Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makanan penutup merupakan makanan yang disajikan pada akhir penyajian, yang merupakan
bagian standar dari makanan Barat, merupakan perkembangan yang relatif baru. Sebelum
kebangkitan orang kelas biasa pada abad 19 dan penggunaan mesin pada industri permen,
permen lebih merupakan prioritas dari kaum aristrokat atau makanan musim liburan yang sangat
jarang. Ketika gula menjadi lebih murah dan lebih dapat diperoleh, perkembangan dan
popularitas dari hidangan penutup. Kata hidangan penutup sendiri merupakan pengalih bahasaan
dari kata dessert di bahasa Inggris yang berasal dari bahasa Perancis Kuno desservir yang artinya
“untuk membersihkan meja”. Kata dessert sering digunakan pada Inggris-Hiberno, American
English, Canadian English, Australian English dan bahasa Perancis.

Hidangan penutup (dessert) adalah hidangan yang disajikan setelah hidangan utama (main
course) sebagai hidangan penutup atau biasa disebut dengan istilah pencuci mulut. Dessert
biasanya mempunyai rasa manNennyegarkan, terkadang ada yang berasa asin atau
kombinasinya.

1.2 Tujuan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa diharapkan mampu membuat berbagai hidangan penutup (dessert).

2. Tujuan Khusus

a. Menyebutkan definisi menu dessert

b. Menyebutkan pola penyusunan menu dessert

c. Menyebutkan contoh-contoh menu dessert


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Dessert

Dessert adalah sajian yang disajikan diakhir courses dalam suatu set menu yang gunanya untuk
menghilangkan kesan rasa hidangan yang terdahulu dan menutup babak penyajian makanan.
Sajian dessert sering dinamakan The final course atau The last course dan berasa manis atau
disebut sweet Hidangan penutup (dessert) adalah hidangan yang disajikan setelah hidangan
utama (main course) sebagai hidangan penutup atau biasa disebut dengan istilah pencuci mulut.

2.2 Fungsi Dessert

Fungsi dessert dalam giliran hidangan (courses) adalah sebagai hidangan yang menyegarkan
setelah menyantap hidangan utama (main course) yang terkadang mempunyai aroma atau rasa
yang amis serta menghilangkan rasa enak. Pada awalnya hidangan dessert yang disajikan berupa
buah-buahan yang segar tanpa proses pengolahan. Seiring dengan perkembangan zaman,
hidangan dessert mulai bervariasi dengan mengambil dasar (basic) dari beberapa hidangan
seperti cake, pie, ice cream dan sebagainya yang dipadukan dengan sauce, buah, syrup, cream
atau perpaduan antara bahan dasar, sehingga menciptakan hidangan dessert yang lezat dan
menarik.

2.3 Jenis-jenis dessert

Berdasarkan suhu penyajiannya, dessert dibagi menjadi dua kelompok :

1. Hidangan Penutup Dingin (Cold Dessert)

Adalah dessert yang disajikan pada suhu dingin. Walaupun disajikan pada suhu dingin tidak
menutup kemungkinan proses pengolahannya melalui proses pemanasan sebelum disajikan
secara dingin, dengan memasukkan ke dalam almari pendingin. Penyajian dessert dalam suhu
dingin harus benar-benar disajikan pada suhu dingin tak terkecuali alat hidangnya. Contoh:Ice
Cream, Pudding, Mousses, Fruit Pie, Cake dan lain sebagainya.

2. Hidangan Penutup Panas (Hot Dessert)


Adalah dessert yang disajikan pada temperatur panas atau hangat.S esuai dengan namanya hot
dessert maka proses akhirnya harus dipanaskan terlebih dahulu. Penyajian hot dessert harus
benar-benar panas atau hangat termasuk alat hidang yang dipergunakan harus dipanaskan dahulu.
Contoh:Banana Flambé, Apple Pie, Souffles.

Dapus

1. http://desamandiridanmaju.blogspot.com/2016/10/mengolah-hidangan-dessert-
kontinental.html?m=1

2. https://dianmahayanti.wordpress.com/f-b-product-2/dessert/pengertian-dessert/

3. https://teguhkarisma.wordpress.com/menu/pengertian-menu/dessert/

4. https://www.scribd.com/document/330249607/Bab-2-Dessert

5. http://www.bukupr.com/2016/03/hidangan-penutup-dessert.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai