2615-8566
Reviewer
Mitra Bastari
Dr. Arif Setya Budi, M.Si.,Apt (Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta)
Dr. Moch. Saiful Bachri, S.Si., M.Si.,Apt (Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta)
Evi Maryanti, M.Si (Universitas Bengkulu, Bengkulu)
M. Adam Ramadhan, M.Sc.,Apt ((Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur)
Dr. Awal Isgiyanto, M.Kes (Universitas Bengkulu, Bengkulu)
Penangung Jawab
Densi Selpia Sopianti, M.Farm.,Apt
Sekretaris Penyunting
Febryan Hari Purwanto.M.Kom
Marsidi Amin,S.Kom
Anggota Pelaksana
Yuska Novi Yanti, M.Farm.,Apt
Setya Enti Rikomah, M.Farm.,Apt
Tri Yanuarto, M.Farm.,Apt
Gina Lestari,M.Farm.,Apt
Betna Dewi, M.Farm., Apt
Luki Damayanti,M.Farm.,Apt
Nurwani Purnama Aji,M.Farm.,Apt
Elly Mulyani,M.Farm.,Apt
Sari Yanti, M.Farm.,Apt
Aina Fatkhil Haque,M.Farm.,Apt
Dewi Winni Fauziah, M.Farm.,Apt
Penentuan Kualitas Air Laut Dan Air Tawar Di Daerah Sekitar Pantai
Panjang Kota Bengkulu Berdasarkan Parameter COD Dan BOD
Nita Anggreani, Arma Winda Khairunnisa
Akademi Analis Kesehatan Harapan Bangsa Bengkulu 393-402
ABSTRAK
Latar belakang :Asam Asetilsalisilat merupakan zat aktif obat yang tidak
stabil terhadap suhu yang lembab. OPADRY AMB II merupakan bahan penyalut
lapis tipis untuk tablet, yang memiliki keunggulan yaitu dapat memproteksi zat aktif
yang sensitif terhadap kelembaban.Tujuan penelitian : mengetahui pengaruh
penyalut lapis tipis OPADRY AMB II terhadap profil disolusi dan stabilitas tablet
Asam Asetilsalisilat. Metode :Pertama dilakukan optimasi tablet inti dengan
menggunakan metode kempa langsung, lalu dipilih tablet inti terbaik berdasarkan
hasil evaluasi tablet. Kemudian dilakukan penyalutan tablet inti terpilih
menggunakan penyalut OPADRY AMB II dan Polivinil Alkohol (pembanding)
dengan konsentrasi masing – masing 4%, 6%, 8%, kemudian dilakukan evaluasi
terhadap tablet salut : uji kenaikan bobot, waktu hancur, friabilitas, kekerasan,
keseragaman bobot, keragaman ukuran, disolusi dan kadar air. Hasil : Penyalutan
dengan menggunakan penyalut OPADRY AMB II memenuhi syarat %Q disolusi
pada menit ke 30 tidak kurang dari 80% dan uji kadar air menunjukan formula F6B
dengan konsentrasi penyalut OPADRY AMB II 6% paling kecil kenaikan kadar
airnya setelah 2 minggu penyimpanan pada suhu ruang. Kesimpulan :Penyalut
OPADRY AMB II dengan konsentrasi 6% (F6B) paling rendah kenaikan kadar
airnya. Hasil uji statistika One Way Anova terdapat perbedaan yang signifikan (sig =
0,00) pada F6B dibandingkan dengan formula lain. Persen disolusi dengan penyalut
OPADRY AMB II memenuhi persyaratan dengan F6B sebagai formula terbaik.
Kata kunci :Tablet Salut Lapis Tipis Asam Asetilsalisilat, OPADRY AMB II,
Disolusi, Stabilitas
6 Aerosil 2 2 2 2 2 2
7 Talc 2 2 2 2 2 2
8 Stearic acid 2 2 2 2 2 2
Total 200 200 200 200 200 200
kecepatan 25 rpm selama 4 menit (100 satu satuan sediaan terletak diluar
kali putaran). Kemudian keluarkan rentang tersebut, seperti yang tertera
tablet, bersihkan dari debu dan pada etiket dan tidak ada satuan
timbang kembali.Hitung berat sebelum terletak diluar rentang 75,0% - 125,0%
dan sesudah perlakuan. dengan simpangan baku relatif lebih
c. Keragaman Ukuran (Farmakope besar dari 6,0% yang tertera pada
Indonesia Edisi III, 1979) etiket.
Keseragaman ukuran tablet
e. Uji Waktu Hancur ( Farmakope
dilakukakan dengan mengukur
Indoensia Edisi IV, 1995)
diameter masing – masing tablet
Aquadest dimasukkan kedalam
menggunakan jangka sorong.
wadah pemanas hingga dapat
Keseragaman ukuran tablet
merendam gelas piala. Gelas piala
dipengaruhi sifat alir, keseragaman
diisi dengan aquadest sebanyak 750
densitas, dan stabilitas punch pada alat
ml. satu tablet dimasukkan pada
cetak tablet. Menurut Farmakope
masing – masing keranjang. Alat
Indonesa III, kecuali dinyatakan lain
dijalankan secara teratur 30 kali tiap
diameter tablet tidak lebih dari 3 kali
menit.Tablet dinyatakan hancur jika
dan tidak kurang dari 1 1/3 kali tebal
tidak ada bagian tablet yang tertinggal
tablet.
di atas kasa, waktu yang diperlukan
d. Keragaman Bobot (Farmakope untuk menghancurkannya tidak lebih
Indoensia Edisi IV, 1995) dari 15 menit.
10 tablet jika ditimbang satu f. Uji Disolusi (Farmakope Indonesia
persatu, hitung jumlah zat aktif dari 10 Edisi V, 2014)
tablet dengan anggapan zat aktif Media disolusi : 500 ml Dapar
terdistribusi homogen. Keragaman asetat 0,05 M yang dibuat dengan
bobot memenuhi syarat apabila jumlah mencampur 2,99 g natrium asetat
zat aktif dalam masing – masing 10 trihidrat dan 1,66 ml asam aetat glasial
satuan sediaan terletak antara 80,05 – P dengan air hingga 1000 ml dengan
115,0% dengan simpangan baku relatif pH 4,5±0,05.
kurang dari atau sama dengan 6%. Jika
PVA 14 21 28
Titanium Dioxide 1,1 1,65 2,2
PEG 6000 0,55 0,825 1,1
Talk 4 6 8
Pewarna qs qs qs
Aquadest 80 120 160
Sumber : Yunarto Nanang, 2014
Evaluasi Tablet Salut Lapis Tipis Alat penguji kekerasan tablet yang
Asam Asetilsalisilat digunakan adalah Stokes Monasto
a. Uji Kenaikan Bobot Hardness Tester. Syarat kekerasan
Uji kenaikan bobot dilakukan dengan tablet untuk tablet dengan bobot <250
cara menimbang 20 tablet salut mg adalah 4 – 6 N. Caranya adalah
kemudian dihitung bobot rata – rata sebuah tablet dimasukkan pada ujung
tablet salut. Kenaikan bobot dihitung alat uji kekerasan Hardness tester
sebagai berikut : dengan posisi vertikal, putar sekrup
Keterangan : π = bobot rata – rata pada ujung yang lain, sehingga tablet
tablet salut tertekan. Pemutaran dihentikan
µ = bobot rata – rata sampai tablet pecah dan tekanan
tablet inti dibaca pada skala.
Kenaikan bobot yang dipersyaratkan d. Keregasan Tablet (Friability)
untuk tablet salut lapis tipis adalah 2 Keregasan tablet ditentukan dengan
– 5%. (Lachman, Lieberman, & menggunakan alat friability tester.
Schwartz, 1990) Awalnya 20 tablet dibersihkan dari
b. Uji Waktu Hancur (Farmakope debu dan ditimbang lalu masukkan 20
Indonesi Edisi IV, 1995) tablet tersebut kedalam alat dan
Aquadest dimasukkan kedalam wadah jalankan alat dengan kecepatan 25
pemanas hingga merendam gelas rpm selama 4 menit (100 kali
piala.Gelas piala diisi dengan putaran). Kemudian keluarkan tablet,
aquadest sebanyak 750 ml. Satu tablet bersihkan dari debu dan timbang
dimasukkan pada masing – masing kembali.Hitung berat sebelum dan
keranjang. Alat dijalankan secara sesudah perlakuan.
teratur 30 kali tiap menit.Tablet
dinyatakan hancur jika tidak ada
bagian tablet yang tertinggal di atas
W1 = berat awal tablet
kaca, kecuali fragmen yang berasal
W2 = berat akhir tablet
dari penyalut. Kecuali dinyatakan
Tablet tersebut dinyatakan memenuhi
lain, waktu yang diperlukan untuk
persyaratan jika kehilangan berat
menghancurkan tablet tidak lebih dari
tidak lebih dari 1%.
30 menit.
c. Kekerasan Tablet
alir yang F1, F2, F3, F4 kurang pada F5 dan F6 memenuhi syarat laju
memenuhi syarat laju alir yang baik alir yang baik yaitu kurang dari 10
yaitu harus kurang dari 10 detik untuk detik untuk 100 gram massa tablet.
100 gram massa tablet. Sedangkan
120
100
%Q Dsolusi
80
60
40
20
0
0 10 20 30 40 50 60 70
F6A F6B F6C F6D F6E F6F
Waktu (menit)
Gambar 3 Grafik Profil Disolusi Tablet Salut Lapis Tipis Asam Asetilsalisilat
Pada penelitian ini difokuskan secara teratur/reguler dan uji stabilitas
untuk melihat pengaruh penyalut dipercepat. Alat yang digunakan
OPADRY AMB II terhadap adalah Climatic Chamber, tablet
kemampuannya untuk memproteksi disimpan pada temperatur tinggi dan
zat aktif yang tidak stabil terhadap kondisi kelembaban (RH) serta
kelembaban. Uji stabilitas pada pencahayaan (photodegradasi) yang
umumnya dilakukan 2 tipe uji dapat memaksa terjadinya alur
stabilitas, di antaranya uji stabilitas penguraian dan menilai terjadinya
dimana tablet akan dipasarkan. Uji suhu ruang dan kelembaban ini erat
kaitannya dengan adanya kandungan air
stabilitas dipercepat yang merupakan
pada tablet. Tablet di ukur kadar air pada
pengujian jangka pendek (biasanya 6
minggu pertama, lalu setelah 2 minggu di
bulan) bertujuan untuk memperkirakan
ukur kembali dan dilihat kenaikan kadar
stabilitas dari suatu obat selama periode
air pada tiap formula. Kenaikan kadar air
pendistribusian (usia guna). Jika uji
tablet setelah 2 minggu pada semua
dipercepat tidak memberikan jawaban
formula, namun kenaikan tidak terlalu
tujuan pengujian dipercepat, maka harus
tinggi pada F6B dengan penyalut
dilakukan pengujian jangka panjang
OPADRY AMB II dengan konsentrasi
biasanya selama 12 bulan.Pada penelitian
6%, hal ini menunjukan bahwa Penyalut
ini tidak dilakukan pengujian stabilitas
OPADRY AMB II dengan konsentrasi
tersebut, dikarenakan berbagai faktor.
6% dapat menarik penyerapan air dengan
Diantaranya alat Climatic Chamber yang
baik dibandingkan formula lain. Dilihat
tidak tersedia, lalu dari segi waktu yang
dari hasil tersebut, seharusnya penyalut
tidak memungkinkan karena penelitian
dengan konsentrasi lebih tinggi dapat
hanya diberikan waktu selama 3 bulan dan
menyerap air lebih banyak sehingga
banyaknya kendala saat proses
kenaikan kadar air setelah 2 minggu
pencetakkan dan penyalutan tablet
disimpan tidak telalu tinggi, namun pada
sehingga tablet selesai disalut beberapa
F6C dengan konsentrasi penyalut 8%
minggu dari batas waktu penelitian. Untuk
menunjukan hasil kadar air yang lebih
itu digunakan uji kadar air untuk
tinggi dibandingkan dengan F6B dengan
menggantikan uji stabilitas tablet, karena
konsentrasi penyalut 6%.
uji kadar air dapat mengukur kadar air
Kadar Air Tablet Salut Lapis Tipis Asam Asetilsalisilat Pada Penyimpanan
Suhu Ruang
7
6
Kadar Air (%)
5
4
3
2
1
0
F6A F6B F6C F6D F6E F6F K (-) K (+) /
Enterik
Tablet Salut Lapis Tipis Asam Asetilsalisilat
Gambar 4 Grafik Kenaikan Kadar Air Tablet Salut Lapis Tipis Asam Asetilsalisilat