Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Topik               : Seks Bebas


Sub Topik        : Bahaya Seks Bebas Bagi Kesehatan
Sasaran            : Remaja
Hari/Tanggal   : Rabu 9 mei 2018
Jam                  : 09;30
Waktu              : 30 menit
Tempat               Rt 22 lebak bandung

A. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan remaja Karang Taruna Singosaren Bantul
Yogyakarta dapat mengerti tentang bahaya seks bebas.

B. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan remaja Karang Taruna Singosaren  Bantul
Yogyakarta akan dapat:
1.      Mengerti arti dari seks bebas
2.      Mengetahui faktor penyebab seks bebas
3.      Mengetahui cara-cara pencegahan seks bebas
4.      Mengetahui bahaya seks bebas

C.  MATERI
Terlampir

D.   MEDIA
-          Leafllet

E.  METODE
-          Penyuluhan
-          Tanya jawab
 KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 2 menit Pembukaan:
1.      Memberi salam Menjawab salam
2.      Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan dan
3.      Menyebutkan materi/pokok bahasan Memperhatikan
yang akan disampaikan
2. 15 menit Pelaksanaan:
Menjelaskan materi penyuluhan secara
berurutan dan teratur. Menyimak dan
Materi : Memperhatikan
1.      Pengertian Seks Bebas
2.      Faktor Penyebab Seks Bebas
3.      Pencegahan Seks Bebas
4.      Bahaya Seks Bebas
3. 6 menit Evaluasi :
- Meminta siswa dan siswi menjelaskan
atau  menyebutkan kembali : Merespon,
1.      Pengertian Seks Bebas Bertanya dan
2.      Faktor Penyebab Seks Bebas Menjawab Pertanyaan
3.      Pencegahan Seks Bebas
4.      Bahaya Seks Bebas
-Memberikan kesempatan kepada
responden untuk bertanya
-Memberikan kesempatan kepada
responden untuk menjawab pertanyaan
yang dilontarkan
-Memberikan pujian atas keberhasilan
responden dalam menjelaskan pertanyaan
dan menjawab pertanyaan.
4. 5 menit Penutup:
-Menyimpulkan materi yang Menjawab Salam
 telah disampaikan
-Menyampaikan terimakasih
 atas perhatian dan waktu yang
 telah diberikan kepada peserta
-Mengucapkan salam
   

   EVALUASI
Metode Evaluasi   : Diskusi dan Tanya Jawab

  
A.    Pengertian Seks Bebas
Seks bebas adalah hubungan seks atau hubungan badan diluar nikah. Tidak sepantasnya apabila
seorang manusia melakukan hubungan seks diluar nikah. Dalam islam seks bebas atau hubungan
badan diluar nikah disebut zina.
Seks bebas dapat diartikan sebagai hubungan kelamin yang dilakukan secara bebas (berganti-
ganti pasangan) yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat.
B.     Faktor Penyebab Seks Bebas
Sebagian kecil yang melakukan hubungan seks diluar nikah disebabkan karena ada beberapa
tahapan yang biasanya dilakukan sebelum seseorang berani melakukan hubungan seks yaitu:
      Pegangan tangan
      Ciuman sebatas ciuman di pipi dan kening
      Ciuman bibir (kiss franc)
      Pelukan
      Petting (mulai berani melepas pakaian bagian atas)
      Meraba kebagian-bagian yang sensitif (mulai berani buka-bukaan)
      Melakukan hubungan seks
Ironisnya hubungan seks itu dilakukan di rumah sendiri, rumah tempat mereka
berlindung, hubungan seks pada umumnya dilakukan atas dasar suka sama suka, dan bahkan ada
yang berganti-ganti pasangan. Sebagian besar mereka menggunakan alat kontrasepsi yang dijual
bebas dan menggunakan metode coitus interuptus.

Faktor-faktor yang menyebabkan seks bebas yaitu:


1.      Lingkungan  keluarga
                  Lingkungan keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya pendidikan agama yang
diberikan orangtua terhadap anaknya. Cukup tidaknya kasih sayang dan perhatian yang diperoleh
sang anak dari keluarganya. Cukup tidaknya keteladanan yang diterima sang anak dari
orangtuanya, dan lain sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya. Jika tidak, maka anak
akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat-tempat yang tidak mendidik mereka.
Anak akan dibesarkan di lingkungan yang tidak sehat bagi pertumbuhan jiwanya. Anak akan
tumbuh di lingkungan pergaulan bebas.
2.      Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat yang kurang mendukung, seperti masyarakat yang didominasi oleh
pelacur, preman, pemabuk dll, sehingga dapat mempengaruhi remaja di lingkungan tersebut.
3.      Lingkungan pergaulan
Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah yang kesannya lebih mengarah kepada hal
negatif ketimbang hal yang positif, yaitu istilah “Anak Gaul”. Istilah ini menjadi sebuah ikon
bagi dunia remaja masa kini yang ditandai dengan nongkrong di kafe, mondar-mandir di mal,
memahami istilah bokul, gaya fun, berpakaian serba sempit dan ketat kemudian memamerkan
lekuk tubuh, dan mempertontonkan bagian tubuhnya yang seksi.
Sebaliknya mereka yang tidak mengetahui dan tidak tertarik dengan hal yang disebutkan tadi,
akan dinilai sebagai remaja yang tidak gaul dan kampungan. Akibatnya, remaja anak gaul inilah
yang biasanya menjadi korban dari pergaulan bebas, di antaranya terjebak dalam perilaku seks
bebas.
4.      Kurangnya pendidikan agama dari keluarga
Kurangnya pendidikan agama yang  tidak diperoleh sejak dini dari keluarga, terutama
orangtuanya, sehinga mereka dapat dengan mudah terjerumus ke dalam hal-hal yang negative.

5.      Kurangnya pendidikan seks


Saat ini, kekurangan informasi yang benar tentang masalah seks akan memperkuatkan
kemungkinan remaja percaya dan salah paham yang diambil dari media massa dan teman sebaya.
Akibatnya, kaum remaja masuk ke kaum beresiko melakukan perilaku berbahaya untuk
kesehatannya.
6.      Menonton media pornografi, di antaranya VCD dan DVD Porno
VCD dan DVD porno begitu mudah diperoleh hanya dengan Rp 5.000. Sekali dirazia, setelah itu
bebas lagi diperjualbelikan. Sistem pendidikan yang mengejar angka-angka pun memberi andil
kerusakan generasi muda itu.
7.      Tayangan televis (telenovela dan film-film lainnya)
Faktor penyebab remaja melakukan perilaku seks bebas salah satu di antaranya adalah akibat
atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan. Apa yang ABG tonton, berkorelasi secara positif
dan signifikan dalam membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik
film yang ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar.
Disyukuri memang karena ada kecenderungan dunia perfilman Indonesia mulai bangkit kembali,
yang ditandai dengan munculnya beberapa film Indonesia yang laris di pasaran. Sebutlah
misalnya, film Ada Apa Dengan Cinta, Eiffel I’m in Love, 30 Hari Mencari Cinta, serta Virgin.
Tetapi rasa syukur itu seketika sirna seiring dengan munculnya dampak yang ditimbulkan dari
film tersebut. Terutama terhadap penonton usia remaja.
Film-film yang disebutkan tadi laris di pasaran bukan karena mutu pembuatan filmnya akan
tetapi lebih karena film tersebut menjual kehidupan remaja, bahkan sangat mengeksploitasi
kehidupan remaja. Film tersebut diminati oleh banyak remaja ABG bukan karena mutu
cinematografinya, melainkan karena alur cerita film tersebut mengangkat sisi kehidupan
percintaan remaja masa kini. Film tersebut diminati remaja ABG, karena banyak
mempertontonkan adegan-adegan syur dengan membawa pesan-pesan gaya pacaran yang sangat
“berani”, dan secara terang-terangan melanggar norma sosial kemasyarakatan, apalagi norma
agama

8.      Narkoba
Seks bebas dan narkoba sangat erat kaitannya. Dimana orang-orang yang telah terjerumus
kedalam pengaruh napza, sebagian besar dari mereka dapat dipastikan telah melakukan seks
bebas. Baik hubungan diluar nikah maupun dengan berganti-ganti pasangan.
9.      Pengaruh kebudayaan barat
Kebersamaan nyaris sirna dalam kasih sayang, kejujuran, moral dan etika kini semakin memudar
dalam kehidupan kita di tengah arus globalisasi, bahkan dengan bangga mereka mengadopsi
budaya barat dan sadar atau tidak sadar menjadi agen budaya asing.
Dengan mencontoh gaya hidup barat yang liberal pergaulan anak-anak muda/remaja kita
terutama di kota-kota besar kian semakin mengkhawatirkan orang tua. Orang tua jadi pusing
tujuh keliling. Mereka tidak mampu lagi membendung pola tingkah anak muda sekarang.
10.  Media cetak
Makin banyaknya majalah dan buku-buku porno yang juga memuat gambar-gambar porno,
sehingga membuat anak-anak remaja sekarang banyak terjerumus dalam pergaulan bebas dan
melakukan seks bebas
11.   Gaya hidup
Gaya hidup remaja sekarang yang selalu diikuti dengan dunia gemerlap malam, seperti dugem,
clubbing, minum-minuman keras, merokok, nongkrong di kafe  dan lain sebagainya.

C.    Pencegahan Seks Bebas


Sebenarnya untuk menjauhkan remaja dari pergaulan seks bebas dapat dilakukan dengan cara:
1.       Memberikan bimbingan positif  dari sekolah maupun orangtua di rumah
2.      Meningkatkan kedisiplinan di sekolah maupun di rumah
3.      Memberikan pendidikan seks melalui seminar atau talk show kesehatan atau
      seks, agar remaja mengetahui betapa bahayanya melakukan seks bebas.
4.      Peran penting orangtua dalam memberikan nasehat dan mendidik
      anak-anaknya dengan bimbingan agama yang kuat.
5.      Peran penting orang tua dalam masa tumbuh kembang remaja sangatlah
      penting, antara lain orang tua harus bisa menjadi sahabat anaknya
6.      Menjalin hubungan baik antara orangtua dengan anak yaitu dengan
      komunikasi yang baik
7.      Pemerintah juga harus menegakkan hukum setegak-tegaknya.
      Misalnya memberantas pelaku perdangan anak yang menjadi salah satu
      sumber terjadinya perbudakan seks.
8.      Menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis
9.      Latihlah anak-anak untuk mengekspresikan dirinya
10.  Pengembangan harga diri anak
11.  Mengembangkan ketrampilan dan kemandirian anak
12.  Meningkatkan iman dan takwa
13.  Tidak berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seks

D.    Bahaya Seks bebas


Bahaya dari seks bebas adalah:
1.      Terputusnya sekolah
Akibat dari pergaulan bebas dan seks bebas adalah terputusnya sekolah karena dengan seks
bebas dan pergaulan bebas, mereka tidak sepenuhnya focus dengan belajar saat di sekolah dan
hanya memikirkan pacarnya atau mau ngapain setelah sekolah (kencan di tempat-tempat
romantic, makan malam, dll). Itulah yang dapat menyebabkan anak putus sekolah karena malas
belajar dan hanya memikirkan pacarnya saja, apalagi kalau sudah patah hati, pasti malas umtuk
melakukan kegiatan apapun.
2.      Perkawinan usia muda
Dari seks bebas yang sudah dilakukan, maka dipaksakan untuk dapat menikah pada usia  muda
karena harus mempertanggungjawabkan apa yang sudah dilakukan oleh kedua belah pihak.
Menikah diusia muda juga banyak mempunyai dampak yang tidak baik untuk kedua pihak,
misalnya: karena ketidaksiapan psikis dan psikologi, maka dapat menyebabkan pertengkaran dan
perceraian dan bagi seorang istri, karena organ-organ reproduksinya belum berfungsi dengan
baik seperti wanita yang sudah dewasa, maka bisa menyebabkan perdarahan saat melahirkan dan
penyakit-penyakit lainnya.
3.      Kehamilan di luar nikah
Pacaran yang bebas, akan membuka kemungkinan terjadinya kegiatan seks bebas yang berujung
pada kehamilan. Jika, terjadi kehamilan, maka yang bersangkutan harus siap untuk menjadi
orang tua. Menjadi orang tua, tentu membewa banyak konsekuensi seperti harus kehilangan
kesempatan menyelesaikan studi, mencarikan nafkah untuk keluarga, kesiapan psikis untuk
menjadi kepala keluarga, kesiapan untuk membangun keluarga, kesiapan untuk berhadapan
dengan orang tua (menjelaskan tentang kehamilan tersebut), kesiapan psikis untuk berhadapan
dengan berbagai pertanyaan dari masyarakat sekitar dan  kelurga dan lain-lain.
Jika harus menjadi orang tua di usia muda, maka sudahkah kita memiliki bayangan, kira-kira
pekerjaan apa yang paling mungkin kita kerjakan untuk membiayai keluarga kita? Sementara
pada sisi yang lain, bekal untuk berkompetinsi mencari pekerjaan yang layak, mungkin belum
kita miliki. Jika, setelah kita analisis ternyata kita belum siap untuk menjadi orang tua di usia
muda, maka lebih baik tidak usah pacaran terlebih dahulu. Maka, bahwa di usia muda lebih baik
kita menghindari pacaran terlebih dahulu agar waktu yang kita miliki dapat betul-betul kita
maksimalkan untuk mempersiapkan masa depan kita.
4.      Pengguguran kandungan (aborsi)
Kehamilan di luar nikah dapat menyebabkan pasangan tersebut memutuskan untuk
menggugurkan kandungannya karena takut jika diketahui orang tua, pasangannya belum siap
untuk menikah dan lain-lain.
Remaja wanita yang berusaha menggugurkan kandungannya pada tenaga non medis (dukun,
tenaga tradisional) sering mengalami kematian strategis. Perlu diketahui bahwa aborsi dapat
dilakukan dengan dua macam tindakan yaitu:
Ø  Aborsi dilakukan sendiri
Aborsi yang dilakukan sendiri misalnya dengan cara meminum obat0obatan yang
membahayakan janin, atau dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang dengan sengaja
menggugurkan janin.
Ø  Aborsi dilakukan orang lain
Orang lain disini bisa seorang dokter, bidan atau dukun beranak. Cara-cara yang digunakan juga
beragam.
Aborsi yang dilakukan seorang dokter atau bidan pada umumnya dilakukan dalm 5 tahapan,
yaitu:
1.      Bayi dibunuh dengan cara ditusuk atau diremukkan didalam kandungan
2.      Bayi dipotong-potong tubuhnya agar mudah dikeluarkan
3.      Potongan bayidikeluarkan satu persatu dari kandungan
4.      Potongan-potongan disusun kembali untuk memastikan lengkap dan
      tidak tersisa
5.      Potongan-potongan bayi kemudian dibuang ke tempat sampah/sungai, di kubur di tanah
kosong, atau di bakar di tungku

Anda mungkin juga menyukai