Anda di halaman 1dari 29

TUGAS REVIEW JURNAL INTERNASIONAL

TEORI KEUANGAN DAN PASAR MODAL


‘’OPTION’’
“Pricing of Index Options Using Black’s Model”

Oleh :
Azam Pasha
Nim : 55119310013

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir M. Noor Salim, SE, MM

MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERCUBUANA
2019
DAFTAR ISI

BAB I..................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................... 1
1.1 TEORI.................................................................................................................................... 1
1.2 JENIS OPSI ............................................................................................................................ 2
1.3 KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN OPSI ......................................................... 4
1.4 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA OPSI.................................................................... 1
1.5 KOMBINASI OPSI DAN GRAFIK PRESENTASI ........................................................................ 3
1.6 EKUITAS SEBAGAI OPSI MEMBELI........................................................................................ 5
1.7 HEDGING, COVERED CALL, PROTECTIVE PUT, DAN PORTOFOLIO INSURANCE................... 6
1.8 SAHAM OBLIGASI DILIHAT SEBAGAI OPSI............................................................................ 7
1.9 BUKTI EMPIRIS OPTION PRICING METHOD (OPM).............................................................. 8
1.10 KONTRAK OPSI SAHAM........................................................................................................ 8
BAB II.................................................................................................................................................. 10
J U R N A L .......................................................................................................................................... 10
BAB III................................................................................................................................................. 19
KASUS................................................................................................................................................. 19
BAB IV ................................................................................................................................................ 20
PEMBAHASAN.................................................................................................................................... 20
BAB V ................................................................................................................................................. 21
KESIMPULAN...................................................................................................................................... 21
BAB VI ................................................................................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................. 22
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 TEORI

Secara teoritis, pasar modal didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai


instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam
bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah
maupun oleh perusahaan swasta. Instrumen-instrumen keuangan yang
diperjualbelikan dipasar modal antara lain saham, obligasi, warrant, dan
berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi dan kontrak berjangka.

Dalam suatu negara pasar modal memiliki peran yang besar karena
memberikan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.
Dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena menyediakan fasilitas untuk
mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana dan
pihak yang memerlukan dana. Dan dikatakan memiliki fungsi keuangan karena
memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh keuntungan (reutrn)
bagi pemilik dana sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih.

Opsi dalam dunia pasar modal, adalah suatu hak yang didasarkan pada
suatu perjanjian untuk membeli atau menjual suatu komoditi, surat berharga
keuangan, atau suatu mata uang asing pada suatu tingkat harga yang telah
disetujui (ditetapkan di muka) pada setiap waktu dalam masa kontrak. Opsi
dapat digunakan untuk meminimalisasi risiko dan sekaligus memaksimalkan
keuntungan dengan daya ungkit (leverage) yang lebih besar (Zaenal, 2005).

Opsi (option) adalah sekuritas yang memberikan hak bukan kewajiban


kepada pembelinya untuk membeli atau menjual suatu komoditas (sekuritas
atau asset riil) dengan harga tertentu pada saat atau sebelum tanggal jatuh
tempo opsi. Selain itu, opsi merupakan suatu jenis kontrak antara 2 pihak
dimana satu pihak memberi hak kepada pihak lain untuk membeli aset tertentu
pada harga dan periode tertentu. Di sisi lain kontrak juga mengizinkan pihak

1
untuk menjual aset pada harga dan periode tertentu. Pihak yang membayar dan
menerima hak disebut pembeli option sedangkan pihak yang menjual disebut
penjual option. Option tidak akan bernilai jika pada tanggal jatuh temponya
kontrak tersebut tidak dilaksanakan. Jenis-jenis instrumen investasi yang
tersedia di pasar modal Indonesia saat ini adalah saham, obligasi, warran, bukti
rights, future, maupun reksa dana sehingga pengembangan produk-produk
pasar modal adalah suatu kebutuhan yang penting. Dengan lebih bervariasinya
produk-produk pasar modal akan menyediakan pilihan atau alternatif investasi
sehingga menjadi daya tarik bagi para pemodal.

1.2 JENIS OPSI

Menurut Copeland et. al (1995), terdapat dua jenis opsi yang paling
mendasar yaitu opsi beli (call option) dan opsi jual (put option). Call option ialah
memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pembeli untuk membeli suatu asset
tertentu dengan jumlah tertentu pada harga yang telah ditentukan selama
periode tertentu pula, serta memasukkan tanggal tertentu. Investor yang
membeli call option berharap harga saham naik dan meraih keuntungan dari
kenaikan harga saham tersebut. Dengan membeli opsi, investor dapat
melakukan spekulasi terhadap kenaikan harga saham tanpa harus mempunyai
saham tersebut di masa datang. Artinya, jika tiba waktu jatuh tempo dan harga
saham di pasar naik di atas harga yang disepakati dalam kontrak opsi, maka
investor yang telah memiliki call option, bisa membeli saham tersebut dengan
harga yang lebih murah dibandingkan harga pasar (sebesar yang disepakati
dalam kontrak opsi).

Put option ialah memberikan hak kepada pembeli untuk menjual sejumlah
tertentu dari underlying asset tertentu kepada penjual pada harga tertentu setiap
saat atau pada waktu yang telah ditentukan. Jika kontrak put option
dilaksanakan, maka pemegang opsi mempunyai hak untuk menjual saham yang
telah ditentukan kepada penjual opsi, pada waktu, jumlah dan harga yang telah
ditentukan pula. Oleh karena itu investor yang membeli put option mempunyai
harapan yang berkebalikkan dengan pemilik call option. Pemegang call option

2
berharap agar harga pasar saham pada saat jatuh tempo berada di bawah harga
yang disepakati dalam kontrak, berarti pemilik call option bisa menjual saham
tersebut kepada penjual call option dengan harga yang lebih tinggi dari harga
pasar saham bersangkutan. Ciri utama dalam put option ini hampir sama dengan
yang call option.

Istilah-istilah penting yang terkait dengan sekuritas opsi, antara lain:

1. Exercise (strike) price, yaitu harga per lembar saham yang dijadikan patokan
pada saat jatuh tempo. Untuk call option, exercise price berarti harga yang
harus dibayar (dibeli) pemilik opsi beli pada saat jatuh tempo. Sedangkan
bagi pemegang put option, exercise price berarti harga yang akan diterima
oleh pemilik put option dari penjual put option.
2. Expiration date, yaitu batas waktu opsi tersebut dapat dilaksanakan, Ada
dua model expiration date yang bisa diterapkan, yaitu model Amerika dan
model Eropa. Opsi dengan gaya Amerika dapat dilaksankan kapan saja
sampai batas waktu yang telah ditentukan (expiration date), sedangkan opsi
gaya Eropa dilaksanakan hanya pada saat expiration date.
3. Premi opsi, adalah harga yang dibayarkan oleh pembeli opsi kepada penjual
opsi.

Pada dasarnya jenis opsi terdiri sebagai berikut :

 Opsi yang diperdagangkan di bursa atau biasa juga disebut listed options
adalah merupakan suatu bentuk perdagangan derivatif. Opsi yang
diperdagangkan di bursa ini memiliki suatu kontrak yang baku dan
penyelesaiannya adalah melalui lembaga kliring dimana kepatuhan
pelaksanaan kontrak dijamin oleh bursa. Oleh karena kontrak yang
digunakan adalah baku maka harga yang akurat dari suatu opsi seringkali
dapat diketahui. Opsi yang diperdagangkan di bursa ini meliputi: Opsi
saham, Opsi komoditi, Opsi obligasi dan opsi suku bunga lainnya, Opsi
indeks saham, Opsi kontrak berjangka,

3
 Over-the-counter, atau opsi OTC adalah opsi yang diperdagangkan antara
dua pihak yanpa didaftarkan di bursa. Opsi OTC ini tidak terlarang dan
bentuknya disesuaikan dengan kebutuhan bisnis antara dua pihak yang
terlibat tersebut. Pada umumnya, terdapat sekurangnya satu pihak yang
merupakan pemodal yang kuat. Opsi yang seringkali diperdagangkan pada
perdagangan diluar bursa (OTC) ini adalah:Opsi suku bunga, Opsi valuta
asing, Opsi swap atau biasa disebut swaptions

 Opsi saham karyawan (Employee stock options) yang diterbitkan oleh


perusahaan kepada karyawannya sebagai suatu kompensasi atau bonus.

1.3 KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN OPSI

Sekuritas opsi juga bisa memberikan keuntungan ataupun kerugian yang


harus diperhatikan investor dalam pengambilan keputusan investasinya.
Pemahaman karakteristik ini akan menjadi lebih mudah jika mengamati nilai opsi
pada saat opsi dilakukan. Ilustrasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan
karakteristik risikodan return opsi, maka digunakan contoh empat posisi dasar,
yaitu pembeli call option, penjual call option, pembeli put option dan penjual put
option.

a. Pembeli Call Option


Karakteristik keuntungan dan kerugian call option berbeda dengan
karakteristik keuntungan dan kerugian yang diperoleh investor jika membeli
saham. Kerugian investor yang membeli call option bersifat terbatas
sebesar harga premi opsi sedangkan jika membeli saham, kerugian yang
bisa diderita investor tidak terbatas, sebesar selisih penurunan harga
saham bersangkutan dibandingkan dengan harga saham pada awal
pembelian.
b. Penjual Call Option
Keuntungan ataupun kerugian penjual call option kebalikan dari
keuntungan ataupun kerugian pembeli call option. Oleh karena itu,

4
keuntungan penjual call optionsaat expiration date besarnya akan sama
dengan kerugian yang diderita oleh pembeli call option.
c. Pembeli Put Option
Keuntungan ataupun kerugian untuk pembeli put option saat expiration
date akan dipengaruhi oleh harga saham XYZ di pasar. Pembeli put option
akan mendapatkan keuntungan jika harga saham XYZ di pasar mengaami
keuntungan. Untuk dapat melihat profil risiko dan return pembeli put option
maka dilakukan perbandingan keuntungan ataupun kerugian antara pembeli
put option dengan investor yang melakukan short selling terhadapa saham
XYZ. Sama seperti pembeli put option, investor yang melakukan short
selling juga kana memperoleh keuntungan ketika harga saham mengalami
penurunan
d. Penjual Put Option
Keuntungan dan kerugian penjual put option merupakan kebalikan dari
keuntungan dan kerugian dari pembeli put option. Keuntungan maksimum
yang bisa diperoleh penjual put option adalah harga premi opsi sedangkan
kerugian maksimumnya tersadi saat harga saham turun mencapai angka
nol. Kerugian maksimum penjual put option adalah sebesar strike price
dikurangi dnegan harga premi opsi.

Dalam transaksi option akan terkait dengan pelaksanaan hak, dimana pada
umumnya terdapat dua cara yaitu American exercise dan European exercise.
Bila dalam transaksi opsi menggunakan American exercise maka si pembeli
opsi dapat melaksanakan haknya setiap waktu sejak tanggal pembelian
sampai tanggal jatuh tempo, sedangkan pada European exercise
pelaksanaan hak atas opsi dapat dilakukan pada waktu yang sudah
ditentukan. Berikut ringkasan hak dan kewajiban pihak-pihak yang terlibat
dalam opsi beli dan opsi jual (versi Amerika).

5
Tabel 1. Hak dan Kewajiban Pihak-Pihak dalam Kontrak Opsi Amerika
Penjual Pembeli
Jenis Opsi
Kewajiban Hak Kewajiban Hak
Menjual aktiva Membeli aktiva
yang mendasari yang medasari dari
kepada pembeli penjualpada harga
(berdasarkan pelaksanaan kapan
Opsi Beli Menerima harga Membayar harga
pilihan pembeli) saja sebelum
(call option) opsi opsi
pada harga tanggal kadaluarsa
pelaksanaan, pada
atau sebelum
tanggal kadaluarsa
Membeli aktiva Menjualaktiva yang
yang mendasari mendasari kepada
Opsi Jual dari pembeli pada Menerima harga Membayar harga penjual pada harga
(put option) harga pelaksanaan opsi opsi pelaksanaan kapan
sebelum atau pada saja sebelum
tanggal kadaluarsa tanggal kadaluarsa

1.4 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA OPSI

Faktor-faktor yang mempengaruhi harga opsi, diantaranya:

1. Harga underlying asset dan exercise price (harga pelaksanaan)


Jika suatu call option dilaksanakan pada suatu waktu di masa yang akan
datang, pembayarannya sebesar selisih lebih dari harga underlying asset
yang melebihi dari exercise price. Suatu call option akan menjadi lebih
bernilai jika harga underlying asset meningkat dan kurang bernilai jika
exercise price meningkat.
Sementara pada put option, pembayaran atas pelaksanaan hak adalah
sebesar selisih lebih dari exercise price terhadap harga underlying assetnya.
Dalam hal ini put option berbeda arah dengan call option. Sebagai ilustrasi
atas stock option dapat digambarkan sebagai berikut:

Grafik 1. Hubungan Option Price dengan stock price

1
Grafik 2. Hubungan Option Price dengan exercise price

2. Tanggal jatuh tempo


Dari kedua macam option baik call option maupun put option dalam tipe
Amerika menjadi lebih berharga jika jatuh temponya semakin meningkat.
Sementara untuk tipe eropa nilai terhadap option baik call maupun put option
tidak terpengaruh dengan jatuh tempo, hal ini berkenaan dengan waktu
pelaksanaan hak. Berikut ilustrasi ketergantungan call dan put option
terhadap lamanya waktu jatuh tempo.

Grafik 3. Hubungan Option Price dengan jatuh tempoh

3. Volatility
Volatility atas underlying asset adalah sebagai ukuran tingkat
ketidakpastian mengenai pergerakan underlying tersebut dimasa datang.
Jika volatility semakin meningkat maka akan semakin meningkat pula
peluang underlying asset mengalami peningkatan atau malah mengalami
penurunan. Pemilik dari suatu call option memperoleh manfaat dari
kenaikan harga tetapi dibatasi oleh resiko penurunan harga. Begitu pula
bagi pemegang put option yang memperoleh manfaat dari penurunan
harga tetapi dibatasi oleh resiko kenaikan harga.

2
4. Risk free interest rate
Risk free interest rate mempengaruhi harga suatu option.Jika tingkat
suku bunga dalam perekonomian mengalami kenaikan akan mempengaruhi
harapan kenaikan harga atas underlying asset (dalam hal ini saham).
Dengan mengasumsikan bahwa semua variable tetap, maka harga put
option akan menurun jika risk free interest rate mengalami peningkatan.
Begitu pula sebaliknya, harga call option akan selalu meningkat seiring
dengan peningkatan risk free interest rate. Sebagai gambaran berikut
ilustrasi hubungan antara harga option dengan risk free interest rate.

Grafik 4. Hubungan Option Price dengan risk free interest rate

5. Deviden
Deviden yang diharapkan selama option masih berlaku akan
mempunyai pengaruh terhadap pengurangan harga underlying asset (dalam
hal, stock option) pada tanggal pembagian deviden. Tanggal pembagian
deviden dapat memberikan sentimen negative bagi nilai call option, tetapi
bagus buat meningkatkan nilai put option.

1.5 KOMBINASI OPSI DAN GRAFIK PRESENTASI

Strategi kombinasi dalam perdagangan saham merupakan startegi yang


melibatkan kombinasi antara call option dan put option atas suatu saham yang
sama dengan harga pelaksanaan tanggal kadaluarsa yang sama dijual atau
dibeli.
Berikut di bawah ini merupakan gambar dari hasil put option dan call option
dimana So=X

3
a. Hasil dari call option b. Hasil dari put option
Gambar 1. Hasil put option dan call option

Terdapat empat jenis kombinasi yang cukup popular yaitu straddle, strips,
straps, dan strangles.
Straddle adalah strategi dengan membeli call dan put dengan exercise price
dan waktu jatuh tempo yang sama. Investor memakai strategiini jika
memprediksi harga saham akan berfluktuasi cukup tinggi dan tidak yakin
kecenderungannya apakah meningkat ataupun menurun. Investor akan
mendapat untung ketika harga saham naik atau turun dalam jumlah yang
signifikan dan merugi ketika harga saham relatif tidak berubah.

Gambar 6. Straddle

4
Strangles adalah strategi membeli put dan call yang waktu jatuh temponya
sama namun exercise price-nya berbeda dimana exercise price untuk call option
lebih tinggi dari pada exercise price untuk put option. Payoff strategi ini juga mirip
dengan payoff strategi straddle namun payoff minimumnya terjadi tidak pada
satu titik tetapi dalam garis anatara exercise price call dan exercise price put.
Strategi Strip dilakukan dengan mengkombinasikan membeli satu call
optiondan dua put optionyang memiliki exercise price dan waktu jatuh tempo
yang sama. Payoff investor pada strategi ini mirip dengan strategi straddle
namun payoff ketika harga saham turun lebih tinggi dibandingkan dengan ketika
harga saham naik. Strategi ini cocok ketika harga saham berfluktuasi tinggi dan
belum pasti benar arahnya namun investor cenderung memprediksi harga
saham lebih banyak turun. Jika investor memprediksi yang sebaliknya, harga
saham lebih banyak naik. Dengan demikian, investor dapat memilih strategi
strap yaitu dengan membeli dua call option dan satu put option yang memiliki
exercise price dan waktu jatuh tempo yang sama.

1.6 EKUITAS SEBAGAI OPSI MEMBELI

Dalam upaya membahas sesederhana mungkin, kita misalkan perusahaan


hanya memiliki dua sumber modal, yaitu modal sendiri dan hutang yang
mengandung risiko. Hutang dapat digambarkan oleh obligasi dengan diskonto
murni (pure discount bond) yang tidak membayarkan bunga. Dalam kasus ini
obligasi ini dijamin oleh harta perusahaan tetapi para pemegang surat obligasi
tidak bisa memaksa perusahaan untuk jatuh bangkrut sampai pada tanggal jatuh
tempo obligasi tersebut.
Modal sendiri atau ekuitas dalam suatu perusahaan yang menggunakan
hutang benar-benar merupakan suatu call option (opsi membeli) terhadap nilai
perusahaan. Apabila pada tanggal jatuh tempo, nilai perusahaan lebih besar
daripada nilai nominal seluruh obligasi, maka para pemegang saham akan
melakukan opsi membeli mereka dengan cara membayar harga obligasi dan
menahan sisanya. Sebaliknya, jika nilai perusahaan lebih kecil daripada nilai
nominal obligasi, pemegang saham akan gagal melaksanakan opsi mereka.
Dalam persamaan,
V=(B–P)+S
Keterangan : V = nilai perusahaan
B = hutang bebas risiko
P = nilai put option eropa
S = ekuitas/modal sendiri

5
Menunjukkan bahwa nilai suatu harta yang mengandung risiko yaitu
perusahaan dengan levered, terdiri dari dua bagian. Modal sendiri adalah opsi
membeli, dan hutang yang mengandung risiko adalah sama dengan nilai
sekarang (present value) hutang bebas risiko dikurangi dengan nilai put option
eropa.
Suatu perusahaan dikatakan berhasil melakukan kegiatannya ketika nilai
perusahaannya lebih besar dari nilai nominal seluruh obligasinya, hal tersebut
menunjukkan bahwa para pemegang saham akan menerima sebesar nilai
nominal dari obligasi bebas risiko dari opsi menjual yang tidak bernilai. Apabila
perusahaan bangkrut, mereka masih tetap menerima sebesar nilai nominal,
tetapi opsi menjual telah dilaksanakan karena mereka mengalami kerugian
sebesar selisih antara nilai nominal hutang bebas risiko dengan nilai pasar
perusahaan.
Begitu kita dapat memahami bahwa nilai pasar perusahaan dengan
leverage terdiri dari bagian ekuitas atau modal sendiri dan bagia hutang, maka
kita dapat memanfaatkan pemahaman atas OPM (Option Pricing Method) untuk
menganalisis permasalahan keuangan perusahaan. Masalah keuangan
perusahaan yang bisa dianalisis dengan alat ini adalah masalah investasi yang
mengandung risiko, kebijakan dividen, pemecahan perusahaan (snipnoffs),
pembelian kembali saham, hutang sekunder dan penggabungan usaha.

1.7 HEDGING, COVERED CALL, PROTECTIVE PUT, DAN


PORTOFOLIO INSURANCE

Lindung nilai (hedge) adalah suatu strategi yang diciptakan untuk


mengurangi timbulnya risiko bisnis yang tidak terduga, di samping tetap
dimungkinkannya memperoleh keuntungan dari invetasi tersebut.
Covered Call adalah strategi dimana investor menjual Call Option untuk
mendapatkan sejumlah premi (layaknya uang sewa) dengan menjaminkan
sejumlah saham (layaknya properti sewaan) sebagai underlying assetnya.
Jika pembelian put options ini digabungkan dengan pembelian saham
tertentu maka posisi yang dihasilkan adalah protective put. Strategi protective
put ini ibarat seorang investor membeli atas posisi sahamnya. Variasi lain yang
hanya menggunakan put options adalah long puts. Posisi long puts sebenarnya
baik untuk diterapkan menggantikan posisi short sell pada saham. Short sell
sendiri adalah strategi trading dimana investor meminjam saham dari broker,
yang biasanya dipegang jangka panjang investor lainnya, kemudian menjualnya
dan membeli kembali pada saat harga rendah dan mengembalikan
saham.Ketika pasar saham menurun protective put memberikan jalan keluar
guna menghindari kerugian lebih besar dengan membatasi kerugian investor.

6
Seseorang ketika membayar premi asuransi atas mobil, properti, atau bahkan
nyawanya, ia tidak pernah akan tahu kapan persisnya ia sangat
memerlukannya. Pada saat yang sangat diperlukan tentu seseorang pasti
mengingat kembali ke masa lalu dan memuji diri sendiri atas tindakannya.
Namun sebaliknya jika ia tidak memegang asuransi tentu besar penyesalannya
(Nurwahidah, 2005).
Asuransi Portofolio adalah metode lindung nilai portofolio saham terhadap
risiko pasar dengan kontrak berjangka indeks penjualan saham pendek.Teknik
lindung nilai ini sering digunakan oleh investor institusional ketika arah pasar
tidak pasti atau volatile.Jual berjangka pendek indeks dapat mengurangi apapun
downturns, tetapi juga menghalangi keuntungan.Portofolio asuransi merupakan
strategi investasi di mana berbagai instrumnets keuangan seperti hutang dan
ekuitas dan derivatif digabungkan sedemikian rupa sehingga degradasi nilai
portofolio dilindungi. Ini adalah strategi lindung nilai dinamis yang menggunakan
indeks saham di masa depan. Ini menyiratkan membeli dan menjual efek secara
berkala untuk menjaga batas nilai portofolio.Kerja asuransi portofolio ini mirip
dengan membeli opsi indeks menempatkan, dan juga dapat dilakukan dengan
menggunakan opsi indeks terdaftar.

1.8 SAHAM OBLIGASI DILIHAT SEBAGAI OPSI

Saham
Di Options Trading, kita tidak memperdagangkan stocks itu sendiri.
Sebaliknya, kita hanya memperdagangkan hak untuk memiliki atau menjual
stocks tersebut, dan kontrak untuk menjual atau membeli stocks yang berada di
bawah kontrak inilah yang dikenal sebagai Stock Options. Stock Options hanya
membutuhkan biaya yang sedikit untuk membeli sementara memperbolehkan
kita untuk mengatur keuntungan dari Stocks yang ada di bawahnya, seperti kita
memiliki stocks tersebut sendiri. Hal ini sangat menyerupai pilihan untuk
membeli (Option To Purchase) yang kita tandatangani sewaktu kita membeli
rumah. Jika harga dari Stock menguat setelah kita membeli Stock Options, maka
kita dapat menghasilkan keuntungan yang sama tanpa membeli stocks tersebut
sama sekali.

Obligasi
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat
dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk
membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok

7
utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
Dilihat dari hak penukaran/opsi, obligasi dibedakan menjadi:
a. Convertible Bonds
b. Exchangeable Bonds
c. Callable Bonds
d. Putable Bonds

1.9 BUKTI EMPIRIS OPTION PRICING METHOD (OPM)

Semenjak dipublikasikannya Model Penetapan Harga Opsi pada 1973,


sudah banyak uji coba empris yang dilakukan. Beberapa penelitian yang
menggunakan berbagai versi OPM dalam rangka mencari bias secara ekonomis
telah gagal, jika biaya transaksi dikurangkan dari keuntungan. Dari hasil
penellitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan pola berpikir ekonomis,
model-model penetapan harga sesuai dengan harga yang diteliti. Disisi lain,
beberapa penelitian telah menemukan adanya bias yang secara statistik cukup
besar dalam model Black Scholes. Black dan Scholes (1972) merupakan orang
pertama yang menyatakan bahwa modelnya juga menilai terlalu rendah hak opsi
yang keadaannya out-the-money dan hak opsi yang sudah mendekati saat jatuh
temponya, serta menilai terlalu tinggi hak opsi yang in-the-money. Hasil yang
serupa ditemukan olehMacbeth dan Merville (1979) dan Rubenstein (1981),
akan tetapi merekamengatakan bahwa bias atas kejadian in-the-money dan out-
of-the-money berbalik dengan sendirinya pada tahun 1977.
Selain itu Whaley (1982) dan Sterk (1982) juga menjabarkan bias yang
berkaitan dengan waktu jatuh tempo dan harga nominal menggunakan model
Roll (1977), kemudian Geske (1979) menyesuaikan dengan adanya dividen.
Sementara itu Geske dan Roll (1984) menggunakan faktor peramal varian yang
sangat cermat (Stein shinker).

1.10 KONTRAK OPSI SAHAM

KOS (Kontrak Opsi Saham) adalah efek yang memuat hak beli (call option)
atau hak jual (put option) atas Underlying Stock (saham perusahaan tercatat,
yang menjadi dasar perdagangan seri KOS) dalam jumlah dan Strike Price
(harga yang ditetapkan oleh Bursa untuk setiap seri KOS sebagai acuan dalam
Exercise) tertentu, serta berlaku dalam periode tertentu.
Opsi tipe Amerika memberikan kesempatan kepada pemegang opsi (taker)
untuk meng-exercise haknya setiap saat hingga waktu jatuh tempo.Sedangkan
Opsi Eropa hanya memberikan kesempatan kepada taker untuk meng-exercise
haknya pada saat waktu jatuh tempo.

8
Adapun karakteristik opsi saham yang diperdagangkan di BEI adalah sebagai
berikut :
Tipe KOS Call Option dan Put Option

Satuan Perdagangan 1 Kontrak = 10.000 opsi saham

Masa Berlaku 1,2 dan 3 bulan

Pelaksanaan Hak Metode Amerika (Setiap saat dalam jam tertentu di hari bursa, selama masa
(exercise) berlaku KOS)

Secara tunai pada T+1, dengan pedoman:


Penyelesaian Pelaksanaan
• call option = WMA – strike price
Hak
• put option = strike price – WMA

Margin Awal 10% dari nilai kontrak

WMA (weighted moving adalah rata-rata tertimbang dari saham acuan opsi selama 30 menit dan akan
average) muncul setelah 15 menit berikutnya

adalah harga tebus (exercise price) untuk setiap seri KOS yang ditetapkan 7 seri
Strike Price untuk call option dan 7 seri untuk put option berdasarkan closing price saham
acuan opsi saham

diberlakukan apabila:
Automatic exercise 110% dari strike > call option, jika WMA price
90% dari strike price < put option, jika WMA

• Senin – Kamis : Sesi 1: 09.30 – 12.00 WIB

Jam Perdagangan KOS Sesi 2: 13.30 – 16.00 WIB

• Jum’at : Sesi 1: 09.30 – 11.30 WIB

Sesi 2: 14.00 – 16.00 WIB

• Senin – Kamis : 10.01 – 12.15 dan 13.45 – 16.15 WIB


Jam Pelaksanaan Hak
• Jum’at : 10.01 – 11.45 dan 14.15 – 16.15 WIB

diperdagangkan secara lelang berkelanjutan


Premium
(continuous auction market)

Beberapa manfaat KOS bagi investor:

a. Berfungsi sebagai sarana lindung nilai (hedging) investasi terhadap pada


saham acuan (underlying stock).
b. Bagi investor yang telah memiliki saham acuan (underlying stock option)
dapat menerima tambahan income selain dari dividen, yaitu dengan
menerbitkan call option (call option writer/seller) atas saham mereka, untuk
itu investor memperoleh pasif income berupa call premium yang dibayarkan
oleh taker call.

9
BAB II
J UR NAL

10 | P a g e
11 | P a g e
12 | P a g e
13 | P a g e
14 | P a g e
15 | P a g e
16 | P a g e
17 | P a g e
18 | P a g e
BAB III
KASUS

Indeks berjangka saham kadang-kadang menderita dari ‘bias negatif biaya angkut ',
karena harga di masa depan indeks saham sering berdagang kurang dari nilai
teoretisnya yang mencakup biaya tercatat. Sejak dimulainya perdagangan Nifty di
India, Nifty future selalu diperdagangkan di bawah harga teoritis. Ini distorsi harga di
masa depan juga tumpah ke penetapan harga opsi dan meningkatkan perbedaan
antara harga aktual Opsi bagus dan harga dihitung menggunakan rumus Black-
Scholes yang terkenal. Fisher Black mencoba mengatasi dampak biaya negatif
dengan menggunakan harga forward dalam model penentuan harga opsi harga spot.
Model Black ditemukan berguna untuk menilai opsi pada komoditas fisik yang didiskon
Nilai harga di masa depan ditemukan sebagai pengganti harga spot yang lebih baik
sebagai input untuk opsi nilai. Dalam penelitian ini harga teoritis opsi Nifty
menggunakan Black Formula dan Black-Scholes Formula dibandingkan dengan
harga aktual di pasar. Diamati

19 | P a g e
BAB IV
PEMBAHASAN

Opsi panggilan indeks Bagus diperdagangkan di Nasional Bursa Efek India dari periode 1 Juli
2008 hingga 30 Juni 2011 dikumpulkan dari situs web exchange: www.nseindia.com. Begitu
pula dengan harga penutupan Indeks untuk periode tersebut juga dikumpulkan. Karena hanya
harga penutupan hari itu tersedia dengan pertukaran, harga antar hari tidak bisa
dibandingkan. Perbandingan harga penutupan dapat memberikan kesalahan untuk opsi yang
diperdagangkan tipis karena ketidakcocokan waktu. Untuk contoh, ketika opsi
diperdagangkan terakhir pada jam 1 siang, harga spot dari aset yang sama berbeda dari harga
penutupan diambil pada penutupan hari itu. Demikianlah Jurnal Global Manajemen dan
Penelitian Bisnis Volume XII Edisi III Versi I 92 © 2012 Global Journals Inc. (AS) Ma rch 2012

Harga Opsi Indeks Menggunakan Model Hitam sering berubah seiring waktu. Periode
volatilitas tinggi harga penutupan aset tidak dapat digunakan untuk mengevaluasi a
perdagangan yang terjadi jauh lebih awal. Dengan ketersediaan data dari bursa,
membandingkan harga opsi panggilan diperdagangkan pada waktu yang berbeda dengan
tempat yang sesuai nilai pada waktu itu tidak mungkin. Efek ini dari Ketidakcocokan waktu
dikurangi dengan daftar pendek hanya sangat opsi yang diperdagangkan yang
diperdagangkan sampai beberapa menit terakhir dan karenanya opsi di mana volume
perdagangan lebih tinggi lebih dari 100 lot dalam sehari dipilih untuk penelitian ini.

Makalah ini mencoba untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan di bawah harga opsi
Nifty karena negatif biaya membawa di pasar berjangka. Dalam penelitian ini, 29.724 opsi
harga dari 1 Juli 2008 hingga 30 Juni 2011, adalah dianalisis menggunakan rumus B-S dan
rumus Hitam dan menemukan bahwa formula Black menghasilkan alternatif yang lebih baik
daripada menggunakan formula Black and Scholes . Dari analisis kesalahan, diverifikasi bahwa
model Hitam menghasilkan lebih sedikit kesalahan daripada model Black-Scholes dan karena
itu penggunaan model Black lebih pas daripada model B-S untuk menilai opsi Nifty.

20 | P a g e
BAB V
KESIMPULAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi keakuratan model penetapan
harga opsi untuk menghargai Nifty Index Berjangka diperdagangkan di bursa saham
Nasional India. Meskipun penggunaan model Black-Scholes populer, namun Model
tidak persis cocok dengan situasi kehidupan nyata. Indeks berjangka menderita
dampak negatif dari biaya membawa dan Nifty futures mengutip di bawah harga
teoritis Bagus sangat umum. Sejak awal Nifty perdagangan di India, Nifty futures tetap
di bawah harga dan terkadang berdagang di bawah nilai spot Nifty. Jenis ini
ketidakcocokan dalam penetapan harga berjangka biasanya terlihat pada komoditas
berjangka. Ketika harga masa depan lebih rendah, maka pemilik komoditas mungkin
tidak dapat menjual produk karena berbagai alasan dan manfaat dari ketidakcocokan
dalam harga.

Makalah ini mencoba untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan di bawah
harga opsi Nifty karena negatif biaya membawa di pasar berjangka. Dalam penelitian
ini, 29.724 opsi harga dari 1 Juli 2008 hingga 30 Juni 2011, adalah dianalisis
menggunakan rumus B-S dan rumus Hitam dan menemukan bahwa formula Black
menghasilkan alternatif yang lebih baik daripada menggunakan formula Black and
Scholes. Dari analisis kesalahan, diverifikasi bahwa model Hitam menghasilkan lebih
sedikit kesalahan daripada model Black-Scholes dan karena itu penggunaan model
Black lebih pas daripada model B-S untuk menilai opsi Nifty.

21 | P a g e
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

1. Berkman, H., Brailsford, T. and Frino, A. (2005), ‘A note on execution costs for
stock index futures: Information versus liquidity effects’, Journal of Banking and
Finance, 29 (3), 565-77.
2. Black, Fischer, Myron Scholes (1973), "The Pricing of Options and Corporate
Liabilities", Journal of Political Economy, 81, 637-654.
3. Black, Fischer (1976), “The pricing of commodity contracts”, Journal of Financial
Economics, 3, 167-179.
4. Cornell, B., and K. French, "The Pricing of Stock Index Futures," Journal of Futures
Markets, Spring 1983a, pp. 1-14.
5. Fleming, J., B. Ostdiek, and R.E. Whaley (1996), "Trading costs and the relative
rates of price discovery in stock, futures, and option markets", Journal of Futures
Markets, 16(4), 353-387.
6. Fung J.K.W. and K.C. Chan (1994), "On the Arbitrage-Free Pricing Relationship
between Index Futures and Index Options: A Note", Journal of Futures Markets,
14(8), 957-962
7. Gwilm, O.P, & Buckle M.(1999). Volatility Forecasting in the Framework of the
Option Expiry
Cycle. The European Journal of Finance, 5,73-94.
8. Hull, John C., (2004), “Introduction to Futures and Options Markets” Second
Edition, Prentice-Hall India,
9. Lee, J.H. and N. Nayar (1993), "A Transactions Data Analysis of Arbitrage Between
Index Options and Index Future", Journal of Futures Markets, 13(8), 889-902.
10. MacKinlay, C., and K. Ramaswamy, "Index-Futures Arbitrage and the Behavior
of Stock Index Futures Prices," Review of Financial Studies, Summer 1988, pp.
137-158.
11. Modest, D., and M. Sundaresan, "The Relationship Between Spot and Futures
Prices in Stock Index Futures Markets: Some Preliminary Evidence," Journal of
Futures Markets, Summer 1983, pp. 15-41.
12. Sternberg, J.S. (1994), "A Re-examination of Put-Call Parity on Index Futures",
Journal of Futures Markets,14(1), 801-824.
13. Stoll, H.R. and R. E. Whaley, "Futures and Options on Stock Indexes: Economic
Purpose, Arbitrage, and Market Structure," The Review of Futures Markets, Vol.
7 No. 2, 1988, pp. 224-249.
14. Yadav, P.K. and P.F Pope (1990), "Stock Index Futures Arbitrage: International
Evidence", Journal of Futures Markets, 10(6), 573-603. 15. Varma, J. R. (2002),
“Mispricing of Volatility in the Indian Index Options Market”, Working Paper No.
2002-04-01, Indian Institute of Management, Ahmedabad

22 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai