(PDS)
DIREKTORAT PEMBELAJARAN
DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
2018
KATA PENGANTAR
Program hibah ini diharapkan akan dapat membantu realisasi program revitalisasi
LPTK, khususnya terkait dengan kemitraan antara LPTK dan sekolah laboratorium
dan/atau Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra dalam rangka meningkatkan
kualitas calon guru dan guru yang profesional.
Kami sangat mengharapkan partisipasi aktif dari LPTK untuk mengikuti program hibah
revitalisasi ini. Atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan terima kasih.
Direktur Pembelajaran
Paristiyanti Nurwardani
Panduan-PDS i
DAFTAR ISI
ii Panduan-PDS
B. Kegiatan Pembelajaran .................................................................................................... 14
1. Mengelola Pembelajaran ........................................................................................ 14
2. Membantu Mengatasi Berbagai Masalah Pembelajaran ........................ 15
C. Waktu Pelaksanaan dan Jadwal Kegiatan .............................................................. 15
D. Pelaporan................................................................................................................................ 16
BAB IV MONITORING DAN EVALUASI ..................................................................................... 17
A. Monitoring ............................................................................................................................. 17
B. Evaluasi .................................................................................................................................... 17
Panduan-PDS iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PDS merupakan kegiatan yang memberikan dampak positif baik bagi LPTK
maupun bagi Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra. Program PDS
membutuhkan komitmen dosen untuk mengalami dan menjadi guru di Sekolah
Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra. Menjadi guru di sekolah bagi seorang
dosen adalah hal baru. Dosen perlu menyesuaikan dengan berbagai hal yang
biasa berlaku di sekolah. Penugasan dosen di sekolah juga dapat memunculkan
permasalahan baru bagi Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra, yaitu
apakah dosen yang bertugas dapat menyesuaikan dengan lingkungan yang
sangat berbeda dengan tempat tugasnya di perguruan tinggi.
Panduan-PDS 1
Secara rinci capaian yang diharapkan dari Program PDS ini adalah:
B. Tujuan
2 Panduan-PDS
C. Manfaat
1. Bagi Dosen
Manfaat yang dapat diperoleh dari program PDS bagi guru mitra, yaitu
dapat berbagi pengalaman dengan dosen peserta dalam:
D. Sasaran
Sasaran program PDS adalah dosen LPTK, pengampu mata kuliah pada
Program Sarjana pendidikan atau Program S1 Kependidikan, baik mata kuliah
akademik pedagogik maupun akademik bidang studi/keahlian.
E. Landasan Hukum
Panduan-PDS 3
6. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
NasionaI Indonesia (KKNI).
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013
tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang
Pendidikan Tinggi.
9. Permenristekdikti No. 13 Tahun 2015 tentang Renstra Kemristekdikti 2015-
2019.
10. Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
11. Permenristekdikti No. 55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru.
4 Panduan-PDS
BAB II
PERSIAPAN PROGRAM
PDS merupakan program kolaborasi yang diprakarsai oleh LPTK dengan melibatkan
Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra. LPTK
memberikan penugasan kepada dosen untuk melakukan pembelajaran dan
melaksanakan tugas-tugas keguruan lainnya bersama guru di Sekolah Laboratorium
dan/atau Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra. Untuk itu diperlukan
perencanaan dan berbagai persiapan. Terkait dengan persiapan, LPTK juga perlu
mencermati kelengkapan dan kecukupan persyaratan yang dituntut untuk mengikuti
Program PDS, baik persyaratan bagi LPTK, dosen, Sekolah Laboratorium dan/atau
Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra, maupun guru yang akan dilibatkan
dalam program PDS.
A. Persyaratan
Dengan mempertimbangkan tujuan utama hibah PDS ini adalah untuk penguatan
pendidikan guru di LPTK melalui pembekalan dosen memiliki pengalaman,
penghayatan, dan kemampuan mengajar di sekolah, maka LPTK pengusul dan
Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra dituntut memiliki persyaratan
sebagai berikut.
1. LPTK
Panduan-PDS 5
Nota kesepahaman/perjanjian kerja sama dengan Sekolah Laboratorium
dan/atau Sekolah Mitra yang dimaksudkan adalah terkait dengan kerjasama
dalam rangka pelaksanaan PPL/PPL mahasiswa, baik untuk mahasiswa S1
dan/atau mahasiswa PPG maupun kerja sama dalam bidang lain. Bukti nota
kesepahaman/perjanjian kerja sama dengan sekolah laboratorium/Sekolah
Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra harus dilampirkan.
a. Akreditasi minimal B.
Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra tempat PDS sekurang-
kurangnya terakreditasi B untuk memastikan dosen yang PDS akan
mendapatkan pegalaman pembelajaran yang baik.
a. Pelibatan Dosen
Untuk pelaksanaan Program PDS, LPTK harus menetapkan dan melibatkan
sejumlah dosen. Agar Program PDS mempunyai dampak yang lebih luas,
maka LPTK perlu menetapkan sebanyak mungkin dosen yang terlibat.
Namun, sekiranya ada keterbatasan-keterbatasan, maka LPTK bisa
menetapkan dan melibatkan sampai dengan sepuluh (10) dosen saja, tidak
berasal dari satu prodi, tetapi sekurang-kurangnya dua (2) program studi
(prodi). Prodi asal dosen yang akan dilibatkan, sedapat mungkin
(diupayakan) representasi dari jenis prodi yang ada di LPTK, terkait dengan
macam jenjang dan jenis sekolah/pendidikan, yaitu pendidikan dasar dan
menengah; umum dan kejuruan. Sebagai contoh (apabila melibatkan 5
6 Panduan-PDS
prodi): Prodi PGSD, Pend. IPA (SMP), Pend. Geografi (SMA), Pend.
Akuntansi/Ekonomi (SMK), Pend. Teknik Elektro (SMK). Jika memungkinkan,
ke-10 dosen berasal dari 10 prodi berbeda, dengan tetap memperhatikan
kesesuaiannya dengan jenjang pendidikan dasar dan menengah (bahkan
Pendidikan Anak Usia Dini). Dosen Prodi Bimbingan Konseling (BK)
memungkinkan dapat ditugasi dalam Program PDS ini, dengan fokus pada
kegiatan layanan konseling peserta didik PAUD, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
ataupun SMK. Sekolah Pendidikan Khusus (TKLB/PAUDLB, SDLB, SMPLB,
SMALB, dan sejenisnya) juga dapat dilibatkan sebagai Sekolah Laboratorium
dan/atau Sekolah Mitra sepanjang dipandang perlu, didukung prodi di LPTK,
dan memenuhi persyaratan yang ada.
Panduan-PDS 7
B. Perencanaan oleh LPTK
Sekolah yang ditunjuk sebagai Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra perlu
pada Program PDS, melakukan beberapa langkah perencanaan. Beberapa langkah
perencanaan sebelum Program PDS dimulai, antara lain adalah:
1. memilih dan menetapkan guru yang akan dilibatkan dalam Program PDS;
2. menyiapkan draft jadwal beserta kelas yang akan digunakan untuk program
PDS;
3. menyiapkan sarana-prasarana penunjang pelaksanaan Program PDS
4. berkoordinasi dengan para dosen yang akan melakukan program PDS di
sekolah, termasuk menyepakati jadwal beserta kelas yang akan digunakan
untuk program PDS;
8 Panduan-PDS
2. menyusun perangkat pembelajaran sampai dengan instrumen penilaian, yang
akan digunakan dalam Program PDS;
3. menyusun perangkat-perangkat lain yang akan digunakan pada Program PDS
(misalnya rencana PTK), jika diperlukan;
4. menyusun instrumen penilaian kualitas keterlaksanaan Program PDS; dan
5. menyusun jadwal orientasi awal untuk mengenal peserta didik, lingkungan
kelas, sekolah, dan sarana penunjang lain yang tersedia atau disediakan untuk
Program PDS, termasuk ruang dan alat laboratorium, buku dan panduan
kegiatan pembelajaran yang telah ada, sampai dengan sumber-sumber
referensi, baik luar jaringan (luring/offline) maupun dalam jaringan
(daring/online).
1. Bentuk Kegiatan
Kegiatan utama dari program hibah ini adalah melaksanakan pembelajaran di
sekolah sesuai Kurikulum 2013. Dosen dan guru mitra secara kolaboratif terlibat
dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi
hasil dan proses pembelajaran sesuai mata pelajaran yang ada atau layanan
konseling. Model/metode pembelajaran yang dipilih hendaknya inovatif,
menyenangkan, dan mengaktifkan peserta didik. Evaluasi proses pembelajaran
dituangkan dalam bentuk jurnal refleksi.
1) Sosialisasi
Pada tahap ini secara kelembagaan LPTK mengundang Sekolah
Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra (Kepala sekolah dan guru mitra dan
seluruh Dosen-PDS) untuk sosialisasi program hibah dan koordinasi
pelaksanaan PDS di Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra. Dosen
melakukan koordinasi dengan guru sebagai mitra yang setara untuk
Panduan-PDS 9
mendapatkan pemahaman bersama tentang PDS dan menyepakati bentuk
kegiatan yang akan dilaksanakan bersama.
2) Perencanaan
Dosen dan guru mitra menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi
silabus, rencana pembelajaran, bahan ajar, media pembelajaran, Lembar
Kegiatan Peserta Didik (LKPD), dan instrumen penilaian hasil belajar.
3) Pelaksanaan
Pelaksanaan proses belajar mengajar dilakukan di Sekolah Laboratorium
dan/atau Sekolah Mitra. Pada awal pelaksanaan program ini Guru
memperkenalkan kepada peserta didik pada kelas yang akan diajar Dosen-
PDS. Dosen mengikuti dan mengamati proses pembelajaran yang dilakukan
oleh guru sekurang-kurangya dua kali pertemuan. Dosen sekurang-
kurangnya melaksanakan pembelajaran delapan kali pertemuan atau
sekurang-kurangnya setara dengan dua KD (Kompetesi Dasar).
5) Pelaporan
Pelaporan pelaksanaan PDS dilakukan dengan penyusunan Pengalaman
terbaik (best practice) yang dituangkan dalam bentuk jurnal refleksi disertai
dengan perangkat pembelajaran yang telah disempurnakan sesuai kondisi
pelaksanaan pembelajaran dan dokumentasi pembelajaran dalam bentuk
video pembelajaran.
Bahan ajar dan media pembelajaran yang baik dapat dikembangkan lebih
lanjut sebagai luaran yang dapat diterbitkan atau dimanfaatkan oleh guru
lain atau masyarakat umum dalam bentuk LKS atau buku ajar. Jika dalam
10 Panduan-PDS
proses pembelajaran dilaksanakan PTK, maka tahap ini juga dilakukan
penyusunan artikel ilmiah bersama yang disusun oleh Dosen dan Guru mitra
yang siap dipublikasikan di jurnal ilmiah, seminar, atau bentuk-bentuk
publikasi lainnya.
1. Sistematika Usulan/Proposal
Untuk mendapatkan hibah Program PDS, LPTK harus menyusun
usulan/proposal Program PDS yang ditujukan ke Direktorat Pembelajaran,
Ditjen Belmawa, Kemenristekdikti. Sistematika penulisan proposal
ditabulasikan berikut.
▪ SAMPUL (Lampiran 1)
▪ HALAMAN PENGESAHAN (Lampiran 2)
▪ HALAMAN PERNYATAAN KESANGGUPAN (Lampiran 3)
▪ DAFTAR ISI
▪ BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pengusulan
▪ BAB II PENGALAMAN KEMITRAAN LTPK DENGAN SEKOLAH
LABORATORIUM/SEKOLAH LABORATORIUM DAN/ATAU SEKOLAH
MITRA
▪ BAB III RENCANA KEGIATAN PDS
A. Perencanaan oleh LPTK
B. Penetapan Prodi/Mapel Untuk PDS
C. Penetapan Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra
D. Penetapan Dosen
E. Jadwal Kegiatan PDS
▪ BAB IV USULAN ANGGARAN
Anggaran yang diusulkan dalam bentuk tabel.
▪ LAMPIRAN
Panduan-PDS 11
2. Pengiriman Usulan/Proposal
email: revitalisasilptk@gmail.com
3. Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Waktu
1. Penyusunan Pedoman Hibah Februari
2. Pengumuman Penawaran Hibah Januari
3. Pengiriman Proposal Hibah Tahap I Januari
4. Pengumuman Hasil Seleksi Tahap I Maret
5. Pengiriman Proposal Hibah Tahap II Maret
Penetapan dan Pengumuman Penerima Hibah
6. April
Tahap II
7. Bimbingan Teknis Penerima Hibah April
Tanda tangan kontrak dan proses
8. April
pembayaran termin I (80%)
Persiapan Kegiatan PDS oleh LPTK dan
9. Mei s.d. Juni
Sekolah
10. Pelaksanaan Kegiatan PDS Juli s.d. September
11. Pendampingan / Monitoring & Evaluasi Juli s.d. September
12. Batas akhir penerimaan laporan final Oktober
13. Proses pembayaran termin II (20%) Oktober
Seminar Laporan Hasil
14. (Biaya perjalanan ditanggung masing-masing November
LPTK)
12 Panduan-PDS
G. Komponen pembiayaan
Hibah akan diberikan kepada LPTK dengan besaran maksimal sebesar Rp.
450.000.000,- (empat ratus lima puluh juta rupiah) dan disesuaikan dengan hasil
penilaian.
Perguruan tinggi pengusul harus mengacu pada pedoman tata kelola keuangan
pemerintah dalam menyusun anggaran yang akan diajukan. Komponen
pembiayaan yang dapat diajukan mencakup:
1. Belanja bahan.
2. Honorarium pelaksana kegiatan.
3. Perjalanan dinas.
4. Biaya rapat.
5. Biaya lain-lain yang bukan belanja modal (penyusunan laporan, dan lain-lain).
Honorarium, biaya perjalanan, dan akomodasi untuk narasumber dan tim
pelaksana di perguruan tinggi mengikuti Standar Biaya Masukan (SBM) yang
diterbitkan Kementerian Keuangan. Dana hibah tidak diperbolehkan untuk
pengeluaran rutin seperti honor atau tambahan gaji bagi staf atau karyawan
perguruan tinggi/ program studi.
2. perangkat pembelajaran
Panduan-PDS 13
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM
Pengamatan di kelas dilakukan oleh peserta program PDS saat guru mitra
melaksanakan pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan sebelum peserta menyusun
Rencana Pembelajaran (RPP) dan bertindak sebagai guru. Pengamatan
dimaksudkan untuk mengenal peserta didik, situasi kelas, perilaku peserta didik,
dan proses pembelajaran. Pengamatan di kelas diarahkan pada: (a) RPP yang
disiapkan guru dan implementasinya; (b) pengelolaan kelas; (c) penggunaan bahan,
media, dan alat pembelajaran; (d) prosedur dan alat penilaian; dan (e)
permasalahan pembelajaran di dalam kelas.
B. Kegiatan Pembelajaran
Dalam program PDS banyak hal yang dapat dilakukan oleh dosen, antara lain
mengelola pembelajaran dan membantu guru mengatasi berbagai masalah
pembelajaran.
1. Mengelola Pembelajaran
14 Panduan-PDS
Peserta program PDS perlu membuat persiapan yang jelas sebelum melakukan
kegiatan pembelajaran di Sekolah Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra berupa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Format RPP merujuk pada
sistematika yang biasa digunakan di sekolah, atau menggunakan format hasil
kesepakatan bersama dengan guru mitra. Pada prinsipnya RPP tersebut
sederhana, mudah diterapkan, dan sesuai dengan tujuan kurikulum yang
berlaku. Komponen RPP antara lain meliputi: (a) Identitas RPP, (b) standar
kompetensi, (c) kompetensi dasar, (d) hasil belajar, (e) indikator, dan (f) materi
pokok.
Program PDS dilakukan minimal selama satu semester dengan bobot sekurang-
kurangnya 2 sks. Jadwal kegiatan selama di sekolah diatur dan disusun oleh dosen
dan guru dengan memperhatikan: (1) kalender pendidikan di Sekolah dan di
Perguruan Tinggi, (2) jadwal pelajaran, dan (3) kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan.
Panduan-PDS 15
D. Pelaporan
16 Panduan-PDS
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI
A. Monitoring
Monitoring dilakukan oleh suatu tim yang terdiri dari ahli pendidikan/
pembelajaran dari LPTK penyelenggara, Pengawas Pendidikan, dan Kepala Sekolah
Laboratorium dan/atau Sekolah Mitra dengan cara mengamati langsung,
mempelajari catatan harian yang dibuat oleh peserta, diskusi, atau dengan cara
lainnya. Monitoring dimaksudkan untuk memperoleh informasi guna memberikan
masukan pertimbangan kepada dosen peserta agar dapat memperbaiki proses
pelaksanaan kegiatan sehingga dapat mencapai tujuan sesuai dengan yang
diharapkan. Hasil monitoring juga dapat digunakan untuk memberikan masukan
kepada pimpinan jurusan/fakultas tentang sejauh mana dosen peserta telah
mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik, mengadakan inovasi dalam
pembelajaran, dan menciptakan suasana belajar yang kondusif. Dengan masukan
tersebut dapat diambil keputusan, apakah yang bersangkutan dapat
menyelesaikan tugas dengan baik yang diberikan dalam waktu kurang dari yang
ditentukan atau tidak.
B. Evaluasi
Panduan-PDS 17
Lampiran 1
PROPOSAL
Logo
Perguruan
tinggi
18 Panduan-PDS
Lampiran 2
Mengetahui .....................................2018
Pimpinan Perguruan Tinggi Ketua Tim,
(Jabatan ..............................)
( ...................................) (....................................)
NIP/NIDN NIP/NIDN
Panduan-PDS 19
Lampiran 3
(PDS)
Jabatan : ....................................................................................
Mengetahui ………………,……………….2018
Pimpinan Perguruan Tinggi, Ketua Tim
20 Panduan-PDS