Anda di halaman 1dari 4

BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

1. Ringkasan Buku Pertama (Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian)

Populasi Sampeldan Pengujian Normalitas Data


A. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualias
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.Misalnya akan melakukan penelitian disekolah X, maka sekolah X ini
mempunyai populasi yang bisa berupa jumlah subyek/orang dan karakteristik subyek/orang.
Satu orang dapat digunakan sebagai populasi karena satu orang itu mempunyai berbagai
karakteristik, misalnya gaya bicaranya, disiplin pribadi, hobi, cara bergaul, dan
kepemimpinannya.
B. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi
besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Untuk itu sampel
yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif.
C. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel dalam
penelitian terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.
Teknik sampling pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1. Probability Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi :
a. Simpel Random Sampling, pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
b. Proportionate Stratified Random Sampling, digunakan bila populasi mempunyai anggota
yang tidak homogen.
c. Disproportionate Stratified Random Sampling, digunakan untuk menentukan jumlah
sampel bila populasi berstrata tetapi kurang proposional.
d. Cluster Sampling (Area Sampling), digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang
akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, provinsi atau
kabupaten.
2. Nonprobability Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini meliputi :
a. Sampling Sistematis, teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi
yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari
semua anggota itu diberi nomor urut , yaitu nomor satu sampai dengan 100. Pengambilan
sampel dapat dilakukan dengan pengambilan nomor ganjil, atau nomor genap saja.
b. Sampling Kuota, teknik untuk menentukan sampel dan populasi yang mempunyai ciri-ciri
tertentu sampai jumlah yang diinginkan. Sebagai contoh akan melakukan penelitian tentang
pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalam urusan izin mendirikan
bangunan. Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang . jika pengumpulan data belum
memenuhi kuota 500 orang, maka penelitian dipandang belum selesai.
c. Sampling Insidental, teknik pengumpulan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemuiitu cocok sebagai sumber data.
d. Sampling Purposive, teknik penentuan saampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya
akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah
rang yang ahli makanan. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau
penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi.
e. Sampling Jenuh, teknik penentuan sampel bila semua anggota popuasi digunakan sebagai
sampel.
f. Snowball Sampling, teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian
membesar.
Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang tidak diketahui jumlahnya
adalah sebagai berikut.

3. Contoh Menentukan Ukuran Sampel


Akan dilakukan penelitian untuk mengetahui tanggapan kelompok masyarakat
terhadap pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah tertentu. Kelompok
masyarakat itu terdiri 1000 orang, yang dapat dikelompokkan berdasarkan jenjang
pendidikan ,yaitu lulusan S1= 50, Sarjan Muda = 300, SMK = 500,SMP = 100, SD = 50
(populasi berstrata).

Gambar 1. Penentuan Jumlah Sampel Dari Populasi Tertentu Dengan Taraf Kesalahan 1%, 5%,
Dan 10% ( Buku Statistika Untuk Penelitian, Sugiyono)
Dengan menggunakan gambar 1, bila jumlah populasi = 1000, kesalahan 5%, maka jumlah
sampelnya = 258. Karena populasinya berstrata, maka sampelnya juga berstrata. Stratanya ditentukan
menurut jenjang pendidikan. Dengan demikian masing- masing sampel untuk tingkat pendidikan harus
proporsional sesuai dengan populasi. Maka, berdasarkan perhitungan didapat S1 = 13, Sarjana Muda
(SM) = 77, SMK = 129, SMP = 26, SD = 13.
Jenjang Hasil
S1 50/1000 X 258 12,9 13
SM 300/1000 X 258 77,4 77
SMK 500/1000 X 258 129 129
SMP 100/1000 X 258 25,8 16
SD 50/1000 X 258 12,9 13
Jumlah 258 258
Dari jumlah sampel = 12,9 + 77,4 + 129 + 25,8 + 12,9 = 258. Dan jumlah pecahan yang
dibulatkan 13 + 77 + 129 + 26 + 13 = 258.
Pada perhitungan yang menghasilkan pecahan sebaiknya dibulatkan keatas sehingga sampelnya
lebih dari jumlah hasil pecahan, dalam contoh agar lebih aman daripada kurang dari 258.

4. Cara Mengambil Anggota Sampel


Terdapat dua teknik sampling, yaitu Probability sampling adalah teknik samplng yang
memberikan peluang sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Cara demikian sering disebut dengan random sampling, atau cara pengambilan sampel
secara acak.
Pengambilan sampel secara random/acak dapat dilakukan dengan bilangan random,
komputer, maupun dengan undian. Bila pengambilan dilakukan dengan undian, maka
setiap anggota populasi diberi nomor terlebih dahulu, sesuai dengan jumlah anggota
populasi.

5. Normalitas Data
a. Kurva Normal

Kurva normal yag dibicarakan adalah kurva normal umum. Nilai rata-rata ( x )dan
simpangan baku (1s, 2s, 3s, dst) kurva normal ini tergantung pada nilai yang ada dalam
kelompok itu yang diperoleh melalui pengumpulan data. Selain itu, terdapat kurva lain
yang disebut dengan kurva standard. Dikatakan standard karena rata-ratanya adalah 0 dan
simpangan bakunya dalah 1,2,3,4 dst. Nilai simpangan baku selanjutnya dinyatakan dalam
simbol z. Kurva normal umum dapat dirubah kedalam kurva normal standard, dengan
menggunakan rumus :

Z = ¿¿

Dimana : Z = Simpangan baku untuk kurva normal standard


Xi = Data ke-i dari suatu kelompok data
x = Rata-rata kelompok
S = Simpangan baku

Harga-harga Z ada kaitannya dengan presentase daerah kurva itu. Persentase daerah
dihitung dari rata-rata.
a. Contoh Penggunaan Kurva Normal
Terdapat 200 mahasiswa yang ikut ujian mata kuliah statistik. Nilai rata-rata adalah 6
dan simpangan bakunya dalah 2. Berapa orang yang mendapat nilai 8 keatas ?

Jawab : rata-rata kelas ( x )= 6, dan simpangan baku (s)= 2. Dapat dihitung harga Z
adalah
(8−6)
Z = ¿¿ = =1
2

b. Pengujian Normalits Data


Teknik pengujian normalitas data dengan menggunakan ( χ 2 ¿. Pengujian normalitas
data dengan menggunakan ( χ 2 ¿ dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal
yang terbentuk dari data yang telah terkumpul (B) dengan kurva normal baku (A). Jadi
membandingkan antara (A : B). Bila B tidak berbeda secara signifikan dengan A, maka
B merupakan data yang berdistribusi normal.

Anda mungkin juga menyukai

  • (Pertemuan 7) Quiz PDF
    (Pertemuan 7) Quiz PDF
    Dokumen1 halaman
    (Pertemuan 7) Quiz PDF
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • USnxnx H
    USnxnx H
    Dokumen13 halaman
    USnxnx H
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • BNBJJB
    BNBJJB
    Dokumen12 halaman
    BNBJJB
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • RPS SBM Fisika
    RPS SBM Fisika
    Dokumen9 halaman
    RPS SBM Fisika
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • Send 1
    Send 1
    Dokumen2 halaman
    Send 1
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • K K K
    K K K
    Dokumen3 halaman
    K K K
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat