Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Judul Praktikum


Pengenceran

1.2 Hari/Tanggal Praktikum


Hari : Senin
Tanggal : 2 Maret 2020
Tempat : Laboraturium Kimia Program Studi Farmasi

1.3 Latar Belakang


Larutan pekat sering disimpan dalam laboratorium dalam ruang penyimpanan stok
bahan kimia untuk digunakan sesuai keperluan. Seringkali kita mengencerkan larutan
‘stok’ ini sebelum bekerja dengan larutan tersebut. Prosedur untuk penyiapan larutan
yang kurang pekat dari larutam yang lebih pekat disebut dengan pengenceran. Dalam
melakukan proses pengenceran perlu diingat bahwa penambahan lebih banyak pelarut
kedalam sejumlah tertentu larutan stok akan merubah (mengurangi) konsentrasi larutan
tanpa mengubah jumlah mol zat terlarut yang terdapat dalam larutan. Dengan kata
lain,Mol zat terlarut sebelum pengenceran = mol zat terlarut sesudah pengenceran
(Raymond Chang, 1998).
Larutan terbentuk melalui pencampuran dua atau lebih zat murni yang molekulnya
berinteraksi langsung dalam tercampur. Perubahan gaya antar molekul yang dialami oleh
molekuk dalam bergerak dari zat terlarut murni atau pelarut ke keadaan tercampur
mempengaruhi baik kemudahan pembentukan maupun kestabilan larutan dapat berada
dalam kesetimbangan fase dengan gas, padatan, atau cairan lain, kesetimbangan ini sering
kali menunjukkan efek yang menarik yang ditentukan oleh bobot molekul zat terlarut
(oxtoby, 2001).

Ada 2 cara dalam menentukan konsentrasi suatu larutan. Cara pertama membuat
larutan dengan konsentrasi tertentu, yaitu dengan menimbang zat secara tepat
menggunakan peralatan yang akurat. Cara kedua menggunakan perkiraan jumlah zat
terlarut dan perkiraan jumlah zat pelarut, kemudian konsentrasi nya ditentukan dengan
metode titrasi. Titrasi adalah metode analisis kuantitatif untuk menentukan kadar suatu

1
larutan. Dalam titrasi, zat yang akan ditentukan konsentrasi nya dititrasi oleh larutan yang
konsentrasinya diketahui dengan tepat disebut dengan larutan baku atau larutan standar,
sedangkan indikator adalah zat yang memberikan tanda perubahan pada saat titrasi
berakhir, yang dikenal dengan istilah titik akhir titrasi. (Nana sutresna, 2006).

1.4 Tujuan Praktikum

1.4.1 Mahasiswa mampu membuat larutan dari bahan kimia dengan konsentrasi tertentu.

1.4.2 Mahasiswa mampu melakukan pengenceran.

1.4.3 Mahasiswa mampu menentukan konsentrasi larutan.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara


menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu larutan
senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan.
Pengenceran yaitu suatu cara atau metode yang diterapkan pada suatu senyawa dengan jalan
menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai yaitu aquadest dalam jumlah
tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawa dan berakibat menurunnya kadar
kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa yang dilarutkan/diencerkan. Dalam kimia,
pengenceran diartikan pencampuran yang bersifat homogen antara zat terlarut dan pelarut
dalam larutan (Saputra, 2013).
Dalam dunia analis atau penelitian, pengenceran larutan sudah sangat familiar dan
mudah untuk di lakukan. Tapi dimana ada kemudahan pasti ada kesusahan, masih banyak
yang baru memasuki dunia tersebut sehingga masih belum mengerti mengenai teknik
pengenceran. Baik caranya maupun perhitungannya (Krisnadwi, 2013). Untuk membuat
suatu larutan dalam laboratorium maka diperlukan cara-cara tertentu agar tidak terjadi
kesalahan yang dapat membahayakan diri kita sendiri. Bagi orang-orang yang telah bekerja di
suatu instansi pembuatan larutan mungkin hal biasa namun tidak bagi semua orang (Seran,
2010). Pengenceran dapat dilakukan dengan menambahkan aquadest ke dalam larutan. Selain
itu, pengenceran dapat dilakukan dengan cara terlebih dahulu menentukan konsentrasi dan
volume larutan yang akan dibuat. Di dalam pengenceran suatu larutan berlaku rumus
V1×M1=V2×M2 (Ferdinan, 2013).
Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan
menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasi nya, titrasi biasanya dibedakan dengn
jenis reaksi yang terlibat didalam proses titrasi. Sebagai contoh, bila melibatkan reaksi asam
basa maka disebut dengan titrasi asam basa. Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut
sebagai titrant dan biasanya diletakkan didalam erlenmeyer sedangkan zat yang telah
diketahui konsentrasi nya disebut sebagai titer dan biasanya diletakkan didalam buret. Baik
titer maupun titrant biasanya berupa larutan. (Syukri, 1999).

3
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat
 Labu takar
 Beaker glass
 Erlenmeyer
 Gelas ukur
 Pipet ukur
 Buret
 Neraca analitik (gunakan kaca arloji)
 Pengaduk kaca

3.2 Bahan
 Kristal NaOH
 Akuades
 Larutan HCl 0,1M
 Indikator metil orange/metil jingga

4
3.3 Prosedur Pengolahan
Penentuan Konsentrasi Larutan Natrium Hidroksida Melalui Titrasi

Siapkan larutan HCl 0,1M sebagai titran.

Sebelum melakukan titrasi, bilas buret dengan akuades kemudian


bilas kembali dengan larutan HCl 0,1M yang telah disiapkan.

Isi buret dengan HCl 0,1M

Volume awal larutan HCl dalam buret dicatat dengan membaca skala
pada miniskus bawah larutan

Diambil 10 m larutan NaOH dari larutan B kemudian masukkan ke dalam


erlenmeyer

Tambahkan 2-3 tetes indikator metil orange ke dalam larutan tersebut

Titrasi larutan tersebut

Setelah terjadi perubahan warna yang konstan, hentikan


titrasi

Baca volume asam klorida yang tersisa di dalam buret

Lakukan duplo
5
BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Praktikum pengenceran bertujuan agar mahasiswa mampu membuat larutan,
melakukan pengenceran dan menentukan konsetrasi larutan. Sesuai dengan tujuan tersebut
maka hasil yang di peroleh tercatat pada table di bawah.
Volume HCl Warna
No Indikator Awal Akhir Awal Akhir Titrasi
.
1. Metil orange 25 ml 16 ml Orange Merah muda 9 ml
(3 tetes)

Tabel di atas menunjukkan jumlah awal dan akhir dari NaOH serta volume titrasi.

2. Perubahan warna saat proses titrasi.


a. Larutan Natrium Hidroksida
Larutan NaOH 10 ml yang ditetesi metil orange 3 tetes memiliki warna orange. Saat
dilakukan titrasi warnanya berubah menjadi merah muda pada hasil akhir titrasi
dengan volume akhir yaitu 16 ml.

Gambar 1. Larutan hasil titrasi berwarna merah muda.

6
4.2 Pembahasan
Pada praktikum pengenceran ini menggunakan larutan NaOH sebanyak 10 ml.
Sebelum kita meneteskan metil orange ke larutan NaOH terlebih dahulu kita siapkan larutan
HCl ke dalam buret sebanyak 25 ml, lalu buret ditopangkan pada statif dan klem. Kemudian
larutan NaOH tadi diteteskan 3 tetes metil orange dan digoyangkan agar larutan NaOH
tercampur dengan metil orange sehingga menghasilkan larutan yang berwarna orange, lalu
letakkan di bawah buret yang secara perlahan mengeluarkan tetes-tetes HCl yang di
kendalikan oleh kran. Tetes demi tetes HCl yang keluar dari buret, sambil digoyang-
goyangkan erlenmeyernya agar larutannya tercampur. Inilah proses titrasi dan titrasi ini
dihentikan sampai warna indikator telah menunjukkan perubahan warna. Larutan awalnya
berwarna orange setelah mengalami titrasi mengalami perubahan warna menjadi merah
muda.

7
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
 Larutan A menghasilkan perubahan warna yang awalnya orange ketika
dititrasi warnya berubah menjadi merah muda.
 Semakin lama titrasi dan banyaknya tetesan HCl akan mempengaruhi warna
dari larutan.
 Pengenceran memerlukan alat yang berketelitian baik, karena dapat
mempengaruhi hasil pengenceran.

5.2 Saran
 Sebaiknya sebelum melakukan praktikum dilakukan perkenalan terlebih
dahulu pada alat-alat di laboraturium, karena tidak semua mahasiswa tahu
nama dan kegunaan dari alat-alat tersebut.
 Menurut saya laboraturiumnya kurang luas untuk jumlah mahasiswa kelas
saya ada 52 mahasiswa.
 Sebaiknya mahasiswa menuruti peraturan yang ada di laboraturium agar
praktikum berjalan dengan disiplin dan tertib, dan tidak mengganggu
kelompok lain.

8
DAFTAR PUSTAKA

Sasita, Normaliva. 2015. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR.


http://sasita11.blogspot.com/ . Diakses pada 6 Maret 2020 pukul
15.15 WIB.

Apriliawan, Bayu. 2017. Laporan Kimia Analitik : Pengenceran Larutan


http://bayuapriliawan22.blogspot.com/2017/07/laporan-kimia-analitik-
pengenceran.html . Diakses pada tanggal 7 Maret 2020 pada pukul
07.07 WIB.

9
LAMPIRAN

10 ml NaOH saat ditetesi


metil orange

Pentitrasian dengan tetes HCl


secara perlahan dari buret.

Perubahan warna dari orange


menjadi merah muda setelah
dititrasi

10

Anda mungkin juga menyukai