RESUME - Praktikum PLTB
RESUME - Praktikum PLTB
Disusun sebagai Tugas Mata Kuliah Praktikum Pembangkit Energi Listrik Tenaga
Angin yang diampu oleh Anton Firmansyah, S.T., M.T.
Disusun Oleh:
Angin merupakan udara yang bergerak yang terjadi karena adanya perbedaan suhu
antara udara panas dan udara dingin. Adanya perbedaan suhu udara ini karena adanya
perbedaan tekanan udara di permukaan bumi. Udara bergerak dari daerah yang memiliki
tekanan udara yang tinggi ke daerah yang memiliki tekanan udara yang rendah. Pada
dasarnya angin yang bertiup di permukaan bumi terjadi karena adanya penerimaan radiasi
surya yang tidak merata di permukaan bumi, sehingga mengakibatkan perbedaan suhu udara.
Daerah yang menerima lebih banyak penyinaran matahari, akan memiliki suhu yang lebih
tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya. Pada daerah ini, udara bergerak mengembang
atau memuai sehingga tekanan udaranya rendah. Pada daerah yang suhu udaranya lebih
rendah, tekanan udaranya lebih tinggi. Perbedaan tekanan udara ini akan mengakibatkan
terjadinya gerakan udara dari daerah yang tekanan udaranya lebih tinggi ke daerah yang
tekanan udaranya lebih rendah yang menimbulkan gerakan udara. Perubahan panas antara
siang dan malam merupakan gerak utama sistem angin harian, karena beda panas yang kuat
antara udara di atas darat dan laut atau antara udara di atas tanah pegunungan dan tanah di
daerah lembah.
Daerah sekitar khatulistiwa, yaitu pada busur 0°, adalah daerah yang mengalami
pemanasan lebih banyak dari matahari dibanding daerah lainnya di Bumi, artinya udara di
daerah khatulistiwa akan lebih tinggi dibandingkan dengan udara di daerah kutub. Pertukaran
panas pada atmosfer akan terjadi secara konveksi. Berat jenis dan tekanan udara yang disinari
cahaya matahari akan lebih kecil dibandingkan jika tidak disinari. Perbedaan berat jenis dan
tekanan inilah yang akan menimbulkan adanya pergerakan udara (Trewartha :1995).
Angin diberi nama sesuai dengan dari arah mana angin datang, misalnya angin
timur adalah anginyang datang dari arah timur, angin laut adalah angin dari laut ke darat, dan
anginlembah adalah angin yang datang dari lembah menaiki gunung. Angin lokal disebabkan
perbedaan tekanan lokal dan juga dipengaruhi topograpy, gesekan permukaan disebabkan
gunung, lembah dan lain – lain. Variasi harian disebabkan perbedaan temperatur antara siang
dan malam. Perbedaan temperatur daratan dan lautan juga mengakibatkan angin sepoi –
sepoi, bagaimanapun angin tidak mengalir sangat jauh di daratan (Klara :2013).
Arah angin adalah arah dari mana angin berhembus atau dari mana arus angin
datang dan dinyatakan dalam derajat yang ditentukan dengan arah perputaran jarum jam dan
dimulai dari titik utara bumi dengan kata lain sesuai dengan titik kompas. Umumnya arus
angin diberi nama dengan arah darimana angin tersebut bertiup, misalnya angin yang
berhembus dari utara maka angin utara. Kecepatan angin adalah kecepatan dari menjalarnya
arus angin dan dinyatakan dalam knot atau kilometer per jam maupun dalam meter per detik
(Soepangkat, 1994 dalam Fadholi, 2013). Karena kecepatan angin umumnya berubah-ubah,
maka dalam menentukan kecepatan angin diambil kecepatan rata-ratanya dalam periode
waktu selama sepuluh menit dengan dibulatkan dalam harga satuan knot yang terdekat.
Gambar 5. Rumah Mandiri Energi Memanfaatkan Energi Surya dan Energi Angin.
Dibawah ini disajikan tabel kekuatan angin yang dapat dimanfaatkan untuk aktivitas
manusia termasuk salah satunya adalah sebagai tenaga pembangkit. Angin kelas 3 adalah
batas minimum dan angin kelas 8 adalah batas maksimum energi angin yang dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Lebih daripada kelas 8 adalah angin yang
bukan dapat dimanfaatkan, tetapi membawa bencana.
Tabel 2. Tabel Kondisi angin
KETENTUAN KONDISI ANGIN PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI ANGIN
Syarat dan kondisi angin yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik dengan
kincir angin dan jari-jari 1 meter dapat dilihat seperti pada tabel 3 berikut.
Klasifikasi angin pada kelompok 3 adalah batas minimum dan angin pada kelompok 8
adalah batas maksimum energi angin yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi
listrik.
WIND ROSE View (Wind Rose Plot for Meteorological Data)
Untuk mengetahui distribusi angin baik arah maupun kecepatan dapat dihitung
dengan menggunakan software WRPLOT View berbasis Windows yang memunculkan
perhitungan wind rose dan tampilan grafis yang menggambarkan variable meteorologi untuk
rentang waktu dan tanggal sesuai kebutuhan pengguna. Wind rose menggambarkan frekuensi
kejadian angin pada tiap arah mata angin dan kelas kecepatan angin pada lokasi dan waktu
tertentu.
Wind rose dapat pula digunakan untuk menampilkan grafik dari kecenderungan arah
pergerakan angin pada suatu wilayah. Karena pengaruh dari kelerengan lokal, kemungkinan efek
pesisir, jangkauan alat, dan variabilitas temporal dari angin, perhitungan wind rose tidak selalu
mewakili pergerakan riil angin di wilayah tersebut.
Manfaat Wind rose biasa digunakan dalam bidang Pelayaran dan Penerbangan
(rancang bangun), Angin Musim (perubahan arah angin musiman), sebagai analisa untuk
pengembangan sumber energi (PLT Angin) dan lain-lain. Gambar 1 menunjukkan tampilan awal
dari software yang digunakan untuk mengolah data angin berupa wind rose dan klasifikasi
kecepatan serta frekuensi angin pada suatu wilayah.
Gambar 6. Wind Rose Plot View Software
TAHAPAN PENELITIAN POTENSI ENERGI ANGIN
1. Tahap Persiapan
a. Survey lokasi penelitian yang memenuhi kriteria pengukuran angin yaitu lokasi
yang cukup luas, landai, tidak terhalang oleh tebing, pohon-pohon maupun gedung-
gedung. Lokasi yang dipilih dari hasil survey adalah Kelurahan Wumialo Kota
Tengah Kota Gorontalo.
b. Instalasi dan pemasangan alat ukur yaitu AWS beserta digital monitoring di lokasi
penelitian.
c. AWS dipasang dengan ketinggian 7 m, dengan digital monitoring diletakkan di
tempat terpisah dan aman sehingga data yang terekam tidak terganggu.
2. Tahap Pengukuran
AWS yang telah dipasang dengan ketinggian 7 m dapat memberikan beberapa
informasi parameter yang diperlukan dalam penelitian ini terutama kecepatan, dan arah
angin di digital monitoring. Data dikumpulkan selama 3 bulan yaitu pada Bulan Juni,
Juli, dan Agustus sepanjang 24 jam.
3. Tahap Analisis
Data yang diperoleh saat pengukuran dianalisis dengan tahapan-tahapan berikut :
…………….. (1.1)
P E / Satuan waktu
(watt) …. (1.3)
d. Menghitung daya efektif dari angin yang mungkin dihasilkan oleh suatu kincir angin
dengan prediksi diameter 4 m menggunakan formula :
1
Ea cp..D 2 .v3 (watt) … (1.4)
2
2)
(P syst/A)Wp cp xtr x gxb 1/2 x x v 3 (watt/m …………………….. (1.5)
1. Kincir angin mampu mengikuti datangnya arah angin sehingga hasil yang diperoleh
cukup maksimal.
2. Hasil pengukuran kecepatan angin untuk lokasi diperoleh rata-rata kecepatan angin.
3. Generator akan menghasilkan tegangan keluaran minimal kecepatan angin sebesar 2,5
m/s.
4. Dapat diperoleh juga Daya maksimal dengan efisiensi daya inverter sebesar 80%.
DAFTAR PUSTAKA
1) Rizkyan, G.A. (2009). Studi Pembangkit Listrik Tenaga Angin Laut Untuk Memenui Kebutuhan
Penerangan Jembatana Suramadu. Thesis. Intitiut Teknologi Surabaya. Surabaya.
2) Soeripno. (1994). Analisis Data Angin Desa Bulak Baru Jepara. Oktober 1993-Juni1994. LAPAN.
Jakarta.
3) Daryanto Y. (2007). Kajian Potensi Angin Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bayu. Balai PPT
AGG. Yogyakarta.
4) Herlina. (2009). Analisis Dampak Lingkungan dan Pembangkitan Listrik Tenaga Hibrida di Pulau
Sebesi Lampung Selatan. Thesis. Universitas Indonesia. Jakarta.
5) Djojodiharjo H., Darwin S. (1980). Analisa Data Angin di Beberapa Tempat Indonesia. LAPAN. Jakarta.