Anda di halaman 1dari 4

SEJARAH GEREJA UMUM

Sebagai Pengantar untuk memahami makna dan tujuan Gereja bagi peserta Katekisasi

1. WAKTU dan TEMPAT

1.1. Sebelum Yesus naik ke surga, Ia memberi perintah kepada para murid-
Nya untuk pergi ke Yerusalem dan menunggu di sana sampai Roh Kudus
dicurahkan ke atas mereka. Dengan kuasa yang diberikan Roh Kudus itu
Yesus berjanji akan memperlengkapi murid-murid-Nya untuk menjadi
saksi-saksi, bukan hanya di Yerusalem tapi juga di ke ujung-ujung bumi
(Kis. 1:1-11).

1.2. Kehadiran Gereja dimulai dengan kehadiran Roh Kudus di tengah-


tengah murid-murid pada hari raya Pentakosta (Kis 2 : 1-13).

2. ARTI / MAKNA

2.1. Kata “gereja” (bhs Indonesia) berasal dari kata “igreja” ( bhs Portugis).
Kata ini sepadan atau sama artinya dengan kata “ekklesia” ( bhs
Yunani);
2.2. Istilah “ekklesia” (dari kata dasar “kaleo”) mempunyai arti “mereka
yang dipanggil keluar”. Istilah ini merupakan padanan istilah Ibrani
“qahal” yang menunjuk pada persekutuan orang-orang, jelasnya
sebuah umat.

Secara umum “ekklesia” diartikan sebagai perkumpulan orang-orang. Tetapi dalam


konteks Alkitab Perjanjian Baru kata ini mengandung arti khusus, yaitu pertemuan
atau persekutuan orang-orang Kristen sebagai jemaat untuk menyembah kepada
Kristus.

Jadi : “Gereja adalah orang-orang yang dipanggil dan dipilih untuk berkumpul,
kemudian diutus kembali untuk memberitakan kabar suka cita”.

3. YANG MEMILIH DAN TUGAS ORANG PILIHAN ( Yoh 15:16-17)

 Bukan kita yang memilih Tuhan, tapi Tuhanlah yang sudah memilih kita.
 Tugas kita adalah pergi dan menghasilkan buah dan melaksanakan
perintahNYA.
 PerintahNYA adalah mengasihi sesama manusia.

Sebagai persekutuan orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus, di dalam


gereja tidak ada lagi perbedaan yang dibatasi oleh perbedaan sosial, bahasa, atau
pun suku bangsa.
Mengapa demikian ? Karena Gereja mempunyai misi yang jelas, bahwa Yesus
dari Nazareth adalah Mesias yang dijanjikan Allah untuk seluruh umat manusia.

Katekisasi GPIB - PC 2017/2018 Yohanes Haumahu | 1


Sehubungan dengan misi ini, maka kita tidak terikat hanya dengan Amanat Agung
dalam Matius 28 : 20 – 22, tetapi terutama dengan penerapannya sebagaimana
Matius 25 : 34 – 46

4. PENYEBARAN GEREJA dan PEKABARAN INJIL :

YERUSALEM MESIR ARAB SIRIA MESOPOTAMIA ROMA

EROPA SELURUH DUNIA

1. Gereja Di Palestina
a. Gereja pertama lahir di Yerusalem (Kis. 1:8) .
b. Petrus dan beberapa murid-murid Tuhan Yesus yang lain membawa Injil
ke Yudea (Kis. 1-7).
c. Filipus dan murid-murid lain pergi ke Samaria dan sekitarnya (Kis. 8)
d. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen"
(Kis 11:26).

2. Gereja di luar Palestina


a. Petrus membawa Injil ke Roma.
b. Paulus ke Asia Kecil dan Eropa (Kis. 10-28).
c. Apolos ke Mesir (Kis. 18).
d. Filipus ke Etiopia (Kis. 8).
e. Sebelum thn 100 M, Injil sudah tersebar ke Siria, Persia, Afrika (Kis. 9).
f. Lalu ke ujung-ujung bumi (Siria, Persia, Afrika Utara, Asia & Eropa).

5. PERTUMBUHAN DAN TANTANGAN

Gereja/jemaat yang baru berdiri mengalami pertumbuhan yang luar biasa.


Kuasa Roh Kudus sangat nyata hadir di tengah jemaat. Namun demikian
tantangan dan kesulitan juga mewarnai pertumbuhan jemaat mula-mula itu.
Tapi luar biasa, justru karena keadaan yang sulit itu gereja semakin
berkembang.

5.1. Agama Negara

Kaisar Agustus mempunyai kekuasaan yang sangat besar. Salah satu peraturan
yang muncul pada masa pemerintahannya adalah menyembah kepada Kaisar
sebagai dewa mereka, walaupun mereka masih diijinkan melakukan
penyembahan kepada dewa-dewa/kepercayaan asal mereka sendiri.

Namun demikian ada kekecualian untuk orang-orang Yahudi yang mempunyai


agama Yudaisme yang menjunjung tinggi monotheisme, mereka tidak
diharuskan untuk menyembah kepada Kaisar. Hal ini terjadi karena mereka
takut kalau orang Yahudi memberontak.

Katekisasi GPIB - PC 2017/2018 Yohanes Haumahu | 2


Kehadiran agama Kristen saat itu, pada mulanya dianggap sebagai salah satu
sekte agama Yudaisme, itu sebabnya orang-orang Kristen pertama tidak
diharuskan untuk menyembah kepada Kaisar. Tetapi setelah orang- orang
Yahudi secara terbuka memusuhi orang Kristen (puncak peristiwa penyaliban
Kristus) barulah pemerintah Romawi melihat kekristenan tidak lagi sebagai
sekte Yudaisme tetapi agama baru. Sejak saat itu keharusan menyembah
kepada Kaisar pun akhirnya diberlakukan untuk orang-orang Kristen. Kepada
mereka yang tidak patuh pada peraturan ini mendapat hukuman dan
penganiayaan yang sangat berat.

5.2. Penganiayaan terhadap orang Kristen.

Penganiayaan kepada pengikut Kristus banyak dilakukan oleh penguasa dan


pemimpin agama Yahudi karena tidak menyukai akan kehadiran agama yang baru
ini. Karenanya orang Kristen diburu, ditangkap dan dibunuh (baca dan pelajari
Kisah Para Rasul).
Stevanus, Yakobus anak Zebedeus, Yakobus saudara Yesus; adalah orang-orang
pertama yang mati sahid dari perbuatan pemuka agama Yahudi yang tidak
menyukai penyebaran agama Kristen yang lebih cepat.

Sementara dalam pemerintahan Romawi, kekristenan tidak diakui sebagai agama


yang resmi, sebagaimana agama Yahudi yang resmi dan diakui Negara.
Persekutuan Kristen yang sedang bertumbuh menuntut hak yang sama dengan
agama Yahudi, tetapi tidak dapat diperoleh karena Kristen dianggap anti sosial dan
tidak patriot.
Karena sebab itulah orang-orang Kristen sering harus membayar harga yang mahal
demi kepercayaan mereka kepada Kristus, antara lain adalah dengan
penganiayaan.

Beberapa penyebab penganiayaan:


a. Karena orang Kristen menolak untuk menyembah Kaisar.
b. Karena orang Kristen dituduh melakukan hal-hal yang menentang
kemanusiaan, mis. menolak menjadi tentara, mengajarkan tentang
kehancuran dunia, membiarkan perpecahan keluarga, dll.
c. Karena orang Kristen dituduh mempraktekkan immoralitas dan
kanibalisme, misalnya melakukan cium kudus, bermabuk-mabukan, dosa
insest, makan darah dan daging manusia.

Penganiayaan ini terutama terjadi pada masa Kaisar Nero dan Kaisar Claudius.
Keadaan ini berlangsung sampai abad kedua.

5.3. Hasil dari penganiayaan.

Memang ada banyak orang Kristen yang mati dalam penganiayaan dan
pembunuhan, namun demikian jumlah orang Kristen tidak semakin berkurang
malah semakin bertambah banyak.

Katekisasi GPIB - PC 2017/2018 Yohanes Haumahu | 3


a. Orang Kristen semakin berani. Sekalipun dianiaya mereka tetap
mempertahankan iman mereka (mis. Surat Petrus).
b. Kekristenan semakin menyebar keluar dari Yerusalem, yaitu ke daerah-
daerah sekitarnya, dan ke seluruh dunia.
c. Orang-orang Kristen semakin memberi pengaruh dalam kehidupan
masyarakat, sehingga mereka betu-betul menjadi saksi yang hidup.

Pada tahun 312 Gereja diakui sebagai agama resmi, setelah Constantianus menjadi
orang Kristen. Segala milik gereja yang dirampas oleh negara, dikembalikan.
Pada tahun 380 Gereja diakui sebagai gereja Negara oleh kaisar Theodosius.

Katekisasi GPIB - PC 2017/2018 Yohanes Haumahu | 4

Anda mungkin juga menyukai