Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Ada 2 cara dalam menentukan konsentrasi suatu larutan. Cara pertama membuat
larutan dengan konsentrasi tertentu, yaitu dengan menimbang zat secara tepat
menggunakan peralatan yang akurat. Cara kedua menggunakan perkiraan jumlah zat
terlarut dan perkiraan jumlah zat pelarut, kemudian konsentrasi nya ditentukan dengan
metode titrasi. Titrasi adalah metode analisis kuantitatif untuk menentukan kadar suatu
1
larutan. Dalam titrasi, zat yang akan ditentukan konsentrasi nya dititrasi oleh larutan yang
konsentrasinya diketahui dengan tepat disebut dengan larutan baku atau larutan standar,
sedangkan indikator adalah zat yang memberikan tanda perubahan pada saat titrasi
berakhir, yang dikenal dengan istilah titik akhir titrasi. (Nana sutresna, 2006).
1.4.1 Mahasiswa mampu membuat larutan dari bahan kimia dengan konsentrasi tertentu.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat
Labu takar
Beaker glass
Erlenmeyer
Gelas ukur
Pipet ukur
Buret
Neraca analitik (gunakan kaca arloji)
Pengaduk kaca
3.2 Bahan
Kristal NaOH
Akuades
Larutan HCl 0,1M
Indikator metil orange/metil jingga
4
3.3 Prosedur Pengolahan
Penentuan Konsentrasi Larutan Natrium Hidroksida Melalui Titrasi
Volume awal larutan HCl dalam buret dicatat dengan membaca skala
pada miniskus bawah larutan
Lakukan duplo
5
BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Praktikum pengenceran bertujuan agar mahasiswa mampu membuat larutan,
melakukan pengenceran dan menentukan konsetrasi larutan. Sesuai dengan tujuan tersebut
maka hasil yang di peroleh tercatat pada table di bawah.
Volume HCl Warna
No Indikator Awal Akhir Awal Akhir Titrasi
.
1. Metil orange 25 ml 16 ml Orange Merah muda 9 ml
(3 tetes)
Tabel di atas menunjukkan jumlah awal dan akhir dari NaOH serta volume titrasi.
6
4.2 Pembahasan
Pada praktikum pengenceran ini menggunakan larutan NaOH sebanyak 10 ml.
Sebelum kita meneteskan metil orange ke larutan NaOH terlebih dahulu kita siapkan larutan
HCl ke dalam buret sebanyak 25 ml, lalu buret ditopangkan pada statif dan klem. Kemudian
larutan NaOH tadi diteteskan 3 tetes metil orange dan digoyangkan agar larutan NaOH
tercampur dengan metil orange sehingga menghasilkan larutan yang berwarna orange, lalu
letakkan di bawah buret yang secara perlahan mengeluarkan tetes-tetes HCl yang di
kendalikan oleh kran. Tetes demi tetes HCl yang keluar dari buret, sambil digoyang-
goyangkan erlenmeyernya agar larutannya tercampur. Inilah proses titrasi dan titrasi ini
dihentikan sampai warna indikator telah menunjukkan perubahan warna. Larutan awalnya
berwarna orange setelah mengalami titrasi mengalami perubahan warna menjadi merah
muda.
7
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Larutan A menghasilkan perubahan warna yang awalnya orange ketika
dititrasi warnya berubah menjadi merah muda.
Semakin lama titrasi dan banyaknya tetesan HCl akan mempengaruhi warna
dari larutan.
Pengenceran memerlukan alat yang berketelitian baik, karena dapat
mempengaruhi hasil pengenceran.
5.2 Saran
Sebaiknya sebelum melakukan praktikum dilakukan perkenalan terlebih
dahulu pada alat-alat di laboraturium, karena tidak semua mahasiswa tahu
nama dan kegunaan dari alat-alat tersebut.
Menurut saya laboraturiumnya kurang luas untuk jumlah mahasiswa kelas
saya ada 52 mahasiswa.
Sebaiknya mahasiswa menuruti peraturan yang ada di laboraturium agar
praktikum berjalan dengan disiplin dan tertib, dan tidak mengganggu
kelompok lain.
8
DAFTAR PUSTAKA
9
LAMPIRAN
10