistance to Plan Implementation.
Planning merupakan hal yang sangat penting dalam suatu proyek konstruksi. Planning
bukan hanya tentang schedulling namun cangkupannya lebih besar lagi .
Meskipun planning sudah dibuat, tidak dapat dipungkiri bahwa tidak semua staffakan
mengikuti planning dengan suka hati.
Dalam hal ini, sering adanya resistensi terutama dalam organisasi matrik ini perlu di
antisipasi.
 Penyebabnya bisa macam-macam seperti:
1.) Tidah tahu manfaat planning
2.) Takut dibebankan tanggung jawab,tidak percaya
3.) Tidak komitmen

Harus ada perhatian penuh dan menerus dari PM; PM harus konsisten
menggunakan plan dan menunjukkan manfaatnya.

6. Winning and Sustaining the Enthusiastic Support of Project Personnel.


Dalam fungsinya, seorang PM harus mampu menajga hubungan dalam organisasi
tetap harmonis,entah itu untk semua staff, atau hubungan antara staff dengan atasan.
PM juga harus mampu mampu menyelesaikan masalah atau konflik dalm suatu
organisasi.
PM juga harus mengetahui kebutuhan para pekerja,seperti :
- Kebutuhan akan rasa aman
- Kebutuhan psikologi(makanan,rumah,dll)
- Kebutuhan akan dihargai,jadikan seseorang menjadi contoh/ motivasi bagi pekerja
yang lain(sosial needs)
- PM harus mampu memotivasi pekerja.
- Ego needs
- Self fulfillment needs
- Peran sebagai PM
7. Partnering.
Dalam organisasi suatu proyek perlu adanya partnerting.
- Modus Baru, partnerting : perilaku win-win di antara pelaku bisinis konstruksi
sama-sama untung antara pelaku bisnis
- Long term commitment : manfaat tidak diperoleh cepat bertahap lesson learned
- Trust (kepercayaan) : menghindari permusuhan sinisme
- Shared Vision: visi dan misi harus disepakati
- Partnering dan TQM: partnering mendukung TQM longterm commitment,
continuous improvement

Anda mungkin juga menyukai