Bioreaktor
Bioreaktor
Pemilihan bioreaktor sangat ditentukan oleh jenis makhluk hidup yang digunakan, sifat
media tumbuh makhluk hidup tersebut, parameter bioproses yang akan dicapai, dan faktor-faktor
produksi. Optimasi bioproses dalam bioreaktor dapat dicapai dengan memasok:
•Sumber energy
• Nutrisi
• Inokulum sel atau makhluk hidup yang unggul
2.Aerasi dan pengadukan memenuhi kebutuhan m.o dan tidak membunuh atau merusak
produk
5. Permukaan bagian dalam harus rata atau tanpa lubang – lubang ukuran mikro.
Berdasarkan pemasukan nutrisinya kedalam bioreaktor , ada tiga jenis bioreaktor, yaitu
bioreaktor kontinu , semikontinu, dan diskontinu.
1. Bioreaktor Kontinu
Pada bioreaktor kontinu, pemberian nutrisi dan pengeluaran sejumlah fraksi dari volume
kultur total terjadi secara terus menerus. Dengan metode kontinu memungkinan organisme
tumbuh pada kondisi setimbang (steady state), dimana pertumbuhan terjadi pada laju konstan
dan lingkungan stabil. Faktor seperti pH dan konsentrasi nutrisi dan produk metabolit yang tidak
terelakkan berubah selama siklus pertumbuhan pada suatu diskontinu dapat dijaga konstan dalam
kultur kontinu.
Dalam suatu bioreaktor kontinu, medium steril dimasukkan kedalam biorekator dengan
laju aliran yang konstan, dan kultur yang keluar dari bioreaktor terjadi dengan laju yang sama,
sehingga volume kultur di dalam reaktor konstan. Dengan pencampuran yang efisien, medium
yang masuk tersebut menyebar secara cepat dan merata pada seluruh bagian rekator. Contoh dari
biorektor kontinu yaitu Reaktor Tangki diaduk Kontinu (RTDK).
2. Bioreaktor Diskontinu
Pada bioreaktor diskontinu, inokulen dan nutrisi yang akan diperlukan bagi pertumbuhan
dicampur dalam suatu bejana tertutup pada kondisi suhu, pH, dan pencampuran optimum.
System ini adalah tertutup, kecuali untuk organism aerobik dimana suplai udara kontinu
dialirkan kedalam bioreaktor. Pada bioreaktor diskontinu, laju pertumbuhan dan laju
pertumbuhan spesifik jarang konstan. Hal ini menunjukkan adanya perubahan karakteristik
nutrisi dari sistem.
3. Bioreaktor semikontinu
Bioreaktor semikontinu adalah suatu bentuk kultivasi dimana medium atau substratnya
ditambahkan secara kontinu atau berurutan ke dalam tumpukan diskontinu awal tanpa
mengeluarkan sesuatu dari system. Produk yang dihasilkan dari system seperti ini dapat melebihi
produk yang dihasilkan dari kultur diskontinu. Pendekatan ini secara luas diterapkan dalam
industry misalanya dalam produksi ragi yang dibutuhkan untuk pembuatan roti.