Gambar 1. Penentuan Jumlah Sampel Dari Populasi Tertentu Dengan Taraf Kesalahan 1%, 5%,
Dan 10% ( Buku Statistika Untuk Penelitian, Sugiyono)
Dengan menggunakan gambar 1, bila jumlah populasi = 1000, kesalahan 5%, maka jumlah
sampelnya = 258. Karena populasinya berstrata, maka sampelnya juga berstrata. Stratanya ditentukan
menurut jenjang pendidikan. Dengan demikian masing- masing sampel untuk tingkat pendidikan harus
proporsional sesuai dengan populasi. Maka, berdasarkan perhitungan didapat S1 = 13, Sarjana Muda
(SM) = 77, SMK = 129, SMP = 26, SD = 13.
Jenjang Hasil
S1 50/1000 X 258 12,9 13
SM 300/1000 X 258 77,4 77
SMK 500/1000 X 258 129 129
SMP 100/1000 X 258 25,8 16
SD 50/1000 X 258 12,9 13
Jumlah 258 258
Dari jumlah sampel = 12,9 + 77,4 + 129 + 25,8 + 12,9 = 258. Dan jumlah pecahan yang
dibulatkan 13 + 77 + 129 + 26 + 13 = 258.
Pada perhitungan yang menghasilkan pecahan sebaiknya dibulatkan keatas sehingga sampelnya
lebih dari jumlah hasil pecahan, dalam contoh agar lebih aman daripada kurang dari 258.
5. Normalitas Data
a. Kurva Normal
Kurva normal yag dibicarakan adalah kurva normal umum. Nilai rata-rata ( x )dan
simpangan baku (1s, 2s, 3s, dst) kurva normal ini tergantung pada nilai yang ada dalam
kelompok itu yang diperoleh melalui pengumpulan data. Selain itu, terdapat kurva lain
yang disebut dengan kurva standard. Dikatakan standard karena rata-ratanya adalah 0 dan
simpangan bakunya dalah 1,2,3,4 dst. Nilai simpangan baku selanjutnya dinyatakan dalam
simbol z. Kurva normal umum dapat dirubah kedalam kurva normal standard, dengan
menggunakan rumus :
Z = ¿¿
Harga-harga Z ada kaitannya dengan presentase daerah kurva itu. Persentase daerah
dihitung dari rata-rata.
a. Contoh Penggunaan Kurva Normal
Terdapat 200 mahasiswa yang ikut ujian mata kuliah statistik. Nilai rata-rata adalah 6
dan simpangan bakunya dalah 2. Berapa orang yang mendapat nilai 8 keatas ?
Jawab : rata-rata kelas ( x )= 6, dan simpangan baku (s)= 2. Dapat dihitung harga Z
adalah
(8−6)
Z = ¿¿ = =1
2