Anda di halaman 1dari 8

FAKTOR – FAKTOR ESENSIAL DALAM PERSALINAN

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
makalah ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetukan. Shalawat dan salam kita
kirimkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan suri tauladan
bagi kita semua.

Makalah ini dibuat sebagai tugas kelompok , mata kuliah KEPERAWATAN MATERNITAS
sebagai bahan diskusi.

Kami harapkan apa yang didapat dalam makalah ini dapat memberikan informasi yang akurat
dan lengkap.

Akhirnya terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pengurusan makalah ini, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR.........................................................................................
.........................................(I)
DAFTAR
ISI........................................................................................................
.......................................(II)

BAB I PENDAHULUAN
1. Definisi
persalinan...................................................................................
......................................

BAB II PEMBAHASAN
1. Faktor esensial
pessenger...................................................................................
.........................
2. Proses
persalinan...................................................................................
........................................
3. Tahap
persalinan...................................................................................
.........................................

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan.................................................................................
.....................................................
2. Saran..........................................................................................
.......................................................
BAB I
PENDAHULUAN

Persalinan merupakan proses hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat
hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan
(kekuatan sendiri), yang mana dalam persalinan itu terdapat beberapa kebijakan diantaranya : semua
persalinan harus dihadiri dan di pantau oleh petugas kesehatan terlatih, rumah bersalin dan rumah
rujukan dengan fasilitas memadai untuk menangani kegawatdaruratan obstetric dan neonatal harus
tersedia 24 jam dan obat-obatan esensial, bahan dan perlengkapan harus tersedia seluruh petugas
terlatih.

Pada akhir kehamilan ibu dan janin mempersiapkan diri untuk menghadapi proses persalinan.
Janin bertumbuh dan berkembang dalam proses persipan menghadapi kehidupan di luar rahim. Ibu
menjalani berbagai adaptasi fisiologis selama hamil sebagai persiapan menghadapi proses persalinan
dan untuk berperan sebagai ibu. Persalinan dan kelahiran adalah akhir kehamilan dan titik dimulainya
kehidupan di luar rahim bagi bayi baru lahir.

Perawat harus meguasai faktor-faktor esensial dalam persalinan, proses persalinan iti sendiri,
kemajuan persalinan yang normal, dan adaptasi ibu dan janin. Apabila perawat menguasai
pengetahuan ini maka ia akan dapat menerapkan proses keperawatan, baik pada wanita maupun pada
keluarganya.
BAB II

PEMBAHASAN

I.       FAKTOR – FAKTOR ESENSIAL DALAM PERSALINAN

Berikut faktor esensial yang mempengaruhi proses persalinan dan kelahiran. Faktor-faktor ini
mudah diingat yaitu : passenger (penumpang, yaitu janin dan plasenta), passageway (jalan
lahir), power (kekuatan), posisis ibu. Empat faktor pertama disajikan pada pembahasan berikut ini
sebagai dasar untuk memahami proses fisiologis persalinan.

A.    PENUMPANG (PASSEGER)

Cara penumpang (passenger) atau janin bergerak di sepanjang jalan lahir merupakan akibat
interaksi beberapa faktor, yaitu : ukuran kepala janin, presentasi, letak, sikap, dan posisi janin.

Karena plasenta juga harus melalui jalan lahir, ia akan dianggap sebagai penumpang yang
menyertai janin. Namun, plasenta jarang menghambat proses persalinan pada kelahiran normal.

1.      Ukuran kepala janin

Karena ukuran dan sifatnya yang relatif kaku, kepal janin sangat mempengaruhi proses persalinan.
Tengkorak janin terdiri dari dua tulang parietal, dua tulang temporal, satu tulang frontal, dan satu
tulang oksipital. Tulang- tulang ini disatukan oleh sutura membranosa : sagitalis, lambdoidalis ,
koronalis, dan frontalis. Rongga yang berisi membran ini disebut fontanel, terletak di tempat
pertemuan sutura-sutura tersebut. Dalam persalinan, setelah selaput ketuban pecah, pada periksa
dalam fontanel dan sutura dipalpasi untuk menentukan presentasi, posisi, dan sikap janin. Pengkajian
ukuran janin memberi informasi usia dan kesejahteraan bayi baru lahir.

2.      Presentasi

Presantasi adalah bagian janin yang pertama kali memasuki pintu atas panggul dan terus melalui jalan
lahir saat persalian mencapai aterm. Tiga presentasi janin yang utama ialah kepala (kepala lebih
dahulu), sungsang (bokong lebih dahulu), dan bahu. Bagian presentasi ialah bagian tubuh janin yang
pertama kali teraba oleh jari pemeriksa saat melakukan periksa dalam. Faktor-faktor yang menentukan
bagian presentasi janin letak janin, sikap janin,dan ekstensi atau fleksi kepala janin.

3.      Letak janin

Letak adalah hubungan antara sumbu panjang (punggung) janin terhadap sumbu panjang (punggung)
ibu. Ada dua macam letak :

a.       Memanjang atau vertiak, dimana sumbu panjang janin paralel dengan sumbu panjang ibu.

b.      Melintang atau horisontal, dimana sumbu panjang janin membentuk sudut terhadap sumbu panjang
ibu
Presentasi ini tergantung pada struktur janin yang pertama memasuki panggul ibu.

4.      Sikap janin

Sikap ialah hubungan bagian tubuh janin yang satu dengan bagian yang lain. Janin mempunyai postur
yang khas (sikap) saat berada didalam rahim. Pada kondisi normal punggung janin sangat fleksi ,
kepala fleksi kearah dada, dan paha fleksi ke arah sendi lutut. Tangan disilangkan di depan toraks dan
tali pusat terletak di antara lengan dan tungkai.

5.      Posisi janin

Posisi ialah hubungan antara bagian presentasi (oksiput, sakrum, mentum atau dagu, sinsiput atau
puncak kepala yang difleksi/menengadah), terhadap empat kuadran panggul ibu

PROSES PERSALINAN

Persalinan  adalah proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari rahim melalui
jalan lahir. Berbagai perubahan terjadi pada sistem reproduksi wanita dalam hitungan hari dan minggu
sebelum persalinan dimulai. Persalinan sendiri dapat dibahas dalam bentuk mekanisme yang terjadi
selama proses dan tahapan yang dilalui wanita.

            TAHAP PERSALINAN

                        Ada empat tahap persalinan yang dikenal yaitu :

1.      Tahap pertama persalinan ditetapkan sebagai tahap yang berlangsung sejak terjadi kontraksi uterus
yang teratur sampai dilatasi servik lengkap. Pada tahap pertama persalinan dibagi dalam tiga bagian :
fase laten, fase aktif, dan fase transisi. Selama fase laten, effacement lebih banyak mengalami
kemajuan dari pada penurunan janin. Selama fase aktif dan fase transisi, dilatasi serviks dan
penurunan bagian presentasi berlangsung lebih cepat.

2.      Tahap kedua persalinan berlangsung sejak dilatasi serviks lengkap sampai janin lahir. Freidman
(1978) memberi batas atas statistik untuk tahap pertama dan tahap kedua persalinan :

Nulipara                                 Multipara

                        Tahap pertama

                             Fase laten               20 jam                                     14 jam

                             Fase aktif               1,2 cm / jam                             1,5 cm/jam

                         Tahap kedua               2 jam                                       1,5 jam

3.      Tahap ketiga persalinan berlangsung sejak janin lahir sampai plasenta lahir. Plasenta biasa lepas
setelah tiga sampai empat kali kontraksi uterus yang kuat, yakni setelah bayi lahir. Plasenta dilahirkan
pada kontraksi uterus berikutnya. Namun, kelahiran plasenta setelah 45 menit sampai 60 menit masih
dianggap normal.
4.      Tahap keempat persalinan ditetapkan berlangsung lama kira-kira dua jam setelah plasenta lahir.
Periode ini merupakan masa pemulihan yang terjadi segera jika homeostatis berlangsung dengan baik.
Masa ini merupakan periode yang penting memantau adanya komplikasi, misalnya perdarahan
abnormal

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

1.      Bobak, Lowdermik, Jenson. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Edisi 4. Jakarta : EGC.

2.      WWW. Laporan Inpartu . Com

Anda mungkin juga menyukai