Anda di halaman 1dari 7

 Pengertian Hukum Indonesia :

 Secara Umum : Himpunan peraturan-peraturan yang mengatur kehidupan


bermasyarakat, dibuat oleh lembaga yang berwenang dan bersifat memaksa, serta
berisi perintah dan larangan yang apabila dilanggar akan mendapat sanksi. Hukum itu
meliputi kehidupan manusia dalam pergaulan masyarakat yang menyangkut hidup
dan kehidupan manusia agar hidup teratur.
 Menurut Aristoteles : Mengatakan bahwa hukum hanyalah sebagai kumpulan
peraturan yang tidak hanya mengikat tetapi juga hakim bagi masyarakat. Dimana
undang-undanglah yang mengawasi hakim dalam melaksanakan tugasnya untuk
menghukum orang-orang yang bersalah atau para pelanggar hokum.

 Contoh Karakteristik Hukum, Berikan Contoh (Masing-masing 3)


 Memaksa

Yaitu, hukum bertindak sebagai peraturan yang dapat memaksa seseorang untuk menaati
serta mematuhi nya dan memberikan sanksi tegas bagi yang tidak patuh terhadap hukum
tersebut. Dengan ini, jelaslah bahwa hukum bersifat memaksa karena hukum memiliki
kewenangan dan juga kemampuan untuk memaksa masyarakat untuk patuh dengan jalan
penerapan sanksi yang tegas untuk mereka yang melanggar.

Contohnya :

 Seluruh norma-norma hukum pidana (contoh Pasal 338 KUHP).


 Apabila seorang guru Sekolah Dasar akan mengadakan pungutan, maka ia tidak boleh
melanggar peraturan undang-undang yang mengatur tentang PNS, pendidikan, korupsi
dan sebagainya. Bila ia terbukti melakukan pelanggaran hukum karena pungutan tersebut,
maka ia dapat dilaporkan kepada pihak yang berwenang.
 Adanya perintah dan larangan

Maksud dari karakteristik ini adalah hukum merupakan suatu hal yang boleh dan tidak
boleh dilakukan oleh setiap individu di dalam masyarakat

 Contoh-contoh larangan: (misalnya bagi semua orang yang diatur dalam KUHP):
 Dilarang melakukan kejahatan terhadap jiwa, misalnya pembunuhan.
 Dilarang melakukan kejahatan terhadap tubuh, misalnya penganiayaan.
 Dll
 Contoh-contoh perintah: (misalnya bagi para pengemudi kendaraan bermotor yang
diatur dalam UULLAJ)
 Perintah untuk mengenakan helm pengaman bagi pengendara sepeda motor.
 Perintah untuk berhenti pada saat lampu lalu lintas menyala merah.
 Perintah untuk tidak mendahului dari sebelah kiri kendaraan.
 Adanya Sanksi

Karakteristik ini menunjukkan bahwa didalam hukum terdapat hukuman untuk pelanggar
hukum berdasarkan ketentuan yang telah berlaku

Contohnya :

 Kasus pembunuhan guru yang dilakukan oleh seorang siswa. Pembunuhan yang
dilakukan terbukti dinyatakan bersalah oleh Majelis Hakim dan menyatakan pelaku
terbukti melakukan tindak pidana pembunuhan dalam Pasal 338 Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan. Adapun sanksi yang diberikan yaitu
hukuman 6 tahun kurungan penjara.

 Unsur-unsur Hukum :
 Peraturan atau kaidah-kaidah tingkah laku manusia dalam pergaulan antar manusia
(masyarakat).
 Peraturan yang diadakan oleh badan-badan resmi atau pejabat yang berwenang.
 Peraturan merupakan jaminan nilai-nilai.
 Peraturan bersifat memaksa.
 Peraturan mempunyai sanksi yang tegas dan nyata.
 Tujuan Hukum : Untuk menata, mengatur agar tidak terjadi kesalahan
 Mengatur pergaulan hidup manusia agar damai & tentram.
 Mendatangkan kemakmuran dalam bermasyarakat.
 Memberi petunjuk kepada orang-orang dalam bermasyarakat.
 Menjamin kebahagiaan kepada semua orang.
 Fungsi Hukum :
 Melindungi kepentingan manusia.
 Alat untuk ketertiban & keteraturan.
 Sarana untuk mewujudkan keadilan sosial.
 Alat kritis.
 Menyelesaikan pertikaian.
 Sumber Hukum :
 Materil : Adalah faktor-faktor masyarakat yang mempengaruhi pembentukan hukum.
 Contoh:
Akibat dari berbagai macam gejala politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya,
sehingga menentukan sumber hukum yang sesuai dengan kondisi tersebut akan
timbul hukum yang baru.
 Formil: Adalah berbagai bentuk aturan hukum yang ada, dapat diartikan juga sebagai
tempat atau sumber darimana suatu peraturan memperoleh kekuatan hukum.
 Contoh :
1. Undang-undang
2. Adat-istiadat
3. Traktat
4. Yurispudensi (suatu putusan hakim yang belum ada penyelesaiin hukumnya)
5. Doktrin (pendapat para ahli hukum ; sebagai asas-asas atau dasar yang penting
dalam dunia hukum)
 Jenis Hukum : Jenis hukum terdiri dari 2, yaitu Hukum Publik dan Hukum Privat
 Hukum Publik : Peraturan hukum yang mengatur tentang hubungan hukum antara
warga negara dengan warga negara yang menyangkut kepentingan hukum.
 Contoh :
1. Hukum Administrasi Negara
2. Hukum Pidana
 Hukum Privat : Peraturan hukum yang mengatur hubungan antara sesama manusia,
antara satu orang dengan orang yang lain denganmenitik beratkan kepentingan
perseorangan.
 Contoh :
1. Hukum sipil
2. Hukum perdata
3. Hukum dagang
 Subjek Hukum : Memiliki kewenangan untuk bertindak
 Manusia (hukum pidana) – badan hukum (hukum perdata)  Surat-Surat
 Objek Hukum : Segala sesuatu berguna bagi subjek hukum & dapat menjadi pokok bagi
subjek hukum.
 Azas Hukum : Unsur yang terdapat dalam hukum konkrit atau diluar hukum konkrit
 Lex specialis derogat legi generals : ketentuan peraturan (UU) yang bersifat
khusus menyampingkan ketentuan yang bersifat umum.
 Lex superior derogat legi inferior : Ketentuan peraturan (UU) yang mempunyai
derajat lebih tinggi didahulukan.
 Lex post tenori derogat legi prior : Menyampingkan atau menghapus berlakunya
ketentuan (UU) yang lama, yang mengatur materi hukum yang sama.

 Contoh Hukum Adat dan Definisi Hukum Adat

 DEFINISI HUKUM ADAT :


Setiap masyarakat di seluruh dunia mempunyai tata hukum di dalam wilayah negaranya.
Tidak ada suatu bangsa yang tidak mempunyai tata hukum nasionalnya. Hukum nasional
bangsa merupakan cerminan dari kebudayaan bangsa yang bersangkutan. Karena hukum
merupakan akal budi bangsa dan tumbuh dari kesadaran hukum bangsa, maka hukum akan
tampak dari cerminan kebudayaan bangsa tersebut.Di Indonesia, salah satu hukum yang
merupakan pencerminan kepribadian bangsa adalah hukum adat, yang merupakan
penjelmaan jiwa bangsa tersebut dari abad ke abad.3 Adat yang dimiliki oleh daerah-daerah
adalah berbeda-beda, meskipun dasar serta sifatnya satu yaitu ke-Indonesiaannya.4 Oleh
karena itu adat bangsa Indonesia dikatakan merupakan Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya
berbeda beda, tetapi tetap satu. Adat tersebut selalu berkembang dan senantiasa mengikuti
perkembangan masyarakat dan erat hubungannya dengan tradisi rakyat. Dengan demikian
adat merupakan endapan (renapan) kesusilaan dalam masyarakat, yang kebenarannya telah
mendapat pengakuan umum dalam masyarakat tersebut.
Hukum adat adalah istilah yang diberikan oleh kalangan ilmu pengetahuan hukum pada
masa silam kepada kelompok, pedomanpedoman dan kenyataan yang mengatur dan
menertibkan kehidupan rakyat Indonesia. Kalangan ilmuwan pada waktu itu melihat bahwa
rakyat Indonesia, yang hidup di pelosok-pelosok hidup dalam ketertiban dan mereka hidup
tertib dengan berpedoman pada peraturan-peraturan yang mereka buat sendiri (M. Koesnoe,
Catatan-Catatan Terhadap Hukum Adat Dewasa Ini (Surabaya: Airlangga University Press,
1979), hlm 122.)
 Contoh :
Hukum adat di Papua yang diberlakukan pada seseorang yang mengakibatkan seseorang
meninggal dunia dalam kecelakaan yaitu diminta ganti rugi dengan uang dan ternak babo.
Jumlah yang diminta dalam ganti rugi relatif besar sehingga dapat dipastikan akan
memberatkan pelaku untuk membayar ganti rugi dalam bentuk kas dan juga ternak babi.

 Apa arti penting hukum dalam kehidupan sehari-hari? Berikan 3 contohnya

Hukum dapat dikategorikan dalam tata aturan untuk mengatur negara agar dapat berjalan
sesuai dengan tujuan. Selain masyarakat berperan penting dalam berjalannya hukum,
masyarakat juga harus mengetahui mengapa hukum itu dibuat dan untuk apa hukum itu ada.
Bukankah selama ini hukum hanya dapat membuat kita buta akan menghalalkan segala cara?

Masyarakat merupakan sekumpulan makhluk individu yang menjalin interaksi antara satu
dengan yang lain. Hasil dari interaksi tersebut memunculkan suatu temuan, ide dan tingkah
laku dimana dengan adanya manusia yang memuliki bermacam-macam tujuan dan perilaku
maka harus diatur hukum untuk menyetabilkan keadaan tersebut. Jadi, hukum itu ada karena
adanya konflik sosial antara masyarakat dengan kehidupan. Hukum sebagai aturan bertujuan
untuk memberikan perlindungan bagi semua masyarakat, memenuhi hak-hak dari
masyarakat.

Maka manusia berperan penting dalam hukum tersebut, termasuk dalam proses
pembuatan hukum dan dalam menjalakan, mematuhi hukum yang telah dibuat. Adanya
hukum itu dapat berjalan dengan baik, maka juga harus dilihat dari segi masyarakat yang
hidup disekitarnya. Masyarakat memberikan harapan penuh kepada hukum agar terus
berkembang sesuai dengan kebutuhan manusia.

 Contohnya :
 Aksi begal, dimana korban juga meregang nyawa akibat sempat melawan. Hal ini jelas
lah perbuatan yang tidak terpuji dimana selain merugikan, menakutkan, yaitu bisa
mengakibatkan hilangnya nyawa dari korban tsb. Oleh karena itu kita warga negara
berhak mendapatkan perlindungan hukum, kita butuh hukum untuk mengadili pelaku
seadil-adilnya sehingga pelaku jera dan tidak ada lagi korban selanjutnya.
 Dalam peraturan lalu lintas, pengendara wajib menaati rambu rambu lalu lintas yaitu
tidak boleh menerobos lampu merah. Hal ini agar tercipta kondisi tertib dan nyaman bagi
sesama, karena ketika hal itu dilanggar banyak kerugian yang didapatkan yaitu dapat
menimbulkan kecelakaan bagi para pengendara itu sendiri yang nantinya juga merugikan
pengendara lain, dan jika terjadi kecelakaan maka jalan akan terhalang atau terjadi
kemacetan. Nah hal ini juga mengganggu pengendara lain yang mempunyai urusan di
suatu tempat namun terhambat oleh satu pengendara yang lalai dalam kewajiban nya
tidak menaati rambu rambu lalu lintas
 Masalah pembagian warisan yang juga merupakan salah satu kasus yang membuktikan
bahwa pentingnya hukum dalam kehidupan kita. Hal ini jelas diatur dalam KUHPerdata
tentang warisan. Hal ini diatur dalam KUHPerdata agar warisan tsb dijatuhkan kepada
pemilih hak yang merupakan pewarisnya, jadi tidak ada lagi yang bisa mengaku sebagai
ahli waris atau warisan tsb dibagikan kepada yang bukan ahli waris. Hal ini telah diatur
dalam KUHPERDATA agar yang mewariskan dan ahli waris benar benar mendapatkan
hak nya.

 Apa Yang Dimaksud Dengan Hukum Menurut Para Ahli (5 Pakar/Ahli)

1. Achmad Ali : Hukum merupakan seperangkat norma mengenai apa yang benar dan salah,
yang dibuat dan diakui eksistensinya oleh pemerintah, baik yang tertuang dalam aturan
tertulis maupun yang tidak, terikat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara
menyeluruh, dan dengan ancaman sanksi bagi pelanggar aturan norma itu.

2. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja : Hukum adalah keseluruhan kaidah serta semua asas
yang mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat dan bertujuan untuk memelihara
ketertiban serta meliputi berbagai lembaga dan proses guna mewujudkan berlakunya kaidah
sebagai suatu kenyataan dalam masyarakat.

3. Mr. E.M. Meyers : Menurutnya hukum ialah aturan-aturan yang didalamnya mengandung
pertimbangan kesusilaan. Hukum ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam sebuah
masyarakat dan menjadi acuan atau pedoman bagi para penguasa negara dalam melakukan
tugasnya.

4. Sunaryati Hatono : Menurutnya hukum tidak menyangkut kehidupan pribadi seseorang


dalam suatu masyarakat, tetapi jika menyangkut dan mengatur berbagai kegiatan manusia
dalam hubungannya dengan manusia lainnya, dengan kata lain hukum ialah mengatur
berbagai kegiatan manusia di dalam kehidupan bermasyarakat.
5. Aristoteles : Mengatakan bahwa hukum hanyalah sebagai kumpulan peraturan yang tidak
hanya mengikat tetapi juga hakim bagi masyarakat. Dimana undang-undanglah yang
mengawasi hakim dalam melaksanakan tugasnya untuk menghukum orang-orang yang
bersalah atau para pelanggar hukum.

 Berikan Contoh doktrin

Doktrin mengenai ajaran agama tertentu, yang mana pada beberapa kasus hal seperti ini
justru mengarah kepada sebuah ajaran yang radikal dan tidak sesuai dengan perundang-
undangan. Contoh : doktrin Islam liberal

Doktrin yang digunakan oleh orang-orang tertentu yang berprofesi di sebuah bidang yang
jarang digeluti oleh orang awam, biasanya mereka yang berkarir dan tergabung di dalam
sebuah organisasi tertentu tentu saja membuat mereka terlibat dengan profesi yang tidak
lazim, seperti mata-mata di sebuah negara. Contoh : doktrin TNI

Anda mungkin juga menyukai